Data Singkat 21 (2018) 432 - 440

daftar isi yang tersedia di ScienceDirect

Data Singkat

jurnal homepage: www.elsevier.com/locate/dib

Data Pasal

fungsi energi Gibbs dengan kompleks kekosongan dalam

sistem biner Al-Cu

Taichi Abe Sebuah . b . n . Masato Shimono b . Kiyoshi Hashimoto b .

Cenk Kocer c
Sebuah Penelitian dan Divisi Pelayanan Data Bahan dan Sistem Terpadu (Madis), Institut Nasional untuk Materials Science, 1-2-1 Sengen,

Tsukuba, Ibaraki 305-0047 Jepang

b Pusat Penelitian Bahan Struktur, Institut Nasional untuk Materials Science, Jepang

c Sekolah Fisika, The University of Sydney, Australia

articleinfo abstrak

Sejarah Artikel: Fungsi energi Gibbs dari fase dalam sistem biner Al-Cu diambil dari CALPHAD-jenis
Menerima September 2018 3 diterima penilaian termodinamika (Witusiewicz et al, 2004;.. Ansara et al, 1998) [1 . 2] , Di mana efek
dalam bentuk direvisi 6 September
dari monovacancy (Va), divacancy (Vava) dan pasangan atom Va-terlarut diperhitungkan
2018
berdasarkan formulasi (Abe et al., Dalam press). divacancy yang dimodelkan sebagai
Diterima 30 September 2018 Tersedia online 12
asosiasi, Vava, di FCC larutan padat. Kontribusi dari pasangan Va-zat terlarut termasuk
Oktober 2018
melalui kelebihan jangka energi Gibbs ternary. Menggunakan fungsi energi Gibbs
disediakan dalam artikel data ini, fraksi dari monovacancies dan divacancies, bahkan dalam
berbagai kondisi metastabil, dapat dihitung. Karena fungsi energi Gibbs dan deskripsi fase
ditulis dalam TDB (Termodinamika DataBase) format, seseorang dapat menggunakan ini fi le
dengan berbagai paket perangkat lunak termodinamika, seperti OpenCalphad [3] dan
lain-lain

& 2018 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Inc Ini adalah akses terbuka
Artikel di bawah lisensi CC BY
( http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ ).

n Penulis yang sesuai. tel .: 029-859-2628

Alamat email: abe.taichi@nims.go.jp (T. Abe).

). DOI dari artikel asli: https://doi.org/10.1016/j.calphad.2018.08.010

https://doi.org/10.1016/j.dib.2018.09.092
2352-3409 / & 2018 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Inc Ini adalah sebuah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY ( http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
 T. Abe et al. / Data Singkat 21 (2018) 432 - 440 433

spesifik fi tabel kation

subyek Fisika
lebih spesifik fi subyek c termodinamika komputasi
Jenis data tabel, fi gures, dan TDB sebuah fi le
Bagaimana data diakuisisi fungsi energi Gibbs diambil dari kertas diterbitkan. Untuk lowongan fase FCC dijelaskan berdasarkan
pekerjaan kami.
Format data dinilai
faktor eksperimental NA
fitur eksperimental NA
lokasi sumber data Tuskuba, Ibaraki, Jepang
aksesibilitas Data Data yang tersedia di sini dengan artikel ini

Nilai data

Menggunakan paket perangkat lunak perhitungan termodinamika satu dapat menghitung kesetimbangan fase dalam Al-Cu biner systemwhere efek
monovacancy, divacancy dan lowongan-zat terlarut pasang atom dalam fase FCC disertakan.

Bahkan di negara-negara metastabil, seperti FCC larutan padat jenuh, pecahan lowongan dapat diperkirakan.

Bahkan di negara-negara metastabil, seperti pecahan lowongan yang lebih tinggi setelah deformasi berat atau iradiasi, adalah mungkin untuk
memperkirakan sifat-sifat monovacancy dan kompleks kekosongan.

1. data

Ini termasuk sifat termodinamika eksperimen diukur lowongan ( Seksi 2 ) dan

Gibbs energi dari fase dengan lowongan untuk perhitungan termodinamika untuk paket perangkat lunak [1,2,3]
dalam format TDB ( bagian 3 ). model termodinamika dan deskripsi [4] adalah brie fl y dijelaskan dalam
Bagian 1 .

1.1. Monovacancy

The monovacancy (Va) diperkenalkan untuk model solusi substitusi sebagai jumlah non-diawetkan [5] , Di mana energi Gibbs pembentukan
monovacancy digambarkan dalam jangka biasa, L ð 0 Þ
f S Va
A; Va ¼ f H Va SEBUAH SEBUAH T G Va m, dan energi Gibbs dari endmember kosong, G Va m, telah dipasang þ 10 RT untuk

menghindari kesenjangan miscibility tidak mau pada suhu yang sangat tinggi. Lowongan formasi entropi, f S Va SEBUAH ,

dan entalpi, f H Va SEBUAH , dalam jangka reguler dioptimalkan sehingga dapat mereproduksi data eksperimen dengan
akurasi yang wajar.

1.2. Divacancy

The divacancy, yang de fi didefinisikan sebagai sepasang lowongan di jarak tetangga terdekat, diperlakukan sebagai asosiasi, Vava, menggunakan
model solusi asosiasi [3 . 6 - 8] di mana energi Gibbs pembentukan divacancy di matriks A digambarkan dalam jangka biasa, L ð 0 Þ

A; Vava, dan energi Gibbs dari

asosiasi kosong, G vava m, telah dipasang þ 10 RT. Menggunakan entropi mengikat, S bind vava SEBUAH
, Dan entalpi,
H Mengikat
SEBUAH
vava . dan pembentukan monovacancy entropi dan entalpi de fi ned atas, forma- divacancy
tion entropi dan entalpi dalam kisi FCC dapat diberikan sebagai f S Rekan SEBUAH
¼ R ln 6 ð Þþ 2 f S Va SEBUAH þ SSEBUAH
bind vava
dan
 7.2 3.4 1.1 9 8.70 8.5 3 9.8 9.4 6 1.03 Totalvacancy

10 10 10
10 10 10 10 10 10 fractionatthe
10 10
4 4 4
4 3 3 4 4 4
* * 3
* 4
*
* * meltingpoint

[27] [27] [26] [25] [24] [23] [22] [18] [18] [18] [21] [21] [20] [19] [18] [17] [16] [15] [14] [14] [13] [12] [11] Reference

RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR PA PA PA PA PA PA PA PA PA PA PA PA PA Method

0.17* 0.17* 0.65 0.74 0.76 0.76 0.7020.66 0.69 0.73 0.30* 0.66 0.66 0.68 0.69 0.6850.6750.66 0.66 0.71 1.02* 0.66 0.68 Monovacancyfor-

mationenthalpy,eV

0.78 2.1 1.69 1.24**1.28 5.4** 1.3 Monovacancyfor-

mationentropy

6.7 6 8.9 9.8 1.0 Totalvacancy

10
10 10 10 10 fractionatthe
4
4 4 4 3
* * * *
* * * *
* * * * meltingpoint

[46] [45] [45] [44] [43] [42] [41] [40] [39] [38] [37] [37] [36] [35] [34] [33] [33] [32] [31] [30] [29] [29] [28] Reference
 T. Abe et al. / Data Singkat 21 (2018) 432 - 440 435

Gambar. 1. Suhu ketergantungan dari fraksi kekosongan di murni Al. Plot data eksperimen dan garis padat hasil dihitung menggunakan TDB yang fi le diberikan dalam tabel 4 .

f H Rekan
SEBUAH
¼ 2 f H VaSEBUAH þ H SEBUAH
bind vava
dalam jangka biasa, dan dioptimalkan sehingga dapat mereproduksi pengalaman-
Data jiwa dengan cukup akurat.

1.3. Pasangan atom Lowongan-zat terlarut

Efek dari pasangan atom lowongan-zat terlarut, yang merupakan de fi didefinisikan sebagai sepasang monovacancy dan atom terlarut dalam jarak
tetangga terdekat, dianggap menggunakan kelebihan jangka energi Gibbs terner sebagai 0 L A; B; Va ¼ 12 H B Va_Bind

SEBUAH
dimana H B Va_Bind
SEBUAH
adalah entalpi mengikat antara mono yang
kekosongan dan atom terlarut B dalam matriks A. Hubungan ini diperoleh dari perbandingan antara parameter dalam model Lomer [9] di mana energi
yang mengikat dianggap dan dalam model solusi substitusi menggunakan polinomial Redlich-Kister [10] .

2. Sifat lowongan

2.1. Pure Al

Sifat lowongan di Al dalam literatur dirangkum dalam Tabel 1 . lowongan dihitung

fraksi di murni Al disajikan dalam Gambar. 1 dengan data eksperimen [13 . 14 . 16 . 21] .

2.2. Pure Cu

Sifat lowongan di Cu dalam literatur dirangkum dalam Meja 2 . lowongan dihitung

fraksi di Cu murni disajikan dalam Gambar. 2 dengan data eksperimen [21 . 49 . 50 . 53 . 65] .

2.3. Al-Cu FCC larutan padat

Fraksi kekosongan dihitung dalam larutan padat FCC dalam sistem biner Al-Cu disajikan dalam Ref. [4] . Sifat-sifat kekosongan dalam fase larutan
padat FCC terdaftar di tabel 3 .
 1.8 2.0 7.6 2.1 5.0 Totalvacancy

10 10 10 10 10 fractionatthe

4 4 4 4 3
* *
* *
* * meltingpoint

[60] [60] [59] [58] [58] [57] [56] [56] [56] [55] [54] [53] [52] [52] [52] [52] [51] [50] [49] [48] [47] Reference

RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR PA PA PA PA PA PA Method

0.54* 1.03 0.9 0.20* 1.03 0.45* 1 1.14 1 0.92 1.06 1.3 1.27 1.19 0.98 1.42 1.2 1.28 1.13 Monovacancyfor-

mationenthalpy,eV

2** 0.3 3.5** 1.4 2.0*** 2.8 Monovacancyfor-

0.3

mationentropy

2.0 6.0 4.00 1.5 1.6 2.4 Totalvacancy

10 10 10 10 10 fractionatthe
10

4 4 3 4 4
* * * *
* * 4
* *
* * * * meltingpoint

[74] [74] [73] [72] [72] [71] [71] [70] [69] [68] [67] [66] [65] [21] [64] [63] [62] [61] [61] Reference
 T. Abe et al. / Data Singkat 21 (2018) 432 - 440 437

Gambar. 2. Suhu ketergantungan dari fraksi kekosongan di Cu murni. Plot data eksperimen dan garis padat hasil dihitung menggunakan TDB yang fi le diberikan dalam tabel 4 .

tabel 3
Properti lowongan di Al-Cu larutan padat di mana simbol menunjukkan DD: Differential dilatometry, TEM: Transmisi mikroskop elektron, PA: positron pemusnahan, RR: pengukuran
Tahanan, dan *: divacancy pembentukan entalpi, eV.

Komposisi, di.% Cara Monovacancy Va-Solute mengikat energi, Va-Solute mengikat Fraksi lowongan kerja Referensi
pembentukan entalpi, eV eV entropi Jumlah

Al-0.41Cu DD 0 [75]
Al-0.45Cu TEM 3 10 5 ( 813 K) [76]
Al-0.45Cu TEM 5 10 3 ( 873 K) [76]
Al-0.86Cu TEM 1 10 5 ( 813 K) [76]
Al-0.86Cu TEM 1 10 3 ( 873 K) [76]
Al-1.7Cu TEM 3 10 5 ( 813 K) [76]
Al-0.73Cu RR 0,77 0,2 [77]
Cu-2.0Al PA 1,17 [78]
Cu-2.0Al PA 2.30 * [78]
Cu-8.5Al PA 1,06 [78]
Cu-13.7Al PA 1 [78]
Cu-13.7Al PA 0.99 [78]
Cu-16.6Al PA 0.93 [78]
Cu-0.5Al PA 0,17 [79]

3. TDB fi le untuk perhitungan termodinamika

TDB yang fi le untuk tahap FCC dengan lowongan yang tercantum dalam tabel 4 di mana parameter lowongan di Meja 2 dari Ref. [3] ditulis dalam

format TDB [80] . TDB ini fi le dapat digunakan dengan berbagai paket perangkat lunak [5] . The TDB penuh fi le untuk sistem biner Al-Cu diberikan sebagai

suplemen.
438 T. Abe et al. / Data Singkat 21 (2018) 432 - 440

tabel 4
TDB yang fi le untuk parameter yang tercantum dalam Meja 2 dari Ref. [3] . The TDB penuh fi le untuk sistem biner Al-Cu disediakan sebagai suplemen.

SPESIES VAVA VA2!

FUNGSI RR 300 þ 8,3145; 6000 N!
FUNGSI ZZ 300 þ 12; 6000 N!
FUNGSI EVJ 300 þ 96.485; 6000 N!
FUNGSI HVAL 300 þ 0,66 * EVJ; 6000 N!
FUNGSI HVCU 300 þ 1,23 * EVJ; 6000 N!
FUNGSI SVAL 300 þ 0.70; 6000 N!
FUNGSI SVCU 300 þ 1,87; 6000 N!
FUNGSI HVVAL 300 -0,28 * EVJ þ 2 * HVAL; 6000 N!
FUNGSI HVVCU 300 -0,23 * EVJ þ 2 * HVCU; 6000 N!
FUNGSI SVVAL 300 þ LN (6) þ 1.2 þ 2 * SVAL; 6000 N!
FUNGSI SVVCU 300 þ LN (6) þ 2.8 þ 2 * SVCU; 6000 N!
FUNGSI BCUVA 300 -0,00 * EVJ; 6000 N!
FUNGSI BALVA 300 -0,15 * EVJ; 6000 N!

TAHAP FCC% 1 1!

UNSUR FCC: AL, CU, VA, Vava:! PARA G (FCC, AL;

0) 300 þ GHSERAL; 2900 N!
PARA G (FCC, CU; 0) 300 þ GHSERCU; 3200 N!
PARA G (FCC, AL, CU; 0) 300 -53.520 þ 2 * T; 3200 N!
PARA G (FCC, AL, CU; 1) 300 þ 38.590-2 * T; 3200 N!
PARA G (FCC, AL, CU; 2) 300 þ 1170; 3200 N!
PARA G (FCC, VA; 0) 300 þ 10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, VAVA; 0) 300 þ 10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, AL, VAVA; 0) 300 þ HVVAL-SVVAL * RR * T-10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, CU, VAVA; 0) 300 þ HVVCU-SVVCU * RR * T-10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, AL, VA; 0) 300 þ HVAL -SVAL * RR * T -10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, CU, VA; 0) 300 þ HVCU -SVCU * RR * T -10 * RR * T; 6000 N!
PARA G (FCC, AL, CU, VA; 0) 300 þ ZZ * BCUVA; 6000 N!
PARA G (FCC, AL, CU, VA; 1) 300 þ ZZ * BALVA; 6000 N!
PARA G (FCC, AL, CU, VA; 2) 300 þ 0; 6000 N!

Ucapan Terima Kasih

Karya ini sebagian didukung oleh Dewan Sains, Program Crossministerial Strategis Inovasi Promosi (SIP) Teknologi dan Inovasi (CSTI),, “ Bahan
Struktural untuk Inovasi ”
(Lembaga Pendanaan: JST).

dokumen transparansi. Informasi pendukung

Data transparansi terkait dengan artikel ini dapat ditemukan dalam versi online di https://doi.org/
10,1016 / j.dib.2018.09.092 .

Lampiran A. Informasi Penunjang

Tambahan data yang terkait dengan artikel ini dapat ditemukan dalam versi online di https: // doi. org / 10,1016 / j.dib.2018.09.092 .
 T. Abe et al. / Data Singkat 21 (2018) 432 - 440 439

Referensi

[1] VT Witusiewicz, U. Hecht, SG Fries, S. Rex, J. Alloy. Compd. 385 (2004) 133 - 143 . [2] I. Ansara, AT Dinsdale, MH Rand, BIAYA-507 - Database termokimia untuk Light Metal
Paduan, Komisi Eropa,
Brussels, Belgia, 1998 .
[3] OpenCALPHAD, < http://www.opencalphad.com/ > .
[4] T. Abe, M. Shimono, K. Hashimoto, C. Kocer, CALPHAD (2018), Dalam press . [5] T. Abe, K. Hashimoto, M. Shimono, Mater. Trans. 59 (2018) 580 - 584 . [6] HG. Krull, RN Singh,
F. Sommer, Z. Metallkd. 91 (2000) 356 - 365 . [7] U. Gerling, MJ Renang, B. Predel, Z. Metallkd. 74 (1983) 616 - 619 . [8] P.-W. Guan, S.-L. Shang, G. Lindwall, T. Anderson, Z.-K. Liu,
Sol. Energi 155 (2017) 745 - 757 . [9] WM Lomer, titik cacat dan difusi dalam logam dan paduan, di:. Lowongan dan lain Titik Cacat pada Logam dan Paduan, Institut Logam
Monografi, London, 1958, hlm 79 - 98 .

[10] O. Redlich, AT Kister, Ind. Eng. Chem. 40 (1948) 345 - 348 . [11] W. Kramer, J. Nolting, Acta Metall. 20 (1972) 1353 - 1359 . [12] G. Guarini, GM
Schiavini, Philos. Mag. 14 (1966) 47 - 52 . [13] RO Simmons, RW Balluf fi, Phys. Pdt 117 (1960) 52 - 61 . [14] Bv Guerard, H. Peisl, R. ZITZMANN, Appl.
Phys. 3 (1974) 37 - 43 . [15] R. Feder, AS Nowick, Phys. Pdt 109 (1958) 1959 - 1963 . [16] G. Bianch, D. Mallejac, C. Janot, G. Champier, Compt.
Membelah. Acad. Sc. Paris 263B (1966) 1404 - 1407 . [17] D. Raja, AJ Cornish, J. Burke, J. Appl. Phys. 37 (1966) 4717 - 4722 . [18] G. DIubek, O.
Brummer, N. Meyendorf, Phys. Stat. Sol. Sebuah 39 (1977) K95 - K99 . [19] S. Nenno, JW Kauffman, Philos. Mag. 4 (1959) 1382 - 1384 . [20] K. Wang,
RR Reeber, Philos. Mag. Sebuah 80 (2000) 1629 - 1643 . [21] T. Hehenkamp, ​J. Phys. Chem. Sol. 55 (10) (1994) 907 - 915 . [22] SM Kim, WJL pembeli,
P. Martel, GM Hood, J. Phys. F: Met. Phys. 4 (1974) 343 - 350 . [23] CL Snead, TM Hall, AN Goland, Phys. Rev. Lett. 29 (1) (1972) 62 - 65 .

[24] NK Dave, BTA McKee, AT Stewart, MJ Stott, W. Triftshäuser, di: Prosiding Konferensi Internasional ke-2 pada
Posisi Annihilation 2, Kingston Ontario, 1971, hlm. 4 - 49.
[25] BTA McKee, W. Triftshäuser, AT Stewart, Phys. Rev. Lett. 28 (6) (1972) 358 - 360 . [26] RN Barat, Adv. Phys. 22 (3) (1973) 263 - 383 . [27] KG Lynn, PJ Schultz,
Appl. Phys. A37 (1985) 31 - 36 . [28] HE Schaefer, R. Gugelmeier, M. Schmolz, A. Seeger, Mater. Sci. Forum, 15- 18 (1987) 111 - 116 . [29] JA Jackman, GM Hood, RJ
Schultz, J. Phys. F: Met. Phys. 17 (1987) (1817-1813) . [30] BTA McKee, AGD Jost, IK MacKenzie, Can. J. Phys. 50 (1972) 415 - 420 . [31] W. Triftshäuser, Phys. Rev
B 12 (1975) 4634 - 4639 . [32] MJ Fluss, LC Smedskjaer, MK Chason, DG Legnini, RW Siegel, Phys. Rev B 17 (1978) 3444 - 3455 . [33] A. Seeger, J. Phys. F: Met.
Phys. 3 (1973) 248 - 294 . [34] TM Hall, AN Goland, CL Snead Jr., Phys. Rev B 10 (1974) 3062 - 3074 . [35] HE Schaefer, Phys. Stat. Sol. Sebuah 102 (1987) 47 - 65 .
[36] W. Triftshäuser, JD McGervey, Appl. Phys. 5 (1974) 177 - 178 . [37] MJ FIuss, S. Berko, B. Chakraborty, P. Lippel, RW Siegel, J. Phys. F: Met. Phys. 14 (1984)
2855 - 2868 . [38] J. Bass, Philos. Mag. 15 (1967) 717 - 730 . [39] P. Tzanetakis, J. Hillairet, G. Revel, Phys. Stat. Sol. B 75 (1976) 433 - 439 . [40] AS Berger, ST Ockers,
MK Chason, RW Siegel, J. Nucl. Mater. 60 & 70 (1978) 734 - 737 . [41] K. Furukawa, J. Takamura, N. Kuwana, R. Tahara, M. Abe, J. Phys. Soc. JPN. 41 (5) (1976)
1584 - 1592 . [42] C. Panseri, T. Federighi, Philos. Mag. 3 (1958) 1223 - 1240 . [43] FJ Bradshaw, S. Pearson, Philos. Mag. 2 (1957) 570 - 571 . [44] RR Bourassa, D.
Lazarus, DA BIackburn, Phys. Pdt 165 (1968) 853 - 864 . [45] A. Khellaf, A. Seeger, RM Emrick, Mater. Trans. 43 (2002) 186 - 198 . [46] M. Doyama, K. Koehler, Phys.
Pdt 134 (1964) A522 - A529 . [47] YA Kraftmakher, Sov. Phys. Sol. Negara 9 (1967) (1458-1458) . [48] W. Trost, K. differt, K. Maier, A. Seeger, Springer Proc. Phys. 10
(1986) 219 - 224 . [49] T. Hehenkamp, ​W. Berger, JE Kluin, C. Lüdecke, J. Wolff, Phys. Rev B 45 (1992) 1998 - 2003 . [50] RO Simmons, RW Balluf fi, Phys. Pdt 129
(1963) 1533 - 1544 . [51] P. Rice-Evans, T. Hlaing, DB Rees, J. Phys. F: Logam. Phys. 6 (1976) 1079 - 1089 . [52] S. Nanao, K. Kuribayashi, S. Tanigawa, M. Doyama,
J. Phys. F: Met. Phys. 7 (1977) 1403 - 1419 . [53] W. Triftshäuser, JD McGervey, Appl. Phys. 6 (1975) 177 - 180 . [54] S. Nanao, K. Kuribayashi, S. Tanigawa, M. Mori,
M. Doyama, J. Phys. F: Met. Phys. 3 (1973) L5 - L8 . [55] M. Doyama, K. Kuribayashi, S. Nanao, S. Tanigawa, Appl. Phys. 4 (1974) 153 - 156 . [56] G. DIubek, O.
Brummer, N. Meyendorf, Phys. Stat. Sol. Sebuah 39 (1977) K95 - K99 . [57] JL Campbell, CW Schulte, RR Gingerich, J. Nucl. Mater. 69 & 70 (1978) 609 - 610 . [58] MJ
FIuss, LC Smedskjaer, RW Siegel, DG Legnini, MK Chason, J. Phys. F: Met. Phys. 10 (1980) 1763 - 1774 . [59] H. Bosse, A. Sager, W. Lühr-Tanck, T. Hehenkamp, ​J.
Phys. F: Met. Phys. 16 (1986) 1337 - 1342 . [60] G. DIubek, O. Brummer, N. Meyendorf, Appl. Phys. 13 (1977) 67 - 70 . [61] HE Schaefer, W. Terjebak, F. Banhart, W.
Bauer, Mater. Sci. Forum 15 - 18 (1987) 117 - 124 . [62] O. Sueoka, J. Phys. Soc. JPN. 36 (1974) 464 - 469 . [63] HE Schaefer, Phys. Stat. Sol. Sebuah 102 (1987) 47 - 65 .
[64] JD McGervey, W. Triftshäuser, Phys. Lett. 44A (1973) 53 - 54 .
440 T. Abe et al. / Data in Brief 21 (2018) 432 – 440

[65] RR Bourassa, B. Lengeler, J. Phys. F: Met. Phys. 6 (1976) 1405 - 1413 . [66] AS Berger, ST Ockers, RW Siegel, J. Phys. F: Met. Phys.
9 (1979) 1023 - 1033 . [67] RR Hasiguti, Y. Nakao, H. Kimura, J. Phys. Soc. JPN. 20 (4) (1965) 553 - 554 . [68] A. Ascoli, G. Guarini, GT
Queirolo, Cryst. Cacat kisi 1 (1970) 159 - 163 . [69] G. Airoldi, GL Bacchella, E. Germagnoli, Phys. Rev. Lett. 2 (4) (1959) 145 - 146 . [70] P.
Wright, JH Evans, Philos. Mag. 13 (123) (1966) 521 - 531 . [71] R. Scholz, W. Schüle, Phys. Lett. 64A (1977) 340 - 341 . [72] W. Schüle, Z.
Metallkd. 85 (1994) 78 - 91 . [73] CJ Meechan, RR Eggleston, Acta Metall. 2 (1954) 680 - 683 . [74] H. Mehrer, A. Seeger, Phys. Status solidi
35 (1969) 313 - 328 . [75] AD Raja, J. Burke, Acta Metall. 18 (1970) 205 - 210 . [76] G. Thomas, MJ Whelan, Philos. Mag. 4 (1959) 511 - 527 .
[77] H. Kimura, A. Kimura, RR Hasiguti, Acta Metall. 10 (1962) 607 - 619 . [78] O. Sueoka, J. Phys. Soc. JPN. 39 (1975) 969 - 975 . [79] M.
Doyama, S. Tanigawa, K. Kuribayashi, S. Nanao, Cryst. Cacat kisi 4 (1973) 255 - 263 . [80] H.L. Lukas, S.G. Fries, B. Sundman,
Computational Thermodynamics, Cambridge, 2007.