Anda di halaman 1dari 9

INSTRUKSI KERJA

PROSEDUR VISUS MATA 004

1. PELAKSANA Petugas pelaksana VISUS MATA ( Perawat ).

2. PRINSIP (VISUS MATA) Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk


melihat ketajaman penglihatan.

3. METODE Otomatis

4. ALAT Snelleen Chart, buku tulis, Pulpen

5. LANGKAH 5.1. Mengambil formulir permintaan pemeriksaan (FPP) di


KERJA bagian tim mutu
5.2. Memanggil pasien sesuai nomor urut laboratorium.
5.3. Melakukan verifikasi data pasien pada formulir permintaan
pemeriksaan (FPP) dan menginformasikan pemeriksaan
yang akan dilakukan.
5.4. Gantungkan kartu Snellen yang sejajar mata pasien dengan
jarak 5 meter.
5.5. Pemeriksaan dimulai dengan mata sebelah kanan.
5.6. Mata kiri pasienditutup dengan telapak tangan tanpa
menekan bola mata.
5.7. Pasien disuruh baca huruf dari kiri - ke kanan setiap baris
kartu Snellen atau memperagakan kartu posisi huruf pada
kartu dimulai baris teratas atau huruf yang paling besar
sampai huruf terkecil.
5.8. Penglihatan normal bila pasien dapat membaca huruf atau
memperagakan posisi huruf kurang dari setengah baris maka
yang dicatat ialah baris yang tertera angka di atasnya.
5.9. Bila dalam baris tersebut klien dapat membaca huruf atau
merperagakan posisi huruf setengah baris atau lebih dari
setengah baris lebih dari setengah baris maka yang
dicatatialah baris yang tertera angka tersebut.
5.10. Bila pasien belum dapat melihat huruf teratas atau terbesar
dari kartu snellen maka mulai hitungan jari pada jarak 3
meter.
5.11. Hitung 3 jari meter belum bisa terlihat maka maju 2 meter
bila belum terlihat juga maju 1 meter.
5.12. Bila belum juga terllihat maka lakukan goyangan tangan
pada jarak meter 1 meter
5.13. Goyangan belum terlihat maka senter mata pasien dan
tanyakan apakah pasien bisa melihat sinar mata
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

5.14. Bila tidak dapat melihat sinar disebut buta total ditulis (0/0).

6. HASIL Hasil visus mata ditulis formulir pasien.

7. CATATAN -

Dibuat & disetujui oleh :


Jabatan : PELAKSANA PELAYANAN KEPALA CABANG

Tanda Tangan :
AGUSTINUS DOKI SUGIANTO

PENDAHULUAN
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

1. Latar Belakang
Visus mata adalah pemeriksaan lapang pandang merupakan pemeriksaan pada keluasan pandang klien
terhadap aspek lateral, medial, superior, dan inferior penglihatan
Mata adalah indra kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik sinar yang primitif pada permukaan
invetebrata. Didalam wadahnya yang propektif setiap mata memiliki lapisan reseptor, serta sistem saraf yang
menghantarkan implus dari reseptor ke otak.
Lapisan propektif di luar bola mata, sklera mengalami modifikasi dibagian antirior untuk membentuk
kornea. Di bagian dalam sklera terdapat koroid, lapisan yang mengandung banyak pembuluh darah yang
member makan struktur-struktur didalam bola mata. Lapisan didalam dua pertiga posterior koloid adalah retina,
jaringan saraf yang mengandung sel reseptor.
Ruang di antara lensa dan retina sebagaian besar terisi oleh cairan gelatinosa jernih yang disebut vitreosa,
aqueous humor, cairan jernih yang member nutri ke kornea dan lensa, dihasilkan dibadan siliaris melalui difusi
transport aktif plasma. Retina meluas keanterior hamper mencapai badan silinder. Struktur ini tersusun dalam 10
lapisan dan mengandung sel batang dan sel kerucut yang merupakan reseptor pengelihatan. (William F.
Ganong,MD : 2009 )
Mata menangkap pola iluminasi dalam lingkungan sebagai sustu gambaran optic pada sebuah sel-sel peka
cahaya, yaitu retina, seperti kamera menangmenangkap bayangan pada film. Seperti film dicuci cetak untuk
menghasilkan gambar yang mirip dengan bayangan asli, demikian juga citra yang kode diretina disalurkan
melalui serangkaian pengolahan visual yang semakin kompleks setiap langkahnya sampai akhirnya secara sadar
dipersepsikan sebagai gambar yang mirip dengan gambar asli . ( Leuralee Sherwood : 2007)

A. TUJUAN PROSEDUR DAN INDIKASI


Beberapa tujuan dari penggunaan VISUS MATA adalah :
1. Memeriksa ketajaman penglihatan jarak jauh
2. Memeriksa ketajaman penglihatan jarak dekat
3. Memeriksa kemampuan mata melihat warna

2. STRUKTUR ORGANISASI
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

Peran, tugas pokok, uraian tugas, kualifikasi


3.1 PERAN PERAWAT KESEHATAN
a. Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Perawat bertanggung-jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari yang
bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks kepada pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat
b. Pengelola dalam bidang Pelayanan Keperawatan
Tenaga keperawatan secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan termasuk
perlengkapan, peralatan dan lingkungan.Disamping itu membimbing petugas kesehatan
yang berpendidikan lebih rendah, bertanggung-jawab dalam hal administrasi
keperawatan baik di masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan
keperawatan untuk pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Pendidik Pelayanan Keperawatan
Tenaga Keperawatan bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan dasar bagi tenaga kesehatan lainnya dan tenaga anggota keluarga.
3.2 TUGAS POKOK
Sebagai penjabaran dari fungsi maka tugas tenaga keperawatan adalah :
a. Memelihara kebersihan dan kerapihan di dalam ruangan
b. Menerima pasien baru
c. Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode proses
keperawatan
d. Mempersiapkan pasien keluar
e. Mengatur tugas jaga
f. Mengelola peralatan medik dan keperawatan, bahan habis pakai dan obat
g. Mengelola administrasi

3.2 KUALIFIKASI
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

a. Petugas pelayanan harus memiliki surat keterangan kompetensi keahlian


b. Berpendidikan dan memiliki pelatihan-pelatihan
c. Memiliki keterampilan dan sikap yang berkualitas

3.3 URAIAN TUGAS


a. Mempersiapkan alat dan mengatur ruangan
b Memastikan alat dalam keadaan baik
c. Menyambut pasien dengan 5S ( senyum, salam, sapa, sopan dan santun )
d. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan Dan tujuan pemeriksaan
e. Meminta persetujuan pasien
f. Menjaga privasi pasien dan kenyamanan pasien selama pemeriksaan
g. Merapikan alat setelah pemerikaan
h. Melakukan pendokumentasian

3. MARTIKULASI DAN PEMETAAN PROSEDUR

3.1 GAMBARAN UMUM


A. PENGERTIAN MATA
Mata adalah indra kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik sinar yang primitif pada permukaan
invetebrata. Didalam wadahnya yang propektif setiap mata memiliki lapisan reseptor, serta sistem saraf yang
menghantarkan implus dari reseptor ke otak.
Lapisan propektif di luar bola mata, sklera mengalami modifikasi dibagian antirior untuk membentuk
kornea. Di bagian dalam sklera terdapat koroid, lapisan yang mengandung banyak pembuluh darah yang
member makan struktur-struktur didalam bola mata. Lapisan didalam dua pertiga posterior koloid adalah retina,
jaringan saraf yang mengandung sel reseptor.
Ruang di antara lensa dan retina sebagaian besar terisi oleh cairan gelatinosa jernih yang disebut vitreosa,
aqueous humor, cairan jernih yang member nutri ke kornea dan lensa, dihasilkan dibadan siliaris melalui difusi
transport aktif plasma. Retina meluas keanterior hamper mencapai badan silinder. Struktur ini tersusun dalam 10
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

lapisan dan mengandung sel batang dan sel kerucut yang merupakan reseptor pengelihatan. (William F.
Ganong,MD : 2009 )
Mata menangkap pola iluminasi dalam lingkungan sebagai sustu gambaran optic pada sebuah sel-sel peka
cahaya, yaitu retina, seperti kamera menangmenangkap bayangan pada film. Seperti film dicuci cetak untuk
menghasilkan gambar yang mirip dengan bayangan asli, demikian juga citra yang kode diretina disalurkan
melalui serangkaian pengolahan visual yang semakin kompleks setiap langkahnya sampai akhirnya secara sadar
dipersepsikan sebagai gambar yang mirip dengan gambar asli . ( Leuralee Sherwood : 2007)

4. URAIAN PROSEDUR STANDAR

Penggunaan Visus mata hanya dilakukan :


o Sesuai ketentuan
o Atas instruksi dokter

Langkah-langkah pemeriksaan visus mata:


o Mengambil formulir permintaan pemeriksaan (FPP) di bagian tim mutu
o Memanggil pasien sesuai nomor urut laboratorium.
o Melakukan verifikasi data pasien pada formulir permintaan pemeriksaan (FPP) dan
menginformasikan pemeriksaan yang akan dilakukan.
o Gantungkan kartu Snellen yang sejajar mata pasien dengan jarak 5 meter.
o Pemeriksaan dimulai dengan mata sebelah kanan.
o Mata kiri pasienditutup dengan telapak tangan tanpa menekan bola mata.
o Pasien disuruh baca huruf dari kiri - ke kanan setiap baris kartu Snellen atau
memperagakan kartu posisi huruf pada kartu dimulai baris teratas atau huruf yang paling
besar sampai huruf terkecil.
o Penglihatan normal bila pasien dapat membaca huruf atau memperagakan posisi huruf
kurang dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka di atasnya.
o Bila dalam baris tersebut klien dapat membaca huruf atau merperagakan posisi huruf
setengah baris atau lebih dari setengah baris lebih dari setengah baris maka yang
dicatatialah baris yang tertera angka tersebut.
o Bila pasien belum dapat melihat huruf teratas atau terbesar dari kartu snellen maka mulai
hitungan jari pada jarak 3 meter.
o Hitung 3 jari meter belum bisa terlihat maka maju 2 meter bila belum terlihat juga maju 1
meter.
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

o Bila belum juga terllihat maka lakukan goyangan tangan pada jarak meter 1 meter
o Goyangan belum terlihat maka senter mata pasien dan tanyakan apakah pasien bisa melihat
sinar mata
o Bila tidak dapat melihat sinar disebut buta total ditulis (0/0).

5. BUKTI – BUKTI
o CONTOH CARA PEMERIKSAAN
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004
INSTRUKSI KERJA
PROSEDUR VISUS MATA 004

6. SISTEM PELAPORAN

6.1 Kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak .
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-
keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas
program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya.

Kebijakan yang perlu dalam pelaksanaan Visus mata adalah


1. Petugas yang melakukan pemeriksaan visus mata harus menyampaikan hasil ke
pasien
2. Petugas yang melaporkan hasil harus mencatat Tanggal dan waktu dan Daftar nama
pasien
3. Petugas yang menerima hasil melakukan proses pelaporan di dalam rekam medic
Dan menginformasikan ke pasien dengan hasil visus tersebut, apabila ada kelainan
yang berlanjut,menganjurkan pasien untuk melakukan konsultasi selanjutnya ke
dokter Spesialis Mata untuk mendapatkan penanganan berlanjut.

6.2 Sistematika

6.3 Format Laporan

(terlampir)

Anda mungkin juga menyukai