Anda di halaman 1dari 4

REVIEW BUKU “THE QURAN AND MODERN SCIENCE”

Oleh :
Linda Wahyuni Adam
Judul Buku : The Quran and Modern Science (Terjemaahan)
Penulis : Dr. Maurice Bucaille
Tahun Terbit : 1978
Ulasan Buku :
Buku ini merupakan buku terjemahaan yang telah lama ditulis. Kajian tentang beberapa
kitab terdahulu sebelum Alquran dan juga mengungakp tentang Alquran menjadi titik fokus
dalam buku ini. Namun pada kesempatan kali ini, yang akan dibahas hanya seputar Alquran.
A. Sejarah Penusunan Alquran
Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang keaslisan Alquran sejak tahapan
penyusunannya. Keaslian Alquran tidak dapat dipertanyakan lagi karena sejak turunnya
wahyu pertama, Alquran telah dijaga oleh Nabi dan para Sahabatnya dengan cara
dihafalkan dan ditulisakan oleh sahabat-sahabat yang menjadi kepercayannya Nabi.
Selain itu, pada masa setelah wafatnya Nabi, Alquran menjadi perhatian khusus bagi
khalifah dari sejak khalifah Abu Bakar hingga Khalifah Ali bin Abi Thalib. Mulai
adanya usaha kodifikasi Alquran pada masa Abu Bakar. Dari pengumpulan naskah-
naskah yang telah terulis , keumdian di lihat satu persatu hingga kemudian berhasil
dijadikan dalam bentuk satu naskah. Dari tahap awal hingga terbentuknya satu naskah
Alquran dilakukan secara ketat. Sehingga jauh dari kata adanya pembaharuan dalam
Alquran. Pada masa Utsmanlah mulainya pembukuan Alquran kemudian disebar ke
berbagai penjuru negara-negara Islam.

B. Penciptaan Langit dan Bumi


Pada bab ini, dibahas tentang penciptaan langit dan bumi dalam 6 hari. Dalam
kitab Bibel pun disebutkan bahwa semesta diciptakan dalam 6 watu. Sehingga dalam
hal ini tidaka da perbedaan antara Alquran dengan Bibel. Namun, kata hari disini
memiliki makna luas sehingga ada perbedaan makna antara Bibel dan Alquran. Yakni
pada Alquran kata hari ini dimaknai siang hari, atau suatu periode waktu yang panjang.
Sedangkan pada Bibel hari dimaksudkan dengan antara terbit dan tenggelamnya
matahari.
Selain tentang masa penciptaan langit dan bumi, ada pembahasan terkait apakah
Alquran menyebutkan tentang runtutan dalam peroses penciptaan langit dan bumi.
Apakah bumi lebih dahulu atau langit lebih dahulu? Dalam Alquran lebih banyak
disebutkan penciptaan langit terlebih dahulu. Walaupun ada dalam dua surat itu
disebutkan bahwa penciptaan bumi yang lebih dulu dibandingkan dengan langit. Dalam
Alquran tidak sebutkan runtutan dalam penciptaan langit dan bumi. Hanya saja
disebutkan dari sebuah kesatuan menjadi bagian yang terpisah.

C. Pembentukan Kosmos
Pembentukan Kosmos menurut Sains Modern berpendapat bahwa kosmos telah
terjadi dari kumpulan gas yakni hydrogen dan sedikit helium yang berputar secara pelan
pada zaman yang sangat kuno. Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi
potongan-potongan banyak dari pada dimensi dan kelompok yang sangat besar. Pada
bab pembentukan kosmos ini membahas tentang teori sains yang telah dilakukan
penelitian dan konsep alam raya. Dimana alam raya ini terbentuk menurut saya sendiri
begitu kompleks. Ada yang mengatakan bahwa kosmos juga berupa padatan. Namun
ada hal menarik di bab ini terkait konsep ganda yang menyatakan bahwa ada
kemungkinan planet-planet lain yang menyerupai bumi.

D. Penciptaan Alam Menurut Alquran


Dalam Alquran ada lima dasar sebagai landasan dalam penciptaan alam :
1. Enam masa daripada penciptaan langit-langit dan bumi,
2. Sains telah menunjukkan simultanitas antara dua kejadian pembentukan bintang
(seperti matahari) dan pembentukan satelit-satelitnya, atau salah satu satelitnya
(seperti bumi).
3. Nampak persesuaian antara wujudnya asap pada permulaan terciptanya kosmos
4. Kegandaan langit-langit yang diterangkan oleh Quran dengan simbul angka 7
5. Adanya suatu penciptaan pertengahan antara langit-langit dan bumi.
Penciptaan alam menurur Quran jelas memiliki perbedaan jauh dengan Bibel.

E. Astronomi dalam Alquran


Pada bab ini penjelasan tentang astronomi di mulai dari langit secara penjelasan
umum disertai ayat-ayat yang membahas berkaitan dengan langit. Baik itu langit yang
di atas, langit yang tujuh dan sebagianya. Pembahasan dalam bab ini terkait astronomi
sangatlah komplek. Dijelaskan secara detail bagaimana kehidupan astronomi itu
berjalan. Pembahasan menarik menurut saya yaitu pada bagian watak benda-benda
samawi, bahwa setiap benda-benda langit memiliki karakternya masing-masing.
Seperti matahari dan bulan sama-sama cahaya tetapi yang membedakannya adalah
karakter dari mereka. Matahari memiliki karakter yang kuat sehingga dikatakan sebagai
pelita atau (Siraj). Sedangkan bulan hanya sebagai (munir) atau yang menyinari.

F. Evolusi Alam Samawi


Sejak ditemukannya teori tentang penciptaan kosmos, evolusi alam telah mulai.
Berawal dari satu kesatuan berjalannya waktu perlahan berubah menjadi suatu
keterpisahan. Dalam Alquran terkait ini telah ditulis. Sains modern telah melakukan
penjelajahan untuk meneliti perkembangan-perkembangan dalam astronomi.

G. Menundukkan Angkasa
Terdapat tiga ayat yang sangat penting perihal menundukkan angkasa ini.
Diantaranya surat 55 ayat 33, surat 15 ayat 14 dan 15. Angkasa tunduk pada Tuhan
dalam menrobitkan penduduknya. Mulai dari matahari, bulan, serta planet-planet
lainnya mengikuti aturan Tuhan hingga kapan mereka terus berputar, bekerja.

H. Siklus Air dan Lautan


Alquran memang tidak ada tandingannya. Dalam Alquran memuat juga tentang
ilmu pengetahuan sains yang ternyata telah banyak dibuktikan oleh penelitian para
ilmuwan. Seperti pada bab siklus air dan lautan bagaimana air yang memiliki siklus
hingga saat ini masih terus mengalir menjadi sumber kehidupan. Bagiamana air yang
berasal dari satu sumber tetapi memiliki perbedaan seperti air tawar dengan air yang
bergaram ? Hal ini telah tertulis dalam ayat-ayat Alquran kemudian ditelah dibuktikan
kebenarannya oleh para ilmuwan sains. Dalam bab ini dijelaskan secara detail dan
terperinci bagaimana air tawar kemudian berubah menjadi air bergaram dengan proses
yang begitu menakjubkan. Selain menuangkan fakta yang pokok, ayat-ayat yang
dituangkan pada bab ini meyebutkan kekayaan-kekayaan yang dikeluarkan dari air
tawar dan air asin.

I. Muka Bumi
Bumi ini memiliki beberapa lapisan. Muka bumi ini dalam sejarah
pembentukannya adalah munculnya rangkaian gunung-gunung. Dalam bab ini
dijelaskan tahapan-tahapan bagaimana proses tahapan itu semua terjadi. Alquran dalam
bab ini dijelaskan hanya menyinggung terbentuknya gunung-gunung saja. Pada ayat
tersebut menerangkan bahwa cara gunung-gunung itu diletakkan adalah sangat
menjamin stabilitasnya, dan hal ini sangat sesuai dengan penemuan-penemuan geologi.

J. Atmosfir Bumi
Mengenai atmosfir bumi ini memaprkan ayat-ayat yang berkaitan dengan
kompenen-irkomponen atmosfir bumi seperti listik di atmosfir, bayangan yang
disebutkan dalam Alquran.

K. Alam, Tumbuhan dan Binatang


Pada pembahasan bab ini dikumpulkan beberapa ayat Quran yang menyebutkan
asal kehidupan aspek-aspek tertentu dalam alam tumbuh-tumbuhan serta persoalan-
persoalan umum atau khusus tentang alam binatang. Semua ayat-ayat yang tertera
membahas terkait soal berawalnya kehibupan ini sesuai dengan Sains modern.
Dalam reproduksi tumbuhan yang disebutkan dalam Alquran yaitu reproduksi
seksual yang terjadi dengan hubungan antara unsur-unsur jantan dan unsur-unsur betina
yang bersatu dalam tumbuh-tumbuhan itu sendiri.Tidak hanya reproduksi tumbuhan,
tetapi reproduksi binatang pun disinggung dalam Alquran. Seperti pada ayat 45 dan 46
dalam surat 53.
Dijelaskan dalam pembahasan ini ada 3 nama binatang yang sering disebut-
sebut dalam Quran itu, diantaranya lebah, laba-laba, dan burung. 3 binatang ini
disebutkan dalam Quran karena ternyata memiliki organisasi yang tinggi. Selain
menjelaskan tentang binatang dengan organisasinya, dijelaskan juga tentang susu yang
dirpoduksi oleh hewan atau binatang ini melalui proses kimia dalam tubuhnya.

L. Reproduksi Manusia
Mengenai reproduksi ini dalam bab ini dibahas bahwa ada beberapa puluh ayat
yang menyebutkan reproduksi. Reproduksi manusia terjadi melalui proses-proses yang
umum bagi binatang yang menyusui. Reproduksi manusia dalam Alquran pembuahan
terjadi karena kadar yang sangat sedikit dari pada cair. Untuk melihat watak zat cair
yang membuahi harus kita selidiki. Dijelaskan bahwa pembuahan terjadi karena kadar
yang sangat sedikit dari pada cair. Seperti disebutkan dalam surat 16 ayat 4 bahwa
manusia diciptakan dari setetes mani atau dalam bahasa Arab disebut dengan nutfah.
Reproduksi manusia dalam Alquran diantara yang disebutkan dalam Alquran
adalah nidasi telor lelaki dalam Rahim yang terdapat dalam surat 22 ayat 5. Kemudian,
embrio dalam peranakan telah disebutkan dalam Alquran sesuai dengan apa yang
diketahui oleh manusia yang terdapat dalam Q.S 23 ayat 14. Namun ada perbedaan
yang dijelaskan dalam buku ini. Menurut penulis buku ini dalam bahasa Arab kata
Mukhallaq yang berarti “dibentuk dengan proporsi seimbang”.
Pembuktian-pembuktian informasi yang terdapat dalam Alquran kemudian
dibuktikan dengan Sains modern untuk mengetahui bahwa manusia pada waktu itu
tidak mempunyai konsepsi seperti yang diuraikan Alquran.

M. Pendidikan Seks
Alquran telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia teramsuk kehidupan
praktis seperti kehidupan seks. Berawal dari masa haid yang dijelaskan dalam surat 2
ayat 222 dan 223. Tuntutnan yang diberikan di sini adalah bersifat umum. Dalam bab
pendidikan seks ini dibahas berhubungan wanita haid. Mengapa wanita haid tidak boleh
berhubungan badan, melaksanakan haji dan juga di talak.

Kelebihan Buku :
Buku ini sangat bagus untuk menjadi sebuah bacaan atau referensi sebuah karya tulis.
Buku ini memuat banyak ilmu pengetahuan dan juga wawasan. Pembaca akan disajiakn
dengan berbagai fakta-fakta yang membuat pembaca banyak melihat. Pembahasan serius
tentang Bibel dan Alquran yang dikaitkan dengan alam menjadi buku yang tidak terlalu berat
untuk dibaca. Gaya penulisan yang ringan dan tidak terlalu sulit untuk dipahami oleh
pembaca. Jika buku sebuah gudang ilmu, maka saya pun akan mengatakannya demikian
untuk buku ini. Pembaca tidak akan menyesal jika membaca ini. Yang ada, pembaca akan
dipenuhi dengan berbagai pengetahuan dan wawasan yang baru dan segar.

Kelemahan Buku :
Ada ungkapan, “tidak ada sesuatu pun yang sempurna”. Maka begitu pun dengan buku
ini. Beberapa kelemahannya, diantaranya kekurangannya adalah ejaan. Sepertinya karena
buku ini terjemahaan sehingga banyak ejaan yang kurang tepat, tidak sesuai dengan ejaan
bahasa Indonesia yang baku. Pemilihan kata dalam buku ini juga kurang tepat sehingga
kurang menyenangkan untuk dibaca. Selain itu, dalam penyebutan surat Alquran hanya
disebutkan dengan nomor tanpa menyebutkan namanya. Penulisan bab dan sub babnya yang
kurang tertata rapih sehingga kadang menyulitkan pembaca untuk memahami beberapa bab.
Walaupun tidak semuanya begitu.

Anda mungkin juga menyukai