Anda di halaman 1dari 2

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awalnya, tahun 1980, istilah “sustainable agriculture” atau diterjemahkan menjadi


‘pertanian berkelanjutan’ digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pertanian alternatif
berdasarkan pada konservasi sumberdaya dan kualitas kehidupan di pedesaan. Sistem
pertanian berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan
produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan
kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan. Tiga indikator besar yang dapat dilihat dari
lingkungannya lestari, ekonominya meningkat (sejahtera) dan secara sosial diterima oleh
masyarakat petani.
Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen fisik,
biologi dan sosial ekonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang
melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem pertanian
tradisional, erosi tanah terkendali, dan pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan
pertanian (on-farm) dan bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah
dengan menambahkan nutrisi tanaman, dan penggunaan dasar-dasar biologi pada
pelaksanaan pertanian.
Dalam pengelolaannya, sistem pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal, lestari dan menguntungkan,
sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan
generasi mendatang. Pemilihan komoditas dan areal usaha yang cocok merupakan kunci
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan, komoditas harus yang
menguntungkan secara ekonomis, masyarakat sudah terbiasa membudidayakannya, dan
dibudidayakan pada lahan yang tidak bermasalah dari segi teknis, ekologis dan
menguntungkan secara ekonomis.
Salah satu komoditi unggulan yang diharapkan dapat di tingkatkn produktivitasnya
melalui pertanian berkelanjutan adalah tanaman kopi. Tanaman kopi yang dikenal dengan
nama latin Coffea sp., merupakan komoditi perkebunan yang strategis selain mempunyai
nilai ekonomis tinggi, kopi juga sebagai sumber pendapatan petani dan komoditi ekspor serta
sumber devisa negara. Di Indonesia, tanaman kopi sebagian besar merupakan perkebunan
rakyat yang masih terbatas dalam penerapan teknologi baik budidaya maupun pasca
panennya sehingga belum sesuai dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Dengan sistem
pertanian berkelanjutan akan menghasilkan produksi kopi yang berkualitas dan ramah
lingkungan, serta secara sosial ekonomi menguntungkan. Sistem ini diharapkan dapat
meningkatkan produksi kopi sekaligus memberi kehidupan para petani, tanpa mengabaikan
kepentingan anak cucu yang akan datang
Persyaratan perkebunan kopi ramah lingkungan kini sudah menjadi tuntutan pasar global,
terutama di negara Uni Eropa. Produk-produk pertanian tidak lagi hanya dinilai atas dasar
kualitas produknya saja melainkan juga dinilai atas dasar cara memproduksi kopi tapi juga
budidayanya misalnya penggunaan pohon pelindung, pengendalian hama penyakit tanaman
dan pelestarian sumberdaya alam termasuk keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, dunia
usaha harus siap menghadapi berbagai persyaratan yang harus dipenuhi terkait dengan
dampak lingkungan perkebunan kopi.

1.2 Tujuan Pelaksanaan


Adapun tujuan di laksanakan field trip ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa
mengenai pertanian berkelanjutan dan perkebunan kopi serta kaitan antar keduanya.

Anda mungkin juga menyukai