39
Ya n ua r d i L o ng go
Un i v er s i t as T er bu k a
ya n u ar d i @ ec a m pu s. u t. a c. id
J un u s J . B e li u
Un i v er s i t as T er bu k a
j un us @ e c a mp u s. u t. a c. i d
Abstrak
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanfaatan media teknologi informasi berbasis internet telah
merambah hingga seluruh lapisan masyarakat. Di era teknologi seperti
saat ini, informasi begitu mudah kita dapatkan. Kita begitu dimanjakan
dengan kemudahan yang ditawarkan internet. Internet menyuguhkan
semua jawaban dari pertanyaan yang ada dibenak kita. Mulai dari bidang
politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, fashion, gaya hidup, olahraga,
hiburan dan berbagai macam hal lainnya dapat kita cari di internet.
Facebook dan Twitter sebagai media sosial (medsos) berbasis
internet serta ter-link dengan berbagai situs sosial telah mampu
mewadahi informasi-informasi yang terformat dalam bentuk unggahan
kepada publik. Selain itu, medsos juga mempunyai kemampuan
postingan bukan hanya dalam bentuk format huruf yang teraplikasikan
lewat tulisan baku komputer namun juga dapat dalam bentuk format
foto dan video. Yang paling mutakhir adalah bahwa medsos juga telah
mampu memposting video tayangan langsung (live streaming) layaknya
televisi melakukan siaran secara live.
Kecanggihan medsos ini kemudian dimanfaatkan oleh pengguna
sebagai media apreasiasi diri di dunia maya. Pengguna medsos yang
datang dari berbagai latar belakang elemen serta motif kepentingan
memungkinkan medsos menjadi salah satu alternatif sumber informasi.
Pernyataan ini tentunya berkaitan dengan fungsi yang baik dari medsos
itu sendiri. Namun bagaimana jika medsos kemudian menjadi media
politik dalam rangka mendiskreditkan rival dengan memakai
pendekatan-pendekatan diskriminatif maupun “devide et impera” ?
Indonesia pada penghujung tahun 2016 lalu memasuki konstelasi
politik dan sosial kemasyarakatan yang sangat panas sehubungan dengan
perhelatan pilgub DKI Jakarta periode 2017 – 2021. Dalam dua bulan
terakhir tahun 2016 media sosial (medsos) diramaikan dengan simpang
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
41
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dilihat terdapat
kemungkinan-kemungkinan munculnya permasalahan sosial dan hukum
yang berkaitan dengan pemanfaatan medsos. Maka dari itu penulis
mencoba menggali beberapa hal sebagai menjadi fokus dalam tulisan ini
yang kemudian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bahaya Disintegrasi Bangsa melalui pemanfaatan media Informasi
berbasis Teknologi (IT).
2. Cyber Crime sebagai ancaman.
3. Upaya mencegah disintegrasi bangsa melalui medsos.
Metode Penulisan
Dalam menyusun paper ini, penulis memakai teknik pengambilan
data studi kepustakaan yaitu dengan cara mengambil data dari tulisan-
tulisan sebelumnya yang relevan bersumber dari makalah, buku,
dokumen dan media massa. Setelah itu, penulis kemudian melakukan
analisis terhadap data kepustakaan yang telah dijadikan acuan untuk
membahas permasalahan yang menjadi fokus pembahasan dari paper
ini.
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
43
TINJAUAN TEORITIS
Disintegrasi Bangsa
Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan suatu
bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New
Encyclopedic Dictionary, 1996). Pengertian ini mengacu pada kata kerja
disintegrate, “to lose unity or intergrity by or as if by breaking into parts”.
Potensi disintegrasi bangsa Indonesia menurut data empiris relatif tinggi.
Salah satu indikasi dari potensi ini adalah homogenitas ethnik dan
linguistic yang rendah.
Berbicara Disintegrasi Bangsa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
memberi definisi; adalah keadaan tidak bersatu padu atau keadaan
terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahaan.
