Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. TUJUAN
a. Menentukan panas pelarutan.
b. Menggunakan hukum Hess untuk menentukan panas reaksi secara tidak
langsung.
c. Mengetahui sifat-sifat kalorimeter.
d. Menentukan tetapan kalorimeter sebagai dasar percobaan-percobaan ini.
H = Hp - Hr
Jika E atau H positif, maka reaksi dapat dikatakan endoterm, jika negatif
maka reaksi dikatakan eksoterm. Harga H suatu reaksi dapat ditentukan
dengan alat kalorimeter. Yaitu suatu sistem yang terisolasi sehingga tidak ada
panas yang pindah dari sistem kelingkungan dan sebaliknya, yang disebut
dengan adiabatis.4
Panas reaksi adalah banyaknya panas yang diserap atau di lepaskan ketika
reaksi kimia berlangsung. Bila tidak dicantumkan keterangan lain berarti
berlangsung pada tekanan tetap sedangkan reaksi kimia itu sendiri merupakan
hasil reaksi dari zat aslinya yang disebut pereaksi.
Panas reaksi tergantung pada beberapa hal :
1. Jumlah zat yang bereaksi
2. Keadaan fase zat yang bereaksi
3. Temperatur
4. Tekanan
5. Jenis pereaksi
B. Panas Pelarutan
1. Kristal NaOH ditimbang secara teliti sebanyak 10 gram.
2. Disiapkan termometer berikut pengaduknya, masukkan kedalam
C. Panas Reaksi
1. Disiapkan 25 mL aseton dan 75 mL bayclin.
2. Dicatat suhu masing-masing larutan.
3. Dimasukkan bayclin kedalam kalorimeter kemudian tambahkan aseton
kedalam kalorimeter.
4. Dicatat suhu saat terjadi campuran.
5. Larutan diaduk.
6. Suhu campuran dicatat setiap 60 detik selama 8 menit.
Kalorimeter
- pasang alat
Kalorimeter yang
berisi air
B. Panas Pelarutan
Kristal NaOH
Kalorimeter
- siapkan kalorimeter
- tambahkan 100 mL air
C. Panas Reaksi
Gelas ukur
Kalorimeter
- siapkan kalorimeter beserta pengaduk,
termometer
- masukkan sampel dan aduk
- catat suhu campuran setiap 60 detik sampai
menit ke-8
3 4 5
Keterangan :
1. Batang pengaduk
2. Termometer
3. Kalorimeter
4. Larutan
5. Penutup kalorimeter
50g.1kal/g0C(45-35,26)0C = 50g.1kal/g0C(35,26-27)0C+H(35,26-27)0C
4.2 Grafik
4.3 Pembahasan
Pada percobaan penentuan kalorimeter dan aplikasi ini, maka kita dapat
menentukan tetapan kalorimeter dan panas pelarutan serta panas reaksi suatu
senyawa.
Untuk menentukan tetapan kalorimeter didapatkan suhu air dingin adalah
270C yang nilainya konstan, dan suhu air panasnya 40 0C sehingga didapatkan
suhu campurannya 35,260C. Dari hasil perhitungan didapat nilai tetapan
kalorimeter sebesar 8,96 kal/0C. Berarti energi yang dibutuhkan untuk
melarutkan suatu senyawa dalam 10C adalah sebesar 8,96 kal/0C.
Setelah didapat tetapan kalorimeter maka dapat menentukan panas pelarut
dan panas reaksi. Dimana sampel yang digunakan dalam menentukan panas
pelarut adalah kristal NaOH. Suhu perubahan NaOH yang didapatkan dari
hasil percobaan adalah 38,30C. Dan jumlah kalor yang didapatkan dari hasil
perhitungan adalah 185,23 kal, sehingga didapatkan panas dari pelarut NaOH
sebesar 740,92 kal/mol. Berarti energi yang dibutuhkan untuk melarutkan 1
mol senyawa adalah sebesar 740,92 kal/mol. Dari nilai panas pelarutan dari
NaOH tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa reaksinya berlangsung secara
endotermik karena bernilai positif. Disini terlihat bahwa Azas Black terbukti
karena suhu campuran larutan tidak lebih rendah dari suhu air mula-mula, dan
tidak lebih tinggi dari suhu NaOH, karena kalorimeter merupakan sebuah
sistem yang terisolasi sehingga tidak ada panas yang berpindah dari sistem ke
lingkungan.
Menentukan panas reaksi dengan menggunakan sampel campuran bayclin
dan aseton, didapat suhu campurannya 510C. Jumlah kalor yang diterima
sebesar 215,04 kal berarti, energi yang dibutuhkan untuk melarutkan 1 mol
senyawa adalah sebesar 215,04 kal. ΔH yang didapatkan dari hasil perhitungan
adalah sebesar 4057,4 kal/mol.
Pada grafik terlihat bahwa hubungan antar suhu dan waktu berbanding
terbalik pada tetapan kalorimeter, panas pelarutan dan panas reaksi. Hal ini
disebabkan karena sistem dipengaruhi oleh lingkungan.
5.2 Saran
Agar praktikum berjalan dengan lancar disarankan praktikan :
1. Gunakan penutup kalorimeter yang baik untuk tidak menyerap panas.
2. Gunakan pengaduk yang bergerak secara otomatis.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Energi yang diterima air dingin tidak sama dengan yang dilepas oleh air
panas, karena saat air panas melepas energi atau kalor yang seharusnya
diterima oleh air dingin juga ikut diserap oleh bagian dalam kalorimeter,
sehingga panas yang diterima oleh air dingin menjadi berbeda dengan
jumlah panas yang semula dilepas oleh air panas.
2. Kapasitas panas kalorimeter dalam reaksi dapat ditentukan dengan cara
membandingkan jumlah panas yang diserap oleh kalorimeter dengan
perubahan suhu yang dialami oleh kalorimeter itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA