1imunologi Transplantasi
1imunologi Transplantasi
Marianti Manggau
6 Hukum Transplantasi
Transplan akan diterima bila resipien dan
donor memiliki gen histokompatibilitas
tertentu yang sama. Autograft dan isograft
biasanya memberikan hasil yang baik, sedang
allograft sering ditolak, karena respon imun
yang ditimbulkan limfosit dan produknya.
11 Sel passenger
Sel leukosit donor yang terdapat dalam jaringan
transplan. Sel tersebut sangat penting dalam
mensensitisasi sel Th resipien terhadap
antigen donor, karena sama-sama memiliki
MHC kelas II
12 Cross-matching
Dilakukan untuk menguji serum resipien
terhadap
preformed antibodi
terhadap sel
donor. Komplemen biasanya ditambahkan
untuk membantu lisis sel donor. Jika
preformed antibodi terhadap molekul MHC
donor ada dalam serum resipien sel donor
akan lisis (positif cross-match). Jadi tidak
cocok untuk resipien.
13 Jenis dan Kedudukan Jaringan Khusus
Beberapa jaringan transplan allogeneic hanya
menimbulkan reaksi lemah, misalnya hati.
Hal tersebut disebabkan karena jaringan
hanya memiliki beberapa molekul MHC
Tempat transplan yang jauh letaknya dari
sistem imun misalnya kornea mata, tidak
memiliki aliran limpa dan biasanya allograft
kornea tidak mensensitisasi resipien.
14 Penolakan
Penolakan pertama ditimbulkan oleh sel Th
resipien yang mengenal MHC allogeneic dan
imunitas humoral (antibodi). Sel tersebut akan
merangsang sel T sitotoksik yang juga
mengenal antigen MHC allogeneik dan
membunuh transplan.
Penolakan kedua akan lebih cepat karena
sudah terjadi sensitisasi oleh transplan
pertama dan adanya memori
15 Penolakan hiperakut
Terjadi dalam beberapa menit sampai
beberapa jam sesudah transplantasi.
Terjadi akibat destruksi oleh antibodi yang
sudah ada akibat transfusi darah atau
kehamilan sebelumnya.
17 Penolakan Akut
Pada resipien yang sebelumnya tidak
disensitisasi terhadap transplan allograft dan
pengobatan imunosupresi yang kurang.
Penolakan terjadi setelah beberapa minggu
sampai bulan.
Proses kerusakan vaskuler dan parenkimal
yang diperantarai oleh sel T dan antibodi
setelah minggu pertama transplantasi
19 Penolakan Kronis
Hilangnya fungsi organ yang dicangkokkan
terjadi setelah beberapa bulan – tahun sesudah
organ berfungsi normal disebabkan karena
timbulnya intoleransi terhadap sel T. Kadang-
kadang timbul setelah pemberian
imunosupresan dihentikan
20 Penyakit Graft vs Host
Bila sel yang imunokompeten (sel T) asal
donor (sumsum tulang) mengenal dan
memberikan respon imun terhadap jaringan
resipien. Sel-sel yang diserang adalah semua
sel yang termasuk MHC kelas II.
Tanda respon: pembesaran kelenjar limfoid,
hati, diare, kulit kemerahan, rambut rontok,
berat badan menurun, dan akhirnya
meninggal.
21 Memperpanjang allograft
Antiinflamasi (prednison, prednisolon) menstabilkan
membran lisosom sehingga mencegah pelepasan enzim
lisozim yang merusak jaringan.
Antimetabolit azatioprin, merkaptopurin mencegah sintesis
RNA, klorambusil dan siklofosfamida mengalkilkan DNA
dan mencegah metabolisme DNA
Imunosupresan steroid (mencegah migrasi neutrofil dan
produksi IL-1, -6 dan -12). Bahan sitotoksik azatioprin,
metotreksat dan siklofosfamida dapat membunuh sel yang
berproliferasi dan imunopilin seperti siklosporin A, FK506
dan rapamisin mencegah produksi IL-2 dan atau respon
terhadap IL-2.