Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG POLA HIDUP SEHAT PADA


LANJUT USIA DI RUMAH SAKIT BINA SEHAT JEMBER

Oleh:

Dema Billy Lorenza, S.Kep NIM 192311101004


Ido Prasetyo, S.Kep NIM 192311101042
Zulfa Alfania, S.Kep NIM 192311101048
Bella Fitra Mardatillah, S.Kep NIM 192311101070
Norma Nabilah, S.Kep NIM 192311101092
Ria Hariyono Putri, S.Kep NIM 192311101101
Martina Fitria, S.Kep NIM 192311101134
Istna Abidah mardiyah, S.Kep NIM 192311101157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG POLA HIDUP SEHAT PADA


LANJUT USIA DI RUMAH SAKIT BINA SEHAT JEMBER

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi


Stase Keperawatan Dasar Profesi

Oleh:

Dema Billy Lorenza, S.Kep NIM 192311101004


Ido Prasetyo, S.Kep NIM 192311101042
Zulfa Alfania, S.Kep NIM 192311101048
Bella Fitra Mardatillah, S.Kep NIM 192311101070
Norma Nabilah, S.Kep NIM 192311101092
Ria Hariyono Putri, S.Kep NIM 192311101101
Martina Fitria, S.Kep NIM 192311101134
Istna Abidah mardiyah, S.Kep NIM 192311101157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Analisa Situasi


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

BAB 2 TUJUAN DAN MANFAAT ................................................................. 3

2.1 Tujuan ................................................................................................ 3


2.2 Manfaat .............................................................................................. 3

BAB 3 KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH .................................... 4

3.1 Dasar Pemikiran ................................................................................ 4


3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah ..................................................... 5

BAB 4 RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN ....................................... 6

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah ....................................................... 6


4.2 Khalayak Sasaran .............................................................................. 6
4.3 Metode yang Digunakan ................................................................... 6

BAB 5 HASIL KEGIATAN .............................................................................. 7

5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya .............................................. 7


5.2 Faktor Pendorong .............................................................................. 7
5.3 Faktor Penghambat ........................................................................... 7

BAB 6 PENUTUP ............................................................................................... 8

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 8


6.2 Saran ................................................................................................... 8

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Berita Acara

Lampiran 2 : Daftar Hadir

Lampiran 3 : SAP

Lampiran 4 : Materi

Lampiran 5 : Media Leaflet dan Flipchart

Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 7 : Lembar Notulen

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Pola hidup sehat merupakan suatu upaya setiap individu secara sadar dan
terstrusktur untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan menjalankan aktivitas atau
kegiatan yang sesuai dengan status kondisi kesehatannya serta mempertahankan
asupan makanan sehari-hari yang bermanfaat untuk kesehatan dan tidak
membahayakan tubuh. Pola hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi
awet muda dan panjang umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia
40 tahun keatas, sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh
jika ingin awet muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat. Tidak dapat
disangkal, banyak kendala yang dihadapi manusia saat memasuki pertambahan usia
dan mulai menua. Terutama bila sejak muda tidak menerapakan pola hidup sehat atau
sudah terserang beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung, dan sebagainya
(Mahmudah dkk, 2015).

Permasalahan diatas diperkuat dengan data prevalensi penduduk usia lanjut di


dunia dan di Indonesia dimana menurut WHO total populasi lansia pada tahun 2010
telah mencapai 765 juta jiwa dan mengalami peningkatan secara signifikan setiap 15
tahun. Pada tahun 2025 diprediksi prevalensi penduduk dunia yang berusia lanjut
akan mecapai 1,2 miliar jiwa (WHO, 2019). Peningkatan penduduk usia lanjut di
dunia juga berdamapak pada peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia dimana,
berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan pada tahun 2017 terdapat 23,66
(9,03%) juta jiwa lansia di Indonesia, data ini diperkirakan akan semakin meningkat
dari tahun ketahun. Diprediksi pada tahun 2020 jumlah lansia meningkat menjadi
27,08 juta jiwa, tahun 2025 menjadi 33,69 juta jiwa, tahun 20130 menjadi 40,95 juta
jiwa dan tahun 2035 naik sebesar 48,19 juta jiwa (Kemenkes RI, 2017).

1
Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang menakutkan oleh
karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menyiapkan investasi kesehatan diusia tua.
Penuaan adalah sebuah proses alami. Setiap orang akan mengalami fase yang
mengarah kepada penuaan. Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu
melakukan dan mempertahankan pola hidup sehat dengan menkonsumsi makanan
yang bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara benar dan
teratur dan tidak merokok. Upaya dengan menjaga kesehatan fisik, mental, spiritual,
ekonomi, dan social, seseorang dapat memilih masa tua yang lebih optimal dan
terhindar dari banyak masalah kesehatan (Nancy, 2016).

Dengan demikian perilaku pola hidup sehat bisa mempengaruhi kualitas


kesehatan seseorang di usia lanjut. Pengaturan makan dan pengaturan aktivitas di usia
lanjut sangatlah penting dilakukan agar tidak jatuh pada kondisi yang tidak
diinginkan. Apabila sudah terjadi penyakit tersebut harus diterapi dan berobat terlebih
dahulu dan selanjutnya harus menerapkan pola hidup maupun pola makan yang
benar, sehingga kerusakan yang terjadi tidak menjadi lebih berat.

Berdasarkan analisis situasi diatas maka akan diadakan kegiatan penyeluluhan


untuk memberikan wawasan dan pengetahuan Pentingnya Pola hidup sehat di Usia
Lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi diatas, maka merumuskan masalah yaitu bagaimana


perilaku hidup sehat di usia lanjut.

2
BAB 2
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi gambaran dan
tambahan informasi kepada pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Bina Sehat
Jember tentang hidup seat di usia lanjut.

2.1.2 Tujuan Khusus


Pasien lansia dan keluarga pasien mampu memahami dan menerapkan tentang
perilaku hidup sehat di usia lanjut untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan pasien terutama pasien lansia dan keluarga tentang
perilaku hidup sehat di usia lanjut;
2. menambah pengetahuan pasien terutama pasien lansia dan keluarga untuk
dapat menerapkan perilaku hidup sehat di usia lanjut.

3
BAB 3
KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat (Darmojo,2010). pola
hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan seseorang yang di dukung
oleh keinginan dan minat, serta bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan
berinteraksi dengan linkungannya
Pola hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan
panjang umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40 tahun keatas,
sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh jika ingin awet
muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat. Tidak dapat disangkal, banyak
kendala yang dihadapi manusia saat memasuki pertambahan usia dan mulai menua.
Terutama bila sejak muda tidak menerapakan pola hidup sehat atau sudah terserang
beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung, dan sebagainya. Bahkan
ketajaman penglihatan manusia sudah berkurang sejak berusia 40 tahun. Kemampuan
tersebut berkurang terutama untuk melihat jarak dekat sehingga memerlukan kaca
mata berlensa cembung. Keadaan ini tidak dapat dihindari, namun mudah diatasi
dengan menggunakan kacamata. Penyebabnya bisa bermacam-macam namun lebih
sering karena ketuaan itu sendiri dan akibat hipertensi (Khalifah, 2016).
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan pendidik berperan dalam
mempernbaiki kondisi dan memberikan pendidikan kesehatan serta berperan juga
dalam meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan yang terjadi di usia senja dan
dapat meningkatkan kesehatan pada lansia.

4
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang menakutkan oleh karena
itu berbagai upaya dilaukan untuk menyiapkan investasi kesehatan diusia tua.
Penuaan adalah sebuah proses alami. Setiap orang akan mengalami fase yang
mengarah kepada penuaan. Seseorang dianggap berhasil menjalani proses penuaan
jika dapat terhindar dari berbagai penyakit, organ tubuhnya dapat berfungsi dengan
baik, serta kemampuan berfikirnya atau kognitif masih tajam. Para lansia yang
berhasil mempertahankan fungsi gerak dan berfikirnya dianggap berhasil menghadapi
penuaan sehingga dapat bekerja aktif terutama disektor informal. Mereka biasanya
dapat berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap perkembangan psikologis
dimana mereka dianggap bijaksana menyikapi kehidupan dan mendalami kehidupan
spiritual (Darmojo,2010). Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu
melakukan mempertahankan kemudian pola hidup sehat dengan menkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara benar
dan teratur dan tidak merokok. Rencana hidup yang realistis seharusnya sudah
dirancang jauh sebelum memasuki masa lanjut usia, paling tidak individu sudah
punya bayangan aktivitas apa yang akan dilakukan kelak bila pensiun sesuia dengan
kemampuan dan minatnya. Berdasarkan prinsip tersebut maka lanjut usia merupakan
usia yang penuh kemandirian baik dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari, bekerja
maupun berolahraga. Dengan menjaga kesehatan fisik, mental, spiritual, ekonomi,
dan social, seseorang dapat memilih masa tua yang lebih membahagiakan, terhindar
dari banyak masalah kesehatan.

5
BAB 4
RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi masyarakat untuk menerapkan cara-cara hidup
yang sehat dan aman. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai cara
memperbaiki pola hidup sehat pada lanjut usia hal yang dapat dilakukan adalah
memberikan pendidikan kesehatan tentang “Pola Hidup Sehat di Usia Lanjut”

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini adalah pada lansia dan keluarga
pasien.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori : diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut

6
BAB 5
HASIL KEGIATAN

5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya


5.1.1. Evaluasi Struktur
1. Materi yang akan disajikan terkait pola hidup sehat di usia lanjut telah siap
disajikan
2. Persiapan mahasiswa telah digunakan
3. Persiapan audiens telah dilakukan
5.1.2. Evaluasi Proses
1. Proses penyuluhan pola hidup sehat di usia lanjut berjalan dengan lancar
mulai dari awal hingga akhir sesuai dengan yang diharapkan
2. Audiens kooperatif selama dilakukan penyuluhan pola hidup sehat di usia
lanjut
3. Tujuan unum dan tujuan khusus tercapai setelah penyuluhan pola hidup
sehat di usia lanjut dilaksanakan
5.1.3. Evaluasi Hasil
1. Dapat menyebutkan bagaimana pola hidup sehat di usia lanjut
5.2 Faktor Pendorong
1. Audiens sangat kooperatif selama proses pemberian penyuluhan pola hidup
sehat di usia lanjut
2. Audiens mampu memberikan umpan balik terhadap pemateri
5.3 Faktor Penghambat
1. Pemindahan tempat penyuluhan yang awalnya di ruang tunggu rawat jalan
pindah ke ruang tunggu IGD karena tidak adanya audiens
2. Audiens ada yang meninggalkan tempat karena telah dipanggil oleh petugas
IGD

7
BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar sadar, mau serta mampu melakukan perilaku hidup sehat. Pola hidup sehat di
usia lanjut mampu mencegah berbagai penyakit yang terjadi diantaranya dengan cara
selalu mengecek kondisi kesehatannya, mengurangi makanan yang banyak
mengandung gula, lemak, makanan yang mampu meningkatkan asam urat, selalu
aktif di posyandu lansia, rutin olahraga dan aktivitas serta diimbangi dengan ibadah
sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Dengan menerapkan pola hidup sehat
mendapatkan berbagai manfaat diantaranya terhindar dari berbagai penyakit seperti
hipertensi, stroke, penyakit jantung; mengurangi stres, dan hidup lebih tenang.

6.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan perlu adanya fasilitas untuk meningkatkan kualitas
kesehatan di usia lanjut dan adanya pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat di
usia lanjut sebagai wadah wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan usia lanjut.

8
Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2019/2020

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jum’at tanggal 27 Bulan September tahun 2019 pukul 10.30 WIB s/d
selesai bertempat di Ruang Tunggu IGD Rumah Sakit Bina Sehat Jember telah
dilaksanakan Pendidikan Kesehatan mengenai Pola Hidup Sehat di Usia Lanjut
sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan lansia oleh Mahasiswa/i Program
Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 9 orang
(daftar hadir terlampir).

Jember, 27 September 2019


Mengetahui,
Pembimbing Akademik,

Ns. Anisah Ardiana, Ph.D


NIP. 19800417 200604 2 001

9
Lampiran 2: Daftar Hadir

10
Lampiran 3: SAP

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2019/2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Pola Hidup Sehat di Usia Lanjut


Sasaran : Kelaurga Pasien
Waktu : 10.30 WIB s/d selesai
Hari/tanggal : Jum’at/27 September 2019
Tempat : Ruang Tunggu IGD RS Bina Sehat Jember
1. Standar Kompetensi
Setelah mendapatkan pengetahuan mengenai pola hidup sehat di usia lanjut yaitu
lansia maupun keluarga lansia mengetahui bagaimana menjalankan pola hidup
sehat di usia lanjut.
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pelatihan dan pengetahuan diharapkan keluarga pasien dan
pasien mampu :
a. Menyebutkan konsep lansia sehat
b. Menyebutkan ciri-ciri lansia sehat
c. Menyebutkan pola hidup sehat di usia lanjut
d. Menyebutkan manfaat hidup sehat di usia lanjut
3. Pokok Bahasan
Pola hidup sehar di usia lanjut
4. Subpokok Bahasa
a. Definisi lansia sehat
b. Ciri-ciri lansia sehat
c. Pola hidup sehat di usia lanjut
1. Mengurangi konsumsi gula
2. Mengatasi makanan yang dapat meningkatkan asam urat

11
3. Mengatasi makanan yang mengandung lemak
4. Mencegah kegemukan
5. Mengontrol tekanan darah
6. Menghentikan merokok dan tidak minum alcohol
7. Beraktifitas/olah raga secara teratur
8. Mengatasi stress
9. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
10. Beribadah sesuai dengan keyakinan
d. Manfaat pola hidup sehat di usia lanjut
5. Waktu
1 x 25 menit
6. Bahan/Alat yang digunakan
1. Leaflet
2. Flipchart
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : pertemuan kelompok
b. Landasan teori : behaviorisme
c. Landasan pokok :
1. Menciptakan suasan ruangan yang nyaman
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan bersama
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Setting Tempat Keterangan :

: Pemateri

: Audiens

12
9. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi tentang pola hidup sehat di usia lanjut.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan dan 2 Menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
Memperhatikan
2. Menjelaskan materi secara
umum dan manfaat bagi
peserta Memperhatikan

3. Menjelaskan tujuan umum


dan tujuan khusus
Penyajian 1. Menggali pengetahuan lansia Mengemukakan 20
tentang pengertian lansia pendapat menit
sehat

2. Memberikan reinforcement Mendengarkan dan


dan meluruskan konsep memperhatikan
lansia sehat

3. Menjelaskan ciri-ciri lansia Mendengarkan dan


sehat memperhatikan

4. Menjelaskan pola hidup sehat Mendengarkan dan


di usia lanjut memperhatikan

5. Menjelaskan manfaat pola Mendengarkan dan


hidup sehat di usia lanjut memperhatikan
Penutup 1. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 3 menit
memberi kesimpulan dari
materi yang disampaikan

2. Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan


kepada peserta

13
3. Mendiskusikan bersama Memberi komentar
jawaban dari pertanyaan dan saran
yang telah diberikan

4. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan dan


memberi salam membalas salam

14
Lampiran 4: Materi

a. Definisi lansia sehat


Lansia Sehat adalah lansia yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisik mereka dan lingkungan sosialnya.
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar sadar, mau serta mampu melakukan perilaku hidup sehat. Gaya hidup sangat
mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan panjang umur atau
sebaliknya.
Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang menakutkan oleh
karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menyiapkan investasi kesehatan
diusia tua. Penuaan adalah sebuah proses alami. Setiap orang akan mengalami
fase yang mengarah kepada penuaan. Seseorang dianggap berhasil menjalani
proses penuaan jika dapat terhindar dari berbagai penyakit, organ tubuhnya dapat
berfungsi dengan baik, serta kemampuan berfikirnya atau kognitif masih tajam.
Para lansia yang berhasil mempertahankan fungsi gerak dan berfikirnya dianggap
berhasil menghadapi penuaan sehingga dapat bekerja aktif terutama disektor
informal. Mereka biasanya dapat berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap
perkembangan psikologis dimana mereka dianggap bijaksana menyikapi
kehidupan dan mendalami kehidupan spiritual. Terpenting adalah selalu
menerapakan pola hidup maupun pola makan yang sehat.

b. Ciri-ciri lansia sehat


1. Secara fungsional masih tidak tergantung pada orang lain.
2. Aktivitas hidup sehari-hari masih penuh walaupun mungkin ada keterbatasan
dari segi sosial ekonomi yang memerlukan pelayanan.

c. Pola hidup sehat di usia lanjut


1. Mengurangi konsumsi gula

15
Konsumsi gula yang berlebihan akan dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit seperti DM, atau obesitas.
2. Mengurangi makanan yang dapat meningkatkan asam urat
Peningkatan asam urat dapat memberikan nyeri pada persendian. Makanan
yang tinggi kandungan asam uratnya atau zaat purin adalah emping (
melinjo), kacang-kacangan, Jeroan (Organ hewan/Isi perut), alkohol,
sardencis, daging merah, dll.
3. Mengurangi makanan yang mengandung lemak
Lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berakibat
penyempitan pada pembuluh sehingga menimbulkan penyakit hipertensi
stroke, penyakit jantung koroner. Makanan yang mengandung lipid atau
lemak yaitu telur puyuh, keju, kepiting-udang, cumi, susu, sarden.
4. Mencegah kegemukan
Kegemukan dapat diobati dengan diit dan berolah raga untuk menurunkan
berat badan pakailah diit separuh artinya waktu makan tetap tapi porsinya
separuh atau porsinya dikurangi.
5. Mengontrol tekanan darah
Dapat mecegah terjaidnya peningkatan tekanan darah atau normalnya
tekanan darah adalah 160/90 mmHg. Hipertensi bisa dihindari antara lain
dengan tidak berlebihan makan makanan asin. Bagi yang tidak hipertensi
batasi makanan garam.
6. Menghentikan merokok dan tidak minum alcohol
Rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga dapat
menimbulkan penyakit jantung koroner, Ca paru dan hipertensi. Alkohol
dapat berefek seperti peningkatan kadar lipid dan juga dapat merusak hati.
7. Beraktifitas/olah raga secara teratur (Mengikuti Senam Lansia)
Lansia harus terus aktif ( organisasi, social, berkarya, hobi, olah raga ) jalan-
jalan minimal 1-2 kali dalam minggu, selama ½ – 1 jam atau sesuai dengan
kemampuan tetapi harus dilakukan secara teratur dan terus menerus. Olah

16
raga lain juga bisa dilakukan seperti senam atau lari ditempat, berenang,
bersepeda atau sesuai hobi dari lansia itu sendiri tetapi harus sesuai dengana
kemampuan lansia.
Berolahraga bersama orang lain lebih menguntungkan, karena dapat
bersosialisasi, berjumpa dengan teman-teman, dan mendapat kenalan baru,
mengadakan kegiatan lainnya, seperti bisa berwisata dan makan bersama.
Kebanyakan olahraga dilakukan pada pagi hari setelah subuh. Dimana udara
masih bersih. Berolahraga dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi
perasaan depresi dan lowself esteem. Selain fisik sehat jiwa juga terisi,
membuat kita merasa muda dan sehat di usia tua. Olah raga yang teratur
sangat dianjurkan agar hidup tetap sehat terutama lansia.
8. Mengatasi stress
Stress adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan mental dan
emosional. Stress dapat menyebabkan penyakit pada jantung dan pembuluh
darah. Untuk meredam stress bisa rekreasi dengan keluarga atau teman
sesama lansia, juga bias dilakukan tidur sehari minimal 6 (enam) jam, kalau
tidak bisa tidur bisa dilakukan tidur semu artinya memejamkan mata sambil
berbaring, tidak bergerak, tidak menerima telpon, tidak berbicara dengan
siapa saja.
9. Pemeriksaan kesehatan secara teratur (Rutin ke Posyandu Lansia)
Pemeriksaan kesehatan secara teratur 6 bulan sekali bagi mereka yang
berusia di atas 40 tahun jangan menunggu adanya gejala.
10. Beribadah sesuai dengan keyakinan
Dapat meningkatkan kesehatan normal, kesehatan hidup teratur dan dapat
memberikan ketenangan hidup.

d. Manfaat pola hidup sehat di usia lanjut


Diantara manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat pada
lansia adalah :

17
1. Hidup akan menjadi lebih taqwa dan tenang
2. Tetap ceria dan mengisi waktu luang
3. Keberadaannya tetap diakui keluarga dan masyarakat
4. Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara
5. Terhindar dari penyakit yang berbahaya di masa tua
6. Penyakit jantung, paru-paru, dan kanker dapat dicegah
7. Mencegah keracunan obat dan efek ssamping lainnya
8. Mengurang stress dan kecemasan
9. Membuat merasa awet muda
10. Hubungan harmonis tetap terpelihara
11. Gangguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sesegera mungkin (rutin ke
posyandu lansia)

18
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo. 2010. Keperawatan Gerontik. Jakarta; EGC.

Darmojo RB. 2011. Teori proses menua. dalam: Martono HH, Pranarka K,
pengarang. Buku ajar boedhi-darmojo geratri. edisi ke-4. Jakarta: Balai penerbit
fakultas kedokteran universitas indonesia;. hal. 3-12

Khalifah, S. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Kemenkes RI. Analisis Lansia Di Indonesia. Jakarta Selatan. Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI.

Mahmudah,S., Maryusman,T., Arini,F., Malkan,I. 2015. Hubungan Gaya Hidup dan


Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Sangawan
Baru Kota Depok. Biomedika , Volume 7 Nomor 2, Agustus 2015

Nancy M.Y. 2016. Gambaran Pola Konsumsi Makanan Sehata Pada Lansia Di Dusun
Papringan Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Universitas
Dipenegoro 2016.

Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.

WHO. 2019. Elderly Population. Web SEARO 2019. Serial Online Dilihat di
http://www.searo.who.int/entity/health_situation_trends/data/chi/elderly-
population/en/

19
Lampiran 5 : Media Leaflet

20
Flipchart

21
22
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan

23
Lampiran 7 : Lembar Notulen

Pertanyaan :
- Audiens 1 : jenis kacang-kacangan seperti apa yang meningkatkan
asam urat ? Apa kacang panjang juga termasuk ?
- Audiens 2 : saya berusia 67 tahun, kalau tekanan darah saya
120/80mmHg apakah normal atau tidak ?

Jawaban :

Audiesn 1 : kacang-kacangan yang dimaksud yaitu kacang-kacangan yang banyak b


mengandung zat purin seperti kacang tanah, tauge. Untuk kacang panjang
diperbolehkan, disini bukan dilarang mengonsumsi kacang-kacangan tetapi lebih
mengurangi konsumsi kacang-kacangan.

Audiens 2 : untuk orang dewasa itu termasuk normal, tekanan darah normal dalam
rentang 90/60mmHg – 120/80mmHg. Jika tekanan darah lebih dari 120/80mmHg dan
kurang dari 140/90mmHg termasuk dalam pra-hipertensi. Dikatakan hipertensi itu
lebih dari 140/90mmHg.

24

Anda mungkin juga menyukai