Makalah Mitigasi Bencana
Makalah Mitigasi Bencana
Penulis
1|Mitigasi Bencana
Banjir
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Rumusan Masalah
I.3. Tujuan
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
DAFTAR REFERENSI
2|Mitigasi Bencana
Banjir
BAB I
PENDAHULUAN
3|Mitigasi Bencana
Banjir
I.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Apa itu banjir?
2. Apa saja jenis-jenis banjir?
3. Apa saja penyebab banjir di Indonesia?
4. Apa itu mitigasi bencana?
5. Bagaimana mitigasi bencana dari banjir?
I.3. Tujuan
1. Memahami apa itu banjir.
2. Mengetahui jenis-jenis banjir.
3. Memahami penyebab banjir di Indonesia.
4. Mengetahui dan memahami apa itu mitigasi bencana.
5. Memahami dan mampu menerapkan mitigasi bencana dari banjir.
4|Mitigasi Bencana
Banjir
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Banjir
dan tanah merupakan sumber daya penting bagi kehidupan manusia. Semakin
banyak jumlah penduduk pada suatu wilayah, maka tekanan terhadap lahan
Luas lahan yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan relatif tetap dan
terbatas. Sebagai akibatnya, akan terjadi persaingan penggunaan lahan dan pada
akhirnya akan terjadi konflik antar pengguna. Karmakar et al. (2010) dan Kodoatie
yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai,
sehingga melampaui badan sungai serta menimbulkan genangan atau aliran dalam
jumlah yang melebihi normal dan mengakibatkan kerugian pada manusia (BNPB
2010, Wardono et al. 2012). Menurut Asdak (1995), Bechtol dan Laurian (2005),
bahwa banjir dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni meteorologi, karakteristik DAS,
dan perilaku manusia. Mudelsee et al. (2003), Popovska et al. (2010), Wardono et
al. (2012), dan Umar (2016a) menyatakan peningkatan intensitas curah hujan dapat
5|Mitigasi Bencana
Banjir
hidrologi. Kodoatie (2013) dan Umar et al. (2016b) banjir dapat dipengaruhi oleh
karakteristik daerah aliran sungai (DAS) beruba bentuk lahan, elevasi, jenis tanah,
dan kemiringan lereng. Selain itu, Kodra dan Syaurkani (2004), Pribadi et al. (2006),
Kodoatie (2013), dan Yüksek et al. (2013) menyatakan bahwa perilaku masyarakat
dalam pemanfaatan lahan dapat memperburuk terjadinya bencana banjir (Umar dan
Dewata, 2017).
terjadi. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia pada daerah tropis yang
1. Banjir Bandang
keluar alur sungai karena debit sungai yang membesar tiba-tiba melampaui
debris dalam alirannya. Banjir bandang dibedakan dari banjir oleh waktu
berlangsungnya yang cepat dan biasanya kurang dari 6 jam, dan menyapu lahan
yang dilandanya dengan kecepatan aliran yang sangat besar hampir tanpa
berkisar 3 – 6 meter dengan membawa debris dan sangat berbahaya yang akan
melanda hampir semua yang dilewatinya. Hujan yang menimbulkan banjir bandang
dapat memicu terjadinya longsoran lereng dan tebing yang menimbulkan bencana
6|Mitigasi Bencana
Banjir
aliran debris yang akan terangkut oleh banjir bandang tersebut (Mulyanto dkk.,
2012).
Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan
deras mulai turun. Biasanya banjir ditandai dengan banyaknya awan yang
menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai
tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang
sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tidak mampu
Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama
sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran –
Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat
mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan
pasang air laut. Banjir ini terjadi sebab air dari laut meresap ke daratan di dekat
pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau sebab pasang surut air laut. Banjir
ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah
7|Mitigasi Bencana
Banjir
II.3. Penyebab Banjir di Indonesia
air menggenangi daerah yang biasanya tidak digenangi air dalam selang waktu
tertentu. Banjir umumnya terjadi pada saat aliran air melebihi volume air yang dapat
ditampung dalam sungai, danau, rawa, drainase, maupun saluran air lainnya pada
selang waktu tertentu. Faktor utama yang memengaruhi banjir adalah intensitas
curah hujan dan durasi hujan terjadi. Kondisi topografi, kondisi tanah, serta kondisi
tutupan lahan juga memberikan pengaruh yang besar terhadap kejadian banjir.
Penyebab utama banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi yang berada di atas
jumlah air yang jatuh ke Bumi tidak mampu tertampung di sungai, danau, rawa,
waduk, dan saluran airnya. Akibatnya air meluap dan menggenangi daratan di
sekitar sungai, danau, rawa, maupun saluran air lainnya (Dewi, 2014).
di daerah khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera
Pasifik dan Hindia, berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia
merupakan wilayah teritorial yang sangat rawan terhadap bencana alam. Disamping
itu kekayaan alam yang berlimpah, jumlah penduduk yang besar dengan
penyebaran yang tidak merata, pengaturan tata ruang yang belum tertib, masalah
memiliki potensi rawan bencana, baik bencana alam maupun ulah manusia, antara
8|Mitigasi Bencana
Banjir
lain gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung api, tanah longsor, angin ribut,
kebakaran hutan dan lahan serta letusan gunung api (Peraturan Menteri Dalam
Negeri, 2006).
dampak dari bencana baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan
dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Ada 4 hal penting dalam
1. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.
bencana.
9|Mitigasi Bencana
Banjir
c. Terletak di suatu cekungan yang dikelilingi perbuktian dengan pengaliran air
keluar sempit.
pinggir sungai.
yaitu:
a. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
pengerukan sungai.
e. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
berbagai hal yang dapat menimbulkan banjir. Berikut hal yang harus dilakukan
10 | M i t i g a s i B e n c a n a
Banjir
b. Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan
diperlukan pembenahan agar kondisi lingkungan sekitar dapat pulih seperti sedia
b. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare
11 | M i t i g a s i B e n c a n a
Banjir
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini adalah:
1. Indonesia adalah negara tropis, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi. Hal
ini menyebabkan di Indonesia rawan terjadi bencana banjir jika tata ruang dan
pola keseharian masyarakat Indonesia tidak dibenahi.
2. Banjir ada beberapa jenisnya. Berbeda jenisnya, tentu berbeda pula cara
penanganannya. Kenali banjirnya dan atasi dengan cara yang tepat.
3. Mitigasi bencana adalah hal vital yang wajib diketahui oleh seluruh masyarakat,
agar saat terjadi bencana, masyarakat dapat mengevakuasi diri dengan benar dan
menekan jumlah korban jiwa yang dapat ditimbulkan oleh bencana banjir.
12 | M i t i g a s i B e n c a n a
Banjir
DAFTAR REFERENSI
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat Pengairan dan Irigasi. Kebijakan
Penanggulangan Banjir di Indonesia.
Mulyanto, HR dkk. 2012. Petunjuk Tindakan dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang.
ISBN: 978-602-96989-XX: Semarang.
Umar, Iswandi dan Indang Dewata. 2018. Arahan Kebijakan Mitigasi Pada Zona
Rawan Banjir Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Vol.8(2). Universitas
Negeri Padang: Padang.
13 | M i t i g a s i B e n c a n a
Banjir