Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini banyak sekali masalah yang harus dihadapi oleh

masyarakat. Salah satu dari masalah tersebut adalah sulitnya mencari pekerjaan.

Ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan, menuntut generasi muda untuk

mempersiapkan diri lebih dini agar siap dan mampu untuk bersaing di masa depan.

Hal utama yang diperlukan dalam mendapatkan pekerjaan adalah ketrampilan,

kejujuran, kedisiplinan, loyalitas dan etos kerja yang tinggi. Untuk membantu

pencapaian hal tersebut seluruh mahasiswa/i Program Diploma III Fakultas

Ekonomi untuk mengikuti kegiatan magang pada perusahaan/instansi. Dalam

melaksanakan kegiatan magang tersebut mahasiswa/i melaksanakan dalam waktu

tiga bulan.

Kegiatan magang merupakan kegiatan mahasiswa/i pada Fakultas Ekonomi

Diploma III Universitas Riau untuk memenuhi salah satu syarat Laporan Akhir.

Setelah menyelesaikan mata kuliah selama lima semester, dan sebelum mahasiswa/i

memasukin dunia kerja yang sebenarnya maka mahasiswa/i melakukan kegiatan

magang pada semester akhir.

Kegiatan magang adalah bentuk pelatihan dan pendidikan yang diberikan oleh

Fakultas Ekonomi Diploma III kepada mahasiswa/i dengan cara memberikan

pengalaman bekerja dan belajar langsung di lembaga/instansi BUMN, BUMD,


2

Perusahaan Swasta dan Instansi Pemerintah Setempat yang relavan sesuai dengan

mata kuliah yang di ambil oleh mahasiswa/i di bangku perkuliahan.

Kegiatan magang ini dilakukan oleh mahasiswa/i untuk mendekatkan diri pada

dunia kerja serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku

perkuliahan di dalam dunia kerja yang sebenarnya. Serta bertujuan untuk

mendisiplinkan mahasiswa/i dalam mengatur waktu dan menjadikan diri lebih

bertanggung jawab dalam melakukan suatu pekerjaan yang nantinya akan

bermanfaat bagi mahasiswa/i setelah menyelesaikan perkuliahan.

Dengan kata lain kegiatan magang ini sangat penting untuk di ikuti oleh

mahasiswa/i untuk kebutuhan di dunia bekerja nanti karena bukan hanya dengan

ilmu yang dimiliki saja tetapi juga dengan pengalaman serta wawasan yang dimiliki

untuk memecahkan suatu permasalahan di lingkungan kerja.

Penulis memilih melakukan kegiatan magang di PT PLN (Persero) Wilayah

Riau dan Kepulauan Riau karena penulis ingin mengetahui bagaimana perusahaan

tersebut dapat melakukan sistem akuntansi yang baik dan layak untuk dipelajari

karena PT PLN (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam

bidang jasa dan merupakan pemasok listrik terbesar di Indonesia.

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang

1.2.1 Tujuan

Secara umum,tujuan magang pada Program Diploma III Perpajakan dan

Akuntansi berkaitan dengan misi yang ditetapkan yaitu menyelenggarakan


3

pendidikan yang berkualitas dalam bidang ilmu dan praktik Perpajakan dan

Akuntansi yang mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta kebutuhan pusat kerja.

Secara khusus, tujuan magang pada Diploma III Perpajakan dan Akuntansi

adalah sebagai berikut :

a. Agar mahasiswa/i memahami penerapan berbagai aturan serta dokumen

perpajakan dan akuntansi yang telah dipelajari selama mengikuti

kuliah/laboratorium di Program Diploma III Perpajakan dan Akuntansi.

b. Mengasah kemampuan mahasiswa menyelesaikan masalah yang dihadapi

perusahaan perusahaan/instansi sehari-hari dengan menggunakan aturan

serta dokumen perpajakan dan akuntansi yang telah dipelajari.

c. Melatih mahasiswa dengan kultur bekerja yang sangat berbeda dengan

kultur belajar dari segi manajemen waktu,keterampilan komunikasi kerja

sama tim serta tekanan yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan

secara professional dan tepat waktu.

d. Disamping manfaat bagi mahasiswa peserta magang, program magang pada

Program Diploma III Perpajakan dan Akuntansi dirancang juga untuk

memberikan manfaat bagi perusahaan/instansi tempat magang.

e. Meningkatkan hubungan kerja sama antara Program Diploma III

Perpajakan dan Akuntansi dengan perusahaan/instansi, yaitu dapat menjadi

media promosi untuk alumni Program Diploma III Perpajakan dan

Akuntansi.
4

1.2.2 Manfaat

Adapun manfaat yang akan didapat oleh mahasiswa/i yang melaksanakan

magang ini,adalah sebagai berikut :

a. Bagi mahasiswa/i, akan memberikan manfaat dalam penerapan teori-teori

yang telah di pelajari dibangku kuliah serta mendapatkan pengalaman

dengan langsung ke dunia kerja.

b. Bagi Program Diploma III Perpajakan dan Akuntansi, dapat memperluas

pengenalan serta mempererat kerja sama dengan perusahaan/instansi.

c. Bagi perusahaan/instansi, dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam proses

kegiatan usaha secara lebih efisien, memperoleh kesempatan untuk

melakukan seleksi calon karyawan baru dari peserta magang yang ada.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang ini penulis laksanakan selama dua belas minggu dimulai dari

13 Februari 2017 sampai dengan 13 Mei 2017. Adapun perusahaan/instansi tempat

penulis melaksanakan magang adalah PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan

Kepulauan Riau jalan Musyawarah RT 01/RW 09 Kelurahan Labuhbaru

Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru.

