AUDIT Kesimpulan
AUDIT Kesimpulan
Disusun oleh:
Suci Widia Wahyuni 10090116105
Salsabila Agustina 10090116116
Andini Nur Awanis 10090116122
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengauditan II DR.H.PUPUNG
PURNAMASARI,SE.MSI yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar.
Makalah ini kami susun sedemikian agar pembaca memahami bagaimana cara mengaudit
siklus persediaan dan pergudangan dengan baik. Tetapi kami mengharapkan juga kritik dan
saran dari Ibu Pupung dan teman-teman yang bersifat membangun , demi lebih baiknya makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah pengauditan ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab 21
Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle) merupakan siklus
yang unik karena hubungannyayang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan
manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan
pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus pengajian dan
personalia.
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk
bisnis ritel atau groir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa persediaan
barang dagang yang tersedia untuk dijual.
Gambar 21.1 arus fisik barang serta arus biaya dalam siklus persediaan dan pergudangan
bagi perusahaan manufaktur.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat terdiri dari 2 sistem yang terpisah tetapi
berkaitan erat dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya dengan biaya
terkait.
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi.
Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian
agar memesan persediaan. Persediaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan
bahan baku yang dialukan, dengan perangkat lunak komputer yang terotomatisasi ketika bahan
bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Penerimaan bahan yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran, melibatkan inpeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya.
Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian dari
dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah diinfeksi bahan itu dikirim ke ruang
penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan, atau pemberitahuan atau notifikasi elektronik
mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan,
dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Menyimpan Bahan Baku
Ketika depertemen lain memerulkan bahan untuk produksi, personel ruang penyimpanan
menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau
dokumen serupa atau atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas
bahan yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbarui file induk.
Pembaruan tersebut dilakukan secara otomatis.
Memroses Barang
Sistem akuntasi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari pemrosesan fungsi
barang bagi semua perusahaan manufaktur. Terdapat 2 jenis sistem biaya utama yaitu:
1. Sistem biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan
ketika bahan dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi.
2. Sistem biaya proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses
dengan biaya perunit untuk setiap peoses dibebankan ke produk yang melalui proses
tersebut.
Catatan akuntansi biaya (cost accounting records) terdiri dari file induk, spreadsheet, dan
laporan yang mengakumulasikan biaya bahan.
Ketika barang jadi sudah selsai, barang akan ditempatkan di ruang penyimpanan
menunggu dikirim. Pengendalian barang jadi sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus
penjualan dan penagihan.
pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukan kas atau aset lainnya. Bagi sebagian
besar transaksi penjualan, pengiriman aktual merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha
dan penjulan terkait dalam sistem akuntansi.
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Sebagain besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses.
Transfer bahan baku dari ruang penyimpanan harus dimasukan secara terpisah kedalam
komputer untuk memperbaharui catatan perpetual. File induk persediaan mencantumkan jenis
informasi yang sama seperti persediaan perpetual bahan baku, tetapi dianggap lebih kompleks
jika biaya dimasukan bersama dengan unit barang.
Gambar 21.2 mengikhtisarkan fungsi bisnis dan arus fisik persediaan sejak pembelian
bahan baku hingga pengiriman barang jadi.
BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan keseluruhan dari siklus audit persediaan dan pergudangan adalah menyediakan
asurance bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam
proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 aktivitas yang berbeda
dalam siklus :
Auditor memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut dan kemudian
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif.
Transfer internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada gambar 21-2
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir yang diperlihatkan
pada gambar 21-2
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menentukan persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neracadan dihitung secra
benar oleh klien.
PROSEDUR ANALISIS
Prosedur analisis dalam siklus persediaan dan pergudangan sama pentingnya dengan pada siklus
lain. Contoh Prosedur analisi yang dilakukan pada siklus ini:
PROSEDUR ANALISIS KEMUNGKINAN SALAH SAJI
Membandingkan gross margin percentage Nilai HPP dan Persediaan disajikan terlalu
dengan tahun-tahun sebelumnya rendah atau terlalu tinggi
Membandingkan inventory turnover ( HPP Adanya persediaan yang usang
dibagi dengan jumlah persediaan rata-rata) Nilai Persediaan disajikan terlalu rendah
dengan tahun-tahun sebelumnya atau terlalu tinggi
Membandingkan biaya /unit persediaan Biaya per unit disajikan terlalu rendah atau
dengan tahun-tahun sebelumnya terlalu tinggi sehingga memepengaruhi
keseluruhan nilai persediaan
Membandingkan nilai persediaan dengan Salah saji dalam kompilasi , biaya per unit,
tahun-tahun sebelumnya atau perpanjangan
Membandingkan biaya produksi tahun Salah saji dari biaya per unit dalam
sekarang dengan tahun-tahun sebelumnya ( persediaan , terutama tenaga keja lansung dan
Biaya Variabel harus disesuaikan dengan overhead
perubahan volume
Hadir pada saat klien menghitung persediannya untuk menentukan saldo akhir tahun
Mengamati prosedur penghitungan klien
Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya
Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri
Pengujian harga persediaan (inventory price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit
klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian komplikasi persediaan termasuk
menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikali kan dengan
kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan, dan menelusuri ke buku besar umum.
Pengendalian Internal yang memadai menyangkut penelusuran biaya per unit yang diintegrasi
kan dengan produksi dengan catatan akutansi lainnya yang menyediakan assurance bahwa klien
menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir. Catatan biaya standar
(standar cost records) yang mengindikasikan varians biaya bahan tenaga kerja dan overhead,
sangat membantu dalam mengevaluasi kelayakan catatan produksi jika menejemen memiliki
prosedur untuk mempertahankan standar tersebut tetap mutakhir terhadap perubahan proses
produksi dan biaya.
Untuk mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi nilai persediaan yang usang,
klien harus mereview secara formal dan melaporkan item persediaan yang usang, bergerak
lambat, rusak, dan dinyatakan terlau tinggi. Review itu harus dilakukan oleh karyawan yang ahli
dalam mereview file induk persediaan perpetual menyangkut perputaran persediaan dan
melakukan diskusi dengan para insinyur atau personil produksi.
Klien memerlukan pengendalian internal atas komplikasi persediaan untuk memastikan bahwa
perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar. Pengendalian internal yang paling penting
bagi biaya per unit yang akurat, perkalian, dan footing adalah verifikasi internal oleh orang yang
independen dan kompeten, yang mengendalikan dokumen serta catatan yang memadai yang akan
digunakan untuk melakukan perhitungan fisik.
Auditor dapat menerapkan tujuan dengan menggunakan inforamsi yang diperoleh dari klien
sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi setiap item persediaan, kuantitas, karya per unit,
dan nilai total. Dalam melakuakan pengujian penilaian persediaan (yang seringkali disebut
pengujian penetapan harga), auditor menghadapi 3 (tiga) permasalahan:
Dalam memilih item persediaan spesifik demi penetapan harga, auditor harus berfokus pada nilai
uang lebih besar dan pada produk yang harganya sangat berfluktuasi. Auditor harus menguji
sempel representative dari semua jenis persediaan dan departemen. Sampling Variable
berstratifikasi atau unit moneter merupakan sampling yang umum digunakan bagi pengujian.
Auditor harus menyajikan daftar item persediaan yang akan diverifikasi untuk tujuan penetapan
harga dan meminta klien untuk mencari faktur vendor yang sesuai auditor memeriksa faktur
yang mencukupi untuk memperhitungkan seluruh kuantitas item persediaan yang sedang diuji.
Jika klien memiliki file induk persediaan perpetual yang mencakup biaya unit akuisisi, biasanya
jauh lebih cepat menguji penetapan harga dengan menelusuri biaya per unit ke persediaan
perpetual ketimbang ke faktur vendor.
Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk, auditor harus mempertimbangkan
baik biaya per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diperlukan untuk membuat unit output.
Biaya per unit dapat diverifikasi dengan cara yang sama seperti yang digunakan untuk
persediaan yang dibeli lainnya, dengan memeriksa faktur vendor atau file induk persediaan
perpetual. Auditor harus memeriksa spesifikasi rekayasa, memeriksa barang jadi, atau
menentukan metode yang serupa guna menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat
suatu produk.
Overhead manufaktur yang sesuai dalam proses dan barang jadi tergantung pada pendekatan
yang digunakan klien untuk mengalokasikan overhead manufaktur. Auditor harus mengevaluasi
metode yang sedang digunakan menyangkut konsistensi dan kelayakan serta menghitung ulang
biaya untuk menentukan apakah overhead sudah benar.
Jika klien memiliki catatan biaya standar, metode yang efesien dan bermanfaat untuk
menentukan penilaian adalah mereview serta menganalisis varians. Varians bahan, tenaga kerja,
dan overhead manufaktur yang kecil merupakan bukti keandalan catatan biaya tersebut.
INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian Siklus Akuisisi Dan Pembayaran
Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan
pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh
dan semua biaya overhead manufakur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja. Biaya akuisisi
tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari
persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dalam audit dimana klien
memiliki file induk persediaan perpetual, auditor seringkali menguji hal tersebut sebagai bagian
dari prosedur pengujian pengendalian serta pengujian subtantif atas transaksi yang dilakukan
dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
Dalam bab ini kita membahas audit siklus persediaan dan pergudangan. Karena sulit
menentukan eksistensi dan penilaian persediaan, siklus tersebut sering kali merupakan bagian
audit yang paling kompleks dan menghabiskan waktu. Siklus ini juga unik karena banyak
pengujian input pada siklus diuji sebagai bagian dari audit siklus lainnya. Pengujian yang
dilakukan sebagian bagian dari siklus persediaan dan pergudangan berfokus pada catatan
akuntansi biaya, observasi fisik, serta pengujian penetapan harga dan kompilasi saldo persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
rens A., Randal J. Eldar, Mark S, Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta
Erlangga.