Anda di halaman 1dari 123

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIK BEDAH
RSUP DR. M DJAMIL PADANG

Penelitian Keperawatan Jiwa

HALAMAN SAMPUL DEPAN

SILVINA ESA PUTRI


BP. 1411311016

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIK BEDAH
RSUP DR. M DJAMIL PADANG

Penelitian Keperawatan Jiwa

SILVINA ESA PUTRI


BP. 1411311016

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

ii
SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIKBEDAH
RSUP DR. M DJAMIL PADANG

Penelitian Keperawatan Jiwa

HALAMAN SAMPUL DALAM

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas

SILVINA ESA PUTRI


BP. 1411311016

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

iv
LEMBAR PESETUJUAN PANITIA PENGUJI

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
rahmat Nya yang selalu di curahkan kepada seluruh makhluk Nya. Dengan berkat
rahmat dan karunia Nya, Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN
KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG.

Terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada Bapak Ns.


Feri Fernandes, M.Kep, Sp.Kep.J dan ibu Ns. Windy Freska, M.Kep sebagai
pembimbing peneliti yang telah dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing
peneliti dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih yang tak terhingga juga di
sampaikan kepada Pembimbing Akademik Ibu Ns. Leni Merdawati, S.Kep,
M.Kep yang telah banyak memberi motivasi, nasehat dan bimbingan selama
peneliti mengikuti perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
Selain itu peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
2. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
3. Bapak Ns. Feri Fernandes, M.Kep, Sp.Kep.J dan ibu Ns. Windy Freska,
M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
5. Papa dan Mama tercinta Papa Afrimen dan Mama Eva, adikku Vany Dwi
Andika, dan keluarga besar SEROJA yang telah sabar, mendoakan dan
memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran dalam tahap pengerjan
skripsi ini

vi
6. Sahabat terkasih wanita-wanita “Geng gck” (Amen, Ulan, Ebot, Nima ),
kesebelasan “Keluarga Mulia”, dan Hanif Kurniawan yang selalu ada dan
memberikan dukungan dalam segala hal
7. Sahabat tercinta “Banana” (Anuik, Rene, Ila, Nana) dan teman-teman
angkatan A2014 Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah sama-
sama berjuang dalam kekompakan, semangat dan kebersamaan yang
diberikan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Padang, Oktober 2018

Peneliti

vii
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
OKTOBER 2018

Nama : SILVINA ESA PUTRI


BP : 1411311016

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIK BEDAH
RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

ABSTRAK

Seseorang ketika didiagnosa kanker payudara merasa sulit untuk menerima dirinya
sendiri dan menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesejahteraan hidup seseorang baik
secara fisik dan psikologis, hidup dengan penyakit kanker payudara dan terapinya
menimbulkan rasa tidak nyaman, kekhawatiran akan menjadi beban orang lain, harga diri
rendah dan merasa terasing dan berujung kepada kesepian. Dukungan sosial merupakan
salah satu faktor yang dapat digunakan sebagai mekanisme koping bagi penderita kanker
payudara untuk mengatasi kesepian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara di ruang
polklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah wanita yang sedang berobat
jalan di poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang sebanyak 88 sampel dan
menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian ini sebanyak 53 reponden
(60,2%) memiliki dukungan sosial tinggi, dan sebanyak 60 responden (68,2%) memiliki
kesepian ringan Dukungan sosial diukur menggunakan kuesioner dukungan sosial
sedangkan untuk kesepian diukur mengunakan kuesioner UCLA Loneliness Scale Uji Chi
Square didapatkan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kesepian dengan
nilai (p = 0,000). Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan
dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara. Oleh karena itu
diharapkan keluarga dan orang-orang sekitar untuk selalu menemani pasien sehingga
dapat meningkatkan motivasi menjalankan pengobatan, meningkatkan dukungan sosial
dan mengurangi kesepian

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Kesepian, Kanker Payudara

Daftar Pustaka : (2000-2017)

viii
NURSING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
OCTOBER 2018

Name : SILVINA ESA PUTRI


ID Number : 1411311016

RELATIONSHIP OF SOCIAL SUPPORTS WITH LONELINESS IN


BREAST CANCER PATIENTS IN SURGERY POLYCLINIC
RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

ABSTRACT

When someone diagnosed of breast cancer will find it difficult to accept himself
and have a negative influence on well-being of life both physically and
psychologically, living with breast cancer and its therapy causes discomfort,
worries burden to other people, low self-esteem and feeling separated and lead to
loneliness. Social support is one of the factors that can be used as a coping
mechanism for breast cancer patients to overcome loneliness. The objective of this
research is to determine the relationship of social support with loneliness in breast
cancer patients in surgery polyclinic of Dr. RSUP M. Djamil Padang. This
research uses a cross sectional study design. The sample of this study are women
whose on treatment in surgery polyclinic Dr. RSUP M. Djamil Padang are 88
samples and used purposive sampling technique. The results of this research are
53 respondents (60.2%) have high social support, and 60 respondents (68.2%)
have lower loneliness stage. Social supports are measured using a social support
questionnaire and loneliness studies are measured using the UCLA Loneliness
Scale questionnaire. Chi Square test found a relationship between social support
and loneliness with value (p = 0,000). Based on this research can be concluded
that there is a relationship between social support with loneliness in breast cancer
patients. Therefore, family and people around are expected to always accompany
the patients in order to increase the motivation to do treatment, increase social
support, and reduce loneliness.

Keywords: Breast Cancer, Loneliness, Social Support

References : (2000-2017)

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN .............................................................................. i


SKRIPSI ................................................................................................................. iii
HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv
LEMBAR PESETUJUAN PANITIA PENGUJI .................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 9
A. Kanker Payudara .......................................................................................... 9
1. Pengertian Kanker Payudara .................................................................... 9
2. Etiologi Kanker Payudara....................................................................... 10
3. Gejala Kanker Payudara ......................................................................... 11
4. Stadium Kanker Payudara ...................................................................... 12
B. Kesepian (Loneliness) ................................................................................ 14
1. Pengertian Kesepian ............................................................................... 14
2. Bentuk-Bentuk Kesepian ........................................................................ 15
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesepian ........................................ 18
4. Perasaan Individu ketika Mengalami Kesepian ..................................... 20
C. Dukungan Sosial ........................................................................................ 23
1. Pengertian Dukungan Sosial .................................................................. 23

x
2. Dimensi-Dimensi Dukungan Sosial ....................................................... 25
3. Sumber-sumber Dukungan Sosial .......................................................... 27
4. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ....................................... 28
5. Dampak Dukungan Sosial ...................................................................... 28
6. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian ...................................... 29
BAB III KERANGKA KONSEP ........................................................................ 30
A. Kerangka Teori........................................................................................... 30
B. Kerangka Konsep ....................................................................................... 33
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 34
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 35
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 35
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 35
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ........................................... 38
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 41
F. Etika Penelitian .......................................................................................... 42
G. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 44
H. Analisa Data ............................................................................................... 46
BAB V................................................................................................................... 47
HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 47
A. Gambaran Umum Penelitian ...................................................................... 47
B. Analisis Univariat....................................................................................... 47
C. Analisis Bivariat ......................................................................................... 50
BAB VI ................................................................................................................. 52
PEMBAHASAN ................................................................................................... 52
BAB VII ................................................................................................................ 64
PENUTUP ............................................................................................................. 64
D. Kesimpulan ................................................................................................ 64
E. Saran ........................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71

xi
Lampiran 1 ........................................................................................................ 71
Lampiran 2 ........................................................................................................ 72
Lampiran 3 ........................................................................................................ 73
Lampiran 4 ........................................................................................................ 74
Lampiran 4 ........................................................................................................ 75
Lampiran 5 ........................................................................................................ 76
Lampiran 6 ........................................................................................................ 77
Lampiran 7 ........................................................................................................ 78
Lampiran 8 ........................................................................................................ 79
Lampiran 9 ........................................................................................................ 80
Lampiran 10 ...................................................................................................... 81
Lampiran 11 ...................................................................................................... 90
Lampiran 12 ...................................................................................................... 92
Lampiran 13 .................................................................................................... 106
Lampiran 14 .................................................................................................... 107

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Variabel Penelitian ............................................................................ ....40

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden .................................... 62

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial ................................................. 63

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kesepian ............................................................. 63

Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian .................................... 63

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Teori ............................................................................... 39

Bagan 3.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 40

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan pertumbuhan jaringan secara otonom dan tidak

mengikuti aturan dan regulasi sel yang tumbuh normal yang merupakan

penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia dan merupakan salah

satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat

kanker. (World Health Organization, 2014). Kanker menjadi penyebab

kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular

(Kemenkes RI, 2014). Data yang diperoleh dari International Agency For

Research On Cancer (IARC) tahun 2012, diperkirakan 14,1 juta kasus

baru terkait kanker tejadi pada tahun 2012, Proyeksi berdasarkan perkiraan

yang dilakukan pada tahun 2012 memprediksi peningkatan substantif

menjadi 19,3 juta kasus kanker baru pada tahun 2025.

Kanker yang paling sering didiagnosis di seluruh dunia adalah paru-

paru (1,8 juta, 13,0% dari total), kanker payudara (1,7 juta 11,9% dari total

dan colorectum (1,4 juta 9,7% dari total). Pada umumnya kanker payudara

menyerang kaum wanita, kemungkinan menyerang kaum laki-laki sangat

kecil yaitu 1:100 (Mulayani, 2013). Data dari Dinas Kesehatan Kota

Padang menyebutkan bahwa angka kejadian kanker payudara mengalami

peningkatan sebanyak 69% pada tahun 2015 yaitu terdapat 142 kasus lama

dan 99 kasus baru kanker payudara. Pada tahun 2016, angka kejadian

1
2

kanker payudara di Kota Padang mengalami peningkatan lagi sebesar

73% yaitu menjadi 252 kasus lama dan 186 kasus baru kanker payudara.

Menurut Rokach (2013) dalam penelitiannya menyebutkan

seseorang yang hidup dengan kanker berarti terjadi sejumlah perubahan

besar di dalam hidup. Ini terjadi karena manusia mempunyai sifat yang

holistik dalam artian manusia adalah makhluk fisik dan psikologis yang

mana kedua aspek ini saling berkaitan satu sama lain dan saling

mempengaruhi. Sehingga apa yang terjadi dengan kondisi fisik manusia

akan mempengaruhi pula kondisi psikologisnya, dengan kata lain setiap

penyakit fisik yang dialami seseorang tidak hanya menyerang seseorang

secara fisik saja tetapi juga dapat membawa masalah-masalah bagi kondisi

psikologisnya.

Menurut Jong (2005), ketika seseorang didiagnosa terkena penyakit

kronis seperti kanker payudara maka akan sangat sulit bagi pasien kanker

payudara untuk dapat menerima dirinya sendiri karena keadaan dan

penanganan penyakit ini dapat menimbulkan dampak dan mempengaruhi

penyesuaian fisik dan psikologis individu. pasien kanker payudara akan

dikuasai perasaan-perasaan tidak berguna, kekhawatiran karena merasa

hanya menjadi beban orang lain, dan rasa malu karena tidak mempunyai

arti bagi orang lain. Sehingga akan berujung menimbulkan rasa terasing

dan kesepian karena jauh dari orang terdekat atau kekhawatiran akan orang

yang akan ditinggalkan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Adams,dkk

(2015) tentang situasi dan pemikiran terhadap kesepian yang dialami oleh
3

pasien kanker payudara kepada 15 orang responden didapatkan hasil

siatausi yang paling dominan yang dirasakan adalah isolasi sosial,

timbulnya harga diri rendah dan pemikiran yang terkait dengan kesepian

itu sendiri.

Kesepian adalah keadaan psikologis dimana seorang individu merasa

tidak nyaman, sendirian, tidak puas dan merasa terasing dari orang lain

(Asti et al, 2006). Kesepian merupakan pengalaman subjektif yang tidak

menyenangkan ketika seseorang mengalami penurunan hubungan sosial

baik secara kualitas dan kuantitas, dan merupakan suatu keadaan mental

dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan

kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. (Dragest, 2011).

Menurut Okten (2016) menyebutkan kesepian ditekankan untuk menjadi

salah satu gejala psikologis yang paling sering diamati pada pasien kanker

karena merupakan suatu situasi yang menekan, merusak dan

mempengaruhi seluruh hidup mereka. Menurut Robinson (dalam Oktaria,

2010) menyebutkan dampak dari kesepian yaitu : seseorang akan

mengalami perasaan rendah diri, bergantung kepada orang lain dalam

membangun kembali harga dirinya, terlihat sering menyalahkan diri

sendiri, tidak mau terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mempunyai

persepsi negatif terhadap dirinya sendiri, rasa stres, tidak bahagia dengan

lingkungan sekitarnya dan merasa terasing.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rokach (2016) tentang akibat

lanjut dari kesepian pada pasien kanker payudara menyebutkan kesepian


4

memiliki pengaruh yang negatif untuk kesejahteraan hidup seseorang,

timbulnya harga diri rendah karena hidup dengan kanker dan terapinya

dapat menyebabkan beberapa perubahan dalam citra tubuh dan fungsi

organ, dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit,

meningkatkan resiko kesehatan yang buruk dan pada akhirnya akan

berujung pada kematian. Menurut Shiburian, (2012) menyebutkan

penderita kanker payudara akan mengalami kesulitan dalam hubungan

interpersonal, menurunkan kondisi kesehatan dan keterbatasan penyakit

mereka serta dengan terjadinya masalah fisik yang merupakan efek dari

terapi dan pengobatan penyakit seperti hematoma intramuskular, mual

berlebihan, muntah, kehilangan selera makan, luka di mulut, rambut

rontok dan berbagai reaksi kulit.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Deck, (2014) pada 543 pasien

kanker di Belgia mengenai resiko kesepian pada pasien kanker,

menyebutkan bahwa 32-47% pasien berada psa rentang kesepian ringan, 6-

12% berada pada rentang kesepian sedang dan 2% melaporkan memiliki

eksepian yang tinggi. Kesepian menurut Anstey, (2007) dipengaruhi oleh

faktor-faktor berikut : kepribadian, dukungan sosial dari pasangan,

keluarga dan teman, kurangnya sosialisasi kelompok dan gangguan fungsi

fisik. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan berkurangnya interaksi dan

dukungan sosial yang dialami pasien kanker.

Dukungan sosial menurut Maysithah (2012) sangat dibutuhkan

karena merupakan bentuk pertolongan yang dapat berupa materi, emosi,


5

dan informasi yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki arti seperti

keluarga, sahabat, teman, saudara, rekan kerja ataupun atasan atau orang

yang dicintai oleh individu yang bersangkutan. Menurut Bobakova et al,

(2015) menyebutkan dukungan sosial diberikan dengan tujuan individu

yang mengalami masalah merasa diperhatikan, mendapat dukungan,

dihargai dan dicintai. Dukungan sosial akan sangat bermanfaat apabila

diberikan kepada orang yang membutuhkan dan disaat yang tepat. Salah

satu orang yang membutuhkan dukungan sosial adalah mereka yang

mengidap penyakit kronis seperti kanker payudara.

Bentuk dukungan sosial menurut Sarafino (dalam Kumalasari, 2012)

terdiri dari empat jenis, yaitu : dukungan emosional berupa ekspresi rasa

empati dan perhatian terhadap individu, dukungan penghargaan berupa

penyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan

performa inidividu dari orang-orang sekitar, dukungan instrumental berupa

dukungan yang melibatkan bantuan secara langsung dan dukungan

informasi berupa dukungan saran, pengarahan, pengetahuan, umpan balik

tentang cara memecahkan persoalan.

Menurut Okten dan Ozer (2016) pada penelitian tentang pasien

kanker dan kesepian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh

dukungan sosial yang diberikan pada pasien kanker menyebutkan

dukungan sosial yang paling berpengaruh terhadap kesepian pasien kanker

yaitu dukungan sosial informasi pendidikan dan pengetahuan tentang

manajemen diri, diagnosis dan pengobatan dan keterampuilan koping.


6

Hasil yang didapat yaitu dukungan sosial informasi pendidikan ditemukan

menjadi faktor efektif dalam mengurangi tingkat kesepian pada tiga dari

lima penelitian.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yildirim (2010) di Turkey

tentang hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker

menggunakan alat ukur UCLA-Loneliness Scale (UCLA-LS) untuk

kesepian dan Perceived social support from family scale (PSS-Fa) untuk

dukungan sosial didapatkan hasil dukungan sosial yang paling

berpengaruh adalah dukungan sosial emosional yang berasal dari pasien

yang sudah menikah memiliki tingkat kesepian yang lebih rendah. Secara

keseluruhan skor kesepian yang didapat adalah 9 orang (6,3%)

menunjukkan skala kesepian yang tinggi, 46 orang (31,9%) menunjukkan

tingkat kesepian sedang, dan 89 orang (61,8%) menunjukkan tingkat

kesepian yang rendah. Pasien kanker di Turki telah mengalami tingkat

kesepian yang relatif rendah dengan dukungan sosial tinggi. Dalam artian

seseorang yang memiliki dukungan sosial yang tinggi memiliki tingkat

kesepian yang rendah.

Dalam studi yang dilakukan oleh Stokes (2005) di Chicago tentang

hubungan dukungan sosial dan jaringan sosial dengan kesepian dimana

penelitian ini dilakukan pada populasi yang lebih tua dan telah

menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara kesepian dengan

tingkat dukungan sosial.


7

Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2018 di

unit rawat jalan RSUP Dr. M.Djamil Padang, didapatkan data dari rekam

medis yang menunnjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 972 pasien

kanker payudara, pada tahun 2016 merupakan tahun terbanyak yaitu

terdapat 4.132 pasien. Pada tahun 2017 terdapat 1.893 pasien kanker

payudara. Pada 3 bulan terakhir terdapat pasien dengan kanker payudara

yang sedang berobat jalan di RSUP. Dr. M. Djamil Padang sebanyak 294

orang. Peneliti telah melakukan wawancara dan pengisan kuisioner

kesepian dengan 5 orang penderita kanker payudara pada unit rawat jalan

RSUP. Dr. M.Djamil Padang didapatkan bahwa 3 dari 5 orang pasien

kanker payudara menyebutkan dirinya mengeluhkan kurangnya semangat

hidup, merasa terabaikan dan terkadang merasa sedih akan keadaan

dirinya. Pada aspek dukungan sosial 2 dari 5 orang memiliki keluarga yang

utuh dan mendapat dukungan sosial yang memadai dari orang-orang

terdekatnya dan lingkungan dan kelompok komunitasnya , 2 orang yang

lain adalah seorang single parent yang mendapat dukungan sosial dari

keluarga dan lingkungan dan 1 orang yang lain menyebutkan hanya

mendapat dukungan sosial dari suami. Berdasarkan permasalahan tersebut,

peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang hubungan dukungan

sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

msalah penelitian ini, yaitu : “Apakah terdapat Hubungan Dukungan


8

Sosial dengan Kesepian pada Pasien Kanker Payudara di Poliklinik Bedah

RSUP. Dr. M. Djamil Padang?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada

pasien kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi dukungan sosial pada pasien

kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang

b. Diketahui distribusi frekuensi kesepian pada pasien kanker

payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

c. Diketahui hubungan antara dukungan sosial dengan kesepian

pada pasien kanker payudara di unit rawat jalan RSUP Dr.

M.Djamil Padang.

B. Manfat Penelitian

1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu keperawatan dan menjadi acuan bagi peneliti

selanjutnya dan mendapat tambahan informasi untuk memperluas

pengetahuan dibidang keperawatan tentang hubungan dukungan sosial

dengan kesepian pada pasien kanker payudara.


9

2. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai aplikasi ilmu peneliti dan hasil penelitian

memberi pemahaman peneliti tentang hubungan dukungan sosial

dengan kesepian pada pasien kanker payudara.

3. Manfaat Bagi Pelayanan

Dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi para praktisi

kesehatan maupun mahasiswa dan sebagai bahan bacaan serta

sumbangan informasi untuk peneliti berikutnya .


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-

sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (Harianto, 2015).

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal (abnormal) pad

apayudara yang terus tumbuh berupa ganda. Akhirnya, sel-sel ini

menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak

dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada

bagian tubuh lainnya. Metastase bisa terjadi pada kelenjer getah bening

(limfa), ketiak, ataupun di atas tulang belikat. Selain itu, sel-sel kanker

bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit dan bawah kulit (Putra,

2015)

Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mamae adalah

sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini

dapat tumbuh dalam kelenjar jaringan susu maupun pada jaringan ikat

payudara. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat tetapi sangat

berbahaya (Suryaningsih, 2009)

Jadi, kanker payudara merupakan pertumbuhan sel payudara yang

tidak terkontrol karena perubahan abnormal dari gen yang bertanggung

jawab atas pengaturan pertumbuhan sel.

9
10

2. Etiologi Kanker Payudara

Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi

terdapat banyak faktor resiko yang diperkirakan mempunyai pengaruh

terhadap terjadinya kanker payudara (Rasjidi, 2009). Faktor resiko

adalah sesuatu yang meningkatkan risiko menderita kanker payudara.

Penyebab kanker payudara berupa gabungan dari sekumpulan faktor

genetik dan lingkungan (Akmal, dkk. 2010). Secara garis besar, dapat

dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : faktor resiko yang tidak

dapat diubah, faktor resiko yang berkaitan dengan pilihan dan gaya

hidup dan faktor risiko yang belum bisa dipastikan kaitannya (Savitri,

dkk 2015)

a. Faktor resiko yang Tidak Dapat Diubah (Dikendalikan)

1) Gender

2) Pertambahan usia

3) Genetik

4) Riwayat kanker payudara dari keluarga

5) Riwayat pribadi kanker payudara

6) Paparan hormon estrogen

7) Paparan radiasi

8) Faktor resiko yang berkaitan dengan dengan pilihan dan gaya

hidup

9) Tidak punya anak dan tidak menyusu

10) Kehamilan dan jenis kanker tertentu


11

11) Kehamilan pertama setelah berumur 30 tahun

12) Kontrasepsi hormonal

13) Obesitas

14) Konsumsi alkohol

15) Asap tembakau

b. Faktor risiko yang belum bisa dipastikan kaitannya

1) Pola makan dan asupan vitamin

2) Kerja shift malam

3) Bahan kimia lingkungan

3. Gejala Kanker Payudara

Gejala-gejala klinik dari kanker payudara adalah sebagai berikut

a. Benjolan pada payudara. Umumnya, berupa benjolan yang tidak

nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil makin lama

makin besar lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan

pada kulit payudara atau pada puting susu.

b. Erosi atau eskema puting susu. Kulit atau puting susu menjadi

tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklatan.

Sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti jeruk (peau

d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara.

Semakin lama, borok itu semakin besar dan mendalam, sehingga

dapat menghancurkan seluruh payudara. Biasanya, berbau busuk

dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain :

1) Perdarahan pada puting susu


12

2) Adanya ruam-ruam pada kulit di sekitar payudara, areola atau

puting terlihat bersisik, memerah, dan membengkak

3) Keluar cairan dari puting susu

4) Kulit payudara membengkak dan menebal

5) Cekungan atau kerutan pada kulit payudara

6) Rasa gatal dan ruam merah yang tidak kunjung sembuh di

putting

7) Terdapat benjolan di daerah bawah lengan

8) Perubahan ukuran atau bentuk payudara

9) Putting susu tertekan ke dalam (sebagian atau seluruhnya)

10) Pada umumnya, rasa sakit atau nyeri baru timbul bila tumor

sudah besar, sudah timbul borok, atau ada metastase ke tulang-

tulang

11) Timbul pembesaran kelenjer getah bening di ketiak, bengkak

(edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh

4. Stadium Kanker Payudara

Stadium kanker payudara didasarkan pada letaknya,

penyebarannya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap organ tubuh

lain. Adapun stadium dan klasifikasi kanker payudara menurut Smeltzer

dan Bare, 2002 adalah sebagai berikut :

a. Stadium I (Stadium Dini)

Biasanya tumor ini tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat

penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada


13

stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah

70%. Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh

yang lain, harus diperiksa di laboratorium

b. Stadium II

Tumor sudah lebih besar dan dari 2,25 cm dan sudah terjadi

metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini,

kemungkinan untuk sembuh hanya 30-40% tergantung dari luasnya

penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasnya dilakukan

operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh

bagian penyebaran, dan setalah operasi dilakukan penyinaran untuk

memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal

c. Stadium III

Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh

tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan

payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya

dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat

membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi

untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini

hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam

tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal

mungkin.
14

d. Stadium IV

Di dalam tubuh sudah terjadi metafisis jauh. Pada tahap ini tumor

sudah menyebar ke organ tubuh lain, termasuk kelenjer getah

bening supraclavicula. Tumor telah menyebar keluar daerah

payudara dan dinding dada, mislanya ke hati, tulang atau paru-

paru.

B. Kesepian (Loneliness)

1. Pengertian Kesepian

Kesepian merupakan pengalaman subjektif yang tidak

menyenangkan ketika seseorang mengalami penurunan hubungan sosial

baik secara kualitas dan kuantitas serta ketidakpuasan yang dihasilkan

oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan sosial yang kita inginkan

dengan yang kita miliki (Hidayati, 2014). Kesepian berarti suatu

keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya

perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan

orang lain (Bruno, 2000).

Fieldam (dalam Basuki, 2015) juga berpendapat bahwa kesepian

adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkatan dari

keinginan untuk berhubungan dengan orang lain dan sebagai perasaan

kehilangan dan ketidapuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian

antara jenis hubungan sosial yang kita inginkan dan jenis hubungan

sosial yang kita miliki. Orang yang kesepian cenderung untuk menjadi

tidak bahagia dan tidak puas dengan diri sendiri, tidak mau mendengar
15

keterbukaan intim dari orang lain cenderung membuka diri mereka baik

terlalau sedikit atau terlalu banyak, merasakan kesia-siaan

(hopelessness) dan merasa putus asa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa kesepian merupakan suatu perasaan yang tidak dapat

menyenangkan karena memiliki hubungan yang sedikit dan tidak

memuaskan,serta adanya ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang

diaharapkan dengan hubungan sosial pada kenyataan akibat terhambat

atau berkurangnya hubungan sosial yang dimiliki seseorang

2. Bentuk-Bentuk Kesepian

Bentuk-bentuk kesepian terbagi menjadi 3 dimensi, yaitu :

kesepian emosional, kesepian sosial dan kesepian kolektif. Bentuk

kesepian ini berkaitan dengan tidak tersedianya dimensi sosial yang

berbeda-beda (Cacciopo, 2015)

a. Kesepian Emosional adalah suatu bentuk kespeian yang muncul

ketika seseorang tidak memiliki figure kasih sayang dari seseorang

secara intim yang dapat memberikan dukungan secara emosional

b. Kesepian Sosial adalah suatu bentuk kesepian yang muncul ketika

seseorang tidak memiliki keterlibatan yang terintegrasi dalam

dirinya; tidak ikut berpartisipasi dalam kelompok atau komunitas

yang melibatkan adanya kebersamaan, minat yang sama, aktivitas

yang terorganisasi, peran-peran yang berarti. Suatu bentuk kesepian


16

yang dapat membuat seseorang merasa diasingkan, bosan dan

cemas

c. Kesepian korelatif mengacu kepada identitas sosialn atau jaringan

aktif seperti ; kelompok, sekolah atau tim. Dimana individu dapat

berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai lapisan

sosial terluar.

Menurut Young, (2006) kesepian dapat dibagi menjadi dua

bentuk berdasarkan durasi kesepian yang dialaminya, yaitu :

a. Transcient loneliness yaitu, perasaan kesepian yang singkat dan

muncul hanya sesekali, kesepian ini memiliki waktu yang pendek,

seperti ketika mendengarkan sebuah lagu atau ekspresi yang

mengingatkan pada seseorang yang dicintai yang telah pergi jauh

b. Transitional Loneliness, yaitu ketika individu yang sebelumnya

sudah merasa puas dengan kehidupan sosialnya menjadi kesepian

setelah mengalami gangguan dalam jaringan sosialnya

c. Chronic loneliness, yaitu kondisi ketika individu merasa tidak

dapat memiliki kepuasan dalam jaringan sosial yang dimilikinya

setelah jangka waktu tertentu. Chronic loneliness menghabiskan

waktu yang panjang dan tidak dapat dihubungkan dengan stressor

yang spesifik. Orang yang mengalami chronic loneliness bisa saja

berada dalam kontak sosial namun tidak memperoleh tingkat

intimasi dalam interaksi tersebut dengan orang lain. Sebaliknya,

individu yang memilikin kemampuan sosial tinggi, yaitu meliputi


17

mampu bersahabat, kemampuan komunikasi, kesesuaian perilaku

nonverbal dan respon terhadap orang lain memiliki sistem

dukungan sosial yang lebih baik dan tingkat kesepian yang rendah

(Rokach, Bacanli dan Ramberan 2000)

Menurut Russal D, (2000) terdapat 3 tingkatan kesepian, yaitu

Kesepian ringan, kesepian sedang dan kesepian berat, dimana :

a. Kesepian ringan

Kesepian ringan merupakan suatu perasaan yang singkat dan

muncul sesekali pada diri individu, dimana pada kesepian ini

individu masih bisa mengendalikan dirinya. Menurut Yong, (2006)

rasa kesepian ringan disertai dengan perasaan-perasaan :

1) Perasaan malu : merasakan dan menunjukkan rasa malu

terhadap suatu keadaan

2) Perasaan hampa

3) Terkadang merasa cocok dengan orang sekitar

4) Merasa sensitif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

dirinya

5) Perasaan bosan

b. Kesepian sedang

Kesepian sedang merupakan perasaan yang dirasakan individu

yang muncul lebih sering dan memiliki dampak dapa individu dan

lingkungannya. Rasa kesepian sedang ini disertai dengan perasaan-

perasaan :
18

1) Tidak dapat berkonsentrasi

2) Merasa sulit dalam mengekpresikan perasaan

3) Merasa khawatir terhadapt suatu keadaan

4) Merasa tidak atraktif

5) Cendrung merasa tidak menjadi bagian dari orang-orang

sekitar

6) Merasa memiliki hubungan sosial yang dangkal]

c. Kesepian berat

Kesepian berat merupakan bentuk perasaan kesepian yang

dirasakan individu secara mendalam dan dirasakan dalam jangka

waktu. Rasa kesepian berat ini disertai perasaan-perasaan :

1) Merasa di tinggalkan, diasingkan dan dibuang

2) Merasa ingin berada di tempat yang lain jauh dari orang

sekitar

3) Merasa terpuruk

4) Merasa bodoh

5) Merasa teriolasi

6) Mengasingkan diri

7) Merasa minat dan ide tidak sejalan dengan orang lain

8) Merasa tidak memiliki orang untuk mencurahkan isi hati.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesepian

Menurut Rahmi, 2015 kesepian seringkali diawali karena rasa

malu dan terlalu takut untuk melaksanakan hal-hal yang tidak biasa
19

dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Osborn (2015)

ahli Psikologi dari Universitas Cambridge menyebutkan bahwa,

penyebab kesepian dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : Faktor

psikologis, faktor kebudayaan dan situasional dan faktor spiritual

a. Faktor Psikologis

Faktor Psikologis yang menyebabkan kesepian seperti perasaan

takut. Perasaan itu muncul akibat perubahan-perubahan mental

yang berhubungan dengan peruabhan fisik, keadaan kesehatan yang

memburuk, tingkat pendidikan atau pengetahuan serta siatuasi

lingkungan. Dari segi mental dan emosional muncul perasaan

pesimis, merasa terancam akan timbulnya penyakit sehingga takut

di telantarkan karena tidak berguna lagi.

Perasaan sedih adalah emosi yang paling sering dinyatakan

termasuk rasa bersalah, kegelisahan, kemarahan, depresi,

ketidakberdayaan, kesepian dan penyesalan tentang suatu

hubungan dengan orang lain. Semakin berat stressor yang di

rasakan semakin membuat seseorang merasakan kesepian (Siska,

2013)

b. Faktor Kebudayaan dan Situasional

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ami Rokach (2007) ahli

sosiologi dari New Zealand, terjadinya suatu perubahan dalam

tatacara hidup dan kultur budaya dalam keleuarga. Menurut Brehm

(2002), beberapa orang rentan terhadap kesepian dan beberapa


20

orang yang lain tidak. Perbedaan ini berkaitan dengan usia, status

perkawinan dan gender.

1) Usia. Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan

seseorang membawa perubahan yang akan memengaruhi

keinginannya terhadap suatu hubungan.

2) Status Perkawinan. Individu yang menikah lebih tidak

merasakan kesepian dibanding individu yang lajang. Secara

umum, semakin individu terikat pada hubungan romantisnya,

maka semakin rendah tingkat kesepiannya

3) Gender (Jenis kelamin). Penellitian menemukan bahwa faktor

gender menjadi prediksi yang signifikan penyebab terjadinya

isolasi sosial dan kesepian.

4) Dukungan Sosial. Ada berbagai pendapat yang mengemukakan

bahwa kesepian terkait langsung dengan dukungan sosial.

Kujtjoro (2012), menjelaskan bahwa dukungan sosial

merupakan predikator utama bagi munculnya kesepian.

4. Perasaan Individu ketika Mengalami Kesepian

Brehm, (2002) menyebutkan bahwa, faktanya orang-orang yang

berbeda bisa saja memiliki perasaan kesepian yang berbeda dalam

situasi yang berbeda pula. Pada saat mengalami kesepian, individu akan

merasa ketidakpuasan, kehilangan dan distress, namun hal ini tidak

berarti bahwa perasaan ini sama di setiap waktu. Perasaan-perasaan

kesepian, yaitu :
21

d. Desperation (pasrah)

Desperation merupakan perasaan keputusasaan, kehilangan

harapan, serta perasaan yang sangat menyedihkan sehingga mampu

melalukan tindakan yang berani tanpa pikir panjang. Beberapa

perasaan yang spesifik dari desperation adalah :

1) Putus asa, yaitu : Memiliki harapan sedikit dan siap melakukan

sesuatu tanpa memperdulikan bahaya pada diri sendiri maupun

orang lain

2) Tidak berdaya, yaitu : Membutuhkan bantuan orang lain tanpa

kekuatan mengontrol sesuatu

3) Takut, yaitu : Ditakutkan atau dikejutkan oleh seseorang atau

sesuatu (hal buruk yang akan terjadi)

4) Tidak punya harapan

5) Merasa ditinggalkan, yaitu : Perasaan ditinggalkan atau di

buang seseorang

6) Mudah mendapat kecaman atau kritik, yaitu : Mudah dilukai

baik secara fisik maupun emosional

e. Impatient Boredom ( tidak sabar dan bosan)

Impatient boredom adalah suatu keadaan diaman individu

merasakan kebosanan pada dirinya sendiri sebagai akibat dari

ketidaksabarannya ataupun kejenuhan dirinya sendiri. Beberapa

indikator impatient boredom seperti :


22

1) Tidak sabar, yaitu : menunjukkan perasaan kurang sabar,

sangat menginginkan sesuatu

2) Bosan, yaitu : Merasa jenuh

3) Ingin berada di tempat lain, yaitu : Seseorang yang merasa

dirinya di tempat yang berbeda dari tempat individu saat ini

4) Kesulitan, yaitu : Khawatir atau cemas dalam menghadapi

suatu keadaan

5) Sering marah, yaitu : filled with anger

6) Tidak dapat berkonsentrasi, yaitu : tidak mempunyai keahlian,

kekuatan, atau pengetahuan dalam memberikan perhatian

penuh terhadap sesuatu..

f. Self- Deprecation ( mengutuk diri sendiri)

Self- Deprecation yaitu suatu perasaan ketika seseorang tidak

mempu menyelesaikan masalahnya, mulai menyalahkan serta

mengutuk diri sendiri. Indikator Self-Deprecation adalah :

1) Tidak atraktif, yaitu : suatu perasaan ketika seseorang tidak

senang atau tidak tertarik terhadap suatu hal

2) Terpuruk, yaitu : sedih yang mendalam, lebih rendah dari

sebelumnya

3) Bodoh, yaitu : menunjukkan kurangnya intelegensi yang

dimiliki

4) Malu, yaitu : menunjukkan perasaan malu atau keadaan yang

sangat memalukan terhadap sesuatu yang telah dilakukan


23

5) Merasa tidak aman, yaitu kurangnya keamanan, tidak aman

e. Depression (Depresi)

Depression merupakan tahapan emosi yang ditandai dengan

kesedihan yang mendalam, perasaan bersalah, menarik diri dari

orang lain, serta kurang tidur. Indikator Depression adalah :

1) Sedih, yaitu : tidak bahagia atau menyebkan penderitaan

2) Depresi, yaitu : murung, sedih, muram

3) Hampa, yaitu : tidak mengandung apa-apa atau tidak memiliki

nilai atau arti

4) Terisolasi, yaitu : Jauh dari orang lain

5) Menyesali diri, yaitu : perasaan kasihan atau simpati pada diri

sendiri

6) Melankolis, yaitu perasaan sedih yang mendalam dan dalam

waktu yang lama

7) Mengasingkan diri, yaitu : Menjauhkan diri sehingga

menyebabkan seseorang tidak bersahabat

8) Berharap memiliki seseorang yang spesial, yaitu : Individu

mengharapkan memiliki seseorang yang dekat dengannya dan

lebih intim.

C. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial didefenisikan sebagai informasi dari orang yang

peduli, dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari jaringan komunikasi


24

dan saling berkewajiban (Taylor, 2015). Dukungan sosial merupakan

ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan

psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut

dicintai, doperhatikan, dihargai oleh orang lain (Adicondro &

Purnamasari, 2011).

Sarason (dalam Kumalasari dan Ahyani, 2012) mengatakan

dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-

orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi. Sarason

juga berpendapat bahwa dukungan sosial selalu mencakup dua hal,

yaitu : Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan

persepsi individu terhadap sejumlah orang diandalkan saat individu

membutuhkan bantuan (pendekatan berdasarkan kuantitas), dan

tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan

dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi

(pendekatan berdasarkan kualitas)

Plumb, (2008) menjelaskan dukungan sosial dapat bersifat formal

dan informal. Dukungan formal didefenisikan sebagai bantuan yang

bersifat sosail, psikologis, finansial dan disediakan baik secara gratis

atau imbalan untuk biaya lembaga. Sementara dukungan informal

adalah jaringan yang mencakup keluarga dekat, teman, tetangga, dan

orang lain yang membentuk kelompok dengan keluhan yang sama.

Orang-orang dengan dukungan sosial yang baik akan mampu

memgurangi stres lebih baik ketika mereka menghadapin pengalaman


25

yang buruk (Taylor, 2011) dan bahkan mereka akan mengalami

peristiwa kehidupan yang baik dengan lebih positif (Gable, Gosnell,

Maisel dan Strachman, 2012)

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan

sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang

memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima

bantuan. Bentuk dukungan sosial ini dapat berupa informasi, tingkah

laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang

menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.

Sehingga individu yang menerima dukungan sosial akan lebih percaya

diri dan kompeten dalam menjalankan aktivitasnya.

2. Dimensi-Dimensi Dukungan Sosial

Taylor (2009) menyebutkan dukungan sosial memiliki beberapa

dimensi, diantaranya :

a. Bantuan emosional, yaitu suatu bentuk bantuan yang diekspresikan

melalui rasa sakit, suka, cita atau empati. Misalnya, jika seseorang

mengahadapi suatu peristiwa yang buruk, ekspresi perhatian darin

kawan sekitar dapat sangat membantu

b. Bantuan Instrumental, penyediaan jasa atau barang yang diberikan

pada masa stres. Misalnya, jika seseorang merasa kesulitan datang

tepat waktu karena mobilnya rusak, tawaran teman untuk

memperbaiki mobil akan sangat membantu


26

c. Memberikan informasi tentang situasi yang menekan. Misalnya,

jika seseorang merasa kurang siap menghadapi ujian dan seseorang

yang lain memberikan informasi tentang tipe soal yang akan

diajukan, maka informasi ini jelas sangat membantu

Menurut Sarafino (dalam Kumalasari dan Latifa, 2012) dukungan

sosial terdiri dari empat jenis, yaitu :

a. Dukungan emosional, yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi

rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga individu

tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini

meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta

bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain.

b. Dukungan penghargaan, yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi

yang berupa pernyataan setuju dan penilaian postif terhadap ide-

ide, perasaan dan performa orang lain.

c. Dukungan instrumental, yaitu bentuk dukungan yang melibatkan

bantuan langsung, misialnya yang berupa bantuan finansial atau

bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu

d. Dukungan informasi, yaitu dukungan yang bersifat informasi ini

dapat berupa saran, pengarahan dan umpan balik tentang

bagaimana cara memecahkan persoalan. Misalnya, jika seseorang

sedang menghadapi prosedur medis yang tidak nyaman, seseorang

teman dapat memberikan informasi-informasi tentang prosedur

yang dialami meliputi informasi tentang langkah yang tepat,


27

potensi kenyamanan, berapa lama waktu untuk perawatan kepada

seseorang yang membutuhkan informasi (Taylor, 2015)

3. Sumber-sumber Dukungan Sosial

Menurut Apollo dan cahyadi. (2012) sumber dukungan sosial

terdiri dari orang tua, saudara kandung, anak-anak, kerabat, pasangan

hidup, sahabat, rekan kerja dan juga tetangga. Dukungan sosial banyak

diperoleh individu di lingkungan sekitarnya. Pernyataan yang hampir

sama juga diuangkapkan oleh Taylor, (2009) yang menyatakan

dukungan sosial juga bisa bersumber dari pasangan atau partner,

anggota keluarga, kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman

sekelompok, komunitas religi dan teman kerja saat sekerja atau juga

dari tetangga.

Sumber dukungan sosial juga tergantung kepada jenis dukungan

yang dibutuhkan dengan jenis dukungan sosial yang diberikan.

Misalnya, dukungan emosional yang dibutuhkan individu akan terasa

lebih menguntungkan ketika yang memebrikan dukungan adalah orang

terdekat dari individu tersebut. Manfaat dukungan sosial akan lebih

terasa bermanfaat ketika dukungan sosial yang diberikan dianggap

responsif bagi kebuthan seseorang (Selcuk dan Ong, 2013)

Gottlieb (dalam Maslihah, 2010) mengelompokkan dukungan

sosial berdasarkan penelitian para ahli, yaitu dukungan sosial yang

dapat berasal dari :


28

a. Hubungan profesional, yaitu dukungan sosial yang bersumber dari

seseorang yang ahli di bidangnya. Seperti : konselor, psikiater,

psikolog, dokter, ataupun pengacara

b. Hubungan non profesional, yaitu dukungan sosial yang bersumber

dari orang-orang terdekat. Seperti : teman, keluarga, dan lain-lain.

4. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Terdapat tiga faktor utama yang mendorong seseorang untuk

memberikann dukungan sosial (Myers dalam Maslihah, 2011),

diantaranya :

a. Rasa Empati, yaitu turut merasakan kesusahan emosi dan motivasi

tingkah laku untuk mengurangi kesusahan dan meningkatkan

kesejahteraan orang lain

b. Norma dan nilai sosial, yaitu dukungan sosial yang berguna untuk

membimbing individu untuk menjalankan kewajiban dalam

kehidupan

c. Pertukaran sosial, yaitu hubungan timbal balik perilaku sosial antara

cinta, pelayanan, informasi, keseimbangan dalam pertukaran

menghasilkan kondisi yang memuaskan. Pengalaman akan membuat

individu lebih percaya bahwa orang lain akan menyediakan.

5. Dampak Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat memberikan kenyaman fisik dan

psikologis bagi orang yang mendapatkannya, hal tersebut dapat dilihat

dari bagaimana dukunmgan sosial memengaruhi kejadian dan efek dari


29

keadaan stress. Dukungan sosial juga memberikan efek menguntungkan

pada kesehatan mental dari tekana hidup individu. Dari efek dukungan

sosial ini seseorang akan mendaptkan dampak positif pada keadaan

psikologis sehingga mencapai kesejahteraan hidup dan terlepas dari

tekanan stres dan kesepian.

Dengan berinteraksi dengan orang lain dan menerima dukungan

sosial dari mereka, dapat memodifikasi atau mengubah persepsi

individu menganai kejadian tersebut, dan akan mengurangi potensi

munculnya stress baru dan memiliki dampak memperburuk keadaan

kesehatan individu (Sarfino dalam Rachmawati, 2013)

6. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian

Kesepian merupakan suatu gejala psikologis yang paling sering

diamati pada pasien kanker. Kesepian merupakan masalah kesehatan

emosional paling umum dan utama setelah seseorang didiagnosis

kanker (Okten, 2016). Menurut Jong (2005), sangat sulit bagi pasien

kanker payudara untuk dapat menerima dirinya sendiri karena keadaan

dan penanganan penyakit ini dapat menimbulkan dampak dan

mempengaruhi penyesuaian fisik dan psikologis individu. pasien kanker

payudara akan dikuasai perasaan-perasaan tidak berguna, kekhawatiran

karena merasa hanya menjadi beban orang lain, dan rasa malu karena

tidak mempunyai arti bagi orang lain. Sehingga akan berujung

menimbulkan rasa terasing dan kesepian karena jauh dari orang terdekat

atau kekhawatiran akan orang yang akan ditinggalkan.


30

Sevil et al, (2006) dalam penelitian mereka yang dilakukan pada

pasien dengan kanker ginekologi menyebutkan bahwa tingkat kesepian

lebih tinggi untuk pasien yang membutuhkan dukungan sosial.

Pendapat yang sama juga dikemukakan dalam penelitian Due et al

(dalam Yilidirim, 2010) yang menyebutkan bahwa pasien kanker

dengan dukungan sosial yang memadai memiliki kelangsungan hidup

yang lebih lama secara keseluruhan dan kesejahteraan psikologis yang

lebih baik daripada mereka dengan dukungan sosial yang tidak

memuaskan.
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori

Seseorang ketika terdiagnosa penyakit mematikan seperti kanker

payudara, akan dikuasi perasaan tidak berguna, kekhawatiran karena

merasa hanya menjadi beban orang lain, dan rasa malu karena tidak

mempunyai arti bagi orang lain. Sehingga akan menimbulkan rasa terasing

dan kesepian karena jauh dari orang terdekat atau kekhawatiran akan

orang yang akan ditinggalkan (De Jong, 2005) Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rokach (2016) tentang akibat lanjut dari kesepian pada

pasien kanker payudara menyebutkan kesepian memiliki pengaruh yang

negatif untuk kesejahteraan hidup seseorang, timbulnya harga diri rendah

karena hidup dengan kanker dan terapinya dapat menyebabkan beberapa

perubahan dalam citra tubuh dan fungsi organ, dapat melemahkan

kemampuan tubuh untuk melawan penyakit, meningkatkan resiko

kesehatan yang buruk dan pada akhirnya akan berujung pada kematian.

Kesepian merupakan pengalaman subjektif yang tidak

menyenangkan ketika seseorang mengalami penurunan hubungan sosial

baik secara kualitas dan kuantitas, dan merupakan suatu keadaan mental

dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan

kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. (Dragest, 2011).

30
31

Menurut Martin dan Osborn (2005) faktor-faktor yang

mempengaruhi kesepian diantaranya; Faktor psikologis (internal)

timbulnya perasaan takut, keadaan kesehatan yang memburuk, pesimis dan

merasa terancam akan timbulnya penyakit, faktor kebudayaan dan

situaisonal (eksternal) meliputi usia, gender, status perkawinan dan

dukungan sosial

Dukungan sosial didefenisikan sebagai informasi dari orang yang

peduli, dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari jaringan komunikasi dan

saling berkewajiban. Orang-orang dengan dukungan sosial yang memadai

dapat mengurangi efek buruk dari peristiwa kehidupan yang negatif

terhadap kesehatan fisik dan psikologis sehingga dukungan sosial dapat

memainkan peranan penting dalam penelitian (Taylor, 2015). Menurut

Sarafino (dalam Kumalasari, 2012) dukungan sosial terdiri dari empat

jenis, yaitu ; dukungan emosional berupa dukungan yang melibatkan ras

aempati dan perhatian terhadap individu, dukungan penghargaan berupa

dukungan yang melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan

penialaian positif terhadap ide-ide, dukungan instrumental berupa

dukungan yang melibatkan bantuan seseorang secara langsung dan

dukungan informasi berupa dukung yang berfsifat saran, pengarahan dan

umpan balik tentang cara memecahkandan mennghadapi suatu persoalan.


32

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka kerangka

teori dari penelitian ini adalah :

Kanker Payudara

Faktor yang mempengaruhi Perasaan seseorang ketika


kesepian: terdiagnosa kanker payudara:
a. Internal (Psikologis) a. Perasaan tidak berguna
- Perasaan takut perubhaan b. Kekhawatiran menjadi
mental dan psikologis beban orang lain
- Keadaan kesehatan yang c. Harga Diri Rendah
d. Perasaan Terasing (Isolasi
memburuk
Sosial)
- Tingkat pengetahuan dan
situasi lingkungan
- Perasaan sedih,
bersalah,kegelisahan
Kesepian
b. Faktor kebudayaan dan
situasional :
- Perubahan tatacara hidup
- Perubahan kultur budaya
- Dukungan sosial
a) Dukungan sosial
emosional
b) Dukungan sosial
instrumenta
c) Dukungan sosial
informasi
d) Dukungan sosial
penilaian
- Usia, status perkawinan,
gender
Bagan 3.1 Kerangka Teori

Sumber : Caccippo, 2015


33

B. Kerangka Konsep

Kerangka konsep menurut Sapto Haryoko (dalam Iskandar, 2008)

menyebutkan kerangka konsep menjelaskan secara teoritis model

konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-

teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin

diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Pada penelitian ini, yang menjadi variabel dependen yang diteliti

adalah kesepian (loneliness). Dan variabel independen yang diteliti adalah

dukungan sosial.

Variabel Independen : Variabel Dependen

Dukungan Sosial Kesepian (loneliness)

Bagan 3.2 Kerangka Konsep


34

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data. Jadi hipotesis penelitian juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik

(Sugiono, 2014).

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut :

Terdapat hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada pasien

kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang.


35

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain

korelasi. Metode pendekatakan yang digunakan adalah cross sectional.

Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian yang menekankan

pada waktu pengukuran atau observasi data sekaligus pada waktu yang

bersamaan yang berkenaan dengan variabel independen dan dependen

(Notoadmodjo, 2012). Dimana penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara

di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan seluruh objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti unutk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker

payudara yang terdaftar di ruang poliklinik bedah RSUP Dr.

M.Djamil Padang pada bulan Mei-Juli tahun 2018 sebanyak 294

orang.
36

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut yang dianggap mewakili seluruh populasi

(Sugiyono, 2014). Teknik pengambulan sampel dalam penelitian ini

dengan cara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Sample yang ada selama 3 bulan

sebanyak 294 orang, penelitian akan dilakukan selama 1 bulan, maka

jumlah sample yang didapatkan selama 1 bulan adalah sebanyak 294

orang : 3 bulan = 98 orang

Rumus pengambilan sampel :

𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑑 2 )

Keterangan :

𝑛 : Jumlah Sampel

N : Jumlah populasi

d : Margin of error Maximum, yaitu Tingkat Signifikasi atau

kepercayaan (0,05)

𝑁
𝑛 = 2
1+𝑁(𝑑 )

98
𝑛 = 1 + 98(0.052 )

98
𝑛 = 1+98(0.0025)

98
𝑛 = 1,245

𝑛 = 78,71
37

𝑛 = 79 sampel

Untuk menghindari sample yang drop out diperlukan koreksi terhadap

besar sampel yang dihitung, dengan menambahkan sejumlah sampel agar

besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus berikut (Notoadmojo, 2010)

𝑛
𝑛′ =
(1 − 𝑓)

Keterangan :

𝑛 : Besar yang dihitung

f : Perkiraan populasi drop out

Hasil perhitungan :

79
𝑛′ =
(1 − 0,1)

𝑛′ = 87,8

n’ = 88 orang

Dari rumus diatas, maka didapatkan jumlah responden dari penelitian

ini adalah 88 orang responden dari jumlah populasi 98 orang di unit rawat

jalan RSUP Dr. M. Djamil Padang

Kriteria sampel dibedakan menjadi dua macam yaitu kriteria inklusi

dan kriteria ekslusi


38

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian yang

memenuhi syarat sebagai sampel. Adapun kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

1) Berusia diatas dari 16 tahun

2) Berada di tempat ketika waktu penelitian

3) Bersedia menjadi responden

4) Pasien mampu kooperatif

b. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan karakteristik yang dikeluarkan dari

subyek penelitian. Adapun ktiteria ekslusi dalam penelitian ini

adalah :

1) Tidak sedang menjalani pengobatan rawat jalan

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Rawat Jalan RSUP Dr. M.Djamil

Padang pada bulan Januari-Oktober 2018

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang dijadikan sebagai sasaran

penelitian (Nursalam2011). Menurut Supardi, 2013 variabel penelitian

adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu

kelompok yang berbeda dengan yang dimilki oleh angggota kelompok

tersebut. Variabel terbagi menjadi variabel bebas (variabel


39

independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas

adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinya variabel terikat.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh oleh variabel

bebas.

Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi variabel bebas (variabel

independen ) adalah dukungan sosial pada pasien kanker payudara dan

yang menjadi variabel terikat (variebel dependen) adalah kesepian

pada pasien kanker payudara

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang ddidefenisikan yang dapat diamati (Suryabrata, 2016)


40

Tabel 4.1 Defenisi Operasional


No Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur

1 Variabel Dukungan berupa Kuesioner Ordinal a. Dukungan


Independen : ketersediaan sumber Dukungan sosial
Dukungan daya yang Sosial rendah : <
Sosial memberikan (Masyithah, median
kenyamanan fisik 2012) b. Dukungan
dan psikologis yang sosial
didapat lewat tinggi = ≥
pengetahuan bahwa median
individu tersebut
dicintai,
diperhatikan,
dihargai oleh orang
lain
(Adicondro &
Purnamasari, 2011).
2 Variabel Pengalaman Kuisioner Ordinal a. Kesepian
dependen : subjektif yang tidak UCLA ringan :
Kesepian menyenangkan Loneliness 20-49
(loneliness) ketika seseorang Scale b. Kesepian
mengalami (Russel, D, sedang :
penurunan 1996) 50-59
hubungan sosial c. Kesepian
baik secara kualitas berat : 60-
dan kuantitas, dan 80
merupakan suatu
keadaan mental dan
emosional yang
terutama dicirikan
oleh adanya
perasaan terasing
dan kurangnya
hubungan bermakna
dengan orang lain,
(Dragest, 2011).
41

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data

(Nursalam, 2011). Adapun istrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner tentang dukungan sosial dan kesepian

a. Penialaian untuk kuisioner dukungan sosial

Kuisioner yang digunakan untuk menilai dukungan sosial pada

penelitian ini adalah Kuisioner dukungan sosial yang telah digunakan

oleh Masyithah di Yogyakarta. Dalam variabel dukungan sosial,

digunakan kuisioner dengan jumlah item 40 butir pertanyaan yang

terbagi ke dalam 29 butir pertanyaan favourable dan 11 butir

pertanyaan unfavourable.

Kuisioner ini menggunakan skala likert. Untuk pertanyaan favourable

skor 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), skor 3 untuk jawaban setuju

(S), skor 2 untuk jawaban ragu-ragu (R), skor 1 untuk jawaban tidak

setuju (TS), dan skor 0 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).

Untuk pertanyaan unfavourable skor 0 untuk jawaban sangat setuju

(SS), skor 1 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban ragu-ragu

(R), skor 3 untuk jawaban tidak setuju, skor 4 untuk jawaban sangat

tidak setuju (STS)

Kuisoner ini telah di lakukan uji reliabilitas dengan nilai cronbach’s

alpha sebesar 0.941


42

b. Penilaian untuk kuisioner kesepian

Kuisioner yang digunakan untuk menilai kesepian adalah UCLA

Loneliness scale yang dikembangkan oleh Russel, D (1996).

Kuisioner UCLA memiliki 20 total pertanyaan untuk menilai

pengalaman subjektif kesepian pasien. Kuisioner ini telah diuji

reabilitasnya dengan hasil nilai alpha 0,94 dan dinyatakan tingkat

reabilitasnya sangat tinggi dan reliabel (Yildirim, 2010). Oleh karena

itu pada penelitian ini tidak diuji validitasi kuisioner

Kuisioner ini menggunakan skala likert. Untuk pertanyaan favourable

skor 1 untuk jawaban sering, skor 2 untuk jawaban kadang-kadang,

skor 3 untuk jawaban jarang, dan skor 4 untuk jawaban tidak pernah.

Untuk pertanyaan unfavourable skor 1 unutk jawaban tidak pernah,

skor 2 untuk jawaban jarang, skor 3 untuk jawaban kadang-kadang,

dan skor 4 untuk jawaban sering Interpretasi untuk hasil dari

instrumen ini adalah :

a. 20-49 : Kesepian ringan

b. 50-59 : Kesepian sedang

c. 60-80 : Kesepian berat

F. Etika Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti akan terlebih dahulu

mengajukan surat permohonan izin kepada fakuktas keperawatan untuk

dibuatkan surat pengantar ke RSUP Dr. M.Djamil Padang. Kemudian

penulis mengajukan permohon izin kepada Kabag. Pendidikan dan


43

Penelitian RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk dibuatkan surat izin

penelitian ke unit rawat jalan RSUP Dr. M. Djamil Padang. Setelah surat

diperoleh, surat tersebut selanjutnya diberikan kepada Ka Instalasi Rekam

Medis dan kepada Ka Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. M.Djamil Padang.

Setelah mendapat persetujuam, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan prinsip etika penelitian, yaitu (Notoadmojo, 2010):

1. Menghormati harkat dan martabat manusia

Prinsip yang menghormati setiap individu memiliki otonomi dan hak

membuat keputusan secara sadar dan mampu dipahami dengan baik.

Prinsip yang terkait menghormati harkat dan martbata manusia adalah

peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (Informed

Concent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Semua orang memiliki hak-hak dasar individu dalam memberikan

informasi, termasuk privasi dan kebebasan individu.dalm aplikasinya,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai segala hal yang

mencakup identitas subyek

3. Keadilan dan Inklusivitas / keterbukaan (respect for justice and

inclusiveness)

Kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian merupakan prinsip

keterbukaan dan adil yang perlu dijaga oleh peneliti. Subyek


44

penelitian berhak untuk dipilih dan ilkut dalam suatu penelitian tan[pa

adanya diskriminasi.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian agar

memiliki amnfaat yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti berusaha

mengurangi kerugian dalam suatu penelitian

G. Metode Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

a. Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan

data premier. Data sekunder dapat diperoleh dari bagian Rekam

Medis RSUP DR. M. Djamil Padang dan data primer diperoleh

dari waawancara antara responden dengan peneliti menggunakan

instrumen kuisioner. Langkah-lamgkah pengumpulan data :

1) Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti

meminta izin kepada pihak rumah sakit

2) Peneliti melakukan pengumpulan data terkait responden

dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri kepada

responden, lalu menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian

secara apa saja yang menjadi hak responden

3) Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan

menandatangani informed concent yang telah disetujui.


45

4) Peneliti melakukan wawancara terpimpin dengan responden

sesuai kuisioner

2. Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis, pengolahan data dilakukan

setelah pengumpulan data selesai. Langkah-langkah pengolahan data :

a. Editing (pengeditan data)

Dilakukan untuk mengtahui data yang telah dimasukkan apakah

sudah terisi dengan benar sesuai dengan petunjuk pengisian data.

Pada tahap ini semua data diperiksa, sehingga apabila ada

pertnyaan yang belum diisi atau belum terlengkapi dapat

sitanyakan kepada responden

b. Coding (pengkodean data)

Pengkodean dilakukan dengan dengan cara menandai berupa kode

baik secara angka, kemudian dimasukkan ke dalam tabel agar

mudah untuk membaca

c. Entry (memproses data)

Memasukkan data ke dalam tabel yang kemudian diseusaikan

dengan teknik analisa yang diginakan

d. Cleaning (membersihkan data)

Setelah data dimasukkkan, data tersebut kemudian diperiksa

kembali sehingga benar-benar bersih dari segala bentuk kesalahan


46

e. Tabulating (tabulasi data)

Penyusunan data berupa pengorganisasian data yang dilakukan

sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlahkan, disusun

dan ditata untuk disajikan dan dianalisa

H. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Tujuan dilakukan analisa univariat agar dapat menjelaskan atau

mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari setiap variabel

penelitian, analisis univariat hanya mneghasilkan distribusi dan

presentase dari tiap variabel yang diteliti (Notoadmodjo, 2012).

Adapun variabel yang diteliti adalah variabel dukungan sosial dan

variabel kesepian.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini mengggunakan program

komputer, dalam penelitian ini yaitu menganalisa hubungan dukungan

sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara. Untuk melihat

ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti, maka

dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square. Dasar

pengambilan keputusan yang digunakan adalah berdasarkan

probabilitas, jika nilai p > 5 0,05 maka Ha ditolak (tidak ada

hubungan), sebaliknya jika nilai p < 0,05 maka Ha diterima ( ada

hubungan) (Dahlan, 2011).


47

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian mengenai hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada

pasien kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang dilakukan pada Bulan Juli sampai Agustus 2018. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dengan cara non-probality sampling dengan

menggunkan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 88 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner

kepada responden mengenai dukungan sosial dan kesepian. Lembaran

kuesioner ini terdiri dari data umum responden yang dapat menggambarkan

karakteristik responden, untuk mengukur variabel dukungan sosial digunakan

kuesioner dukungan sosial dan untuk mengukur variabel kesepian digunakan

kuesioner UCLA-Lonelines Scale. Hasil Penelitian disajikan dalam bentuk

analisa univariat dan bivariat, yang sebelumnya telah dilakukan pengolahan

data dengan uji statistik dengan menggunakan komputer.

B. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini yaitu wanita dengan diagnosis kanker

payudara yang sedang melakukan pengobatan rawat jalan di poliklinik

bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang. Karakteristik responden terdiri dari


48

umur, status perkawinan, pendidikan terakhir dan dengan siapa resonden

tinggal di rumah. Karakteristik responden pada penelitian ini disajikan

dalam table 5.1

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan


umur, status perkawinan, pendidikan terakhir dan dengan siapa
tinggal di rumah (n = 88)

Karakteristik Kategori (f) (%)


responden
Umur 12-20 5 5,7
21-40 20 22,7
41-60 58 65,9
>60 5 5,7
Status Belum Menikah 16 18,2
Perkawinan Menikah 53 60,2
Janda 19 21,6
Pendidikan SD 6 6,8
Terakhir SMP 27 30,7
SMA 36 40,9
D3 2 2,3
S1 17 19,3
Dengan siapa Keluarga 68 77,3
tinggal di rumah Sendiri 5 17,0
Lainnya 15 5,7

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berusia

41-60 (65,9%) sebagian besar responden memiliki satatus perkawinan

menikah sebanyak 53 responden (60,2%) sebagian besar responden

dengan pendidikan terakhir SMA/ sederajat sebanyak 36 responden

(40,9%), lebih dari setengah responden tinggal dengan keluarga sebanyak

68 (77,3%).
49

2. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial pada Pasien Kanker Payudara


di Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial pada Pasien Kanker


Payudara di Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Dukungan Sosial (f) (%)

Rendah 35 39,8

Tinggi 53 60,2

Total 88 100

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden

memiliki dukungan sosial tinggi sebanyak 53 responden (60,2%) `

3. Distribusi Frekuensi Kesepian pada Pasien Kanker Payudara di


Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kesepian pada Pasien Kanker


Payudara di Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Kesepian (f) (%)

Ringan 60 68,2
Sedang 20 22,7
Berat 8 9,1

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden berada

pada tingkat kesepian ringan (68,2%)


50

C. Analisis Bivariat

1. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Pasien Kanker


Payudara di Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang
Untuk melihat analisis hubungan antara dukungan sosial dengan

kesepian pada pasien kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr.

M.Djamil Padang, maka dilakukan uji statistikyaitu uji chi square

Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Pasien


Kanker Payudara di ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil
Padang (n=88)

Dukungan Kesepian Total P


Sosial Ringan Sedang Berat value
(f) (%) (f) (%) (f) (%) (f) (%)

Tinggi 49 92,5% 3 5,7% 1 1,3% 53 100


0,000
Rendah 11 31,4% 17 48,6% 7 20% 35 100

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil adanya hubungan penelitian

yang telah dilakukan di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang didapatkan hasil yaitu dari 53 responden dengan dukungan sosial

tinggi terdapat sebanyak 49 responden (92,5%) mengalami kesepian

rendah, sebanyak 3 responden (5,7%) mengalami kesepian sedang dan

sebanyak 1 responden (1,3%) mengalami kesepian berat. Dari 35

responden dengan dukungan sosial rendah terdapat sebanyak 11 responden

(31,4%) yang mengalami kesepian ringan, sebanyak 17 responden (48,6%)

mengalami kesepian sedang dan sebanyak 7 responden (20%) mengalami

kesepian berat.
51

Hasil uji statistik yang dilakukan menggunakan chi-square

diketahui bahwa nilai p=0,000 (p<0,05) dapat diartikan terdapat hubungan

yang signifikan antara dukungan sosial dengan kesepian pada pasien

kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang


52

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Gambaran Dukungan Sosial Pada Pasien Kanker Payudara di Ruang

Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Penelitian mengenai dukungan sosial pada pasien kanker payudara di

ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang dari 88 responden

menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (60,2%) dengan

dukungan sosial tinggi, dan hampir sebagian responden dengan dukungan

sosial rendah (39,8%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Aruan, (2014) menyebutkan bahwa sebagian besar pasien

kanker payudara di RSUD Muh Soewandi Surabaya sebanyak 68

responden (64,3%) memiliki dukungan sosial tinggi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan diagnosa kanker

payudara sudah mendapatkan dukungan sosial tinggi sehingga dapat

meningkatkan motivasi di dalam diri secara khusus untuk menjalani

pengobatan kanker payudara

Dukungan sosial merupakan dukungan atau bantuan yang berasal

dari orang yang memiliki hubungan sosial dengan individu yang

menerima bantuan berupa informasi, tingkah laku tertentu, dukungan

mental ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima

bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai (Plumb, 2008).

Pernyataan di atas sejalan dengan hasil analisis kuesioner didapatkan


53

63,6% responden menyatakan setuju dengan pernyataan “Saya selalu

diberikan semangat dalam menjalankan pengobatan”, sebanyak 65,9%

menyatakan setuju terhadap pernyataan “saya diberitahu tentang hasil

pemeriksaan dokter”. Hal ini sesuai dengan pendapat Cobb (dalam

Giusmett, 2006) yang menyebutkan bahwa dukungan sosial merupakan

dukungan yang membuat orang percaya bahwa mereka diperhatikan dan

dicintai sehingga membuat individu lebih optimis dalam menjalani

perawatan.

Berdasarkan analisis penelitian, dukungan sosia banyak terdapat

pada pasien kanker payudara yang memiliki jenjang pendidikan terakhir

Sekolah Menengah Atas/sederajat sebanyak 36 responden dengan 20

responden (55,6%) dengan dukungan sosial tinggi. Tingkat pengetahuan

dan pendidikan seseorang saling berhubungan, sehingga akan

mempengaruhi sikap dalam menenerima informasi dan mendorong

berperilaku sehat (Putra,2015). Pada individu yang memiliki tingkat

pendidikan lebih tinggi memiliki jaringan sosial yang lebih luas

dibandingkan yang memiliki pendidikan lebih rendah

Menurut Sarafino (dalam Kumalsari, 2012) dukungan sosial terdiri

dari 4 jenis, yaitu dukungan emosional adalah dukungan yang melibatkan

ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu sehingga individu

tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan instrumental

merupakan bentuk dukungan yang melibatkan bantuan langsung, misalnya

berupa bantuan finansial atau bantuan mengerjakan tugas tertentu.


54

Dukungan informasi merupakan dukungan yang dapat berupa saran,

pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan dan

melewati persoalan. Dukungan penghargaan merupakan dukungan yang

melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju atau penilaian positif

terhadap ide-ide dan perasaan orang lain

Hasil penelitian didapatkan dari ke 4 jenis dukungan sosial,

dukungan sosial emosional memiliki presentasi yang paling tinggi diantara

jenis dukungan sosial yang lain sebanyak 48 responden (54,5%). Hasil

penelitian ini sejalan dengan Sarafino, (2007) yang mengatakan dari

berbagai macam bentuk-bentuk dukungan sosial, dukungan emosional

menjadi dukungan yang sangat penting karena dukungan emosional

memberikan kenyaman dan perasaan di cintai bagi orang yang

mendapatkannya. Berdasarkan hasil analisa kuesioer didapatkan sebanyak

56 responden (63,6%) menyatakan “Saya selalu di beri semangat dalam

menjalalankan pengobatan”. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Okten, (2016) menyebutkan dukungan sosial yang

paling berpengaruh terhadap penderita kanker payudara adalah dukungan

sosial emosional sebanyak 87 responden (71,2%).

B. Gambaran Kesepian pada Pasien Kanker Payudara di Ruang

Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil bahwa dari 88

responden, menunjukkan bahwa terdapat 60 orang (68,2%) mengalami

kesepian ringan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang


55

dilakukan oleh Deck, (2015) hasil penelitiannya didapatkan lebih dari

separuh responden sebanyak 89 orang (61,8%) dilaporkan mengalami

kesepian ringan. Hasil yang serupa juga diungkapkan oleh Sevil, (2011)

dari 94 responden kanker payudara didapatkan hasil 44 responden (46,8%)

berada pada rentang kesepian ringan.

Menurut Russal D, (2000), kesepian memiliki 3 kategori,

diantaranya kesepian ringan, kesepian sedang dan kesepian berat. Kategori

kesepian ringan merupakan suatu perasaan kesepian yang singkat dan

hanya muncul sesekali pada diri individu. Menurut Young, (2006) pada

kesepian ringan ini disertai dengan perasaan malu, hampa, bosan, sensitif

terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dirinya, tidak sabar yang di

rasakan oleh pada satu waktu tertentu. Pada hasil penelitian, responden

dengan kesepian ringan cenderung merasa memiliki kesamaan dengan

orang lain, kadang-kadang merasa cocok dengan orang sekitar, merasa ada

yang mengerti, cendrung merasa mudah bergaul dalam situasi tertentu, dan

merasa terkadang memiliki orang untuk meminta bantuan

Kesepian sedang merupakan perasaan yang dirasakan individu yang

muncul lebih sering dan mengganggu kepada jaringan sosialnya, pada

kesepian ini disertai dengan perasaan-perasaan tidak dapat berkonsentrasi,

timbulnya rasa kesulitan dan kekhawatiran untuk menghadapi suatu

keadaan, tidak atraktif terhadap suatu hal, dan merasa sedih (Young,

2006). Pada hasil penelitian, responden dengan kesepian sedang terkadang

cendrung merasa tidak vmenjadi bagian dari orang di sekeliling mereka,


56

merasa memilikii hubungan sosial yang dangkal, kadang-kadang merasa

tidak bahagia karena termsuk orang yang penyendiri.

Kesepian berat merupakan bentuk perasaan kesepian yang dirasakan

individu secara mendalam dadalam jangka waktu tertentu, pada kesepian

berat ini disertai perasaan merasa ditinggalkan atau di buang, ingin berada

di tempat lain, merasa terpuruk, merasa bodoh, merasa terisolasi, dan

mengasingkan diri sehingga menyebabkan dirinya tidak memiliki orang

terdekat (Young, 2006). Pada hasil penelitian, responden dengan kesepian

berat diliputi perasaan merasa tidak lagi dekat dengan orang lain, kadang

merasa bahwa ide dan minat tidak sejalan dengan orang lain, merasa

ditinggalkan oleh orang-orang di sekeliling, dan merasa jarnag memiliki

orang yang dapat dijadikan tempat mencurahkan isi hati

Kesepian dapat diartikan suatu keadaan mental dan emosional yang

terutama dicirikan oleh adanya perasaan-perasaan terasing dan kurangnya

hubungan yang bermakna dengan orang lain (Dayakisni, 2008). Graves,

(2014) dalam penelitiannya menyebutkan 2 dari lima penderita kanker

payudara merasakan kesepian sejak mereka didiagnosis hal ini bisa terjadi

karena penyakit kanker dapat memberikan dampak psikologis bagi pasien,

untuk banyak orang diagnosis kanker adalah hukuman mati yang tidak

dapat diubah. Diantaranya ketakutan akan perubahan, kecacatan dan biaya

pengobatan yang akan mengancam kesejahteraan psikologis dalam jangka

panjang. Menurut Jong, (2005) dalam segi pengobatan kanker payudara

berhubungan dengan rasa sakit, disfungsi aktivitas dan membuat pasien


57

sering menetap ke rumah sakit sehingga membuat mereka berkurang

interaksi dengan keluarga dan orang sekitarnya sehingga akan berujung

menimbulkan rasa terasing dan kesepian karena merasa jauh dari orang

terdekat atau kekhawatiran akan orang yang akan ditinggalkan

Menurut teori, salah satu yang dapat mempengaruhi kesepian antara

lain status perkawinan, individu yang menikah lebih tidak merasakan

kesepian dibandingkan individu lajang. Hasil penelitian ini didapatkan

responden yang menikah sebanyak 53 responden (60,2%), sedangkan

jumlah responden yang memiliki status janda sebanyak 19 responden

(21,6%), dan sisanya sebanyak 16 responden (18,2%) belum menikah.

Seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yildrim, (2010)

mengatakan seseorang yang sudah menikah dan memiliki pasangan

cendrung memiliki rasa kesepian yang rendah di bandingkan dengan

pasien kanker payudara yang ditanggal sendirian atau hidup menjanda

memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi. Secara umum, semakin

individu terikat pada hubungan romantisnya, maka semakin rendah tingkat

kesepiannya.

Beerdasarkan hasil penelitian, didapatkan 58 responden berumur 41-

60 tahun dengan tingkat kesepian ringan ada sebanyak 39 orang (67,2%)

dan responden dengan tingkat kesepian sedang sebanyak 16 responden

(27,6%). Salah satu faktor yang mempengaruhi kesepian adalah usia

dimana seiring bertambahnya usia, perkembangan seseorang membawa

perubahan yang akan mempengaruhi harapan atau keinginan orang itu


58

terhadap suatu hubungan (Kuntjoro, 2012). Berdasarkan penelitian Ostrov

& Offer (dalam Brehm, 2002) ditemukan bahwa orang yang paling

merasakan kesepian berasal dari orang-orang yang berusia dewasa awal

sampai dewasa menengah.

Hasil penelitian jika dilihat berdasarkan dengan siapa responden

tinggal, hasil paling banyak di temukan adalah responden yang tinggal

bersama keluarga sebanyak 68 responden (77,3%) diantaranya 54

responden (79,4%) mengalami tingkat kesepian rendah. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Deck, (2014) menyebutkan pasien

kanker payudara yang tinggal sendirian memiliki tingkat kesepian yang

tinggi daripada mereka yang tinggal bersama keluarga. Hal ini bisa terjadi

karena adanya kehadiran orang di sekeliling mereka dan secara langsung

aakan memberikan dukungan psikososial.

Kesepian sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal dan

tempat individu melakukan aktivitas, semakin kondusif lingkungan sekitar

dengan disertai semakin banyaknya kegiatan bersama-sama secara positif

maka akan mengurangi tingkat kesepian individu.

C. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kesepian pada Pasien Kanker

Payudara di ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

Berdasarkan hasil analisa bivariat yang di lakukan pada penelitian

ini, didapatkan hasil dari 88 responden yang terlibat dalam penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara

dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara di ruang


59

poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang, dimana (p value < 0,00).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yildrim, (2010) mendapatkan hasil

yang sama yaitu menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial

dengan kesepian dengan nilai p=0,000

Hasil penelitian hubungan dukungan sosial dan kesepian pada pasien

kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang

didapatkan hasil dari 53 responden memiliki dukungann sosial tinggi

terdapat 49 responden dengan tingkat kesepian ringan (92,5%), responden

dengan tingkat kesepian sedang sebanyak 3 responden (5,7%). Semakin

banyak dukungan sosial untuk pasien dengan kanker payudara maka

tingkat kesepiannya juga semakin rendah. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian Drageset, (2010) menyebutkan semakin tinggi dukungan sosial

seseorang maka tingkat kesepian akan semakin rendah.

Hasil penelitian ini juga didapatkan responden dengan dukungan

sosial tinggi memiliki tingkat kesepian rendah sebanyak 1 responden

(1,9%), meskipun angka pada hasil penelitian ini kecil namun hal ini bisa

terjadi karena salah satu faktor yang mempegaruhi kesepian adalah self

esteem. Orang dengan self esteem yang rendah cendrung merasa tidak

nyaman terhadap suatu situasi dan interaksi sosial, meskipun memiliki

orang sekitar dengan dukungan sosial yang baik namun orang dengan

keadaan ini akan menghindari kontak sosial, terkadang menarik diri

sehingga akan mengalami kesepian


60

Hasil penelitian ini untuk kategori dukungan sosial rendah dirasakan

oleh 35 responden dengan 11 responden (31,4%) dengan tingkat kesepian

ringan Hal ini berbeda dengan pendapat Aulia, (2011) menyebutkan

semakin rendah dukungan sosial yang di dapat, semakin tinggi kesepian

yang dirasakan. Hal ini bisa terjadi karena faktor lain yang mempengaruhi

kesepian adalah status perkawinan, dan dengan siapa individu tersebut

saling berinteraksi (Siska, 2011).

Dari hasil analisa karakteristik responden, dari 35 responden yang

memiliki dukungan sosial rendah terdapat 13 responden dengan status

perkawinan janda, 6 responden dengan status perkawinan belum menikah

yang tinggal bersama keluarga sebanyak 22 responden. Ketika salah satu

sumber dukungan sosial tidak tersedia dapat dibantu dengan adanya

dukungan sosial dari sumber lain sehingga rasa kesepian seseorang dapat

ditekan. Hayati, (2010) mengungkapkan keadaan ini juga dapat terjadi

karena persepsi setiap individu berbeda-beda terhadap dukungan sosial

yang diterima, dimana persepsi tersebut dapat menyebabkan seseorang

merasa kosong dan sendirian yang sebenarnya mereka mendambakan

kontak dan adanya interaksi dengan orang sekitar, tetapi keadaan pikiran

mereka lah yang membuat mereka lebih sulit untuk membentuk koneksi

sehingga berujung kepada kesepian.

Menurut Martin dan Osborn, (2015) faktor-faktor yang

mempengaruhi kesepian tidak hanya meruncing pada dukungan sosial

namun juga termasuk disana faktor psikososial berupa perubahan mental


61

dan fisik, keadaan kesehatan yang buruk, psimis, perasaan ingin menarik

diri dan ketidak berdayaan. Semua tingkat dukungan sosial tergantung

kepada individu yang bersangkutan dan faktor-faktor penyebab kesepian

lainnya. Individu tersebut juga harus bisa membuka fikiran untuk tidak

menarik diri dari sekitar dan mempertimbangkan untuk masuk ke dalam

kegiatan lainnya yang disukai sehingga dapat menimbulkan peluang yang

bagus untuk bertemu orang lain dan saling berinteraksi sosial. Hal ini bisa

di jadikan salah satu solusi mengatasi kesepian untuk responden pasien

kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang

agar dapat bergabung dengan organisasi Cancer Survivor sebagai wadah

untuk saling berinteraksi agar terpenuhnya bagian dari dukungatn sosial,

saling memberi semangat sesama survivor, sehingga dapat mengurasi rasa

kesepian.

Nicholas dkk, (2013) menyebutkan bahwa dukungan sosial yang

dirasakan masyarakat Indonesia termasuk ke dalam kategori tinggi ini di

karenakan hampir semua individu memiliki keluarga besar, jejaring dan

hubungan sosial yang baik dengan orang di sekitarnya, jika seseorang dari

mereka memiliki masalah seperti menderita kanker maka semua anggota

yang lain menghabiskan banyak upaya untuk membantu individu yang

memiliki masalah tersebut. Dukungan sosial menurut Maysithah, (2012)

sangat dibutuhkan karena merupakan bentuk pertolongan yang dapat

berupa materi, emosi dan informasi yang diberikan oleh orang-orang yang
62

memiliki arti seperti sahabat, teman, saudara, rekan kerja ataupun atasan

atau orang yang dicintai oleh individu yang bersangkutan.

Dukungan sosial terbagi menjadi 4 dimensi, yaitu dukungan sosial

emosional, dukungan sosial penghargaan, dukungan sosial instrumental,

dukungan sosial informasi. Berdasarkan hasil penelitian, dari 88 responden

dukungan sosial yang paling tinggi terdapat pada dukungan sosial

emosional sebanyak 48 responden (54,5%). Dukungan sosial emosional

adalah dukungan sosial yang memberikan semangat dimana dukungan ini

dapat membuat pasien kaker payudara merasa nyaman, dihormati,

dihargai dan dianggap penting baik dalam lingkungan keluarga maupun di

lingkungan masyarakat (Azizah, 2010).

Menurut pendapat Kuntjoro, (2012) menyebutkan bahwa manusia

adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan dari

oranglain. Adanya kebutuhan fisik (sandang, papan, pangan) dan adanya

kebutuhan sosial (pergaulan, pengakuan, pendidikan, pekerjaan) dan

kebutuhan psikis tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain

apalagi ketika individu mengalami masalah, baik ringan maupun berat,

pada saat itu seseorang akan membutuhkan dukungan sosial dari orang-

orang sekitarnya.

Dengan adanya dukungan sosial dan bantuan dari orang lain individu

tersebut merasa dihargai, diperhatikan, dicintai, dan memiliki semangat

yang lebih untuk menghadapi permasalahannya (Maslihah, 2011). Hasil

dukungan emosional ini juga sejalan dengan hasil penelitian Hayati,


63

(2010) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan dukungan sosial

emosional terhadap kesepian. Hal ini terjadi karena dukungan sosial

mungkin saja datang dari berbagai pihak tetapi dukungan sosial yang amat

bermakna dalam kaitannya dengan perasan kesepian adalah dukungan

sosial emosional yang bersumber dari mereka yang memiliki kedekatan

emosional, seperti anggota keluarga, kerabat dekat, dan orang lain yang

memiliki hubungan erat dengan individu tersebut

Prediktor utama munculnya kesepian adalah dukungan sosial .

maksudnya adalah individu yang memiliki dukungan sosial yang rendah

dan terbatas lebih berpeluang merasakan kesepian, sementara individu

yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi tidak terlalu merasa

kesepian (Apollo & Cahyadi, 2012). Upaya untuk mengurangi kesepian

pada pasien kanker payudara tidak mudah dicapai begitu saja karena

terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesepian salah satunya

adalah dukungan sosial dimana dukungan sosial dapat membuat individu

yang bersangkutan merasa tenang, diperhatikan dan timbulnya rasa

percaya diri (Nursalam&Kurniwati, 2007).


64

BAB VII

0PENUTUP

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubugan

dukungan sosial dengan kesepian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Lebih dari separuh responden memiliki dukungan sosial yang tinggi, yaitu

sebanyak 53 responden (60,2%) dan sisanya memiliki dukungan sosial

rendah sebanyak 35 responden (39,8%)

2. Lebih dari separuh responden memiliki tingkat kesepian rendah, yaitu

sebanyak 60 responden (68,2%), sebanyak 20 responden (22,7%) berada

pada rentang kesepian sedang dan sisanya sebanyak 8 responden ( 9,1%)

berada pada rentang kesepian berat.

3. Adanya hubungan signifikan antara dukungan sosial dengan kesepian pada

pasien kanker apyudara di ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang dengan nilai p<0,05 yaitu 0,000.

E. Saran

Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan

antara dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker payudara di

ruang poliklinik bedah RSUP Dr. M.Djamil Padang, terdapat saran sebagai

berikut :

1. Kepada keluarga dan orang-orang sekitar

Disarankan kepada keluarga dan orang-orang sekitar pasien agar

memberikan perhatian yang lebih menempatkan diri sebagai teman yang


65

baik bagi pasien, dan agar pasien selalu di temani. Karena hal ini bisa

meningkatkan motivasi untuk menjalankan rangkaian pengobatan,

meningkatkan dukungan sosial dan mnegurangi kesepian

2. Kepada Pasien Kanker Payudara

Disarankan kepada pasien kanker payudara di ruang poliklinik bedah

RSUP Dr. M.Djamil Padang untuk membuka diri dan memperbear

jejaring sosial untuk mempertahankan hubungan sosial salah satunya

dengan ikut terlibat ke dalam organisasi Cancer Survivor diharapkan

dapat sebagai wadah bersosialisasi dan saling mendapat dukungan satu

sama lain pada penderita kanker sehingga dapat terpenuhinya bagian dari

dukungan sosial dengan mengurangi kesepian tentunya

3. Bagi Pendidikan Keperawatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat disajikan sebagai sumber data

informasi atau referensi dalam melakukan penelitian yang sama bagi

mahasiswa keperawatan khususnya Mahasiswa Keperawatan Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas dan bidang keperawatan jiwa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai data awal

sekaligus motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti

selanjutnya dapat meneliti lebih mendalam tentang pengaruh dukungan

sosial terhadap kesepian pada pasien kanker payudara


66

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. (2016). Cancer Facts and Figures 2016. Atlanta. Ga:
American Cancer Society

Apollo dan Cahyadi. (2012). Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang
Bekerja Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian
Diri. Widya Warta. No.2

Aruan., Sasmi. (2014). Dukungan sosial dan kesepian pasien kanker. Jurnal
Psikologi UNI Surabaya. 5

Balasubramaniam, S.M,M Rotti, S.B., & Vivekanandam, S. (2013). Risk Factors


of Female Breast Carcinoma: A Case Control Study at Puducherry.
Indian Journal Cancer. 50(1): 65-70

Basuki, W. (2015). Faktor-faktor Penyebab Kesepian Terhadap Tingkat Depresi


pada Lansia penghuni Panti SosialTresna Werna Nirwana Puri Kota
Samarinda. Ejournal Psikologi, 4

Bobakova D, Veselska ZD, Babinska I and the HEPA-META Team (2015).


Differences between Roma and non-Roma in how social support from
family and friends helps to overcome health care accessibility problems.
International Journal for Equity in Health

Brehm, S., Miller, R., Perlman. D., dan Campbell, S.M, (2000). INTIMATE
RELATIONSHIP. Third Edition. New York: McGrawHill

Bruno, F.J. (2000), Congver loneliness : Menaklukkan Kesepian. Alih Bahasa:


Sitanggang. A.R.H. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Cacciopo, L,. Grippi, A.J,. london, S.,Gossesns, L., Cacioppo, J.T. (2015).
Loneliness Clinical ImportIntervention. Journal of psychological
Science. Chicago. 10 (2) 238-249
67

Dahlan, M. S. (2013). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam


Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika

Deckx L, van den Akker M, Buntinx F. Risk factors for loneliness in patients with
cancer: a systematic literature review and meta-analysis. European
journal of oncology nursing : the official journal of European Oncology
Nursing Society. 2014 Oct;18(5):466-77. PubMed PMID: 24993076.
Epub 2014/07/06. eng.

Erik, T. (2005). Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer. Jakarta :


Gramedia.

Hambing Wijayakusuma, (2008). Atasi Kanker dengan Tanaman Obat. Jakarta :


Gramedia. 35

Harianto, Mutiara R, Surachmat H. (2005). Risiko Penggunaan Pil Kontrasepsi


Kombinasi Terhadap Kejadian Kanker Payudara pada Rsesptor KB di
Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Majalah Ilmu Kefarmasian 2

International Agency for Research on Cancer (IARC). (2012). GLOBOCAN


2012. Estimated cancer incidence, mortality, and prevalence world
wide in 2012.

Jong, Win de. (2005). Kanker, Apakah itu ? pengobatan, harapan hidup dan
dukungan keluarga : alih bahasa, astoeti Suharto Heerdjan. Jakarta:
Arean. Hal: 218

Kemenkes Kesehatan RI. (2014). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.
Semester 1. 2014

Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial


dengan Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan. Junal Psikologi
Pitutur Volume 1 no. 1, 21-31
68

Kuntjoro, Zainuddin S. (2002). Dukungan sosial pada lansia di Desa Kepuhardjo.


Jurnal Psikologi. Malang, Jawa Timur

Lubis, N.L., Hasnida, (2009). Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah ?.
Medan . USU Press

Lubis, N.L., & Othman, M. H. B (2011). “Dampak Intervensi Kelompok


Cognitive Behavior Therapy dan Kelompok Dukungan Sosial dan Sikap
Menghargai Diri Sendiri pada Kalangan Penderita Kanker Payudara”.
Makara, Kesehatan, Vol.15, No. 2, Desember 2011: 65-72

Maslihah, S. (2011), Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian


Sosial di Lingkungan Sekolah dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT
Assyfa Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi.
Universitas Diponegoro pesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal
Psikologi Pitutur, 1 (1), 21-31

Masyithah, D. (2012). Hubungan Dukungan Sosial dan Penerimaan Diri pada


Penderita Pasca Stroke. Jurnal Psikologi Institut Agama Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya

Mulyani,NS. (2013). Kanker Payudara dan PMS Pada Kehamilan. Yogyakarta :


Nuha Medika.

Nicholas M., Sanches L., Marin L., Ruiz M,. Gomes S. (2013). Perception in
nursingstudents facing theirr clinical practice. Jurnal : envermeria
Global

Notoatmojo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi & Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarata: Salemba Medika

Lucia, D. (2009). Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Jakarta: Tugu Publiser
69

Okten, C., Zeynep, O, (2016) Cancer Patientd and Loneliness : A Systematic


Review. Nursing Journal. Turkey. 3(4). 128-139

Oz F. (2004) Basic concepts in health field. Ankara: Domestic and foreign trade
Paola Carsano, Marinella Majorano, Lorella Champettary (2006)
Universitas parma, Italia

Plumb, D.C. (2008). Plumb’s Veterinary Drug Handbook (6th edition). The
IOWA State University Press. Ames

Prasetya. 2004. Jenis dan Dinamika Terjadinya Loneliness Pada Masyarakat


Modern. http://tentangpsychology.blogspot.com (diakses pada tanggal 9
April 2018)

Prastiwi, T.F (2012), Kualitas Hidup Penderita Kanker. Journal UNES

Purwastuti, E. (2014) Kesehatan Masyarakat Kanker Payudara


(Yogyakarta:Kansiusm) hal 60

Putra, R. (2015). Buku Lengkap Kanker Payudara. Yogyakarta: Laksana

Rasjidi . (2009). Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta:
Sagung Seto

Riskesdas (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementrian


Kesehatan Sumatera Barat tahun 2013. Riset Kesehatan Dasar

Rokach. A., (2013). The Effect of Age and Culture on the Causes of Loneliness.
Journal of Social Behavior and Personality. Canada. 35(2). 169-186

Russel, D.,Peplau, L.A., & Cutrona, C.E. (1980). The resived UCLA Loneliness
Scale: Concurrenr and disseriminant validity evidende. Journal of
Personality and Social Psychology, 39, 472-480

Sevil U, Ertem G, Kavlak O, Coban A. (2012). The loneliness level of patients


with gynecological cancer : International journal of International
Gynecological Cancer Society
70

Shelley E. Tayalor. (2015). Health PSYCHOLOGY,NINTH EDITION. New York :


Mc Graw Hill.

Siska , Y.S., (2013). Analisi Faktor-Faktor Terjadinya Kesepian pada Lansia di


Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilaca. Jurnal Keperawatan.
Universitas Muahmmadiyyah Purwekerto

Smeltzer, Suzanne C, dan Bare, Brenda G, (2002). Buku Ajar Keperawatan edikal
Bedah Brunner and Suddarth. (Ed 8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung
Waluyo.... (dkk), EGC: Jakarta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Supardi & Rustik. (2013). Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:
Trans Info Media

Suryaningsih, (2009). Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradign


Indonesia

Taylor, S.E. (2006). Health Psychology Sixth Edition. New York. McGraw Hill.

The loneliness level of patients with gynecological cancer. International journal of


gynecological cancer : official journal of the International
Gynecological Cancer Society. 2006 Jan-Feb;16 Suppl 1:472-7.
PubMed PMID: 16515647

Yildirim, Yasemin dan Seher Kocabiyik. (2010). The relationship between social
support and loneliness in Turkish patients with cancer. Turki. Journal of
Clinical Nursing, 19, 832-834.
71

LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Nama : Silvina Esa Putri
BP : 1411311016

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUANG POLIKLINIK
BEDAH RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

No Kegiatan Jan 2018 Feb 2018 Maret April Mei 2018 Juni Agustus Sempte Okto
Juli
2018 2018 2018 2018 mber ber
2018
2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengajuan judul penelitian
2 Acc judul penelitian
3 Penyusunan proposal penelitian
4 Persiapan seminar ujian proposal
5 Seminar ujian proposal
6 Perbaikan proposal penelitian
7 Pelaksanaan penelitian
8 Pengolahan dan analisa data
9 Penyusunan hasil penelitian
10 Ujian skripsi
11 Perbaikan hasil ujian skripsi
12 Penyusunan hasil penelitian dan
pengadaan skripsi
72

Lampiran 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Judul : Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Pasien

Kanker Payudara di Ruang Poliklinik Bedah RSUP Dr. M.Djamil

Padang

Peneliti : Silvina Esa Putri

No. BP : 1411311016

No. Kegiatan Biaya


1. Biaya administrasi dan studi awal Rp. 250.000,-

2. Penyusunan proposal penelitian Rp. 200.000,-

3. Pengadaan penelitian dan Rp. 400.000,-

instrumen peneltian dan ujian

proposal

4. Pelaksanaan penelitian Rp. 750.000,-

6. Penyusunan skripsi Rp. 200.000,-

7. Perbaikan laporan setelah ujian Rp. 100.000,-

skripsi

8. Penyediaan skripsi Rp. 300.000,-

9. Transportasi Rp. 150.000,-

Jumlah Rp. 2.350.000,-


73

Lampiran 3
74

Lampiran 4
75

Lampiran 4
76

Lampiran 5
77

Lampiran 6
78

Lampiran 7

KISI-KISI KUESIONER

Variabel Aspek Yang Nomor Item Pertanyaan Jumlah


Diukur Favourable Unfavourable Item
Variabel Dukungan Sosial 2,3,4,29,35 7,8,9,10,26 10
Independen Emosional
Dukungan Sosial 1,11,12,13,14,22 6,23,33 14
Instrumental ,34,37,38,39,40
Dukungan Dukungan Sosial 15,16,17,18,20 28 6
Sosial Informasi
Dukungan Sosial 5,19,24,25,27,31 21,30 10
Penilaian ,32,36
Variabel 1,4,5,6,9,10,15,1 2,3,7,8,11,12, 20
Dependen Kesepian Ringan 6,19,20 13,14,17,18

Kesepian Sedang
Kesepian
Kesepian Berat
79

Lampiran 8

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. :
Calon Responden
Di Ruang Poliklinik Bedah RSUP. Dr. M.Djamil

Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas
Keperawatan UNAND :
Nama : Silvina Esa Putri
Bp : 1411311016
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial
dengan Kesepian pada Pasien Kanker Payudara di Ruang Poliklinik Bedah
RSUP Dr. M.Djamil Padang”
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan pada pasien
sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya untuk keperluan penelitian. Jika terjadi sesuatu yang tidak memungkinkan
ini, saya memohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kesepian pada pasien kanker
payudara di ruang poliklinik bedah RSUP. Dr. M.Djamil Padang.
Atas perhatian dan kesediaan menjadi responden, saya ucapkan terima
kasih.

Peneliti

SILVINA ESA PUTRI


80

Lampiran 9

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Informed Consent

Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan

oleh saudari Silvina Esa Putri, Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAND

Padang dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada

Pasien Kanker Payudara di Ruang Poliklinik Bedah RSUP. Dr. M.Djamil

Padang” dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan

kesepian pada pasien kanker payudara di ruang poliklinik bedah RSUP. Dr. M.

Djamil Padang

Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa

paksaan dari siapapun.

Padang, 2018

Responden
81

Lampiran 10

PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA PASIEN

KANKER PAYUDARA DI POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. M.DJAMIL

PADANG

I. Identitas Responden

Inisial Nama :

Umur :

Status Perkawinan :

Pendidikan Terakhir :

Tinggal dengan :

II. KUISIONER KESEPIAN

UCLA LONELINESS SCALE

Petunjuk pengisian :

Pada bagian ini, anda akan menjumpai sejumlah pertanyaan

yang berisi keadaan, perasaan ataupun perilaku yang biasa dalam

sehari-hari. Setiap pertanyaan diikuti dengan 4 pilihan jawaban

seperti di bawah ini.

Tidak Pernah

Jarang
82

Kadang-Kadang

Sering

Anda diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan

keadaan diri anda pada saat ini dengan memberi tanda checklist

(√) pada pilihan jawaban:

No. Pertanyaan Tidak Jarang Kadang Sering


pernah -kadang

1. Saya merasa cocok dengan orang-orang di

sekeliling saya

2. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki

orang terdekat di sekitar saya

3. Saya merasa tidak ada seorang pun tempat

saya berpaling untuk meminta bantuan

4. Saya merasa tidak sendirian

5. Saya merasa menjadi bagian dari orang-

orang di sekeliling saya

6. Saya merasa bahwa saya memiliki benyak

kesamaan dengan orang-orang di sekitar

saya

7. Saya merasa tidak lagi dekat dengan

siapapun
83

8. Saya merasa bahwa ide-ide dan minat-minat

saya tidak sejalan dengan orang-orang di

sekitar saya

9. Saya merasa, saya termasuk orang yang

mudah bergaul

10. Saya merasa memiliki orang yang dekat

dengan saya

11. Saya merasa ditinggalkan orang-orang di

sekeliling saya

12. Saya merasa hubungan sosial saya bersifat

dangkal

13. Tidak ada satu orang pun yang benar-benar

memahami diri saya dengan baik

14. Saya merasa terasingkan dari orang lain

15. Saya merasa bisa menemukan sahabat jka

saya menginginkan itu

16. Ada banyak orang-orang yang benar-benar

mengerti saya

17. Saya saya merasa tidak bahagia karena saya

termasuk orang yang penyendiri

18. Orang-orang berada di sekitar saya, tetapi

saya merasa tidak dekat hubungannya

dengan mereka
84

19. Saya merasa ada orang-orang yang dapat

saya jadikan tempat mencurahkan isi hati

saya

20 Saya merasa ada orang-orang yang dapat

menjadi tempat saya berpaling untuk

meminta bantuan
85

III. KUISIONER DUKUNGAN SOSIAL

Di bawah ini, anda akan menjumpai sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan apa yang anda rasakan dalam berhubungan

dengan orang lain. Anda diminta untuk menjawab setiap

pernyatan dengan mengindikasikan seberapa jauh pertanyaan

tersebut sesuai dengan keadaan diri anda saat ini, dengan

memberi tanda checklist (√) pada pilihan jawaban berikut ini :

SS jika Sangat Setuju

S jika Setuju

R jika Ragu-Ragu

TS jika Tidak Setuju

STS jika Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya didampingi selama perawatan

2. Saya diberi pujian terhadap usaha

penyembuhan saya

3. Saya merasa tetap dicintai dan disayangi

4. Orang di sekitar saya memaklumi bahwa

sakit yang saya alami adalah sebuah

musibah

5. Saya selalu diberikan semangat dalam


86

menjalankan pengobatan

6. Keluarga menggerutu bila saya meminta

pertolongan mereka

7. Saya merasa tidak ada yang mengerti

dengan kondisi saya

8. Saya merasa ucapan saya selalu

diabaikan

9. Keluarga memarahi saya jika saya

melakukan kesalahan

10. Saya dianggap sebagai beban keluarga

11. Keluarga menyediakan waktu untuk

pengobatan saya

12. Keluarga sangat berperan dalam

pengobatan sakit saya

13. Keluarga bersedia membiayai biaya

perawatan dan pengobatan saya

14. Keluarga berusaha mencari peralatan

terapi yang saya perlukan

15. Keluarga mengajak saya berkonsultasi

secara teratur

16. Keluarga merencanakan jadwal terapi

untuk saya

17. Saya diberitahu tentang hasil


87

pemeriksaan dari dokter

18. Saya selalu merasa ada yang

mengingatkan saya untuk kontrol ke

dokter

19. Saya merasa di ingatkan tentang perilaku

yang memperburuk penyakit saya

20. Saya diberikan penjelasan mengenai

penyakit saya

21. Saya merasa orang-orang keberatan

mendengar keluh kesah saya

22. Orang-orang disekita saya meluangkan

waktu untuk mengobrol dengan saya

23. Saya merasa orang di sekitar saya

mengabaikan kondisi kesehatan saya

24. Keluarga mengajak saya bersama-sama

mengambil keputusan dalam masalah

keluarga

25. Keluarga bersikap halus dan menerima

bila saya bersikap negative

26. Saya merasa orang-orang berat hati

untuk memberikan perhatian kepada saya

27. Saya merasa usulan dan ide-ide yang

saya berikan didengar


88

28. Tidak ada seorangpun yang memberi

nasehat agar keadaan saya menjadi lebih

baik

29. Saya selalu diberi dukungan mental sejak

sakit oleh orang-orang di sekitar saya

30. Jika ada masalah saya sering salah dalam

bertindak dan mengambil keputusan

31. Keluarga membawa saya bertemu

dengan teman-teman saya

32. Keluarga mengajak saya untuk pergi

rekreasi

33. Saya diabiarkan pergi berobat sendiri

34. Saya didampingi selaam menjalani

perawatan

35. Keadaan saya diperhatikan selama saya

sakit

36. Orang-orang memaklumi bahwa sakit

yang saya alami adalah musibah

37. Saya diantar dan ditemani berobat

38. Saya selalu diingatkan untuk terapi

39. Pola makan saya selalu dijaga

40. Saya diingatkan untuk minum obat


90

Lampiran 11

No Pendidik Dukungan Sosial


Respond Status an Tinggal Dukungan Sosial Emosional Dukungan Sosial Instrumental Dukungan Informasi Dukungan Penilaian Kesepian
en Nama Umur Perkawinan Terakhir Dengan Q2 Q3 Q4 Q29 Q35 Q7 Q8 Q9 Q10 Q26 Q1 Q11 Q12 Q13 Q14 Q22 Q34 Q37 Q38 Q39 Q40 Q6 Q23 Q33 Q15 Q16 Q17 Q18 Q20 Q28 Q5 Q19 Q24 Q25 Q27 Q31 Q32 Q36 Q21 Q30 Jumlah Kat Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Jumlah Kat
1 At 35 Menikah SMP Keluarga 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 114 2 1 4 3 4 3 1 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 45 1
2 MA 51 Menikah S1 Keluarga 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 115 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 25 1
3 CK 57 Menikah SMA Keluarga 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 140 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 45 1
4 EZ 49 Janda SMP Lainnya 3 4 4 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 110 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 50 2
5 ZC 35 Belum Me S1 Keluarga 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 138 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37 1
6 SN 60 Menikah SMP Keluarga 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 106 1 2 1 2 1 2 3 2 4 2 1 3 1 2 1 3 1 4 3 1 2 41 1
7 PY 35 Menikah SMP Keluarga 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 117 2 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 4 1 1 1 33 1
8 EZ 52 Menikah SMP Keluarga 4 3 2 3 3 3 3 0 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 105 1 1 2 2 4 3 2 1 3 1 4 4 2 1 1 3 1 4 2 1 1 43 1
9 MY 56 Janda SMA Keluarga 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 77 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 55 2
10 IP 35 Belum Me S1 Keluarga 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 109 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 39 1
11 ER 35 Menikah SMA Lainnya 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 105 1 1 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 4 3 1 2 40 1
12 MN 64 Janda SMA Keluarga 2 3 2 2 2 1 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 3 76 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 57 2
13 WT 55 Menikah D3 Keluarga 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 134 2 2 1 1 4 1 2 1 3 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 33 1
14 MU 35 Belum Me SMA Keluarga 4 3 4 4 3 3 3 1 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 110 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 1 2 1 3 1 2 34 1
15 YG 57 Menikah S1 Keluarga 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 135 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 39 1
16 Ay 59 Janda SMP Lainnya 1 2 2 2 2 1 1 1 1 0 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 64 1 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 58 2
17 ND 25 Belum Me S1 Keluarga 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 1 2 3 131 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 25 1
18 DM 49 Janda SMP Keluarga 4 4 3 3 4 3 3 0 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 130 2 1 2 1 4 1 3 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 2 2 2 1 35 1
19 HM 55 Menikah SMA Keluarga 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 27 1
20 Dw 56 Belum Me S1 Lainnya 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 111 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 47 1
21 RL 66 Janda SMP Lainnya 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 1 3 3 4 3 2 2 1 1 2 3 2 97 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 50 2
22 AC 66 Menikah SD Keluarga 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 119 2 1 2 1 4 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 37 1
23 HY 46 Menikah SD Keluarga 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 2 4 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 4 3 4 0 3 2 3 2 1 3 3 2 1 2 99 1 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 41 1
24 LY 58 Menikah SMA Keluarga 2 2 2 3 2 3 2 0 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 93 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 50 2
25 VD 16 Belum Me SMP Keluarga 4 3 3 3 3 4 3 0 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 1 1 116 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 2 3 1 2 32 1
26 SA 59 Menikah SD Lainnya 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 96 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 52 2
27 SD 56 Menikah SMA Keluarga 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 3 3 3 2 3 2 128 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 29 1
28 DL 58 Janda S1 Lainnya 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 1 2 1 3 112 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 43 1
29 YD 60 Menikah SD Keluarga 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 1 3 2 2 3 113 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 46 1
30 AL 59 Menikah SMP Keluarga 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 2 114 2 1 3 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 34 1
31 YN 54 Menikah SMP Keluarga 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 1 95 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 50 2
32 AG 59 Janda SMA Lainnya 3 2 3 2 2 1 1 0 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1 78 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 55 2
33 KH 37 Menikah SMA Keluarga 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 121 2 1 2 2 3 1 2 1 3 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 37 1
34 RC 51 Janda SMA Sendiri 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 2 74 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 61 3
35 SF 53 Janda SMA Keluarga 3 4 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 110 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 3 2 2 35 1
36 DS 19 Belum Me SMA Keluarga 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 3 3 144 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 28 1
37 ME 50 Menikah SMP Lainnya 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 1 85 1 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 2
38 FA 59 Menikah SMA Lainnya 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 112 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 46 1
39 HN 48 Menikah S1 Keluarga 4 3 4 4 4 3 3 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 129 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 25 1
40 HY 52 Menikah SMA Keluarga 4 3 4 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 122 2 1 3 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 37 1
41 AC 29 Menikah S1 Keluarga 4 4 4 3 4 3 3 0 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 2 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 122 2 2 1 2 4 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 34 1
42 SR 51 Janda SMP Lainnya 1 2 1 3 2 1 1 0 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 77 1 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 61 3
43 MK 24 Belum Me S1 Lainnya 1 2 2 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 76 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 62 3
44 BA 19 Belum Me SMP Keluarga 4 4 3 4 4 3 3 0 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 118 2 2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 36 1
45 YD 52 Menikah SMP Keluarga 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 112 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 43 1
46 SA 37 Menikah SMA Lainnya 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 115 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 48 1
91

47 ZD 57 Janda SMP Keluarga 3 3 2 3 3 2 2 0 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 2 1 2 1 1 2 3 2 91 1 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 52 2


48 BA 58 Menikah SD Keluarga 4 4 2 4 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 115 2 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 2 43 1
49 BP 51 Menikah SMA Sendiri 4 3 2 3 3 1 2 0 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 100 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 51 2
50 HD 59 Janda SMP Keluarga 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 108 1 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 47 1
51 AY 42 Menikah SMA Keluarga 4 4 3 3 2 4 3 3 2 1 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 1 3 1 2 114 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 47 1
52 PA 20 Belum Me SMA Keluarga 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 75 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 49 1
53 MS 60 Janda SMP Sendiri 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 86 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 50 2
54 AF 25 Belum Me S1 Keluarga 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 1 86 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 58 2
55 SH 42 Janda SMA Keluarga 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 1 4 2 3 2 120 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 1 4 1 2 2 46 1
56 HT 55 Menikah SMA Keluarga 4 4 2 4 4 3 3 0 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 1 3 126 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 28 1
57 LA 46 Menikah SMA Keluarga 3 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 96 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 53 2
58 HS 41 Menikah SMA Keluarga 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 2 114 2 1 3 1 4 1 2 2 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 1 36 1
59 DS 50 Menikah SMA Keluarga 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 1 3 2 3 2 129 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 29 1
60 FF 30 Menikah SMA Keluarga 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 1 2 102 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 48 1
61 NR 55 Menikah SMP Keluarga 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 111 1 2 1 2 1 2 3 4 3 2 1 3 1 2 1 3 1 4 2 1 2 41 1
62 TI 53 Janda SMA Keluarga 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 79 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 54 2
63 KL 28 Menikah SMA Keluarga 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 0 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 0 4 2 2 133 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37 1
64 RT 50 Menikah SMP Keluarga 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 112 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 49 1
65 ST 51 Menikah SD Keluarga 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 1 3 2 3 2 118 2 1 2 1 4 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 35 1
66 LT 29 Menikah SMA Keluarga 2 2 1 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 79 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 61 3
67 YN 60 Menikah SMP Keluarga 4 4 3 3 4 1 3 1 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 2 123 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 29 1
68 YS 45 Menikah SMP Keluarga 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1 1 2 3 3 104 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 41 1
69 NZ 21 Belum Me SMA Keluarga 4 4 3 4 4 4 3 0 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 2 125 2 2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 36 1
70 LS 43 Menikah S1 Keluarga 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 113 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 44 1
71 AH 25 Belum Me S1 Keluarga 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 73 1 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 60 3
72 IR 53 Janda SMA Keluarga 3 2 3 3 1 1 3 1 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 2 81 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 54 2
73 JL 54 Janda S1 Lainnya 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 112 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 44 1
74 DS 62 Menikah SMA Keluarga 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 2 115 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 44 1
75 SS 48 Menikah S1 Keluarga 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 2 1 3 3 3 2 120 2 1 2 1 4 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 34 1
76 RL 57 Menikah SMP Sendiri 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 109 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 50 2
77 SS 39 Belum Me SMA Lainnya 3 3 2 2 2 1 1 0 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 3 2 84 1 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 62 3
78 HW 56 Menikah D3 Keluarga 4 3 1 4 3 3 3 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 1 3 3 3 1 3 2 118 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35 1
79 AR 23 Belum Me S1 Keluarga 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 76 1 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 60 3
80 AS 51 Menikah SMP Sendiri 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 112 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 55 2
81 HN 50 Janda S1 Keluarga 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 4 3 3 2 127 2 1 2 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 33 1
82 RI 45 Menikah SMA Keluarga 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 136 2 1 3 3 3 3 3 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 3
83 RG 59 Menikah SMP Keluarga 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 112 2 1 2 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 3 1 30 1
84 VR 50 Menikah SMA Keluarga 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2 126 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 31 1
85 UI 61 Menikah SMA Keluarga 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 109 1 2 1 2 1 3 3 2 4 2 2 3 1 2 3 3 1 4 3 1 2 45 1
86 OP 18 Belum Me SMP Keluarga 4 4 3 4 4 3 3 0 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 125 2 2 1 1 4 1 2 1 2 1 1 2 3 3 1 1 2 1 2 1 2 34 1
87 RH 37 Menikah SMA Keluarga 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 112 2 2 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 50 2
88 PL 56 Menikah SMP Keluarga 4 3 4 3 4 3 4 1 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 123 2 1 2 1 4 1 2 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 2 1 2 1 33 1

Ket:
Dukungan Sosial : Kesepian :
1= Rendah 1= Kesepian Ringan
2=Tinggi 2 = Kesepian Sedang
3 = Kesepian Berat
92

Lampiran 12

HASIL UJI STATISTIK

1. Karakteristik Responden

kategori umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 12-20 5 5,7 5,7 5,7

21-40 20 22,7 22,7 28,4

41-60 58 65,9 65,9 94,3

>61 5 5,7 5,7 100,0

Total 88 100,0 100,0

status perkawinan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Belum Me 16 18,2 18,2 18,2

Janda 19 21,6 21,6 39,8

Menikah 53 60,2 60,2 100,0

Total 88 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid D3 2 2,3 2,3 2,3

S1 17 19,3 19,3 21,6

SD 6 6,8 6,8 28,4

SMA 36 40,9 40,9 69,3

SMP 27 30,7 30,7 100,0

Total 88 100,0 100,0


93

Tinggal Dengan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Keluarga 68 77,3 77,3 77,3

Lainnya 15 17,0 17,0 94,3

Sendiri 5 5,7 5,7 100,0

Total 88 100,0 100,0

2. Analisa Univariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

COMPUTE SOSIAL 88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

COMPUTE SOSIAL Mean 108,56 1,964

95% Confidence Interval for Lower Bound 104,65


Mean Upper Bound 112,46

5% Trimmed Mean 108,90

Median 112,00

Variance 339,583

Std. Deviation 18,428

Minimum 64

Maximum 144

Range 80

Interquartile Range 25

Skewness -,532 ,257

Kurtosis -,452 ,508


94

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

COMPUTE SOSIAL ,157 88 ,000 ,947 88 ,001

a. Lilliefors Significance Correction

Statistics
COMPUTE SOSIAL

N Valid 88

Missing 0
Median 112,00

Statistics

Kategori kategori
dukungan sosial kesepian

N Valid 88 88

Missing 0 0

Kategori dukungan sosial

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 35 39,8 39,8 39,8

tinggi 53 60,2 60,2 100,0

Total 88 100,0 100,0

kategori kesepian

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ringan 60 68,2 68,2 68,2

sedang 20 22,7 22,7 90,9

berat 8 9,1 9,1 100,0

Total 88 100,0 100,0


95

3. Analisis Bivariat
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori dukungan sosial


88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
* kategori kesepian

Kategori dukungan sosial * kategori kesepian Crosstabulation

kategori kesepian

ringan sedang berat Total

Kategori dukungan sosial rendah Count 11 17 7 35

% within Kategori
31,4% 48,6% 20,0% 100,0%
dukungan sosial

tinggi Count 49 3 1 53

% within Kategori
92,5% 5,7% 1,9% 100,0%
dukungan sosial
Total Count 60 20 8 88

% within Kategori
68,2% 22,7% 9,1% 100,0%
dukungan sosial

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 36,199a 2 ,000


Likelihood Ratio 38,180 2 ,000
Linear-by-Linear Association 30,814 1 ,000
N of Valid Cases 88

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 3,18.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,540 ,000


N of Valid Cases 88
96

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori umur * Kategori


88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
dukungan sosial
status perkawinan * Kategori
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
dukungan sosial
Pendidikan Terakhir *
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
Kategori dukungan sosial
Tinggal Dengan * Kategori
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
dukungan sosial

kategori umur * Kategori dukungan sosial

Crosstab

Kategori dukungan sosial

rendah tinggi Total

kategori umur 21-20 Count 1 4 5

% within kategori umur 20,0% 80,0% 100,0%

21-40 Count 8 12 20

% within kategori umur 40,0% 60,0% 100,0%

41-60 Count 23 35 58

% within kategori umur 39,7% 60,3% 100,0%

>60 Count 3 2 5

% within kategori umur 60,0% 40,0% 100,0%


Total Count 35 53 88

% within kategori umur 39,8% 60,2% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value Df sided)

Pearson Chi-Square 1,671a 3 ,643


Likelihood Ratio 1,727 3 ,631
Linear-by-Linear Association ,943 1 ,331
97

N of Valid Cases 88

a. 4 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 1,99.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,137 ,643


N of Valid Cases 88

status perkawinan * Kategori dukungan sosial

Crosstab

Kategori dukungan sosial

rendah tinggi Total

status perkawinan Belum Me Count 6 10 16

% within status perkawinan 37,5% 62,5% 100,0%

Janda Count 13 6 19

% within status perkawinan 68,4% 31,6% 100,0%

Menikah Count 16 37 53

% within status perkawinan 30,2% 69,8% 100,0%


Total Count 35 53 88

% within status perkawinan 39,8% 60,2% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 8,577a 2 ,014


Likelihood Ratio 8,497 2 ,014
N of Valid Cases 88

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 6,36.
98

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,298 ,014


N of Valid Cases 88

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for status


a
perkawinan (Belum Me /
Janda)

a. Risk Estimate statistics cannot be


computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.

Pendidikan Terakhir * Kategori dukungan sosial

Crosstab

Kategori dukungan sosial

rendah tinggi Total

Pendidikan Terakhir D3 Count 0 2 2

% within Pendidikan
0,0% 100,0% 100,0%
Terakhir

S1 Count 4 13 17

% within Pendidikan
23,5% 76,5% 100,0%
Terakhir

SD Count 2 4 6

% within Pendidikan
33,3% 66,7% 100,0%
Terakhir

SMA Count 16 20 36

% within Pendidikan
44,4% 55,6% 100,0%
Terakhir

SMP Count 13 14 27

% within Pendidikan
48,1% 51,9% 100,0%
Terakhir
Total Count 35 53 88
99

% within Pendidikan
39,8% 60,2% 100,0%
Terakhir

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 4,416a 4 ,353


Likelihood Ratio 5,243 4 ,263
N of Valid Cases 88

a. 4 cells (40,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,80.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,219 ,353


N of Valid Cases 88

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for Pendidikan


a
Terakhir (D3 / S1)

a. Risk Estimate statistics cannot be


computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.

Tinggal Dengan * Kategori dukungan sosial


Crosstab

Kategori dukungan sosial

rendah tinggi Total

Tinggal Dengan Keluarga Count 22 46 68

% within Tinggal Dengan 32,4% 67,6% 100,0%

Lainnya Count 9 6 15

% within Tinggal Dengan 60,0% 40,0% 100,0%

Sendiri Count 4 1 5

% within Tinggal Dengan 80,0% 20,0% 100,0%


Total Count 35 53 88
100

% within Tinggal Dengan 39,8% 60,2% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 7,503a 2 ,023


Likelihood Ratio 7,479 2 ,024
N of Valid Cases 88

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 1,99.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,280 ,023


N of Valid Cases 88

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for Tinggal


a
Dengan (Keluarga /
Lainnya)

a. Risk Estimate statistics cannot be


computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori umur * kategori


88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
kesepian
status perkawinan * kategori
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
kesepian
Pendidikan Terakhir *
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
kategori kesepian
Tinggal Dengan * kategori
88 100,0% 0 0,0% 88 100,0%
kesepian
101

kategori umur * kategori kesepian

Crosstab

kategori kesepian

ringan sedang berat Total

kategori umur 21-20 Count 5 0 0 5

% within kategori umur 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%

21-40 Count 13 2 5 20

% within kategori umur 65,0% 10,0% 25,0% 100,0%

41-60 Count 39 16 3 58

% within kategori umur 67,2% 27,6% 5,2% 100,0%

>60 Count 3 2 0 5

% within kategori umur 60,0% 40,0% 0,0% 100,0%


Total Count 60 20 8 88

% within kategori umur 68,2% 22,7% 9,1% 100,0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 12,106a 6 ,060


Likelihood Ratio 12,647 6 ,049
Linear-by-Linear Association ,003 1 ,955
N of Valid Cases 88

a. 8 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,45.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,348 ,060


N of Valid Cases 88

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for kategori


a
umur (21-20 / 21-40)

a. Risk Estimate statistics cannot be


computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
102

status perkawinan * kategori kesepian

Crosstab

kategori kesepian

ringan sedang berat Total

status perkawinan Belum Me Count 11 1 4 16

% within status perkawinan 68,8% 6,3% 25,0% 100,0%

Janda Count 7 10 2 19

% within status perkawinan 36,8% 52,6% 10,5% 100,0%

Menikah Count 42 9 2 53

% within status perkawinan 79,2% 17,0% 3,8% 100,0%


Total Count 60 20 8 88

% within status perkawinan 68,2% 22,7% 9,1% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 19,993a 4 ,001


Likelihood Ratio 18,325 4 ,001
N of Valid Cases 88

a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 1,45.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,430 ,001


N of Valid Cases 88

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for status perkawinan


a
(Belum Me / Janda)

a. Risk Estimate statistics cannot be computed.


They are only computed for a 2*2 table without
empty cells.
103

Pendidikan Terakhir * kategori kesepian

Crosstab

kategori kesepian

ringan sedang berat Total

Pendidikan Terakhir D3 Count 2 0 0 2

% within Pendidikan Terakhir 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%

S1 Count 13 1 3 17

% within Pendidikan Terakhir 76,5% 5,9% 17,6% 100,0%

SD Count 5 1 0 6

% within Pendidikan Terakhir 83,3% 16,7% 0,0% 100,0%

SMA Count 23 9 4 36

% within Pendidikan Terakhir 63,9% 25,0% 11,1% 100,0%

SMP Count 17 9 1 27

% within Pendidikan Terakhir 63,0% 33,3% 3,7% 100,0%


Total Count 60 20 8 88

% within Pendidikan Terakhir 68,2% 22,7% 9,1% 100,0%


104

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 8,087a 8 ,425


Likelihood Ratio 9,898 8 ,272
N of Valid Cases 88

a. 10 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,18.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,290 ,425


N of Valid Cases 88

Tinggal Dengan * kategori kesepian

Crosstab

kategori kesepian

ringan sedang berat Total

Tinggal Dengan Keluarga Count 54 10 4 68

% within Tinggal Dengan 79,4% 14,7% 5,9% 100,0%

Lainnya Count 6 6 3 15
% within Tinggal Dengan 40,0% 40,0% 20,0% 100,0%

Sendiri Count 0 4 1 5

% within Tinggal Dengan 0,0% 80,0% 20,0% 100,0%


Total Count 60 20 8 88

% within Tinggal Dengan 68,2% 22,7% 9,1% 100,0%


105

kategori sosial emosional

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 40 45,5 45,5 45,5

tinggi 48 54,5 54,5 100,0

Total 88 100,0 100,0

kategori sosial instrumental

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 41 46,6 46,6 46,6

tinggi 47 53,4 53,4 100,0

Total 88 100,0 100,0

kategorisosialinformasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 42 47,7 47,7 47,7

tinggi 46 52,3 52,3 100,0

Total 88 100,0 100,0

kategorisosialpenilaian

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 43 48,9 48,9 48,9

2 45 51,1 51,1 100,0

Total 88 100,0 100,0


106

Lampiran 13

CURICULUM VITAE

Nama : Silvina Esa Putri

Tempat Tanggal Lahir : Payakumbuh, 02 Februari 1996

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Afrimen

Nama Ibu : Elvarina

Riwayat Pendidikan :

1) SD Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh

tamat 2008

2) SMP N 1 Payakumbuh tamat 2011

3) SMA N 2 Payakumbuh tamat 2014

4) Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Padang
107

Lampiran 14

Anda mungkin juga menyukai