Anda di halaman 1dari 26

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr.

SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


KONSELING PELAYANAN KONTRASEPSI SUNTIKAN

NAMA MAHASISWA :...................................................


NIM :...................................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
1 2 3 4
1 Memberi salam pada klien
2 Menanyakan rencana keluarga (dalam hal jumlah anak)
3 Penjelasan mengenai KB suntik:
a. Menjelaskan bagaimana DMPA mencegah kehamilan
(mencegah keluarnya sel telur, mengentalkan lendir servik)
b. Menerangkan efektifitas DMPA (angka kegagalan kurang dari
1%)
c. Menjelaskan keuntungan DMPA (sengat efektif berjangka lama
mudah melaksanakannya, tidak mengganggu, efek samping
sangat sedikit, tidak mengganggu saat ibu menyusui, sebagai
pencegah kehamilan bukan cara sterilisasi)
d. Menerangkan kerugian DMPA (tidak bisa melindungi dari IMS/
AIDS, dapat terjadi perubahan siklus haid, kembalinya
kesuburan ada kemungkinan tertunda suntikan dihentikan)
e. Menjelaskan efek samping DMPA (perubahan siklus haid, sakit
kepala, pusing, meningkatkan berat badan, menimbulkan rasa
tidak enak pada payudara)
f. Menjelaskan jadwal penyuntikan tiap 3 bulan sekali dan
membutuhkan kontrasepsi lain sampai haid kembali bila
terlambat menyuntikkan lebih dari 2 minggu
4 Memastikan bahwa DMPA merupakan pilihan klien
5 Menanyakan pemakaian kontrasepsi sebelumnya dan riwayat penyakit
sebelumnya untuk memastikan bahwa klien merupakan calon yang
tepat sebagai akseptor DMPA
6 Menanyakan kembali pengetahuan klien mengenai efek samping
DMPA
7 Peka terhadap kebutuhan dan kekhawatiran klien tentang DMPA
8 Menganjurkan klien untuk kembali 12 minggu lagi, berikan tanggal
pastinya
9 Menganjurkan agar kembali lagi ke klinik (sebelum waktu suntik ulang
yang dijadwalkan) apabila:
a. Perdarahan banyak pervaginam
b. Terlambat menstruasi (pada pola haid yang biasanya teratur)
TOTAL NILAI

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(…………………..…
………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


TEKNIK PENYUNTIKAN KB SUNTIKAN

NAMA MAHASISWA :...................................................


NIM :...................................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NILAI
NO KEGIATAN
1 2 3 4
I PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN
1 Siapakan semua peralatan yang dibutuhkan (semprit, kapas alkohol)
2 Periksa tanggal kadaluarsa obat suntik (tertera di label vial)
3 Menimbang BB
4 Mengukur tekanan darah
5 Atur posisi klien untuk penyuntikan didaerah bokong
II PERSIAPAN LOKASI SUNTIKAN
6 Bersihkan kulit tempat suntikan menggunakan kapas beralkohol
dengan gerakan melingkar kearah luar tempat suntikan
7 Biarkan kulit mengering dengan sendirinya sebelum memberikan
suntikan
III PERSIAPAN MENYUNTIK
8 Kocok dengan baik vial DMPA, hingga semua obat larut
9 Buka penutup plastik atau logam tanpa menyentuh penutup karet
10 Buka kemasan semprit dan jarum suntik tanpa terkontaminasi
(perhatikan alur yang memang sudah dibuat untuk membuka
semprit)
11 Kencangkan jarum suntik pada tabung sempritnya dengan
memegang pangkal jarum suntik dan tabung semprit (penutup
jarum jangan dibuka)
12 Buka penutup jarum, tusukkan jarum suntik ke dalam vial melalui
penutup karet, putar vial hingga terbalik dan masukkan obat ke
dalam tabung semprirt dengan cara menarik penghisap sempritnya
13 Cabut jarum dari karet penutup vial, pegang semprit dengan jarum
suntik mengarah keatas secara vertikal, keluarkan udara yang
terdapat dalam tabung semprit dengan cara mendorong penghisap
sempritnya.
IV PEMBERIAN SUNTIKAN
14 Tusukkan jarum ke dalam otot hingga pangkal jarum suntik (otot
gluteus kuadran luar pada bokong)
15 Lakukan aspirasi dengan menarik penghisap semprit untuk
memeriksa ketepatan penempatan jarum suntuik (tidak masuk
pembuluh darah)
16 Jika tidak terlihat darah terhisap dalam tabung semprit, suntikkan
DMPA secara perlahan sampai seluruh obat masuk
17 Cabut jarum suntik secara cepat
V PASCA SUNTIKAN
18 Tekan tempat bekas jarum suntik menggunakan kapas alkohol,
tetapi jangan menggosoknya
19 Sedot larutan klorin 0,5% ke dalam tabung semprit, keluarkan lagi
lalu lepaskan jarum dari tabung semprit
20 Buang jarum di wadah khusus (terbuat dari bahan yang sulit
ditembus benda tajam), buang tabung semprit dan pendorongnya di
tempat sampah medis
21 Cuci tangan menggunakan sabun dan air, kemudian keringkan
menggunakan handuk kering
22 Mengisi kartu peserta KB dan menyerahkan kepada pasien
23 Memberitahu tanggal suntik kembali
24 Melakukan pencatatan pada buku register/ catatan akseptor
TOTAL NILAI

Malang,
2019

Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


PELAYANAN KONTRASEPSI PIL

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NILAI
NO KEGIATAN
1 2 3 4
1 Beriakn salam dengan ramah dan akrab, sehingga klien merasa
nyaman dan tidak canggung
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Tanyakan pada klien tentang masalah reproduksi:
a. Berapa jumlah anak lagi yang diharapkan
b. Apakah tertarik untuk mengatur jarak kehamilann atau
menghentikan sama sekali
c. Berapa lama jarak masing-masing anak yang diharapkan
4 Tanyakan riwayat reprodusi dan masalah-masalah kesehatan yang
berhubungan dengan penggunaan pil antara lain :
a. Umur
b. Berapa kali pernah hamil
c. Berapa kali melahirkan
d. Berapa jumlah anak yang hidup dan jenis kelamin
e. Apakah pernah memakai alat kontrasepsi sebelum ini meliputi:
berapa lama, kenapa berhenti, apakaha ada masalah lai
f. Metode kontrasepsi yang digunakan saat ini]
g. Masalah medis yang perlu diperhatikan untuk pil
h. Kecurigaan hamil
i. Perdarahan dari vagina yang belum jelas penyebabnya
j. Pada saat ini masih menyusui atau tidak
k. Sedang memakai Rifampicin untuk TBC atau obat-obat lainnya
untuk epilepsi
l. Perokok berat (untuk usia > 40th)
m. Varises berat
n. Sakit kuning/ liver
o. Kanker payudara (kecurigaan)
p. Tekanan darah tinggi untuk usia > 40 th/ perokok berat
5 Minta klien menjelaskan apa yang sudah diketahui tentang
kontrasepsi pil dan lakukan koreksi buila ada pendapat yang keliru
6 Berikan penjelasan yang penting tentang kontrasepsi pil pada klien
antara lain:
a. Sangat efektif (99,9%) bila diminum secara tepat

b. Cara minum pil, 1 hari 1 pil, saat minum tetap/ sama, setelah I pak
habis langsung dilanjutkan ke pak yang lain

c. Keuntungan: efektifitas tinggi, murah, penggunaan mudah,


penghentian mudah (jelaskan kemungkinan perubahan haid
karena perdarahan bercak setelah dihentikan).
d. Efek samping : mual, payudara tegang, perdarahan bercak,
pusing, peningkatan berat badan, jerawat (hanya muncul pada 3
bulan pertama saja)
e. Tanda gejala yang mengharuskan klien dating ke klinik: nyeri
perut bagian bawah yang berat, nyeri dada berat, batuk/ sesak,
pusing berat, gangguan penglihatan, nyeri kaki berat.
Tegaskan bahwa klien dapat menghentikan pemakaian kontrasepsi
7
pil setiap saat
8 Berikan kontrasepsi pil pada klien
9 Berikan instruksi pada klien perihal:
a. Bagaimana menggunakan kontrasepsi pil
 Minum pil setiap hari
 Minum pil pada waktu yang sama setiap hari
 Mulai pil pertama pada hari ke 1-5 saat haid
 Habiskan satu paket, mulai hari berikutnya dengan paket baru,
jangan istirahat diantara paket
b. Efek samping dan penanganannya
 Mual
 Payudara tegang
 Perdarahan ringan
 Pusing, sakit kepala
 Penambahan BB
 Jerawat
 Tegaskan bahwa gejala diatas dapat terjadi dan biasanya
hanya dalam pemakaian 3 siklus pil saja
c. Masalah atau komplikasi yang mengharuskan klien kembali ke
klinik
 Nyeri perut bagian bawah atau nyeri panggul
 Nyeri dada, batuk atau sesak nafas
d. Bila lupa minum pil
 Satu pil: minum pil saat ingat (meskipun harus minum pil 2
pada hari tersebut), baru lanjutkan sampai 1 paket habis
 Dua pil atau lebih: minum 2 pil sehari hingga terkejar meminum
pil yang seharusnya sesuai jadwal, pakai kondom (tidak koitus)
sampai haid berikutnya
Mintalah klien mengulangi instruksi untuk meyakinkan bahwa klien
10
sudah mengerti
Tanyakan klien apakah masih ada pertanyaan atau hal-hal yang
11
belum dimengerti
Diskusikan kunjungan ulang dan pengamatan lanjutan dengan klien
12
a. Kunjungan ulang pertama dalam 3 bulan
b. Bila tidak ada masalah, sesudah kunjungan ulang pertama
dilakukan kunjungan ulang berikutnya setiap 6-12 bulan

13 Yakinkan klien untuk kembali setiap saat apabila masih ada


pertanyaan atau masalah
14 Secara sopan ucapkan salam perpisahan pada klien dengan ramah
sampaikan bahwa klien dapat berkunjung/ kembali setiap saat
15 Melakukan pencatatan pada buku register/ catatan akseptor
TOTAL NILAI

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


PEMASANGAN AKDR/IUD

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NO. PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI


1 2 3 4
Konseling awal
1 Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dan tanyakan
tujuan kedatangannya
2 Berikan informasi umum tentang Keluarga Berencana
Berikan informasi umum tentang jenis kontrasepsi yang tersedia
3 dan keuntungan keterbatasan dari masing-masing jenis kontrasepsi
(termasuk perbedaan antara kontab dan metode reversible):
- Tunjukkan dimana dan bagaimana alat kontrasepsi tersebut
digunakan
- Jelaskan bagaimana cara kerja alat kontrasepsi tersebut
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain
yang mungkin akan dialami
- Jelaskan efek samping yang umumnya sering terjadi oleh klien
4 Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya
Konseling Metode Khusus
5 Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
6 Kumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat, dan sebagainya)
7 Tanyakan tujuan reproduksi (KB) yang diinginkan (apakah klien
ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah
anaknya)
8 Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien, yang mungkin
menentang penggunaan salah satu metode KB
9 Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien
dengan sikap yang simpatik
10 Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR Cu T
11 380 A, sampai benar-benar dimengerti oleh klien
Konseling Pra-Pemasangan & Seleksi Klien
12 Lakukan seleksi klien 9 (anamsesis) secara cermat untuk
memastikan tidak ada masalah kesehatan untuk menggunakan
AKDR
Riwayat Kesehatan Reproduksi:
- Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola pendarahan haid
- Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
- Riwayat kehamilan ektopik
- Nyeri yang hebat setiap haid
- Anemia yang berat ( Hb<9 gr % atau Hematokrit < 30)
- Riwayat infeksi Sistem Genetalia (ISG), Penyakit menular seksual
(PMS) atau infeksi panggul
- Berganti-ganti pasangan (resiko ISG tinggi)
- Kanker Serviks
13 Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul dan
jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
Pemeriksaan Panggul (Perut, Inspekulo, Bimanual)
14 Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genetalia dengan menggunakan sabun dan air
15 Cuci tangan dengan air bersih, mengalir dan sabun, keringkan
dengan kain bersih
16 Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
17 Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya di daerah supra public
18 Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
19 atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
20 Pakai sarung tangan DTT
21 Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam wadah sterik atau DTT
22 Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
23 Palpasi kelenjar skene dan bartholini, amati adanya nyeri / duh
(discharge) vagina
24 Masukkan spekulum vagina
25 Lakukan pemeriksaan inspekulo:
- Periksa adanya lesi / keputihan pada vagina
- Inspeksi serviks
26 Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali pada
tempat semula dengan tidak menyentuk peralatan lain yang belum
digunakan
27 Lakukan pemeriksaan bimanual:
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak ada kehamilan
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
28 Lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi):
- Kesulitan menentukan besar uterus retroversi
- Adanya tumor pada Cavum douglasi
29 Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0.5 %,
kemudian dibuka secara terbalik dan rendam dalam klorin
Tindakan Pra Pemasangan
30 Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
31 Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A ke dalam kemasan sterilnya:
- Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke belakang
- Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh
benda tidak steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter,
tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik
tabung inserter dari bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut kedalam
tabung inserter
Prosedur Pemasangan AKDR
32 Pakai sarung tangan DTT yang baru
33 Pakai spekulum vagina untuk melihat serviks
34 Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
35 Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama)
36 Masukkan sonde uterus dengan teknik "tidak menyentuh" (no touch
technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde kedalam
cavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina
ataupun bibir spekulum
37 Tentukan posisi dan kedalam cavum uteri dan keluarkan sonde
38 Ukur kedalaman cavum uteri pada tabung inserter yang masih
berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru
pada tabung inserter kemudian buka seluruh plastik penutup
kemasan
39 Angkat tabung AKDR dan kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai pendorongnya
terdorong
40
Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal (
sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai
leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan
41 Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
42 Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl
yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong
dengan tetap menahan pendorong
43 Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali
ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan
Keluarkan sebagian tabung inserter dan gunting benang AKDR
44 kurang lebih 3 - 4
Keluarkan sebagian tabung inserter, buang ketempat sampah
45 terkontaminasi
Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin
46 0.5 %
Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
47 tenakulum, tekan dengan kasa selama 30 - 60 detik
Keluarkan spekulum dengan hati-hati ,rendam dalam larutan klorin
48 0.5 %
Tindakan Pasca Pemasangan
49 Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0.5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi
50 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai ) ke tempat yang sudah disediakan
51 Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan dalam
larutan klorin 0.5 % bersihkan cemaran pada sarung tangan, buka
secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0.5 %
52 Cuci tangan dengan air dan sabun
53 Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15
menit sebelum memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pemasangan
54 Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR
dan kapan harus dilakukan
55 Jelaskan pada Kolien apa yang harus dilakukan bila mengalami
efek samping
56 Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol
57 Ingatkan kembali Maa pemakaian AKDR Cu T 380 A adalah 10
than
58 Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila
mengiinginkan AKDR tersebut dicabut
Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah
59 diberikan
60 Lengkapi rekam medik atau kartu AKDR untuk klien
JUMLAH

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


PENCABUTAN AKDR/IUD

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NO. PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI


1 2 3 4
Konseling awal
1 Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda
2 Tanyakan tujuan dari kunjungannya
3 Tanyakaan apa alasannya ingin mencabut AKDR tersebut dan
jawab semua pertanyaan
4 Tanyakan tujuan reproduksi (KB) selanjutnya apakah klien ingin
mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anak
5 Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pencabutan setelah pencabutan
Tindakan Pra Pencabutan
6 Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencingnya dan
mencuci daerah genetalia dengan menggunakan sabun dan air
7 Bantu klien naik ke meja pemeriksaan
8 Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
9 Pakai sarung tangan DTT yang baru
10 Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai
dalam wadah steril atau DTT
Prosedur Pencabutan
11 Lakukan pemeriksaan bimanual:
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
12 Pasangkan spekulum vagina untuk melihat serviks
13 Usap vagina dan serviks dengan larutan
14 Jepit benang dekat serviks dengan klem
Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk
15 mengeluarkan AKDR
Tunjukkan AKDR tersebut pada klien, kemudian rendam dalam
16 klorin 0.5 %
17 Keluarkan spekulum dengan hati-hati
Tindakan Pasca Pencabutan
18 Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
0.5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi
19 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
20 dalam larutan klorin 0.5 % kemudian lepaskan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam larutan klorin tersebut
21 Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
22 Amati selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pencabutan
23 Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami
masalah (misalnya pendarahan yang lama atau rasa nyeri pada
perut / panggul)
24 Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah
diberikan
25 Jawab semua pertanyaan klien
26 Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang
tersedia dan resiko keuntungan dari masing-masing alat
kontrasepsi bila klien ingin tetap megatur jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anaknya
27 Bantu Kklien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara
samapai dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan
dipakai
28 Buat rekam medik tentang pencabutan AKDR
JUMLAH

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


PEMASANGAN AKBK/IMPLANT

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NO. PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI


1 2 3 4
KONSELING PRA PEMASANGAN
1 Sapa klien dengan ramah dan hangat
2 Tanyakan tujuan dari kunjungannya
3 Bila belum dilakukan konseling implant, berikan konseling sebelum
dilakukan pemasangan
4 Pastikan bahwa kien memang memilih implant
5 Periksa kembali rekam medis untuk menentukan bahwa klien memang
cocok untuk memakai implant
6 Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan atau rujuk bila ada indikasi
7 Nilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada
implant
8 Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap implant
9 Jelaskan proses pemasangan implant dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
LANGKAH / KEGIATAN DILAKUKAN DENGAN MEMUASKAN
PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT
Persiapan
10 Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air dan membilasnya
sehingga tidak ada sisa sabun
11 Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas
12 Beri tanda pada tempat pemasangan pada tempat pemasangan
13 Pastikan bahwa peralatan yang steril ata DTT dan keenam kapsul
implant sudah tersedia
Tindakan pra pemasangan
14 Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
15 Pakai sarung tangan steril atau DTT disekeliling lengan klien
16 Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
17 Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT disekeliling lengan klien.
Pemasangan kapsul implant
18 Suntikkan anestesi lokal tepat dibawah kulit sedikit menggelembung
19 Teruskan pemasukan jarum kurang lebih 4 cm, dan suntikkan masing-
masing 1 cc diantara pola pemasangan nomor 1 dan 2,3,4,5 dan 6
20 Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
21 Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel (alternatif lain
masukkan trokar langsung ke lapisan di bawah kulit / sub dermal)
22 Sambil mengungkit kulit, masukkan terus trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka
insisi
23 Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul ke dalam trokar (dengan
tangan atau pinset)
24 Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul ke arah ujung dari
trokar sampai terasa adanya tahanan
25 Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong
26 Tarik trokar dan pendorong secara bersama-sama sampai batas tanda
2 terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar daro tempat
insisi)
27 Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan masukkan
kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda 1
28 Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul
sudah terpasang
29 Raba kapsul untuk memastikan seluruh kapsul implant telah terpasang
dalam pola kipas
30 Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari
insisi
Tindakan pasca pemasangan
31 Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid
Beri pembalut tekan untuk mencegah pendarahan dan mengurangi
32
memar
33 Taruh alat suntik ditempat terpisah dan letakkan semua peralatan
dalam larutan klorin untuk dekontaminasi
34 Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempatnya
(kasa,kapas,sarung tangan, atau alat suntik sekali pakai)
35 Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin
36 Cuci tangan denan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
LANGKAH/KEGIATAN DILAKUKAN DENGAN MEMUASKAN
KONSELING PASCA PEMASANGAN
Gambar letak kapsul pada rekam medik dan catat bila ada hal yang
37
khusus
38 Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan kapan klien harus
datang kembali ke klinik untuk kontrol
39 Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
menginginkan untuk mencabut kembali implant
Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien
40
pulang
JUMLAH

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


PENCABUTAN AKBK/IMPLANT

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala penilaian:

Nilai 4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, dan tepat.
Nilai 3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, tapi kurang efektif.
Nilai 2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
Nilai 1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan.

T/S : Tindakan/ langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapi

NO. PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI


1 2 3 4
KONSELING PRA PENCABUTAN
1 Sapa klien dengan ramah dan hangat
2 Tanyakan apa alasannya ingin mencabut dan jawab semua
pertanyaan
3 Tanyakan pada klien tentang tujuan reproduksi (apakah klien ingin
mengatur jarak kelahiran atau membatasi kelahiran)
4 Terangkan secara ringkas proses pencabutan dan apa yang dapat
diharapkan selama dan sesudah pencabutan
PERSIAPAN BAHAN DAN PERALATAN
5 Meja periksa untuk tempat tidur
Penyangga lengan atau meja samping
Sabun untuk mencuci lengan
Kain penutup operasi steril (bersih) yang kering
Tiga mangkok steril atau DTT (satu untuk larutan antiseptik,satu
tempat air mendidih atau steril yang berisi kapas bulat untuk
membersihkan bedak pada sarung tangan dan satu lagi berisi larutan
klorin 0.5 % untuk dekontaminasi kapsul yang telah di cabut)
Sepasang sarung tangan steril / DTT
Larutan antiseptik
Anestesi lokal(konsentrasi 1% tanpa epinefrin)
Tabung suntik (5 atau 10 ml) dan jarum suntik dengan panjang 2, 5-4
cm (no.22)
Skalpel (pisau bedah no.11)
Klem lengkung dan lurus (mosquito dan Crile)
Band aid / kasa steril dengan plester
Kasa pembalut
Epinefrin untuk syok analfilaktik (harus selalu tersedia untuk keadaan
darurat)
U klem
Pinset Anatomi
Masker 6
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
6 Pastikan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan
sabun dan air serta membilasnya
7 Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping,
bila digunakan) dengan kain bersih dan kering
8 Pastikan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan
(misalnya: lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga / meja
samping. Lengan disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus
atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai oleh klinisi
untuk memudahkan pencabutan
9 Raba ke enam kapsul untuk menentukan lokasinya untuk
memudahkan meraba kapsul, basahkan sedikit ujung jari dengan air
sabun/ larutan antiseptik atau savion/ betadine
10 Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua
ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol
11 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh
alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya
TINDAKAN SEBELUM PENCABUTAN
12 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain
bersih
13 Pakai sarung tangan steril / DTT (ganti sarung tangan untuk setiap
klien guna mencegah kontaminasi silang)
14 Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah di capai
15 Usap tempat pencabutan dengan kasa ber antiseptik, Gunakan klem
steril / DTT untuk memegang kasa tersebut
16 Bila ada gunakan kain (doek) lubang untuk menutupi lengan
17 Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
18 Pastikan klien tidak alergi terhadap obat anestesi
19 Isi alat suntik dengan 3 ml obat anestesi (1% tanpa epinefrin)
TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL
Metode Standar
20 Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah
semua kapsul (dekat siku), kira-kira 5 mm dari ujung bawah kapsul
pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih
kurang 4 mm dengan menggunakan skalpel
21 Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau
yang terdekat tempat insisi
22 Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung
kapsul tampak ada luka insisi
* Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan
jepitan mengarah ke kulit, teruskan sampai berasda di bawah ujung
kapsul dekat siku
* Dorong ujung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka insisi
23 Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakai kasa steril untuk memaparkan ujung
bawah kapsul
24 Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem ke dua
Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan
teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya
Metode Pencabutan "U"
25 Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 3 dan 4 lebih kurang
5 mm dari ujung kapsul dekat siku
26 Buat insisi kecil (4MM) memanjang sejajar diantara sumbu panjang
kapsul dengan menggunakan skalpel
27 Masukkan ujung klem pemegang implant Norpplant secara hari-hati
melalui luka insisi
28 Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari
telunjuk sejajar panjang kapsul
29 Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul,
buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat pada sumbu
panjang kapsul lebih kurang 5 mm diatas ujung bawah kapsul
30 Bersihakan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilingi dengan
menggosok-gosok dengan kasa steril untuk memampatkan ujung
bawah kapsul sehingga mudah dicabut
31 Gunakan klem lengkung (Mosquito/Crite) untuk menjepit kapsul yang
mudah terpapar
32 Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah
dicabut
33 Kapsul Yang Sulit Di Cabut
Raba kedua ujung kapsul dengan jari telunjuk dari jari tengah
masukkan klem lengkung ke dalam luka insisi sampai ujung jepitan
klem berada dibawah kapsul dengan kedua jari tetap menekan ujung-
ujung kapsul untuk memfiksasi
34 Jepit kapsul dari bawah dengan klem lengkung
jangan mencoba untuk mengait kapsul keluar oleh karena ujung klem
yang sekarang masuk ke dalam luka insisi lebih kurang 1-2 cm
35 Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakai kasa steril untuk memaparkan ujung
bawah kapsul
36 Setelah jaringan ikat yang mengelilingi kapsul terbuka, gunakan klem
kedua untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar
37 Sisa kapsul lain yang " sulit dicabut" dapat dicabut dengan
menggunakan teknik yang sama
Metode Pencabutan teknik " Pop Out"
38 Raba ujung-ujung kapsul di daerah dekat siku untuk memilih salah
satu kapsul yang lokasinya terletak di tengah-tengah dan mempunyai
jarak yang sama dengan ujung kapsul lainnya
39 Lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari tangan lainnya
pada ujung bagian bawah kapsul untuk membuat ujung kapsul
tersebut tepat berada di bawah tempat insisi
40 Masukkan ujung tajam skalpel ke dalam luka insisi sampai terasa
menyentuh ujung kapsul
41 Tekan jaringan ikat yang sudah terpotong tadi dengan kedua ibu jari
sehingga ujung bawah kapsul terpapar keluar
42 Tekan sedikit ujung atas ( dekat bahu) sehingga kapsul muncul (Pop
Out) pada luka insisi dan dengan mudah dapat dipegang dan dicabut
TINDAKAN SETELAH PENCABUTAN KAPSUL
43 Menutup luka insisi
44 Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan band aid
(plester untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester
45 Luka insisi tidak perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan
jaringan parut
46 Instruksikan kepada klien untuk perawatan luka di rumah
JUMLAH

Malang,
2019
Penguji,
NILAI = ---------

(……………………)
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

DAFTAR TILIK UTEK KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB


KONSELING

NAMA MAHASISWA :.............................................


NIM :.............................................

I. TATA CARA KONSELING KB PASCA PERSALINAN DAN PASCA


KEGUGURAN
1. Enam langkah dalam memberikan konseling salah satunya dengan kata
kunci “SATU TUJU’;
a. SA : Sapa dan salam kepada peserta KB secara sopan dan ramah.
b. T : Tanyakan kepada peserta KB informasi tentang dirinya,
pengalaman ber-KB dan keinginan metode yang akan digunakan.
c. U : Uraikan kepada peserta KB tentang beberapa pilihan Metode KB PP
persalinan yang direkomendasikan.
d. TU : BanTU peserta KB dalam memilih dan memutuskan Pilihan.
e. J : Jelaskan secara lengkap tentang metode kontrasepsi yang dipilih
peserta KB.
f. U : Buat rencana kunjungan Ulang dan kapan peserta KB akan kembali.
2. Konseling yang berhasil adalah disaat pemberian konseling dapat membantu
peserta KB dalam memilih dan menggunakan metode KB yang sesuai untuk
mereka.
3. Konseling terbaik dilakukan dengan pendekatan yang berbeda disesuaikan
dengan kondisi klien. Pendekatan konseling yang dapat dilakukan apabila ;
a. Peserta KB kembali tanpa masalah ;
1) Memberikan persediaan lebih atau tindak lanjut rutin.
2) Menanyakan secara bersahabat pertanyaan tentang pengalaman
peserta KB menggunakan metode kontrasepsi yang digunakaan.
b. Peserta KB kembali dengan masalah ;
Memahami masalah dan membantu menyelesaikan; apakah masalah
efek samping, masalah dalam menggunakan metode, pasangan tidak
kooperatif atau masalah lain.
c. Peserta KB baru dengan metode kontrasepsi yang dipikirkannya
1) Periksa apakah pemahaman peserta KB akurat.
2) Dukung pilihan klien, jika peserta KB layak secara medis.
3) Diskusikan bagaimana menggunakan metode yang diinginkan dan
mengatasi efek samping.
d. Peserta KB baru tanpa metode kontrasepsi yang dipikirkannya ;
1) Diskusikan situasi dan rencana klien, dana apa yang penting
untuknya mengenai suatu metode kontrasepsi.
2) Bantu peserta KB mempertimbangkan metode yang mungkin sesuai
untuknya, jika perlu bantu peserta KB untuk mengambil keputusan
3) Dukung pilihan klien, berikan informasi tentang penggunaan, dan
diskusikan bagaimana mengatasi efek samping
4) Konseling yang baik pada KB Pasca keguguran sangat penting sekali
dilakukan, namun tetap memperhatikan ;
e. Perasaan yang sedang dialami ibu pasca keguguran
f. Memperlakukan calon peserta KB dengan hormat dan hindari
menghakimi dan mengintimidasi
g. Privasi dan kerahasiaan calon peserta KB
h. Apabila calon peserta KB ingin seseorang yang dipercaya untuk
menemani selama konseling.
4. Faktor individual yang perlu dipertimbangkan dalam konseling KB Pasca
Keguguran adalah:

No Faktor individu Rekomendasi Rasional

1 Jika ibu tidak ingin Dapat dipertimbangkan Tangani komplikasi aborsi


hamil segera semua jenis metode KB dan pastikan bahwa ibu
tidak ingin hamil segera
2 Jika ibu dalam  Dapat dipertimbangka n  Stress dan kesakitan yang
keadaan stress dan semua jenis metode dialami dapat
kesakitan kontrasepsi. Jangan mempengaruhi keputusan
disarankan untuk metode ber- KB. Saat penanganan
kontrasepsi permanen komplikasi bukanlah waktu
Rujuk ibu untuk yang tepat untuk membuat
penanganan kontrasepsi keputusan yang tetap
3 Jika ibu mengalami Selidiki penyebab  Kegagalan kontrasepsi,
kegagalan kegagalan kontrasepsi penggunaan yang tidak
kontrasepsi (hamil yang digunakan dan efektif, kekurangan suplai
saat menggunakan keefektifannya kontrasepsi dapat
kontrasespi).  Bantu ibu untuk menyebabkan kehamilan
menggunakan yang tidak diinginkan.
metode KB yang efektif.
 Pastikan ibu memahami  Factor-faktor yang diatas
KB yang akan digunakan dapat ditemukan lagi dan
kemudian, penanganan menimbulkan kehamilan
lanjutan, keberlangsunga n yang tidak diinginkan
penggunaan dan dikemudian hari
kemungkinan untuk ganti
metode
4 Jika ibu berhenti  Selidiki kenapa ibu  Efek samping dan minimnya
menggunakan berhenti menggunakan akses untuk kontrasepsi
kontrasepsi kontrasepsi (efek samping, lanjutan dapat menimbulkan
sulitnya akses ulangan) kehamilan yang tidak
 Bantu ibu untuk diinginkan
menggunakan
metode KB yang efektif
 Pastikan ibu memahami
metode KB yang akan
digunakan kemudian,
penanganan lanjutan,
keberlangsunga n
penggunaan dan
kemungkinan untuk ganti
metode
5 Jika pasangan  Libatkan pasangan dalam Melibatkan pasangan pada
(suami) tidak ingin memberikan konseling konseling akan
menggunakan  Lindungi ibu mempengaruhi kepesertaan
kondom atau tidak (kerahasiaannya pria dalam ber-KB ataupun
mengizinkan ibu ) apabila ibu tidak dukungannya
menggunakan melibatkan
metode lain pasangannya


Diskusikan metode yang  Apabila ibu tidak ingin
dapat digunakan ibu tanpa melibatkan pasangannya
pasangan dapat dalam ber-KB, maka
mengetahuinya (mis; keputusannya harus tetap
suntikan) dihargai
 Jangan rekomendasikan
metode yang tidak dapat
digunakan secara efektif
oleh ibu
6 Jika wanita adalah Informasikan tentang  Wanita memiliki risiko
korban Kontrasepsi terhadap
dari kejahatan Darurat (dimungkinkan kejahatan dan pemerkosaan
seksual dan metode yang lainnya) berulang
perkosaan  Membutuhkan penggunaan
kontrasepsi dan metode
kontrasepsi
lainnya
 Jangan pengaruhi ibu
7 Jika ibu ingin segera Apabila ibu telah mengalami
hamil untuk menggunakan keguguran yang berulang,
metode KB perlu penanganan infertilitas
 Berikan informasi apabila
ibu memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi
lainnya
 Kehamilan disarankan
setelah 6 bulan pasca
keguguran

5. Pertimbangan berdasarkan kondisi klinis klien abortus:

Kondisi klinis Rekomendasi Perhatian

Abortus inkomplet tanpa  Semua jenis metode Tidak disarankan untuk KB


komplikasi kontrasepsi alami sampai siklus
 Implan, suntikan dan mesntruasi kembali normal
pil dapat MOW dapat dilakukan
digunakan segera

Dicurigai adanya  Semua jenis metode MOW dan IUD tidak


kemungkinan infeksi ; kontrasepsi disarankan sampai infeksi
 Tanda dan gejala sepsis  Implant, suntikan dan dapat ditangani sepenuhnya
 Tanda aborsi induksi dan pil dapat digunakan (biasanya sampai 3 bulan)
aborsi tidak aman segera atau sampai risiko infeksi
 Infeksi yang tidak dapat dapat disingkirkan
disingkirkan
Perlukaan daerah genital ;  MOW dan IUID dapat
Implant, suntikan dan
 Perforasi uteri pil dapat digunakan dilakukan setelah perlukaan
 Perlukaan pada vagina atau segera sembuh
serviks,termas uk karena  Segala metode yang
bahan kimia dimasukan ke vagina (IUD,
kondom ) dilakukan setelah
perlukaan sembuh

Perdarahan yang berat atau IUD dengan progestin


 MOW jangan dilakukan
dan disertai dengan anemia Pil kombinasi oral sampai penyebab anemia
teratasi
 Hati-hati penggunaan Pil
progestin pada penderita
anemia
 Implan, suntikan dan IUD
tunda penggunaan
sampai anemia teratasi
Aborsi trimester kedua Implan, suntikan, pil  MOW gunakan minilaparatomi
dapat digunakan , jika tehnik tidak
segera memungkinka n, tunda
prosedur hingga ukuran
uterus (4
sampai 6 minggu)
 IUD dapat dipasangkan
setinggi uterus, jika tidak
memungkinka n tunda hingga
4 sampai 6 minggu)

Anda mungkin juga menyukai