1.4 Sistematika Laporan

Adapun sistematikan dalam penulisan laporan ini secara garis besarnya dapat

dilihat sebagai berikut :


5

Bab I. Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latarbelakang kegiatan magang, tujuan

magang, waktu pelaksanaan magang dan sistematika penulisan laporan.

Bab II. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan/instasi, arti logo

perusahaan/instansi, visi dan misi perusahaan/instansi, struktur organisasi

perusahaan/instansi termasuk uraian tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab

masing-masing bagian dalam perusahaan/instansi.

Bab III. Pelaksanaan Magang

Bab ini mengurai tentang bentuk kegiatan, prosedur magang dan

pelaksanaan magang di PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau.

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang ringkasan dari pendahuluan dan analisa gambaran

umum perusahaan/instansi dan aktivitas magang. Saran terutama berisi

usulan/rekomendasi mengenai isi kegiatan magang pada perusahaan/instansi.


6

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan Listrik Negara

Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat

beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik the mendirikan

pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

kemanfaatan umum mulai ada pada pada saat perusahaan swasta Belanda, yaitu

NV.NIGN, yang semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya dibidang

penyediaan tenaga listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah

Belanda membentuk “Lands Waterkracht Bedrijven (LWB), yaitu perusahaan

listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok

Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA

Tes di Bengkulu,PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.

Selain itu, dibeberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik

Kotrapraja.

Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia

II, maka Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik dan gas yang

ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan diambil alih

oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ketangan Sekutu dan

diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka

kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas

mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.


7

Setelah berhasil merbut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan

Jepang, kemudian pada bulan September 2945 suatu delegasi dari Buruh / Pegawai

Listrik dan Gas menghadap Pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh

Mr. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.

Selanjutnya, Delegasi bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat menghadap

Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas

kepada Pemerintahan Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh

Presiden Soekarno, dan kemudian dengan penetapan pemerintah No. 1 Tahun 1945

tertanggal 27 Oktober 1945, dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

Dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-

perusahaan listrik dikuasai oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula.

Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan

menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah

Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan

perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 163, tanggal

3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milih bangsa asing di

Indonesia jika waktu konsesinya habis.

Sejalan dengan meningkatkannya perjuangan bangsa Indonesia untuk

membebaskan Irian Jaya dari cengkreman penjajahan Belanda, maka dikeluarkan

Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang

Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18


8

Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda.

Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik dan gas Belanda

berada ditangan bangsa Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan

pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal

sebagai Hari Listrik dan Gas. Hari tersebut diperingati untuk pertama kali pada

tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional

Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober

1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan

Umum dan Tenaga Nomor 20 Tahun 1960, namun kemudian berdasarkan

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235/KPTS/1975

tanggal 30 September 21975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan

hari Kabaktian Pekerjaan Umum dna Tenaga Listrik yang jatuh pada 3 Desember.

Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1134.K/43.PE/1992 tanggal

31 Agustus 1992 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

PT PLN (Persero), selanjutnya disebut PLN, merupakan BUMN yang ditunjuk dan

ditugaskan oleh pemerintah sebagai salah satu pelaksana usaha penyedia tenaga

listrik untuk kepentingan umum.


9

Arti Logo PLN

A. Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah

sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum

Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan

Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

2.1 Logo PLN

B. Element-element Dasar Lambang

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

2.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal


10

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan

bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir

dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti

yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi

kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala

yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

2.3 Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk

jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja

cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi

para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN

sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju

perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi

tantangan perkembangan jaman

3. Tiga Gelombang
11

2.4 Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha

utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi

yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna

memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk

menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap

diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan

keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik

bagi para pelanggannya.

Sesuai AD/ART. PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau,

selanjutnya disebut PLN WRKR merupakan Unit Bisnis di PT PLN (Persero).

Sejarah terbentuknya PLN WRKR, dimulai ketika PT PLN (Persero)

menerbitkan Kepdir (Keputusan Direksi) No. 113.K/010/DIR/2001 pada tanggal 25

Mei 2001 sehingga PLN Wilayah III berubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit

Bisnis Sumbar Riau termasuk didalamnya pembentukan Wilayah Usaha Riau.

Kemudian melalui Kepdir 083.K/DIR/2002 tanggal 25 Juni 2002 PLN WRKR

diatur susunan organisasi selanjutnya diatur dalam Kepdir No.

300.K/010/DIR/2003 tanggal 19 November 2003 tentang Organisasi PLN WRKR.


