Auditing I
Auditing I
Disusun Oleh :
M Dandy H (0117101224)
Claudia
Triwani
Dinio
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikanmakalah ini. Dengan judul “PROFESI AKUNTAN PUBLIK”. Makalah ini
disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Auditing I. Kami
selaku mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita Yuniarti, DR., S.E., M.M.,
Ak., CA selaku dosen mata kuliah Auditing I yang telah mengarahkan dalam menyusun
makalah ini serta kepada kami yang telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini
sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami juga menyadari bahwa materi yang digunakan dalam makalah ini masih memiliki
beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
agar makalah ini menjadi lebih sempurna dan dapat dipergunakan oleh pembaca secara
maksimal dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
1.3. Hierarki Organisasi Kantor Akuntan Publik ............. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA………....…………………………………………………………….15
BAB I
KERANGKA KONSEPTUAL
Profesi Akuntan Publik merupakan salah satu profesi akuntan yang pekerjaannya
atau jasa pemeriksaan laporan keuangan. Seorang yang akan menjadi akuntan publik
harus lulus gelar sarjana di fakultas ekonomi dan memperoleh gelar akuntan dari
orgaanisasi profesi. Selain itu, jika ingin berpraktek menjadi seorang akuntan publik
Akuntan Publik diatur dalam UU No. 5 tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Profesi
Akuntan Publik berkaitan erat dengan pemeriksaan akuntansi, karena salah satu
sejalan dengan berkembangnya perusahaan itu. Pada saat perusahaan masih kecil yang
perusahaan biasanya digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengetahui hasil usaha
dan posisi keuangannya. Hal ini berlanjut pada perusahaan yang berbentuk firma.
Laporan baru dimanfaatkan oleh para sekutu atau firma. Dengan kata lain, laporan
Pada kondisi seperti ini kebutuhan akan profesi akuntan publik masih sangat
rendah, karena para pemimpin perusahaan dan pihak luar belum banyak memerlukan
hal, yaitu :
diperiksa.
3. Kode Etik Profesi, yang harus dijunjung tinggi oleh Akuntan agar jasanya dapat
seperti halnya Profesi Akuntan Publik yang juga memiliki kode etik Akuntan yang
harus ditaati dalam menjalankan praktik Akuntan Publik. Kode Etik Akuntan Indonesia
3. Penutup
a) Kepribadian
b) Kecakapan profesional
c) Tanggung jawab
bebas dan tidak tergantung kepada pihak lain. Sedangkan sikap yang
b) Kecakapan profesional
Akuntan Indonesia.
Akuntan).
prediksi.
ketiga kecuali
ya i t u :
akuntan lain.
2. Jika orang atau badan yang sedang diperiksa suatu kantor aku
akuntan publik :
pemberhentian.
Gambar di atas menunjukkan hierarki organisasi yang ada pada kantor akuntan public
yang meliputi :
1. Partner (1 orang)
pekerjaan audit.
pelaksanaan tugas-tugas audit, me-review lebih rinci terhadap pekerjaan audit, dan
dibawahinya.
5. Asisten
a. Jasa Atestasi
Jasa atestasi merupakan salah satu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan
tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Selanjutnya jasa atestasi ini dapat
1) Audit
Contoh utama dari jasa audit adalah audit laporan keuangan. Jenis audit ini
2) Pemeriksaan
asersi yang di buat pihak lain dengan criteria yang telah ditetapkan.
3) Review
sebagai lawan dari pernyataan posotif yang diberikan pada suatu audit.
lebih sempit dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Sebagai
contoh, klien dan kantor CPA dapat membuat kesepakatan bahwa prosedur-
prosedur tertentu hanya akan dilaksanakan pada elemen dan akun tertentu
keseluruhan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat menerbitkan suatu
“ringkasan temuan”.
b. Penyuluhan Pajak
perseorangan, baik yang merupakan kliennya maupun yang bukan. Selain itu
banyak kantor akuntan yang mengurus pajak tanah, pajak hadiah, perencanaan
c. Konsultasi Manajemen
Jasa ini berkisar dari pemberian saran sederhana mengenai pembenahan sistem
konsultasi asuransi.
Banyak klien kecil dengan staf akuntansi yang terbatas menyerahkan pembuatan
laporan keuangannya kepada kantor akuntan. Ada kalanya kantor akuntan tersebut
Menurut Pasal 6 SK. Menkeu No. 43/1997, izin untuk membuka Kantor Akuntan
5. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan dan pengalaman audit
6. Telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim dalam audit umum sekurang-
kurangnya 1 tahun.
Menurut sejarah untuk menjalani profesi akuntan publik harus memiliki register
akuntan yang keluarkan oleh Departemen Keuangan RI sebagaimana diatur pada pasal
3 ayat 4 Undang-undang No. 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan. Nomor
1. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Negeri yang telah
kebudayaan.
berwenang memberikan izin menjadi Akuntan Publik dan memberikan sanksi dalam
hal Akuntan Publik tidak mematuhi ketentuan dalam UU tersebut. Akuntan Publik
dapat dikenai sanksi berupa sanksi administratif maupun sanksi pidana. Sanksi
administratif terberat yang dikenakan pada Akuntan Publik adalah sanksi pencabutan
izin, jika Akuntan Publik dikenai sanksi pencabutan izin maka yang bersangkutan tidak
dapat lagi mengajukan permohonan izin sebagai Akuntan Publik. Akuntan Publik
dalam memberikan jasa harus melalui Kantor Akuntan Publik. Oleh karena itu, setelah
memperoleh izin dari Menteri Keuangan Akuntan Publik diberi waktu hingga paling
lama 180 hari untuk mendirikan atau menjadi rekan pada ssuatu Kantor Akuntan
Publik.
Akuntansi publik mendirikan kantor akuntan sebagai basis untuk melayani dan
memberi jasa para nasabah. Sedangkan akuntan publik mendirikan kantor akuntan
untuk memberikan jasa pelayanan kepada berbagai unit organisasi yang membutuhkan
jasa akuntan, antara lain melakukan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka juga
e. Dan lain-lain jasa akuntansi yang diperlukan oleh berbagai unit organisasi
memihak).
Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis di
Indonesia, maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas (integrity) dan
profesionalisme melalui pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara konsekuen
dan konsisten. Dalam setiap penugasan yang diberikan, Akuntan Publik harus selalu
Akuntan Publik dan KAP agar menghindarkan diri dari tindakan tercela, seperti kolusi
(collusion) dengan klien atau menutupi terjadinya tindak kecurangan (fraud) yang
Menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa KAP
bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti
bahwa KAP berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima,
profesionalnya seperti;
yang diberikan.
2. Komunikasi
kepada personelnya dengan suatu cara yang akan memberikan keyakinan memadai
komunikasi akan lebih baik apabila dilakukan secara tertulis, namun efektivitas
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh KAP. Umumnya,
dokumentasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu pada KAP besar akan
lebih ekstensif dibandingkan dengan dokumentasi pada KAP kecil, begitu pula
dokumentasi akan lebih ekstensif pada KAP yang memiliki banyak kantor
dibandingkan dengan dokumentasi pada KAP yang hanya memiliki satu kantor.
3. Pemantauan
yang merupakan salah satu unsur pengendalian mutu, termasuk dalam kegiatan
pemantauan, namun kegiatan pemantauan tidak hanya terbatas pada inspeksi saja.