Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KUALIFIKASI IDEOLOGI NASIONAL PANCASILA TERHADAP IDEOLOGI LAIN

DISUSUN OLEH:
1. SYAFRIL SAMSUDIN (18103021015)
2. ADITIYA YOGA TAMA (18103021021)
3. FITRAH DIAZ KHOIRULLAH (18103021024)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang
sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena
dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari
Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri
dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa
yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.
Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara fungsional
merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat
dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang
membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang
Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia
dengan segala isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan
bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia
menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam
kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat
dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi
negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A . Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ide ide
(the scienceOf ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar .

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep
bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi
dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi
pada tindakan dan diorganisir menjadi suatusistem yang teratur”.

Soerjanto (1991: 47): “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga
jarak dengan dunia kehidupannya”.
Mubyarto (1991: 239): ”Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol
sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau
perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”.
Jadi dapat kita simpulkan Ideologi merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan negara yang
bersumber dari nilai dasar yang berkembang dalam suatu bangsa.

Sejarah konsep ideologi dapat ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan Destutt de tracy
pada penghujung abad kedelapanbelas. Tracy menyebut ideologi sebagai science of ideas, yaitu
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi masyarakat
Perancis. Namun, Napoleon mengecam istilah ideologi yang dianggapnya suatu khayalan belaka,
yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
ditemukan dalam kenyataan[1]. Jorge Larrain menegaskan bahwa konsep ideologi erat
hubungannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal
dan mencerminkan sikap pemikiran modern baru yang kritis. Niccolo Machiavelli (1460--1520)
merupakan pelopor yang membicarakan persoalan yang secara langsung berkaitan dengan
fenomena ideologi. Machiavelli mengamati praktik politik para pangeran, dan mengamati pula
tingkah laku manusia dalam politik, meskipun ia tidak menggunakan istilah “ideology” sama
sekali. Ada tiga aspek dalam konsep ideologi yang dibahas Machiavelli, yaitu agama, kekuasaan,
dan dominasi. Machiavelli melihat bahwa orangorang sezamannya lebih dahulu memperoleh
kebebasan, hal tersebut lantaran perbedaan yang terletak dalam pendidikan yang didasarkan
pada perbedaan konsepsi keagamaan.

Ideologi Pancasila merupakan hasil perenenungan atau pemikiran seseorang atau


kelompok orang, yang juga diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai
kepustakaan, nilai religius yang terdapat pada pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri
sebelum membentuk negara. Pancasila bukan berasal dari dari ide-ide bangsa lain, melainkan
berasal dari nilai – nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri. Kumpulan nilai – nilai dari
kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya kemudian digunakan untuk
mengatur masyarakat, inilah yang dinamakan ideologi. Pengejawantahannya tercermin dalam
kehidupan praksis, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun religi. Menurut
Bakry [1994], Pancasila sebagai ideologi bersifat dinamik. Dalam arti, ia menjadi kesatuan
prinsip pengarahan yang berkembang dialektik serta terbuka penafsiran baru untuk melihat
perspektif masa depan dan aktual antisipatif dalam menghadapi perkembangan dengan
memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan hidup dan kehidupan
nasional.

Pengertian Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai berikut[2]:
1. Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (TheFounding fathers).
2. Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan,dan adat istiadat.
3. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafatkenegaraan.

B. Macam Macam Ideologi Didunia

1.Ideologi Pancasila :

Ideologi Pancasila memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Monodualisme ini adalah kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia selalu
membutuhkan yang lain[3].Menurut konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling
tergantung antarmanusia, saling menerina dan memberi antar manusia dalam memasyarakat
danmenegara. Saling tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan cirikhas
persatuan serta menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Ideologi Pancasila, baiksetiap silanya
maupun paduan dari kelima sila-silanya, mengajarkan dan menerapkansekaligus mengehendaki
persatuan. Ideology Pancasila merupakan tatanan nilai yang digaliatau dikristalisasikan
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejakratusan tahun lalu tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat diIndonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945).

Kelebihan dan Kekurangan Pancasila Sebagai Ideologi

1. Kelebihan :

a. Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih adil dan makmur

b. Merupakan jalan tengah antara Liberal dan Komunis

c. Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas

d. Menjadi sumber etik sosial

e. Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah dan untuk melawan
ketidakadilan sosial dan segala manifestasinya
2. Kekurangan :

a. Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi anarki

b. Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal

c. Terlalu normatif

d. Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan tengah diantara komunis dan liberal
Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan Liberal dan Komunis bersama-sama

2. Liberalisme

Ideologi liberal memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan dibekali penciptanya
sejumlah hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan, hak kebahagiaan, maka nilai
kebebasan itulah yang utama.

Tampilnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum abad ke-18 yang
diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok aristokrasi, dan bentuk
pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi demikian, ide-ide liberal yang
mencerminkan aspirasi kelas menengah (terdiri atas kelompokindustrialis dan pedagang) mulai
diterima. Selanjutnya, dengan dukungan pemikir pemikir liberal klasik seperti John Locke,
J.S.Mill,HerbertSpencer ,AdamSmith, dan DavidHume, ide-ide liberal tersebut
mulai tersistematisasi dan mewujud dalampemikiran ekonomi, politik maupun sosial, dan
akhirnya, perkembangan liberalism sebagai ideologi politik, semakin mantap seiring dengan
terjadinya Revolusi Inggris(1688), Revolusi Amerika (1776) dan Revolusi Prancis (1789) [4].

Negara tidak lagidi perkenankan untuk mengambil alih inisiatif individu. Capaian dalam hal ini
tentusaja terkait erat dengan prinsip-prinsip dasar yang melandasi liberalisme,
yaituindividualisme, kebebasan, keadilan dan kesetaraan, serta utilitarianisme[5].

a. Individualisme

Individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basismoral,


ekonomi, politik, dan budaya. Individualisme sendiri dapat didefinisikansebagai pemikiran
yang menjunjung keberadaan individu, dan masyarakat hanyadipandang sebagai sekumpulan
individu semata. Individu memiliki otonomi danmerupakan sumber seluruh nilai. Individu
juga dianggap sebagai hakim yangterbaik bagi dirinya serta dapat bertanggung jawab kepada
dirinya sendiri. Bertitiktolak dari pandangan ini, kelompok liberal beranggapan bahwa negara
tidak berhak mengintervensi kehidupan warga negara.
b. Kebebasan

Kebebasan dalam liberalisme dipandang sebagai “hak” yang dimiliki tiap


orang(Heywood, 1998:29). Hak ini yang memungkinkan tiap individu mendapatkesempatan
yang sama untuk mengejar kepentingannya. Dari perspektifliberalisme, kebebasan tidak
hanya dipandang sebagai hak melainkan juga sebagaikondisi yang memungkinkan tiap-tiap
individu dapat mengembangkan bakat danketrampilannya. Pemikiran Liberalisme klasik
memberi tempat kepada kebebasannegatif, yaitu tidak adanya batasan-batasan eksternal
terhadap individu sehingga iadapat bertindak sesuai dengan kehendaknya. Tetapi dalam
pemikiran liberalism modern–ditekankan bahwa terhadap kebebasan individu haruslah
seminimalmungkin untuk mencegah kerugian di pihak lain. Pengertian ini kemudian dikenal
dengan kebebasan positif.

c.Keadilan dan kesetaraan

Nilai keadilan yang dijunjung kaum liberal dilandasi oleh komitmen terhadap
nilaikesetaraan. Tekanan liberalisme di sini adalah keyakinan bahwa secara universalmanusia
memiliki hak yang sama, dan secara moral kedudukan manusia adalahsetara. Dengan demikian,
tiap-tiap individu memiliki hak dan kesempatan yangsetara untuk mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya. Walaupun tiaporang terlahir dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-
beda, berkat kerjakeras mereka masing-masing akan mendapat reward. Tiap individu yang
bekerjakeras mengembangkan kemampuannya berhak untuk mengakumulasi kekayaan.

Oleh sebab itu, menurut kaum liberal, kesetaraan kesempatan harus terbuka bagitiap individu
agar mereka dapat menikmati hak-hak dan penghormatan yang sama.Kaum liberal tidak melihat
bahwa ide kesetaraan kesempatan akan mengarah padaketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

d. Utilitarianisme

Prinsip utilitas atau manfaat adalah prinsip yang memungkinkan tiap-tiap individudapat
mengkalkulasi apa yang secara moral baik dengan menjumlahkankeuntungan/kenikmatan yang
diperoleh dari setiap aspek tindakan yang dipilih. Ditingkat masyarakat pun, prinsip ini dapat
dijadikan pedoman untuk pengambilankeputusan yang menguntungkan masyarakat banyak, yang
kemudian dikenalsebagai prinsip “the greatest happiness for the greatest number”.
Pandanganutilitarianisme ini berakar dari keyakinan bahwa tindakan individu selalutermotivasi
oleh kepentingan-kepentingan pribadi yang dapat didefinisikansebagai keinginan untuk
mendapatkan keuntungan/kenikmatan denganmenghindari hal-hal yang merugikan. Dengan
demikian, pilihan tindakan individuselalu didasarkan pada perhitungan jumlah keuntungan yang
diperoleh ketimbangkerugiannya. Inilah yang dimaksud dengan prinsip utilitas. Liberalisme
dapat dikatakan sebagai ideologi yang begitu menyatu dalam kehidupanmasyarakat Barat,
namun tidak lepas dari kritik. Pada abad ke-20, bahkan hingga awalabad ke-21 ini, telah banyak
pihak yang mulai mempertanyakan prinsip-prinsip dasarliberalisme klasik seiring dengan
munculnya dampak industri modern. Hal inidisebabkan kelompok liberal terlalu membesar-
besarkan nilai kebebasan dankesetaraan kesempatan bagi individu, sementara dalam realitas,
kesempatan dalambentuk peluang kerja tidak tersedia secara merata di masyarakat. Sebagai
upaya untukmenanggapi tantangan terhadap liberalisme klasik tersebut,
dikembangkanlahliberalisme modern yang lebih sesuai dengan kondisi masyarakat modern oleh
tokohtokohseperti T.H. Green, L.T. Hobhouse, J.M. Keynes, John Rawls, dan RobertNozick. .
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico Suriname.
Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia,
Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia,

Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.

Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko,

3. Ideologi Komunis :

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan,
dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat
membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut
anti liberalisme.Ideologi Komunistik mendasarkan diri pada premise bahwa semua materi
berkembang mengikuti hukum kontradiksi, dengan menempuh proses dialetik.Ciri konsep
dialetik tentang manusia, yaitu bahwa tidak terdapat sifat permanen pada diri manusia, namun
ada keteraturan, ialah kontradiksi terhadap lingkungan selalumenghasilkan perkembangan
dialetik dari manusia, maka sejarahpun berkembangsecara dialetik pula. Sehubungan dengan itu,
metoda befikirnya materialisme dialetikdan jika diterapkan pada sejarah dan kehidupan sosial
disebut materialisme-historik. Aliran pikiran golongan (das theory) yang diajarkan oleh Karl
Marx, Engels, dan Leninbermula merupakan kritik Karl Marx atas kehidupan social ekonomi
masyarakat padaawal revolusi industri. Aliran pikiran golongan (das theory) beranggapan bahwa
Negara ialah susunan golongan (kelas) untuk menindas golongan (kelas) lain. Kelas ekonomi
kuat menindasekonomi lemah, golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh).
Olehkarena itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk
merebut kekuasaan Negara dari kaum golongan karya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh
dapat ganti berkuasa dan mengatur Negara. Aliran pikiran ini erathubungannya dengan aliran
material-dialektis atau materialistik. Aliran pikiran inisangat menonjolkan adanya kelas/revolusi
dan perebutan kekuasaan Negara. PikiranKarl Marx tentang sosial, ekonomi, dengan pikiran
Lenin terutama dalam pengorganisasian dan operasionalisasinya menjadi landasaan paham
komunis.

Sampai saat ini negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara,Kuba, Laos,dan transnistia[6].

Kelebihan dan kelemahan Ideologi Komunisme

a. Kelebihan Ideologi Komunisme


- Karena perekonomian sepenuhnya dipegang oleh pemerintah, maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
- Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negeri berjalan lancar.
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
- Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.

b. Kekurangan Ideologi Komunisme


- pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai-nilai komunis.
- Mematikan inisiatif individu maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat.
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

4. Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah
yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak
swasta. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, lahirlah pemikiran, teori, dan system
ekonomi baru yang dijiwai oleh semangat liberalisme yaitu kapitalisme. Kapitalisme merupakan
buah pikiran dari tokoh-tokoh seperti Adam Smith dan David Ricardo. Keduanya menggagas
ide-ide liberal dan rasional, khususnya tentang hakekat manusia serta peran pemerintah dalam
masyarakat sipil. Latar belakang pemikiran ini tidak lepas dari kehidupan ekonomi pada saat itu
yang berada di bawah sistem merkantilis– suatu sistem ekonomi di mana pemerintah berperan
besar dalam membatasi kegiatankegiatan ekonomi guna mendorong ekspor dan membatasi
impor.

Pandangan-pandangan Smith yang kemudian menjadi acuan kapitalisme klasik dapat diringkas
sebagai berikut (Heywood, 1998:52—53): Ekonomi adalah pasar dan pasar

ini bergerak sesuai dengan harapan serta keputusan-keputusan individu yang bebas.
Kebebasan dalam pasar dipandang sangat penting dan kebebasan itu meliputi: (a)

kemampuan pengusaha untuk memilih barang yang hendak diproduksi, (b) kebebasan

buruh untuk memilih majikan, dan (c) kemampuan konsumen untuk memilih produkproduk

yang hendak dibeli. Adapun relasi-relasi yang terbangun dalam pasar, yaitu pengusaha–buruh
dan penjual—pembeli, dilandasi oleh relasi yang bercorak sukarela dan kontraktual.

Yang menarik dari kapitalisme klasik ini adalah bahwa tiap-tiap individu memiliki kebebasan
dan kepentingan pribadi. Namun demikian aktivitas ekonomi sendiri beroperasi berdasarkan
kekuatan-kekuatan pasar yang bercorak impersonal yang secara alami akan menjadi daya dorong
untuk menuju kemakmuran ekonomi. Kekuatan pasar tersebut dikenal sebagai hukum penawaran
dan permintaan yang dapat mengatur pasar sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan aturan-
aturan dari luar, bahkan untuk itu pasar harus dibebaskan dari intervensi pemerintah. Selain
hukum penawaran dan permintaan, Smith juga meyakini adanya invisible hand sebagai pihak
yang mengatur pasar. Dalam praktik, invisble handdigunakan untuk menjelaskan bagaimana
masalah-masalah ekonomi seperti pengangguran, inflasi, defisit neraca pembayaran, dll. dapat
terselesaikan oleh mekanisme dalam pasar itu sendiri. Selain mengurangi masalah-masalah
seperti pengangguran, kekuatankekuatan pasat tersebut dipercaya juga dapat menjadikan
kegiatan ekonomi semakin efisien. pasar konsumen adalah raja. Oleh sebab itu, untuk
mempertahankan keuntungan, perusahaan juga harus mampu mengindentifikasi kebutuhan-
kebutuhan konsumen serta memuaskan mereka.Negara yang menganut paham kapitalisme
adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis[7].

Kelebihan dan kelemahan ideologi kapitalisme

Kelebihan ideologi kapitalisme

Kapitalisme mendorong partumuhan ekonomi dengan memfasilitasi kompetisi terbuka di pasar.


System ini menyediakan individu kesempatan lebih baik untuk meningkatkan pendapat mereka
dan dengan demkian mencapai pertumbuhan ekonomi. Hasil dari kapitalisme adalah system
ekonomi yang terdesentralisasi. Factor ini dianggap sebagai salah satu kelebihan terbesar
kapitalisme.

Kelemahan kapitalisme

Sebagian ekonomi percaya bahwa kapitalisme memicu penipisan sumber daya alam karena
dieksploitasi untuk menjaga pertumuhan ekonomi yang berkesinambungan. Kapitalisme juga
diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak adil dengan kekayaan dan kekuasaan
hanya dikuasai oleh segelintir orang

5. Sosialisme
Sosialisme sebagai ideologi politik lahir pada abad ke-19. Ideologi ini berkembang sebagai
reaksi terhadap kehidupan sosial—ekonomi yang dibangun di bawah system kapitalisme Eropa
pada masa itu. Industrialisasi dan penerapan doktrin laissez faire yang dipraktikkan oleh negara-
negara kapitalis Eropa telah melahirkan kelas buruh yang hidup miskin. Sementara itu, belum
ada undang-undang yang mengatur tentang upah, jam kerja, dan perlindungan terhadap buruh,
anak, dan perempuan. Pendek kata, buruh bekerja dalam kondisi pabrik-pabrik yang tidak
manusiawi. Tekanan terhadap buruh semakin meningkat dengan adanya ancaman pengangguran
di mana mana. Kelas buruh yang baru tumbuh ini pun belum memiliki orientasi
untuk menghadapi para majikan yang sangat berkuasa dalam menentukan tingkat upah maupun
kondisi pabrik.

Kelebihan dan kelemahan sosialisme

Kelabihan ideologi sosialisme :

a. terjadi pemerataan social sehhingga tidak ada jurang pemisah antara yang kaya
dengan yang miskin

b. solidaritas antar masyarakat tinggi

Kekurangan ideologi sosialisme :

a. individu sulit untuk mengembangkan diri.

b. hak asasi manusia terkadang diabaikan demmi kepentingan bersama.

Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain

Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain

Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain dalam beberapa aspek,
yaitu:
 Politik Hukum
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.

Sosialisme > Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan, Masyarakat sama dengan
negara.

Komunisme > Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk melanggengkan
komunis.

Liberalisme > Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam politik
mementingkan individu.
 Ekonomi
Pancasila > Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat.

Sosialisme > Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.

Komunisme > Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara, Monopoli Negara.

Liberalisme > Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme, Monopolisme, Persaingan
bebas.

 Agama
Pancasila > Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sosialisme > Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, Diutamakan kebersamaan.

Komunisme > Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.

Liberalisme > Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama/atheis).

 Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat


Pancasila > Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S
(selaras, serasi, dan seimbang).

Sosialisme > Masyarakat lebih penting daripada individu.

Komunisme > Individu tidak penting – Masyrakat tidak penting, Kolektivitas yang dibentuk
negara lebih penting.

Liberalisme > Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat diabdikan bagi individu.

 Ciri Khas
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.

Sosialisme > Kebersamaan, Akomodasi.

Komunisme > Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.

Liberalisme > Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak dogmatis.

Berdasarkan sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi
perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan
perkembangan jaman. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya tujuan
bangsa.
Kedudukan dan fungsi pancasila harus dipahami sesuai dengan konteksnya, misalnya Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia,
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Seluruh kedudukandan fungsi Pancasila itu
bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri namun bilamana dikelompokkan maka akan kembali pada
dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat Negara dan pandangan hidup
bangsa Indonesia.

Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai (value system) yang merupakan kristalisasi nilai-
nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang berakar dari unsur-unsur
kebudayaanluar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan
bangsa Indonesia. Hal itu bias dilihat dari proses terjadinya Pancasila yaitu melalui suatu proses
yang disebut kausa materialisme karena nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan hidup sejak
jaman dulu yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan yang diyakini kebenarannya
itu menimbulkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan tingkah laku
serta perbuatannya. Di sisi lain, pandangan itu menjadi motor penggerak bagi tindakan dan
perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dari pandangan inilah maka dapat diketahui cita-cita yang
ingin dicapai bangsa, gagasan kejiwaan apa saja yang akan coba diwujudkan dalam kehidupan
bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Satu pertanyaan yang sangat fundamental disadari sepenuhnya oleh para pendiri negara Republik
Indonesia adalah “ atas dasar apakah negara Indonesia didirikan?” ketika mereka bersidang
untuk pertama kali di lembaga BPUPKI. Mereka menyadari bahwa makna hidup bagi bangsa
Indonesia harus ditemukan dalam budaya dan peradaban bangsa Indonesia sendiri yang
merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang dimiliki, diyakini, dan dihayati kebenarannya oleh
masyarakat sepanjang masa dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan bangsa sejak
lahirnya.

Nilai-nilai itu adalah buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan dasar bangsa Indonesia
tentang kehidupan yang dianggap baik. Merela menciptakn tata nilai yang mendukung tata
kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak, dan cirri masyarakat dan bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lainnya. Kenyataan yang
demikian itu merupakan suatu kenyatan objektif yang merupakan jatidiri bangsa Indonesia.

1. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Liberalisme

a. Ideologi Pancasila

1) Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi hajat hidup orang banyak.

2) Bercampurnya kepemerintahan dengan aspek agama.

3) Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama

b.Liberalisme

1) Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.


2) Aspek pemerintah dan keagamaan dilarang untuk dicampuradukkan.

3) Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama

2. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan komunisme

a. Ideologi Pancasila

1) Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai peraturan.

2) Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.

3) Pemerintah yang demokratis.

b. Komunisme

1) Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.

2) Terciptanya negara tanpa kelas

3) Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya

3. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Sosialisme

a.Ideologi Pancasila

1) Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai peraturan.

2) Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.

b.Sosialisme

1) Penghapusan sebagian besar hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.

2) Terciptanya negara tanpa kelas

4. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Fasisme

a. Pancasila

1) Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.

2) Pendekatan peraturan sesuai dengan jenis peraturan dan sasarannya.

3) Pemerintah mengatur rakyat pada hal-hal umum saja, sisanya diatur oleh nilai dan norma

4) Pemerintahan yang demokratis


b.Fasisme

1) Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan (negara) yang berkuasa saat itu.

2) Peraturan diberikan secara intimidatif agar dipatuhi.

3) Pemerintah mengatur segala yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh rakyat.

4) Pemerintahan yang otoriter.

D.Macam Ideologi Yang Dipakai Di Negara Lain

1. Ideologi Malaysia

Ideologi Malaysia adalah Rukun Negara . rukun negara telah dibentuk pada 31
Ogos 1970 oleh Majlis Gerakan Negara iaitu setaun selepas berlakunya tragedi 13 Mei
1969 yang menghancurkan perpaduan dan ketenteraman negara[8].

Bahawasanya negara kita Malaysia mendukung cita-cita hendak:

1. Mencapai perpaduan yang lebih erat dalam kalangan seluruh masyarakatnya


2. Memelihara cara hidup demokratik
3. Mencipta satu masyarakat yang adil di mana kemakmuran Negara akan dapat
dinikmati secara adil dan saksama
4. Menjamin satu cara liberal terhadap tradisi – tradisi kebudayaannya yang kaya
dan berbagazi corak
5. Membina satu masyarakat progresif yang akan menggunakan sains dan
teknologi moden
Selain memiliki rukun Negara Malaysia juga mempunyai ikrar :
Ikrar
Maka kami rakyat Malaysiaberikrarakanmenumpukanseluruhtenagadanusaha kami
untukmencapaicita-citatersebutberdasarkanatasprinsip-prinsip yang berikut:

1. KepercayaankepadaTuhan
2. Kesetiaankepada Raja dan Negara
3. KeluhuranPerlembagaan
4. KedaulatanUndang-undang
5. KesopanandanKesusilaan
1.KepercayaankepadaTuhan
Bangsa dan Negara ini telah diwujudkan atas kepercayaan yang kukuh kepadaTuhan .Melalui
kepercayaan beragama yang betulakan menjadikan bangsa dan Negara ini sebagai satu bangsa
dan negara yang berdaulat . Perlembagaan Persekutuan memperuntukkan bahawa Islam ialah
agama rasmi Persekutuan, tetapi agama dan kepercayaan-kepercayaan lain boleh diamalkan
dengan aman dan tenteram di mana-mana bahagian di dalam Persekutuan dan tindakan membeza
– bezakan terhadap seseorang warga Negara atas alasan agama adalah dilarang sama sekali.
Jawatan kuasa penggubal Rukun Negara menyedariakan pentingnya agama dan kepercayaan
kepada Tuhan dalam kehidupan manusia. Ketiadaan agama boleh meruntuhkan keperibadian
seseorang dan juga sesuatu bangsa dan Negara . Menyedari betapa pentingnya keteguhan
pegangan anggota masyarakat terhadap ajaran agama masing-masing, prinsip ini telah dipilih
sebagai prinsip pertama dalam Rukun Negara.

2.Kesetiaan Kepada Raja dan Negara


Malaysia mengamalkan Sistem Demokrasi Berparlimen dan Raja Berpelembagaan dengan Seri
Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong sebagai Ketua Negara. Selaras dengan kedudukan
Yang di-PertuanAgong sebagai Raja mengikut Perlembagaan, system beraja jugadiamalkan di
setiap negeri, dan Yang Di-PertuaNegeri bagi negeri-negeri yang tidak beraja. Seri Paduka
Baginda, Raja-Raja dan Yang Di-Pertua Negeri adalah merupakan lambing perpaduan rakyat.
Kesetiaan kepada Raja dan Negara bermaksud, bahawa setiap warga Negara hendaklah
menumpukan sepenuh taat setia, jujur dan ikhlas kepada Seri PadukaBaginda Yang di-
PertuanAgong. Di peringkat negeri pula, rakyat dikehendaki menumpukan taat setia kepada raja
yang memerintah negeri tempat mereka bermastautin tanpa mengurangkan taat setia kepada
Yang di-Pertuan Agong.

3.Keluhuran Perlembagaan
Prinsip ini menekankan perlunya rakyat menerima, mematuhi dan mempertahankan keluhuran
atau kemuliaan Perlembagaan Negara .Perlembagaan Negara adalah sumber perundangan yang
tertinggi .Fungsinya untuk member perlindungan kepada setiap rakyat Negara ini akan hak dan
keistimewaan mereka sebagai warga negara. Setiap warga negara Malaysia dikehendaki
menghormati, menghargai, serta memahami maksud dan kandungan serta latar belakang sejarah
pembentukan Perlembagaan Negara.Perlembagaan Negara telah digubal berasaskan kesepakatan
semua kaum dan semua pihak di Negara ini .Dengan demikian ia merupakan satu kontrak
social rakyat yang tidak boleh dipersoalkan dan diganggu gugat oleh mana –mana individu atau
mana-mana pihak. Perlembagaan Malaysia menentukan pola politik dan kedudukan sosio-
ekonomi rakyat di Negara ini. Ia adalah sumber rujukan bagi segala hal yang berkaitandengan
system pemerintahan, perundangan, kedudukan dan hak sosio-ekonomi rakyat.

4.Kedaulatan Undang-Undang
Keadilan diasaskan atas kedaulatan undang-undang di mana setiap rakyat sama tarafnya di sisi
undang-undang negara. Kebebasan asasi terjamin bagi semua warga negara Malaysia .Undang-
undang Negara berasaskan kepada Perlembagaan. Olehitu kedaulatannya perlu diterima dan
dipertahankan .Tanpa undang-undang, hidup bermasyarakat dan bernegara tidak aman dan stabil.
Oleh itu undang-undang Negara dijamin pula oleh institusi kehakiman yang bebas dan
berwibawa .Setiap Negara memerlukan undang-undang untuk mengawal dan mewujudkan satu
masyarakat yang aman, stabil dan makmur.Kewujudan undang-undangakan menjamin kehidupan
anggota masyarakat dapat bergerak dengan licin dan teratur tanpa sebarang kekacauan, di mana
semua anggota masyarakat akan merasa selamat. Hak-hak semua rakyat boleh diamalkan dengan
bebas asalkan tidak melanggar undang-undang serta perkara-perkara sebagaimana yang dijamin
oleh Perlembagaan Negara.

5.Kesopanan dan Kesusilaan


Prinsip kelima ini menekankan perkembangan personality dan tingkah laku seseorang rakyat.
Tujuannya ialah untuk membentuk warga negara yang bersopan santun dan bersusila selaras
dengan kempen Budi Bahasa dan NilaiMurni yang dijalankan sekarang.Sifat individu yang
bersopan santun dan bersusila adalah paling bermakna dan amat penting dalam konteks
perhubungan antara satusama lain dalam masyarakat pel bagai kaum di Negara ini. Sikap
bersopan santun dan bersusila patut diamalkan bagi membentuk seseorang individu dan
masyarakat yang berdisiplin serta bermoral tinggi yang akan membantu mewujudkan sebuah
masyarakat yang harmoni. Tata susila ini membenci dan mengutuk tingkah laku atau perbuatan
yang angkuh atau menyinggung perasaan seseorang atau sesuatu golongan .Tingkah laku sopan
juga mengandungi suatu darjah kesusilaan yang tinggi dalam kedua-dua kehidupan persendirian
dan kehidupan bernegara .Prinsip ini menjadi panduan supaya perilaku masyarakat sentiasa
terpelihara dan berkembang sesuai dengan keperibadian bangsa dan nilai –nilai murni.

2. Ideologi Singapura

Singapura adalah sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan


parlementer unikameralWestminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi
Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini[9].

ideologi Singapura adalah Communitarianism. Komunitarianisme adalah keyakinan bahwa


masyarakat yang sempurna bergantung bukan dari ambisi individualisme pribadi, melainkan
terdiri dari tanggung jawab struktur komunal kohesif. Ini secara inheren pendekatan dualistik
untuk masyarakat nasionalis. komunitarianisme Singapura mendirikan komunitas untuk
mendukung kebaikan yang lebih besar, seperti jari-jari mendukung roda. Penekanan ditempatkan
tidak pada hak-hak yang melekat pemerintah berutang kepada individu, melainkan tanggung
jawab yang melekat individu berutang untuk komunitas mereka. Berlawanan dengan
kepercayaan populer, komunitarianisme tidak komunisme. Komunitarianisme adalah struktur
sosial-politik, daripada teori ekonomi. Bahkan, Singapura sangat banyak negara kapitalis yang
telah berhasil mengungguli semua negara-negara tetangganya dalam kualitas hidup, anggaran,
korupsi dan keuangan.

Lee Kuan Yew adalah pemimpin Singapura pertama yang menekankan "bangsa" yang
menciptakan "kepentingan nasional" di antara budaya pecah Singapura. Hal ini dilakukan
sebagai pendekatan transformatif untuk hegemoni nasional pada saat itu, yang mengikis karena,
antara lain, selang waktu dari kondisi sejarah yang menyebabkan asli yang mendasari ideologi
Marxis dari PAP. [1]

Meskipun mungkin pendekatan pragmatis untuk Marxisme itu adalah katalis dari dunia pertama
di Singapura, itu pasti Lee Kuan Yew "kepentingan nasional" pendekatan yang memungkinkan
keberhasilan Singapura tumbuh. Melemahnya memegang pragmatisme bertindak sebagai cawan
Petri memungkinkan untuk konsep-konsep baru seperti komunitarianisme untuk menanamkan
dirinya dalam kesadaran nasional. tren politik global baru-baru cenderung untuk mengisi
kekosongan pragmatis dengan demokrasi liberal, seperti setelah jatuhnya Uni Soviet dan
sebagian besar negara-negara satelitnya. Namun, karena mayoritas Singapura etnis Cina
(ditambah dengan rasa kebanggaan etnis balasan terhadap pengusiran Malaysia kemudian baru-
baru ini) dan kolektivis Asia (yaitu, Konghucu) mentalitas, proses demokrasi formal dibingkai
dalam ideologi komunitarian.

Ini tabir komunitarian ideologis atas demokrasi Singapura mencakup tindakan seperti upaya PAP
untuk mengarahkan pengembangan budaya dan politik terhadap nilai-nilai tradisional.
redirection ini dianggap sebagai cara melawan 'pengaruh merusak dari Westernisasi baru jadi' -.
atau dengan kata lain, cara untuk masyarakat Confucianise '
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi pada tindakan
dan diorganisir menjadi suatusistem yang teratur atau , ideologi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir
seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang
merupakan satu program sosial politik.
2. Ada banyak ideologi selain ideologi pancasila didunia di antaranya adalah
ideologi libealisme,komunisme, sosialisme, koloniaisme,dan fasisme.
3. Ada perbedaan antara ideologi pancasila dan ideologi lainya antaralain: Menurut
konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antarmanusia, saling
menerina dan memberi antar manusia dalam memasyarakat danmenegara. Saling
tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan cirikhas persatuan serta
menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Sedangkan dalam liberalisme, Individualisme
merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basismoral, ekonomi, politik,
dan budaya. dalam komunisme, Menurut Marxis bahwa pengawasan alat produksi tidak
saja sebagai kunci kekuasaan ekonomi tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam negara.
Negara dipandang sebagai alat pemaksa yang diciptakan oleh pengawas masyarakat
kapitalis untuk kepentingan mereka sendiri.
4. Ideologi yang dipakai oleh Malaysia adalah Rukun Negara dan Negara malasia
juga memiliki ikrar. Sedangkan Negara singapura memiliki ideologi
adalah Communitarianism.
B. SARAN
Dari makalah diatas banyak sekali ilmu dan manfaat yang kita dapat. Saran bagi pembaca
yaitu agar lebih mendalami pengertian ideologi dari para ahli yng mengemukakan tentang
pengertian ideologi. Selain itu dari makalah ini bag para pembaca agar lebih mencontoh hal-hal
yang dapat menginterpresentasikannya dan mengaplikasikanya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ideologi luas yang tidak sesuai dengan
ideologi pancasila bangsa indonesia.
Daftar pustaka

Prof.Dr.H.Kaelan.M.S,Pendidikan Pancasila,Pardigma,Yogyakarta,(2003:113)

Nurwardani,Paristiyanti.Et Al. Tinggi Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi .(2016:69)

Rowland Bismark Fernando Pasaribu. Pendidikan Pancasila. .(2013:65)

iBid ,67

Vincent1995: Dan Heywood, 1998

Negara Komunis , Http://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Negara_Komunis.Terakhir, Diakses Pada 16


Maret 2017,/12.05

Http://Littleamo.Blogspot.Co.Id/2012/09/Macam-Macam-Ideologi-Beserta-Negara.Html , Terakhir
Di Akses Pada 26 Februari 2017/10.39

Wikipedia ,Ensiklopedia Bebas , , Http://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Rukun_Negara.Htm , Terakhir Di


Akses Pada 16 Maret 2017/14.26

Https://Senysingapura.Wordpress.Com/2008/03/05/Ideologi-Singapura/Terakir Di Akses 26
Februari 2016/10.14

[1] PROF.DR.H.KAELAN.M.S,pendidikan pancasila,pardigma,Yogyakarta,2003,113

[2] nurwardani,paristiyanti.et al. Tinggi pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi .(2016:69)

[3] rowland bismark fernando pasaribu. Pendidikan pancasila. .(2013:65)

[4] Ibid ,67

[5] Vincent1995: dan Heywood, 1998

[6]Negara Komunis , http://id.m.wikipedia.org/wiki/negara_komunis.terakhir, diakses pada 16


maret 2017,/12.05
[7] Macam-Macam Ideologi Beserta Negara
Penganutnya http://littleamo.blogspot.co.id/2012/09/macam-macam-ideologi-beserta-
negara.html , terakhir di akses pada 26 februari 2017/10.39
[8] Wikipedia ,ensiklopedia bebas , , http://id.m.wikipedia.org/wiki/rukun_negara.htm , terakhir
di akses pada 16 maret 2017/14.26

[9] https://senysingapura.wordpress.com/2008/03/05/ideologi-singapura/terakir di akses 26


februari 2016/10.14

Anda mungkin juga menyukai