Anda di halaman 1dari 6

DRAFT ARTIKEL

PANDANGAN PENDIDIKAN INDONESIA


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen pengampu : Dr. Suwilah, M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Uswatun Hasanah
Nim : H.1910139
Kelas : Reguler A - PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS DJUANDA

2019/2020
Pandangan Pendidikan di Indonesia

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap


kemajuan bangsa, sehingga pemerintah dan masyarakat perlu memberikan
perhatian khusus pada pendidikan. Perkembangan pendidikan di Indonesia akhir-
akhir ini menjadi perhatian masyarakat luas khususnya masyarakat pemerhati
pendidikan. Perkembangan pendidikan yang masih perlu mendapat perhatian
pemerintah adalah membangun sebuah system yang baik sesuai dengan karakter
bangsa melalui sebuah kurikulum yang terintegrasi mulai dari sikap, pengetahuan
dan ketrampilan.

Untuk mendapatkan gambaran terkait dengan pendidikan pada umumnya,


penulis melakukan observasi/pengamatan, dan wawancara dengan menggunakan
metode survei untuk mengumpulkan data-data yang akan menjadi dasar penulisan
artikel ilmiah. Data yang diperoleh kemudian di kumpulkan dan diolah dalam
bentuk tabel kemudian dianalisis, dan dideskripsikan sebagai bahan pembuatan
laporan hasil survei. Sebelum dipublikasikan, penulis bekerjasama dengan tim
validasi dan editor bahasa melakukan validasi akhir agar hasil survei yang telah
disusun menjadi artikel layak dipublikasikan.

Hasil akhir yang di dapatkan dari survei persepsi masyarakat pemerhati


pendidikan, pada umumnya perubahan kurikulum 2013 pada pendidikan di
Indonesia belum memiliki dampak positif terhadap kualitas pendidikan. Hal ini
di tunjukkan pada hasil perolehan rata-rata skor berdasarkan hasil survei
sejumlah 78,65% berarti asumsi masyarakat pemerhati pendidikan masih
menunjukkan “baik”. Masyarakat pemerhati membutuhkan perubahan
pendidikan berkualitas. Hal ini juga di buktikan dengan adanya survei guru,
kepala sekolah, dan pengawas pendidikan di sekolah pada satuan pendidikan
masih belum sepenuhnya memahami perubahan kurikulum 2013, perolehan skor
rata-rata mencapai 66,46% dapat diartikan “Cukup”, bila diartikan bahwa
kualitas guru, dan peserta didik hasil lulusan belum menunjukkan kualitas,
sedangkan pemahaman serta tujuan diadakan perubahan kurikulum agar
pendidikan menjadi lebih baik dan sesuai dengan karakter bangsa.
Masyarakat pemerhati pendidikan memahami hasil survei dapat diartikan bahwa
perlu adanya pemerataan, pembinaan guru dan dosen dan mengembalikan
pendidikan ke pusat.

Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan


Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat beberapa penyebab kualitas
pendidikan di Indonesia masih belum merata. Secara umum ada dua faktor yang
mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia yaitu:
Faktor Internal
Faktor internal termasuk jajaran pendidikan global di Departemen Pendidikan
Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan sekolah di garis terdepan. Dalam hal
ini, interfensi berdasarkan pihak terkait diharapkan untuk menjaga agar
pendidikan selalu terjaga dengan baik.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah orang pada umumnya. Dimana, orang adalah ikon
pendidikan dan merupakan tujuan yang didasarkan pada pendidikan Asertaya
sebagai objek berdasarkan pendidikan.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di
Indonesia semakin terpuruk. Faktor ini adalah:
1. Fasilitas fisik berkualitas rendah
Untuk wahana fisik, misalnya, Poly sekali di sekolah dan perguruan tinggi kami
yang telah memecahkan bangunan, kepemilikan dan penggunaan media
pembelajaran yang rendah, Perpustakaan NIR lengkap. Sementara itu, standar
penggunaan laboratorium teknologi fakta yang tidak memadai. Bahkan banyak
sekolah memiliki bangunan sendiri, tidak memiliki Perpustakaan, tidak
memiliki laboratorium dan sebagainya.
2. Guru berkualitas rendah
Situasi pengajaran Indonesia sangat perhatian. Sebagian besar guru tidak
memiliki profesionalisme yang memadai untuk melaksanakan tugasnya
sebagaimana diklaim dalam Pasal 39 UU No. 20/2003, yaitu perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
penyelenggaraan pendampingan, pelaksanaan pelatihan, pelaksanaan riset dan
melakukan komunitas.
3. Kesejahteraan guru yang rendah
Guru dengan kesejahteraan rendah berperan dalam membuat pendidikan
Indonesia yang berkualitas rendah. Dengan pendapatan rendah, guru Poli terang
dipaksa untuk melakukan pekerjaan sampingan. Ada mengajar lagi di sekolah
lain, memberikan Les pada sore hari, sebagai sopir taksi sepeda motor, seorang
pedagang Mie rebus, Penjual buku/LKS, pedagang ponsel, dan sebagainya.
4. Pencapaian siswa yang rendah
Dengan keadaan seperti itu (fasilitas fisik yang rendah, kualitas guru, dan
kesejahteraan guru) pencapaian siswa sebagai prestasi yang tidak memuaskan.
5. Kurangnya kesempatan pendidikan yang adil
Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan masih terbatas di tingkat sekolah
dasar. Sementara itu, pelayanan pendidikan anak usia dini masih sangat
terbatas. Kegagalan pembinaan pada usia dini pasti akan menghambat
perkembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu,
dibutuhkan kebijakan dan taktik untuk pendidikan yang sempurna untuk
mengatasi masalah ketidaksetaraan.
6. Biaya Pendidikan mahal
Pendidikan yang berkualitas mahal. Pendidikan yang lebih mahal sekarang
bukan tanggal berdasarkan kebijakan pemerintah yang mengimplementasikan
MBS (manajemen berbasis sekolah). Jika alasan pendidikan yang berkualitas itu
harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku untuk Indonesia. Di Jerman,
Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, ada banyak
perguruan tinggi berkualitas tetapi biaya pendidikan rendah. Bahkan beberapa
negara bebas biaya pendidikan.
Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di
bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang
menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi
pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang
menjadi penyebabnya yaitu:

1.Rendahnya sarana fisik,


2.Rendahnya kualitas guru,
3.Rendahnya kesejahteraan guru,
4.Rendahnya prestasi siswa,
5.Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
6.Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
7.Mahalnya biaya pendidikan.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain
dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem
pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
Rujukan/data :

http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/perspektif-masyarakat-pemerhati-pendidikan-
terhadap-mutu-pendidikan-di-indonesia/
https://www.kumpulanmakalah.com/2017/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai