Anda di halaman 1dari 12

Efisiensi boiler adalah sebuah besaran yang menunjukkan hubungan

antara supply energi masuk ke dalam boiler dengan energi keluaran


yang dihasilkan oleh boiler. Namun demikian, efisiensi pada boiler
dapat didefinisikan ke dalam tiga cara yaitu:

1. Efisiensi Pembakaran
2. Efisiensi Termal
3. Efisiensi Bahan Bakar-Uap Air (Fuel-to-Steam)

Efisiensi Pembakaran Boiler secara umum menjelaskan


kemampuan sebuah burner untuk membakar keseluruhan bahan
bakar yang masuk ke dalam ruang bakar (furnace) boiler. Efisiensi
tipe ini dihitung dari jumlah bahan bakar yang tidak terbakar
bersamaan dengan jumlah udara sisa pembakaran (excess air).
Pembakaran boiler dapat dikatakan efisien apabila tidak ada bahan
bakar yang tersisa di ujung keluaran ruang bakar boiler, begitu pula
dengan jumlah udara sisa.

Minyak goreng merupakan kebutuhan yang penting bagi kebanyakan orang. Dalam
proses penggorengan, minyak berfungsi sebagai media penghantar panas sehingga proses
pemanasan menjadi lebih efisien. Selain itu, proses penggorengan juga berfungsi untuk
meningkatkan cita rasa, kandungan gizi dan daya awet serta menambah nilai kalori pada
bahan pangan. Penggunaan minyak secara berulang ulang pada proses penggorengan dapat
menyebabkan kerusakan mutu dan kualitas pada minyak tersebut. Kerusakan minyak selama
proses penggorengan diakibatkan oleh kontak minyak dengan udara, pemanasan yang
berlebihan, kontak minyak dengan bahan pangan dan kontak minyak dengan air. Kerusakan
minyak tersebut dapat dilihat dari perubahan warna, kenaikan kekentalan, kenaikan
kandungan asam lemak dan peroksida. Oleh karena itu diperlukan solusi yang berguna untuk
memurnikan minyak goreng bekas. pemanfaatan minyak goreng bekas yang sudah
dimurnikan tentu akan sangat membantu industri yang menggunakan minyak goreng dalam
proses produksinya.

Untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang tinggi, burner dan


ruang bakar boiler harus didesain seoptimum mungkin. Di sisi lain
perbedaan penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi
efisiensi pembakaran. Diketahui bahwa bahan bakar cair dan gas
(seperti LNG dan HSD) menghasilkan efisiensi pembakaran yang
lebih tinggi jika dibandingkan bahan bakar padat seperti batubara.
Menghitung efisiensi pembakaran boiler tidaklah sulit, kita hanya perlu
mengurangi jumlah total energi panas yang dilepas oleh pembakaran
dengan energi panas yang lolos melewati stack (cerobong asap),
dibagi dengan total energi panas.

dimana,
: Efisiensi pembakaran boiler (%)
: Energi panas total hasil pembakaran (kalori; Joule)
: Energi panas lolos melewati cerobong asap (kalori; Joule)
Satu-satunya yang sulit dari efisiensi pembakaran adalah bagaimana
mengejar angka yang paling optimal. Efisiensi pembakaran ditandai
dengan terbakarnya keseluruhan bahan bakar di ruang bakar.
Sedangkan parameter kontrol yang digunakan untuk memastikan
keseluruhan bahan bakar terbakar, adalah jumlah udara sisa
pembakaran (excess air) yang keluar melalui stack. Semakin banyak
jumlah excess air yang keluar melewati cerobong asap, maka
semakin kecil pula kemungkinan jumlah bahan bakar yang belum
terbakar bisa melewati cerobong asap. Namun juga, semakin banyak
jumlah excess air yang lolos melewati cerobong asap, jumlah energi
panas yang lolos terbawa oleh udara sisa tersebut juga semakin
banyak. Maka dari itu ada angka optimum dari besaran excess air,
sehingga didapatkan efisiensi pembakaran boiler yang paling optimal.
Nampak pada ilustrasi grafik di atas bahwa semakin tinggi jumlah
udara (oksigen) yang lolos melewati stack, maka akan semakin kecil
jumlah bahan bakar termasuk karbon monoksida yang belum terbakar
sempurna. Namun juga seperti yang telah kita bahas di atas, semakin
tinggi jumlah excess air maka grafik efisiensi pembakaran kembali
turun, tidak lain hal ini dikarenakan energi panas yang ikut lolos
dengan udara sisa tersebut. Maka dapat dipastikan ada nilai paling
optimum dari excess air sehingga didapatkan efisiensi pembakaran
paling baik. Sebagai gambaran saja, nilai excess air optimum untuk
pembakaran gas alam adalah 5 hingga 10%, bahan bakar cair di
angka 5 hingga 20%, dan 15 hingga 60% untuk pembakaran
batubara.
Efisiensi Termal Boiler menunjukkan bagaimana performa boiler
dalam hal fungsinya sebagai heat exchanger. Perhitungan efisiensi ini
akan menunjukkan seefektif apa perpindahan energi panas dari
proses pembakaran bahan bakar ke air. Namun perhitungan efisiensi
ini tidak terlalu akurat, karena ia tidak memperhitungkan kerugian
panas radiasi maupun konveksi yang tidak terserap oleh air. Selain
itu, perhitungan efisiensi termal boiler tidak bisa digunakan untuk
analisa ekonomis, sebab perhitungan ini tidak memperhatikan secara
teliti jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Atas dasar inilah kita tidak
akan membahas lebih dalam mengenai perhitungan efisiensi termal
boiler.
Satu cara yang dianggap paling efektif untuk mengetahui performa
boiler secara lebih presisi adalah dengan menghitung Efisiensi Fuel-
to-Steam-nya (biasa pula disebut dengan efisiensi bahan bakar).
Selain memperhatikan efektifitas boiler sebagai heat
exchanger (efisiensi termal), perhitungan efisiensi bahan bakar boiler
juga memperhatikan adanya losses (kerugian) akibat adanya
perpindahan panas radiasi dan konveksi. Efisiensi bahan bakar boiler
memperhatikan dengan sangat teliti jumlah konsumsi bahan bakar
yang digunakan, sehingga sangat tepat digunakan sebagai bahan
analisa ekonomis boiler.
Metode Langsung
Dikenal ada dua metode untuk menghitung efisiensi bahan bakar
pada boiler, yaitu metode langsung dan metode tak langsung. Metode
langsung, atau dikenal juga sebagai metode input-output, dilakukan
dengan jalan membandingkan secara langsung energi panas yang
diserap oleh air sehingga berubah fase menjadi uap air (energi
output), dengan energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar di dalam ruang bakar boiler (energi input). Rumusan
sederhana dari perhitungan metode langsung adalah sebagai berikut:

dimana,
: Efisiensi bahan bakar boiler (%)
: Energi panas total yang diserap uap air (kalori; Joule)
: Debit uap air keluar boiler (kg/jam)
: Entalpi uap keluar boiler (kcal/kg)
: Entalpi air masuk boiler (kcal/kg)
: Energi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
(kalori; Joule)
: Debit kebutuhan bahan bakar (kg/jam)
: Gross Calorific Value atau nilai kalor spesifik bahan bakar
(kcal/kg)
Pada metode langsung, ada beberapa parameter yang harus diukur
secara presisi agar didapatkan hasil perhitungan yang akurat.
Parameter-parameter tersebut antara lain adalah:

1. Debit air (feedwater) masuk ke boiler


2. Debit air desuperheater
3. Keseluruhan debit aliran sekunder seperti boiler
blowdown, auxiliary steam, dan lain sebagainya.
4. Tekanan dan temperatur keseluruhan aliran fluida kerja seperti
air masuk, uap superheater keluar, uap reheater masuk dan
keluar, auxiliary steam, dan lain-lain.
5. Debit kebutuhan bahan bakar
6. Nilai kalor (heating value) bahan bakar
7. Energi masuk lainnya

Tabel berikut menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari metode


langsung dan tak-langsung perhitungan efisiensi bahan bakar boiler.

Kelebihan Kekurangan

Metode Langsung

Debit dan heating value bahan bakar, m


Parameter primer dari definisi efisiensi bahan
debit dan properties uap air, harus dihi
bakar boiler (input-output) dihitung secara
seakurat mungkin untuk meminimalisi
langsung.
ketidaktepatan.

Tidak mampu menunjukkan potensi pe


Hanya membutuhkan sedikit perhitungan.
inefisiensi.

Tidak memerlukan asumsi nilai untuk kerugian Harus menggunakan metode tak-langs
tak terukur. menilai tingkat keakuratan perhitungan

Metode Tak-Langsung

Perhitungan primer seperti analisa gas buang dan


Membutuhkan perhitungan lebih banya
temperatur gas buang dapat dilakukan dengan
metode langsung.
sangat akurat.

Dapat dilakukan perbaikan perhitungan untuk


Tidak otomatis memberikan data kapas
mengejar standard yang ada ataupun untuk
output.
pemenuhan garansi.

Memiliki tingkat ketidaktentuan yang rendah,


sebab perhitungan kerugian hanya Beberapa titik kerugian tidak dapat diu
mencerminkan sebagian kecil saja dari total sehingga nilainya harus diasumsikan.
konversi energi yang ada.
Dapat diketahui sumber kerugian terbesar.

Tingkat eror perhitungan relatif rendah.


Metode Tak-Langsung

Yang dimaksud dengan perhitungan efisiensi boiler tak-langsung


adalah perhitungan yang tidak langsung melibatkan komponen utama
rumusan efisiensi boiler yakni energi output dan input, melainkan
dengan jalan menghitung kerugian-kerugian (losses) yang ada. Mari
kita perhatikan rumusan berikut.

Dan jika:

Maka:

Dimana pengertian input, credit, output, serta losses adalah sesuai


dengan ilustrasi berikut yang kami kutip dari buku standard ASME.
Sesuai dengan rumusan di atas, perhitungan efisiensi tak-langsung
dilakukan dengan cara terbalik yakni fokus ke parameter-
parameter losses serta energy credit (kredit energi). Yang dimaksud
dengan kredit energi adalah energi-energi sekunder yang masuk ke
boiler selain energi primer dari bahan bakar.
Sedangkan losses adalah parameter-parameter energi terbuang yang
tidak terkonversikan menjadi energi panas di dalam uap air. Petunjuk
perhitungan dan pengukuran dari parameter-parameter tersebut
sangat datail dijabarkan melalui standardisasi yang dikeluarkan
oleh The American Society of Mechanical Engineers (ASME).
Metode tak-langsung dilakukan dengan sangat detail pada setiap
parameter yang diukur, sehingga tingkat keakuratannya dianggap
jauh lebih baik dibandingkan dengan metode langsung. Namun tentu
metode tak-langsung ini membutuhkan biaya yang lebih besar karena
membutuhkan peralatan-peralatan khusus di dalamnya. Atas dasar
itulah banyak yang menganggap metode tak-langsung ini lebih cocok
digunakan pada boiler-boiler skala besar, dan tentu tidak terlalu cocok
digunakan untuk menghitung efisiensi boiler kecil.
Satu parameter yang sama-sama diperhitungkan di metode langsung
maupun tak-langsung adalah energi input dari bahan bakar. Pada
metode tak-langsung energi input yang disimbolkan oleh QrF memiliki
rumusan sebagai berikut:

Dimana,
= Debit aliran bahan bakar masuk (kg/s)
= Nilai heating value bahan bakar (J/kg)
Nampak rumusan di atas identik dengan rumusan energi input pada
perhitungan efisiensi metode langsung. Satu komponen penting yang
masuk ke rumusan di atas yakni nilai heating value dari bahan bakar.
Seperti yang telah kita bahas pada artikel lain mengenai heating
value, bahwa ada dua jenis heating value yakni higher heating
value (HHV) dan lower heating value (LHV). Keduanya memang
sama-sama mencerminkan nilai kalor yang terkandung di dalam
bahan bakar, namun keduanya memiliki selisih nilai yang berbeda.
Pada sebagian besar bahan bakar nilai HHV cenderung lebih besar
dibandingkan dengan LHV. Sehingga jika dikaitkan dengan
perhitungan efisiensi boiler, maka nilai efisiensi boiler yang
menggunakan HHV sebagai acuannya akan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan perhitungan efisiensi boiler yang menggunakan
LHV sebagai acuan.
Referensi:

 The American Society of Mechanical Engineers (ASME PTC 4-


2008)
 The Engineering Toolbox
 Automation Wiki: Boiler Efficiency
 Boiler Efficiency and Combustion
Categories: THERMODYNAMICS
Tags: boilerheating value

6 Comments

Atong Suryadi · October 9, 2019 at 10:46 pm


Ketel uap pipa air dapat memproduksi uap sebesar 3kg/kWh, pada tekanan
uap 40 bar dengan suhu uap panas sebesar 400 derajat celcius. Dengan
suhu ketel sebesar 85%,Nilai opak dari bahan bakar nya 40.200kJ/kg BB,
menggunakan turbin uap dari 3400kw.Pemakain udara tiap kilogram bahan
bakar=18 kg, panas jenis udara sebesar 1,05 kJ/kg derajat celcius, sedang
suhu udara Masuk Dapur 100 derajat celcius dan suhu air masuk sebesar 100
derajat celcius. A) Berapa pemakaian BB tiap detik? B) Jika suhu air masuk di
nsikkan menjadi 120 derajat celcius dan rendemen ketel ya menjadi
89%,berapa penghematan Bahan Bakar nya bila produksi uap nya tetap?
REPLY

HOT WATER BOILER · April 27, 2019 at 2:45 am


apakah setiap pemilihan pemakaian merk burner weishoupt dan Riello burner
ada per bedaan perhitungan efisiensi untuk boiler tersebut?
tanks RATMAN #IDMBOILER
REPLY

Thermal Oil Heater · April 27, 2019 at 2:42 am


Terimakasih artikel perhiyungan steam boiler semoga bermanfaat bagi para
pembaca dan pengemar fabrikasi steam boiler
salam sukses selalu buat anda
REPLY

Anda mungkin juga menyukai