Karena obyeknya adalah bangsa, kaitannya adalah elemen
masyarakat yang ada dalam sebuah kumpulan bangsa yang mana dalam
dunia modern ini terasosiasi dalam sebuah kesatuan yang disebut
negara. Contohnya suku-suku bangsa di kepulauan Nusantara awalnya
merupakan bangsa berciri heterogen melihat dari latar belakang tiap
elemen bangsa ini; suku, ras dan agama (SARA) kemudian bersatu karena
mempunyai kesamaan sejarah dan kepentingan sehingga terbentuklah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Media Sosial
Membahas media sosial secara umum tentunya akan membias
pada berbagai segmen sosial kemasyarakatan yang berkaitan dengan
gejala-gejala sosial yang berdampak pada kesejahteraan dan
kepentingan-kepentingan yang berkenaan dengan kebutuhan publik.
Oleh karena itu, berkaitan dengan pembahasan dalam tulisan ini lebih
terfokus pada konsep media sosial berbasis internet.
Media Sosial (Medsos) adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi Blog, jejaring sosial, Wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun
di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran User-Generated Content (UGC)". Pengertian
UGC (user generated content) sebenarnya cukup sederhana, yaitu
konten yang dihasilkan dari user atau penggunanya sendiri. Istilah ini
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
44
PEMBAHASAN
Bahaya Disintegrasi Bangsa melalui pemanfaatan media Informasi
berbasis Teknologi (IT)
Kemampuan untuk menguasai media informasi berbasis teknologi
(IT) menjadi faktor strategis bagi pelaku politik dalam proses komunikasi
dan kampanye politiknya. Seperti yang telah dikemukakan bahwa
Disintegrasi adalah perpecahan sebagai akibat dari hilangnya keutuhan
dan kesatuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). berkaitan dengan
pemanfaatan media Informasi berbasis Teknologi dalam bentuk medsos,
tentunya ada yang penggunanya terbagi dalam pelaku dan pengunjung.
Mendefinisikan pelaku (user) disini adalah orang yang mem-
posting konten berkaitan dengan tujuannya. Sedangkan pengunjung
adalah juga pengguna yang melihat, membaca, dan menonton postingan
tersebut kemudian memberikan tanggapan melalui komentar-komentar
menurut persepsi masing-masing.
Contoh kasus yang melibatkan medsos adalah kasus yang menimpa
mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada akhir tahun
2016. Kasus ini menjadi viral di dunia maya bukan hanya dalam negeri
tetapi juga menjadi perhatian dunia internasional. Ketika rekaman
pernyataannya di Kepulauan Seribu dimuat lalu ditambahkan sedikit
komentar maka itu sudah cukup menimbulkan beragam reaksi publik.
Sebuah postingan di medsos contohnya Facebook dan Twitter
dengan jutaan penggunanya tentu akan menjadi sarana yang efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan. Untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
45
juta pengguna Facebook aktif menurut data keminfo tahun 2016 lalu.
Sedangkan menurut data PT. Bakire Telecom, pengguna Twitter di
Indonesia sebanyak 19,5 juta jiwa dari sekitar 500 juta pengguna
diseluruh dunia.
Merujuk pada besarnya jumlah pengguna medsos di Indonesia,
maka para pelaku Cyber Crime dapat memanfaatkan untuk mengancam
keutuhan dan kesatuan bangsa. Memposting kalimat-kalimat bernada
kebencian ataupun mendiskreditkan pihak lain merupakan sebuah
bentuk Cyber Crime yang sangat berbahaya. Selain karena kemampuan
medsos berbasis internet yang tak terbatas ruang dan waktu, medsos
juga memberikan kemudahan layanan bagi pengguna untuk
mengunggah atau men-download data. Hal ini juga berlaku pada
kemudahan untuk mengomentari sebuah postingan bahkan share
kepada pengguna lain.
Ibarat sengatan listrik, dalam sekejap menyebarlah sebuah pesan
palsu, bernada kebencian, mendiskreditkan, bahkan berbau SARA
kepada publik pengguna sehingga menimbulkan kegemparan dan
kegelisahan. Jika keadaan sudah demikian maka dapat dipastikan akan
menurunnya stabilitas keamanan dan ketertiban.
Ketika permasalahan dunia maya diaplikasikan dalam dunia nyata
kemungkinan adanya bentrokan-bentrokan sosial antar kelompok
semakin terbuka lebar. Ketika suasana ini tercipta dapat pula
dimanfaatkan oleh segelintir pihak berkepentingan untuk memprovokasi
keadaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sekalipun hanya dalam dunia
maya namun medsos juga mampu memberikan pukulan yang keras bagi
stabilitas sosial kemasyarakatan yang juga akan berdampak pada segi-
segi kehidupan sosial itu sendiri.
1. Illegal Content
Illegal Content adalah tindakan memasukkan data dan atau
informasi kedalam internet yang dianggap tidak benar, tidak etis
dan melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
Contoh yang paling populer adalah dalam bidang pornografi
(Cyberporn). Cyberporn sendiri merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan dan
menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul dan
mengekspos hal-hal yang tidak pantas. Imbasnya adalah rusaknya
mentalitas generasi muda bangsa.
2. Carding (Credit card Fraud)
Merupakan tindakan mencuri credit card orang lain untuk
digunakan dalam traksaksi perdagangan online. Carding
merupakan bagian dari Cyber Fraud yaitu sejenis kejahatan
manipulasi informasi keuangan dengan tujuan untuk mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya. Situs lelang fiktif yang mengambil
uang dari para peserta lelang. Hasilnya barang lelang tidak pernah
sampai kepada pemenang lelang dan identitas pelaku tidak dapat
dilacak dengan mudah.
3. Hacking dan Cracking
Apa itu Hacker dan Cracker? Hacker adalah orang yang memiliki
keinginan yang kuat untuk mengetahui atau mempelajari suatu
sistem komputer secara detail danbagaimana cara meningkatkan
kapabilitasnya. Sedangkan Cracker adalah orang yang menyusup
masuk kedalam sistem orang lain dengan tujuan untuk memenuhi
kepentingan pribadi maupun golongan dengan dalih ekonomi dan
lainnya atau sebatas kesenangan pribadi.
4. Gambling
Gambling atau judi paling banyak dilakukan di dunia nyata. Namun
kenyataan berkembangnya teknologi internet memungkinkan
perjudian di dunia maya. Gambling pada dunia maya dapat memicu
kejahatan lainnya seperti pengedaran narkoba, perdagangan
senjata gelap, dan lain-lain. Game online seperti pocker adalah
salah satu contoh dari sekian banyak yang dapat kita temui pada
internet. .
5. Cyber Terorism
Merupakan sebuah tindakan yang mengancam pemerintah atau
warga negara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
48
PENUTUP
Kesimpulan
Bahaya disintegrasi bangsa pada era modern ini bukan hanya
dilakukan secara konvensional namun juga melalui pemanfaatan medsos
berbasis internet. Kejahatan melalui medsos atau yang dikenal Cyber
Crime selain dapat membawa dampak buruk bagi persatuan dan
kesatuan bangsa, juga dapat membawa dampak sosial yang kurang baik
bagi segenap elemen bangsa. Karena tak terbatas ruang dan waktu,
maka bahaya ini bukan hanya datang dari oknum-oknum tak
bertanggung jawab yang berdomisili di Indonesia saja, namun juga
terbuka kemungkinan untuk datang dari luar negeri.
Saran
1. Mungkin pendidikan dan pemahaman mengenai wawasan
nusantara dalam keberagaman serta melalui pendidikan moral
Pancasila perlu dikembalikan kedalam kurikulum pendidikan
nasional dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dalam rangka
mendukung semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
51
DAFTAR PUSTAKA
Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa. Budioarjo,
Miriam. 2000. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta : Yayasan Obor
Indonoesia Budiardjo, Mirriam. 2008.
Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Universitas Terbuka Dedy
Jamaluddin Malik dan Dedy Mulyana. 2001. Etika Komunikasi, Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya. Dewintasari. 2014.
Penyalahgunaan Peran Komunikasi Politik Dan Komunikasi Massa
Dalam Kampanye Pemilihan Umum Di Indonesia Jatinangor:Universitas
Padjadjaran. Djuroto, totok. 2002.
Komunikasi politik (Konsep, teori dan strategi). Jakarta : Pt Rajawali
Jalaludin Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Jan W. Van Deth dan Gugliemo Wolleb. 2001.
Media Massa dan Masyarakat Modern.Kencana: Jakarta Setiyono.
2008.
Internet :
http://www.rumahpemilu.org/in/read/4722/Pemilu-Berintegritas-dan-
Adil-olehRamlan-Surbakti
http:/ /musfialdy. blogspot.com /2010_08_01_archive.html
http://www.reskrimsus.metro.polri.go.id
sumber lain :
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik : Undang Undang
nomor 11 tahun 2008
Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis
52