12

Bidang usaha PLN WRKR adalah penyedian tenaga listrik untuk kepentingan

umum, meliputi jenis usaha pembangkitan, distribusi, dan penjualan tenaga listrik

yang mengacu pada Kepdir No. 339.K/DIR/2012 tanggal 4 Juli 2012. Untuk

mendukung usaha tersebut dan memenuhi ketersediaan tenaga listrik, PLN WRKR

selain mengelola sendiri pembangkitnya (Pembangkit di sistem isolated) juga

menerima transfer tenaga listrik dari sistem SUMBAGSEL dan SUMBAGUT yang

di kelola PT PLN (Persero) P3B Sumatera serta memanfaatkan Excess Power

perusahaan swasta dan pembelian tenaga listrik dari Pemda, PLN Batam dan Pihak

Swasta lain sebagai pemasok alternatif.

Rencana Jangka Panjang PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

tahun 2016-2020 disusun untuk menyalaraskan Visi-Misi perusahaan dalam bentuk

rencana pengembangan pendistribusian tenaga listrik sehingga dapat dinikmati

pelanggan secara maksimal. RJP ini juga merupakan sebagai penjabaran RJP Pusat

yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan ketenegalistrikan untuk daerah

Provinsi Riau dan Kepulaua Riau sehingga pelaksanaan kegiatan dapat lebih terarah

sesuai dengan harapan / tujuan PT PLN (Persero).

2.2 Visi dan Misi

PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebagai bagian dari PT PLN

(Persero), maka tujuan,visi PLN WRKR mengacu kepada tujuan dan visi PT PLN

(Persero), sedangkan misi PLN WRKR mengacu pada Kepdir No. 339.K/DIR/2012

tanggal 4 Juli 2012 yaitu merumuskan dan menetapkan Visi serta Misi sesuai
13

dengan yang telah ditetapkan oleh PT PLN (Persero) secara holding. Oleh sebab itu

penetapan dari kedua hal tersebut adalah:

Visi Perusahaan :

“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh-kembang

Unggul dan Terpecaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.” Penjabaran Visi

tersebut terhadap konsekuensi strategi korporat adalah:

1. Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia

dalam usaha bisnis kelistrikan.

2. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

3. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota

perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja

perusahaan yang dihargai tinggi.

Misi Perusahaan :

Misi yang diemban oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan

Riau adalah melaksanakan usaha pembangkitan, pendistribusian dan penjualan

tenaga listrik dalam jumlah dan mutu sesuai target kinerja unit dengan efektif

dan efisien, untuk memberikan kontribusi optimal kepada Perseroan serta

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kepentingan

stakeholder berdasarkan kebijakan Perseroan.

Motto :

Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik.


14

2.3 Struktur Perusahaan

GENERAL MANAGER

M.IRWANSYAH PUTRA

MANAJER
MANAJER TEKNIK
PERENCANAAN
HADI SAPUTRA HENDRA SLAMET RIJADI

MANAJER NIAGA DAN PP MANAJER KEUANGAN

MUCHLIS A MILE ASNIL FAUZI

MANAJER SDM DAN


UMUM
DWI SURYO ABDULLAH
15

GENERAL MANAGER

M.IRWANSYAH PUTRA

MANAJER KEUANGAN

ASNIL FAUZI

DM ANGGARAN DM KEUANGAN

FIRDAUS
ANDRI OKTAVIAN
MOCHAMAD NUR

DM AKUNTANSI SPV. PENGELOLAAN


PENDAPATAN
BAYU RIAUWAN ALHAMROY
PUTRA

SPV. VERIFIKASI
SPV. AKUNTANSI AT
DAN PDP LOLINA NELDA
ABDUL HAFIZ
SPV. PEMBAYARAN
SPV. AKUNTANSI
UMUM DAN BIAYA SOFIANUS
DIAH PUSPITASARI
SPV. PAJAK DAN
ASURANSI
CANSERIA HIDAYATRI
16

Adapun tugas pokok yang dilakukan pada divisi keuangan dan setiap sub

bidang pada PT.PLN (Persero) mulai dari General Manager,Deputi Manager, dan

Supervisor adalah sebagai berikut :

1. Tugas Pokok General Manager :

a. Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

b. Menetapkan kebijakan strategis dan kebijakan operasional terkait

pengelolaan Unit.

c. Memastikan terlaksananya RJPP sesuai dengan penetapan Direksi.

d. Memastikan terlaksananya RKAP sesuai dengan penetapan Direksi.

e. Memastikan terlaksananya pengelolaan niaga dan penjualan tenaga listrik

untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

f. Memastikan terlaksananya pengelolaan pelayanan pelanggan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan.

g. Memastikan terlaksananya pengelolaan sumber daya secara efisien, efektif

dan sinergis untuk menjamin pengelolaan usaha secara optimal dan

memenuhi kaidah Good Corporate Governance.

h. Memastikan terlaksananya pengelolaan usaha secara optimal dan memenuhi

kaidah Good Corporate Governance.

i. Memastikan pengembangan Kompet.


17

2. Tugas Pokok Manager Keuangan :

a. Mengendalikan rencana jangka panjang dan rencana kerja dan anggaran

bidang keuangan.

b. Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian anggaran investasi

dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan.

c. Menjamin terlaksananya pengendalian aliran kas pendapatan dank as

pembiayaan untuk pengamanan pendapatan (Revenue Protection).

d. Menjamin terselenggaranya penyusunan Laporan Keuangan Unit Induk,

Unit Pelaksanaan, dan Sub Unit Pelaksana untuk laporan keuangan

konsolidasi.

3. Tugas Pokok Deputi Manager Anggaran :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian dan penerbitan

SKKO.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian dan penerbitan

SKKI.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan, pengelolaan, pengendalian, penerbitan

Cash Budget, AKO, dan AKI.

d. Menganalisis dan mengevaluasi penyerapan anggaran operasi dan investasi.

e. Mengkoordinasikan Pengisi Work Breakdown Structure (WBS) dan Cost

Centre di SAP.

f. Melakukan koordinasi dengan Bidang dan Unit Pelaksana untuk

penyusunan dan penyerapan anggaran.


18

g. Memproses pemindahan limit antar Unit.

4. Tugas Pokok Deputi Manager Anggaran :

a. Melakukan pembayaran atas kegiatan operasi dan investasi.

b. Mengevaluasi realisasi penyerapan pagu operasi dan investasi.

c. Mengoptimalkan penyerapan pagu dana operasi dan investasi.

d. Menyusun Laporan Pajak,LKU, dan Laporan Penyetoran PPJ.

e. Memproses pembayaran restitusi BP, Uang Jaminan Langganan (UJL) dan

Tagihan Rekening Listrik.

f. Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyelesaian utang

piutang.

g. Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyelesaian utang

piutang.

h. Mengelola dokumentasi Bank Garansi

5. Tugas Pokok Supervisor Pengelolaan Pendapatan :

a. Memantau dan mencatat hasil pungut PPJ, Bea Materai, PPN R3.

b. Melakukan koordinasi dengan Pemda atas penyetoran PPJ.

c. Melakukan rekonsiliasi pendapatan Prepaid, Postpaid, dan Non Taglis.

d. Melakukan pengelolaan atas Bank Receipt untuk pendapatan Non Taglis.

e. Mengusulkan untuk melakukan Flagging Manual atas rekening yang gagal

pelunasan.
19

6. Tugas Pokok Supervisor Verifikasi :

a. Melakukan verifikasi dokumen tagihan pembayaran operasi dan investasi.

b. Melakukan koordinasi dengan pemegang role SAP terkait pembayaran

internal.

c. Melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana tentang kelengkapan

dokumen tagihan.

d. Melakukan koordinasi dengan Pihak Ketiga tentang kelengkapan dokumen

tagihan.

e. Melakukan penyimpanan arsip dokumen tagihan pembayaran.

7. Tugas Pokok Supervisor Pembayaran :

a. Melakukan transaksi pembayaran operasi dan investasi.

b. Menyusun kebutuhan pagu dana mingguan lewat Aplikasi Anggaran

Keuangan (A2K).

c. Melakukan Rekonsiliasi Bank.

d. Mengirim droping petty cash seluruh Unit Kerja.

e. Menyusun daftar penyerapan anggaran operasi dan investasi.

8. Tugas Pokok Supervisor Pajak dan Asuransi :

a. Memverifikasi perhitungan pajak pada berkas tagihan.

b. Menyiapkan daftar penyetor pajak ke Bank Persepsi.

c. Melakukan rekonsiliasi pajak terhutang dengan bagian Akuntansi.

d. Menyusun Laporan Pajak ke KPP dan Pemda.

e. Menyusun SPT Masa.


20

f. Memastikan hasil audit pajak telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Tugas Pokok Deputi Manager Akuntansi :

a. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi.

b. Mengidentifikasi dan memverifikasi transaksi sesuai standar akuntansi dan

kebijakan akuntansi perusahaan (terkait dengan posting kode perkiraan).

c. Menganalisa dan mengevaluasi Laporan Keuangan.

d. Menganalisa dan mengevaluasi Akuntansi Biaya berbasis Aktivitas

(Activity Based Costing).

e. Mengkoordinasikan penyajian data pendukung penyusunan RKAP dan

Kinerja.

f. Mengkoordinasikan rekonsiliasi buku besar piutang (SAP) dengan

pendapatan (AP2T).

g. Melakukan inventarisasi Aset Tetap, Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP)

dan persediaan Material.

h. Mengevaluasi dan mengusulkan penghapusan ATTB, Persediaan Material

dan Limbah.

10. Tugas Pokok Supervisor Akuntansi Aset Tetap dan PDP :

a. Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutase buku besar Aset Tetap dan

PDP.

b. Memverifikasi mutase Aset Tetap dan Pekerjaan Dalam Pelaksanaan.

c. Membuat usulan penghapusan Aset Tetap dan limbah.

d. Menyusun kertas kerja Aset Tetap dan PDP.


21

e. Melaksanakan inventarisasi Aset Tetap dan PDP secara berkala.

11. Tugas Pokok Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya :

a. Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku besar.

b. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi.

c. Menyusun analisa Laporan Keuangan.

d. Menyusun analisa Laporan Keuangan.

e. Menyajikan data pendukung keuangan untuk penyusunan RKAP dan

Kinerja.

f. Melakukan rekonsiliasi buku besar piutang (SAP) dengan pendapatan

(AP2T).

g. Melaksanakan inventarisasi Piutang bersama bidang Niaga

2.4 Aktivitas Perusahaan

Bidang usaha PT. PLN (Persero) adalah memberikan pelayanan jasa tenaga

listrik kepada masyarakat dan meningkatkan perolehan atau laba. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1 dan 2 dijelaskan

bahwa sifat usaha PT. PLN (Persero) adalah menyediakan tenaga listrik untuk

kepentingan umum dan sekaligus meningkatkan keuntungan berdasarkan prinsip

akuntansi. Tujuan tenaga listrik dalam jumlah memadai adalah :

1. Menignkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata

serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.


22

2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyedia

tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3. Menjadik perintis kegiatan usaha penyediaan sector swasta dan koperasi.

Sedangkan lapangan usaha PT.PLN (Persero) Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 6 adalah sebagai berikut, “dengan

mengindah prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, PT.

PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik”. Dalam mengusahakan tenaga listrik,

PT. PLN (Persero) mempunyai 3 (tiga) sasaran yaitu :

1. Meningkatkan jumlah pelanggan.

2. Meningkatkan daya terpasang.

3. Meningkatkan jumah Kwh (satuan tenaga listrik) kepada pelanggan.

Aktivitas kegiatan yang di lakukan oleh PT.PLN (Persero) Wilayah Riau dan

Kepulauan Riau , Pekanbaru dalam menjalankan operasional perusahaannya

adalah sebagai berikut :

1. Melayani kebutuhan masyarakat yaitu dalam bidang kelistrikan dengan

menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum,yaitu melakukan

kegiatan pemasangan tenaga listrik atau penyambung baru,penyambung

sementara, perubahan daya, pemutusan sementara, dan bongkar rampung.

2. Melakikan kegiatan pembacaan meter ke tiap-tiap rumah yang di lakukan

oleh Cater (petugas pembaca meter) untuk pencatatan biaya rekening listrik.

3. Melayani pembayaran rekening listrik di loket yang telah tersedia.

4. Melakukan kegiatan pengelolaan keuangan dan akuntansi


23

5. Melakukan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian

6. Melakukan konstruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan, pelaksanaan

P2TL plus dan penyambungan.

2.5 Sasaran dan Strategi Perusahaan

Sebagai unit dari PT.PLN (Persero), PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

mengemban 2 (dua) fungsi utama sebagai berikut :

1. Fungsi Bisnis / memupuk keuntungan

PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan kepulauan Riau harus menjalankan

kaidah-kaidah bisnis secara professional sehingga kondisi perusahaan terus

maju guna menjamin keberadaaan dan pengembangannya dalam jangka

panjang.

2. Fungsi Sosial

PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau juga harus

menempatkan dirinya sebagai perusahaan yang berorientasi pada

pemerataan pembangunan baik dalam hal peningkatan kesejahteraan

masyarakat maupun mencerdaskan bangsa.

Berdasarkan arah dan strategi yang telah di sebutkan diatas,maka tujuan

stategis perusahaan tahun 2016-2020 ditetapakan sebagai berikut :

1. Memperbaiki kondisi keuangan.

2. Meningkatakan kinerja operasional dan perbaikan citra pelayanan.

3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi.


24

4. Menurunkan,BPP.

5. Meningkatkan Efektivitas Organisasi dan SDM.

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

menyusun prioritas tahunan sebagai berikut :

1. Fokus pada pembenahan operasional secara transparan dan professional

sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan yang akan terus dilaksanakan

secara konsisten. Program-program seperti GCG, ILP, Penambahan

kapasitas pembangkit, dan sewa mesin untuk mengatasi deficit

daya,penekanan SAIDI/FI sebagai indicator kehandalan sistem, penurunan

susut distribusi, penuntasan daftar tunggu, implementasi sistem pelayanan

berbasis IT, dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi,

pengembangan kompetensi dan karir pegawai akan tetap menjadi focus

perusahaan pada tahun 2017.

2. Setiap tahun sesuai RKAP, dilakukan pembangunan JTM, JTR, Gardu

Distribusi dan perluasan penyaluran sampai pada konsumen dan dengan

beroperasinya beberapa pembangkit berbahan bakar murah (GAS), Excess

power point biomas beberapa pembangkit milik PLN,secara efektif

diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan defisit daya,

dan perusahaan dapat berfokus pada peningkatan rasio elektrifikasi,

peningkatan program pemasaran, dan pengembangan produk layanan.

3. Setelah mutu pelayanan ditingkatkan dan dapat dikategorikan baik, program

kerja perusahaan difokuskan pada peningkatan efektivitas anggaran dan


25

pendapatan operasional. Fokus ini ditandai dengan komitmen yang kuat dari

setiap jajaran PT.PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau untuk

melaksanakan budaya hemat dan sadar biaya dalam penggunaan anggaran.


26

BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

3.1 Bentuk Kegiatan Magang

Dalam melaksanakan kegiatan magang, penulis ditempatkan pada bidang

keuangan sesuai dengan ketentuan serta kebijakan dari perusahaan namun tidak

meyimpang dari bidang ilmu yang penulis miliki dibangku perkuliahan. Penulis

diwajibkan untuk mematuhi segala perarturan yang berlaku didalam perusahaan

serta bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan

maupun pegawai yang berada dalam perusahaan.

Setiap penulis mendapatkan pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dan

teliti serta dipatuhi sebagai bentuk loyalitas terhadap perusahaan. Kepala bagian

ataupun pegawai yang memberikan pekerjaan wajib mengkoordinasi dan

membimbing penulis serta memberikan arahan kepada penulis dapat

menyelesaikan suatu pekerjaan dengan lebih maksimal.

Dalam melakukan pekerjaan yang diberikan kepala bagian ataupun karyawan

penulis juga dapat menambah wawasan selaku pelaksanaan magang sebagai

tambahan ilmu yang belum pernah didapatkan selasa duduk dibangku perkuliahan.

Bahkan setiap penulis melakukan suatu pekerjaan, penulis selalu mencara informasi

yang terkait tentang pekerjaan tersebut untuk menambah wawasan serta membantu

penulis dalam membuat laporan magang.


27

3.2 Prosedur Magang

Dalam melakukan kegiatan magang,Fakultas Ekonomi Diploma III

memberikan dua pilihan dalam melakukan kegiatan magang, yaitu :

1. Peserta magang yang di tempatkan oleh Program Diploma III Perpajakan

dan Akuntansi.

2. Peserta magang yang mencari sendiri perusahaan/instansi tempat magang.

Namun penulis memilih untuk mencari sendiri perusahaan/instansi untuk

melakukan kegiatan magang selama waktu yang telah ditetapkan oleh Fakultas

Ekonomi Diploma III, Penulis memlih PT.PLN (Persero) Wilayah Riau dan

Kepulauan Riau untuk melaksanakan kegiatan magang jalan Musyawarah RT

01/RW 09 Kelurahan Labuh Baru Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru.

Adapun kegiatan yang harus penulis selesaikan sebelum melakukan kegiatan

magang adalah memberikan informasi tentang perusahaan/instansi yang

bersangkutan untuk mengetahui dan mengumpulkan bukti apakah

perusahaan/instansi tempat magang dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh

program atau tidak. Jika perusahaan/instansi telah disetujui oleh Program, maka

Program Diploma III Perpajakan dan Akuntansi akan membuatkan kerjasama

dengan perusahaan/instansi tersebut dengan membuat Surat Pengantar Magang

yang telah ditetapkan oleh kampus dan penulis memberikan surat tersebut kepada

perusahaan/instansi.
28

Peserta harus menunggu untuk mendapatkan Surat Jawaban dari

perusahaan/instansi, dan setelah mendapatkan surat tersebut penulis memberikan

kepada Program Diploma III Perpajakan dan Akuntansi.

Berdasarkan jadwal pelaksanaan magang yang ditetapkan oleh Fakultas

Ekonomi Universitas Riau, maka penulis dapat melaksanakan kegiatan magang dan

beradaptasi dengan pimpinan ataupun karyawan perusahaan/instansi di bagian

tersebut.

Penulis ditempatkan di bagian Keuangan pada perusahaan/instansi selama 12

minggu, maka penulis dapat melaksanakan kegiatan magang dan beradaptasi

dengan pimpinan ataupun karyawan perusahaan/instansi di bagian tersebut.

PT.PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mempunyai jam kerja

yang efektif seperti perusahaan-perusahaan pada umumnya. Adapun jadwal jam

kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan/instansi di tempat pelaksanaan magang

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Hari Waktu Keterangan


Senin-Kamis 07.30 - 12.00 WIB Jam Kerja
12.00 - 13.00 WIB Jam ISOMA
14.00 - 16.30 WIB Jam Kerja
Jum’at 07.00 - 11.30 WIB Jam Kerja
11.30 - 13.30 WIB Jam ISOMA
13.30 - 17.00 WIB Jam Kerja
29

Selain jam kerja yang efektif PT.PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan

Riau menetapkan untuk pakaian yang rapid an sopan selama penulis melakukan

kegiatan magang. Adapun pakaian yang ditetapkan oleh perusahaan/instansi

tersebut di tempat pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hari Pakaian
Senin dan Kamis Kemeja putih dan celana kain
Selasa dan Rabu Pakaian bebas rapi dan sopan

Jum’at Pakaian olahraga (pagi) dan Pakaian


bebas rapi dan sopan

Jika ada kepentingan untuk tidak mengikuti kegiatan magang di perusahaan.

Penulis diharuskan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada kayawan yang

berada dalam divisi keuangan.

3.3 Kegiatan Selama Magang

Adapun kegiatan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan kegiatan

megang selama berada di PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

adalah sebagai berikut :

1. Perkenalan diri

Pada hari pertama penulis memperkenalkan diri di PT. PLN (Persero)

Wilayah Riau dan Kepulauan Riau kepada karyawan bagian divisi keuangan.
30

2. Mempelajari Aplikasi SAP

Penulis di arahkan untuk mempelajari aplikasi SAP, aplikasi ini

merupakan aplikasi yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) untuk menginput

bukti potong PPh,serta penulis di arahkan oleh karyawan untuk mengecek bukti

potong PPh jika terjadi selisih.

3. Pengecekan transaksi PPN Investasi dan Operasi

Penulis di arahkan untuk mencari nomor dokumen yang tertera oada Ms.

Excel Pajak tahun 2016 dan 2017 (Januari-April) melalui Aplikasi SAP untuk

mengetahui apakah PPN dan PPh Operasi di masing-masing vendor telah

disetor atau belum, jika belum disetor maka dicatat untuk di cari berkasnya dan

kemudian di input kembali ke dalam daftar PPN Investasi dan Operasi lalu di

lakukan penyetoran ke kantor pajak setiap tanggal 15 pada tiap bulannya.

4. Menginput e-Faktur dari Vendor

Menginput Faktur Pajak dari beberapa vendor untuk operasional, untuk

dimasukan ke e-Faktur sebagai dasar data transaksi dengan merekam dan

mengupload secara online dan di approve sukses selanjutkan mencetak sebagai

tanda faktur pajak tersebut benar dan di lakukan setiap minggunya.

5. Memisahkan berkas PPN Investasi dan Operasi

Penulis di arahkan untuk memisahkan invoice, faktur pajak standard an e-

faktur pajak direktorat jenderal pajak dari masing-masing vendor untuk

menginput daftar setoran pajak bulan dari tagihan PPN dan PPh Operasi pada
31

bulan yang bersangkutan yang diserahkan maksimal 10 N+1, untuk

melaporkan ke bagian keuangan untuk untuk setiap minggunya.

6. Pengecekan kembali dan Melapor PPN Investasi dan Operasi

Penulis di arahkan untuk melapor PPN Investasi dan Operasi dari masing-

masing vendor serta pengecekan kembali nomor dokumen, nama vendor,

NPWP, nomor faktur, tanggal faktur, dan PPN yang dipungut. Jika terjadi

perbedaan pada faktur pajak standar akan dikoreksi kembali oleh bagian

keuangan yang bersangkutan.

7. Pengecekan transaksi piutang

Penulis diarahkan untuk melakukan pengecekan transaksi piutang di

laporan SAP (Standar Akuntansi Publik) dengan data yang ada dari AP2T

(Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu). Transaksi-transaksi piutang tersebut

di dapatkan dari sistem AP2T sesuai dengan area masing-masing. Kegunaan

pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan apakah data yang sudah di

input di SAP sama atau berbeda dengan sistem AP2T, jika ada transaksi yang

berbeda maka akan di tindak lanjuti oleh staff yang bersangkutan.

8. Pengecekan rekonsiliasi data tanah

Penulis di arahkan untuk mengerjakan rekonsiliasi data tanah antara

akuntansi dengan secretariat serta mencocokkan data fisik secretariat dengan

data yang ada di laporan keuangan. Berguna untuk memastikan keakuratan data

tanah di laporan keuangan dan untuk melihat tanah yang sudah bersertifikat

dan yang belum bersertifikat. Dengan tujuan jika ada data tidak sesuai akan
32

ditindak lanjuti oleh area dan agar tanah-tanah yang belum bersertifikat dapat

dilakukan pengurusan sertifikat oleh area.

9. Membandingkan data mesin

Penulis diarahkan untuk membandingkan data mesin dari data-data yang

ada di pembangkit dengan data di akuntansi dan data inventarisasi atau data

pengecekan fisik yang ada di lapangan. Pengecekan dilakukan biasanya sekali

dalam setahun, yaitu pada akhir tahun. Kegunaan dari pengecekan data mesin

ini dilakukan agar kita mengetahui apakah data mesin yang ada di akuntansi

sudah sesuai dengan atau belum dengan data fisik yang ada di lapangan. Jika

terjadi kesalahan pembuatan data mesin di akuntansi dengan data di fisik mesin

dan data di inventarisasi maka akan di perbaiki pada bulan berikutnya.

10. Menginput data SPPD

Penulis di arahkan untuk menginput data SPPD diklat untuk penotaan ke

unit lain (unit diklat) pada setiap minggunya, dan pada akhir bulan mengarsip

kembali nota pembukuan debit dan kredit dari data SPPD.

11. Menyusun daftar piutang ragu-ragu

Penulis diarahkan untuk menyusun daftar piutang raga-ragu pelanggan

umu yang berisikan piutang pelanggan yang dipindahbukukan ke piutang ragu-

ragu pada bulan maret, yang berguna untuk pengolahan dara UJL (Uang

Jaminan Langganan).

12. Pengarsipan data


33

Penulis di arahkan untuk mengarsipkan data perusahaan mengenai laporan

pajak,bukti potong PPh per Januari-Desember 2016, Jan-April 2017,dan

mengirimkan berkas asli ke masing-masing vendor jika dibutuhkan.

3.4 Pengalaman Saat Magang

Pengalaman magang kali ini merupakan pengalaman pertama bagi penulis . Hal

ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis bisa langsung terjun merasakan dunia

kerja yang sebenarnya.

Seperti yang di harapkan dari kampus penulis mendapatkan banyak

pengalaman magang selama melakukan kegiatan magang di PT. PLN (Persero)

Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, adapun pengalaman yang penulis dapatkan

selama melakukan kegiatan magang diperusahaan adalah sebagai berikut :

a. Penulis mendapatkan pengalaman kerja yang sebenarnya selama melakukan

kegiatan magang di perusahaan.

b. Penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan saat

melakukan kegiatan magang di perusahaan.

c. Penulis dapat belajar disiplin waktu dan lebih bertanggung jawab dalam

pekerjaan yang di berikan selama proses kegiatan magang.

d. Penulis memperoleh gambaran tentang dunia kerja yang sebenarnya dengan

terlibat penulis secara langsung dalam kegiatan operasional perusahaan.

e. Penulis dapat belajar berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik karena

penulis langusng terlibat ke dalam dunia kerja.


34

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sebagai syarat program studi akhir Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas

Riau, penulis di anjurkan melakukan kegiatan magang di PT. PLN (Persero)

Wilayah Riau dan Kepulauan Riau selama 12 minggu dari 13 Februari 2017 sampai

dengan 13 Mei 2017. Penulis di tempatkan di divisi keuangan. Selama melakukan

magang penulis di percaya untuk melakukan beberapa kegiatan, adapun kegiatan

yang penulis lakukan saat magang adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari Aplikasi SAP

2. Pengecekan transaksi PPN Investasi dan Operasi

3. Mengiput e-Faktur dari Vendor

4. Memisahkan berkas PPN Invetasi dan dan Operasi

5. Pengecekan kembali dan melapor PPN Investasi dan Operasi

6. Pengecekan transaksi piutang

7. Pengecekan rekonsiliasi data tanah

8. Membanding data mesin

9. Menginput data SPPD

10. Menyusun daftar piutang ragu-ragu

11. Pengarsipan data


35

Adapun manfaat dari yang penulis dapatkan saat melakukan kegiatan

magang di perusahaan untuk penulis sendiri adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki saat di

bangku perkuliahan.

b. Mendapatkan banyak pengalaman dalah dunia kerja yang berharga saat

penulis menyelesaikan setiap pekerjaan yang diterima pada perusahaan

yang bergerak di bidang jasa dan pemasok listrik terbesar di Indonesia.

c. Melatih untuk menyelesaikan setiap pekerjaan dengan tepat waktu dan

bertanggung jawab dalam melaksanakannya.

Adapun manfaat yang didapatkan perusahaan saat penulis melakukan

kegiatan magang di perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara PT.PLN

(Persero) dengan Universitas Riau.

b. Perusahaan mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang

belum dapat di selesaikan

c. Perusahaan dapat melihat kinerja penulis dalam menyelesaikan setiap

pekerjaan yang telah di berikan.

Adapun manfaat yang di dapatkan penulis untuk kedepannya selama

mengikuti kegiatan magang adalah sebagai berikut :

a. Penulis mendapatkan dan memperoleh tentang gambaran dunia kerja yang

sebenarnya dengan terlibatnya penulis secara langsung dengan adanya

kegiatan magang ini.


36

b. Penulis dapat belajar tepat waktu dan lebih bertanggung jawab lagi dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan setelah adanya kegiatan magang ini.

4.2 Saran

Dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada perusahaan/instansi

karena telah memberikan izin penulis untuk melakukan kegiatn magang di PT.PLN

(Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, adapun penulis ingin memberikan

saran kepada perusahaan, adapun sebagai berikut :

1. Loyalitas dan rasa kekeluargaan setiap pegawai sebaiknya terus di

pertahankan lagi mendukung kegiatan kerja yang tidak monoton agar

mendapatkan hasil yang lebih optimal dan maksimal

2. Tim kerja (teamwork) yang kompak harus lebih di tingkatkan agar dapat

menciptakan sauna kerja yang lebih baik.

3. Sebaiknya Fakultas Ekonomi Diploma III Perpajakan dan Akuntansi

Universitas Riau lebih menyediakan fasilitas atau tempat magang lagi untuk

mahasiswa/i yang akan melakukan proses kegiatan magang, karena selama

ini mahasiswa yang mencari tempat magangnya sendiri.


37

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Riau. 2016. Panduan Magang D III Perpajakan dan Akuntansi

Universitas Riau. Pekanbaru: Universitas Riau.

Website PT. PLN (Persero) http:/www.pln.co.id/profil-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai