PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu penyakit kronis yang sering dijumpai pada anak-anak yaitu
Thalassemia. Thalasemia adalah suatu penyakit herediter yang dibawa sejak
lahir yang menyebabkan kurang atau tidak adanya produksi hemoglobin dari
batas normal (Koplewich, 2005). Beberapa jenis thalassemia antara lain:
thalassemia alfa dan thalassemia beta, adapun thalassemia beta ada 3 macam
yaitu thalassemia mayor, thalassemia minor dan thalassemia mayor-minor yang
biasa disebut thalassemia intermedia. Thalasemia Mayor, menunjukkan
manifestasi klinis yang jelas, thalasemia mayor ditandai dengan anemia berat,
produksi eritrosit (eritropoesis) yang tidak efektif, hemolisis, serta menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang lambat dan tidak sesuai dengan
umur serta dapat menimbulkan kelainan bentuk pada tengkorak. Thalasemia
mayor adalah bentuk thalasemia yang paling berat dan biasanya ditemukan pada
anak-anak. Thalassemia mayor merupakan penyakit kronik yang mengharuskan
pasien menjalani perawatan yaitu dengan menjalani transfusi darah sepanjang
hidupnya (Koplewich, 2005). Hal ini menyebabkan sang anak harus menjalani
hospitalisasi dalam jangka panjang di rumah sakit.
Anak sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya menalami krisis oleh
karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan
serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis ini
dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa
lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support syrtem
serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan. Stress yang dialami sorang
anak saat dirawat di rumah sakit perlu mendapatkan perhatian dan
pemecahannya agar saat dirawat seorang anak mengetahui dan kooperatif
dalam menghadapi permasalahan terutama mengurangi rasa sakit akibat
tindakan invasif yang harus dilakukannya adalah bermain.
Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
A. Mengetahui konsep diri pasien Thalasemia anak usia 7 hingga 11 tahun
sebelum diberikan terapi bermain
B. Mengetahui konsep diri pasien Thalasemia anak usia 7 hingga 11 tahun
setelah diberikan terapi bermain
C. Mengetahui pengaruh pemberian terapi bermain terhadap konsep diri
pada pasien Thalasemia anak usia 7 hingga 11 tahun
Manfaat
1. Bagi Akademis
Penulisan makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang
pengaruh pemberian terapi bermain terhadap konsep diri pasien anak
Thalasemia sebagai inovasi intervensi selain metode lainnya
2. Bagi Praktisi
Penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu praktisi dalam
menerapkan pemberian terapi bermain untuk meningkatkan konsep diri
pasien anak Thalasemia