Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Nur Ikhlas

NPM : 21901041023
Kelas : Peternakan – 1A

SISTEM PEREDARAN DARAH KATAK


Darah adalah komponen utama yang membantu penyebaran sel-sel maupun zat di
dalam tubuh. Mekanisme peredaran darah pada manusia memiliki beberapa kesamaan dengan
beberapa jenis hewan mamalia. Sistem peredaran darah hewan mamalia mirip dengan sistem
peredaran darah pada aves, ampibi, sistem peredaran darah reptil, cacing tanah dan ikan.
Mekanisme Peredaran Darah pada Katak
Hewan amfibi seperti Katak memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda.
Sistem peredaran darah tertutup adalah adanya peredaran darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah ganda adalah darah melewati jantung
sebanyak dua kali dalam sekali perputarannya.
Jantung yang dimiliki Katak terdiri dari satu atrium kanan, satu atrium kiri dan satu
ventrikel. Selain itu, katak memiliki satu organ bernama sinus venosus. Sinus venosus adalah
saluran penampungan darah dari pembuluh yang akan masuk ke atrium. Jantung pada katak
akan selalu dialiri darah yang mengandung oksigen dan karbondioksida.
Mekanisme peredaran darahnya adalah darah yang dengan kandungan oksigen dari
paru-paru dan kulit akan mengalir ke atrium kiri. Sedangkan darah dengan tingkat oksigen
rendah akan disalurkan sinus venosus ke atrium kanan. Darah yang ada di kedua atrium ini akan
mengalir ke ventrikel untuk diolah kembali.
Di dalam ventrikel akan terjadi pencampuran antara darah dengan kandungan oksigen
tinggi dengan darah yang kandungan okseigennya rendah. Setelah berada di ventrikel, darah
dengan kualitas oksigen tinggi akan diedarkan ke seluruh tubuh sedangkan darah yang masih
rendah oksigen akan kembali menuju paru-paru sampai mendapatkan oksigen.
Aorta yang ada dalam mekanisme peredaran darah pada katak akan membantu
penyebaran oksigen ini ke seluruh bagian tubuh katak. Aorta yang terbagi ke dalam tiga arteri
ini memiliki sistem khusus untuk mengalirkan darah dengan kandungan oksigen tinggi menuju
otak, organ dalam tubuh dan jaringannya, serta kulit dan paru-paru.
Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus,
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang
(cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan
keping sel darah. Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas pernapasan dan
material – material lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:
1. Jantung
2. Arteri
3. Kapiler
4. Vese
5. Pembuluh-pembuluh limpa
6. Cairan darah dan limpa
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi
menjadi lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding
yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut
pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.
Jantung katak terdiri dari :
 Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior,
 Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium
sinister),
 Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung,
 Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup
(valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam trunkus
arteriosus terdapat katup spiralis.
Proses sirkulasi pada Amphibi
Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah
arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit
pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran
gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari
mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan
kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.
Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema
ini, yang disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-
organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam
hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal
dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain
dengan tekanan yang semakin berkurang.

Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh
balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta
yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke
jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang
penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi,
2007:98).
Sumber & Referensi :
mukhammadkhanafi.blogspot.com/2018/02/biologi-sistem-peredaran-darah-pada.html
(diakses 27 Desember 2019 pk. 17.28)
generasibiologi.com/2019/03/sistem-peredaran-darah-pada-katak-kodok.html
(diakses 27 Desember 2019 pk. 17.28)
Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai