ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
IDENTITAS MAHASISWA
Nama mahasiswa : Kelompok 5 Tanggal pasien masuk : 11 Desember
2019
NIM : Tanggal Pengkajian : 17 Desember
2019
Tempat Praktik : RSU Kab.Tangerang Tanda tangan :
Ruangan : Paviliun Seruni
DATA DASAR
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S Agama : Islam
Umur : 62 th Pekerjaan : Buruh
Jenis kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SD
Status perkawinan : Menikah
Riwayat alergi
Alergi obat : Tidak Ya, Reaksi : -
Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke IGD RSU Kab. Tangerang pada tanggal 11-Desember-2019, klien
datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, klien mengatakan pernah
22
dirawat sebelumnya dengan keluhan yang sama. Klien dipindahkan ke ruang
perawatan dengan diagnosa dokter yaitu efusi pleura, klien dianjurkan untuk dilakukan
tindakan pleura funksi, klien juga mengatakan bahwa dirinya rutin melakukan cuci
darah seminggu 2 kali pada hari senin dan kamis. Dokter menyarankan klien untuk
dilakukan tindakan nefrostomy pada bagian kanan dan kiri dikarenakan terdapat
masalah pada bagian ginjalnya, setelah dilakukan operasi nefrostomy klien mengalami
anemia dengan nilai HB 4.9 mg/dl klien dianjurkan untuk melakukan transfusi sebanyak
1 kolf/hari dengan jumlah 2 kolf, setelah dilakukan transfusi sebanyak 2 kolf HB
kembali normal yaitu 9.2 mg/dl. Pada hari ke-4 post nefrostomy klien mengeluh nyeri
pada bagian luka post operasi dengan skala 4-5 disertai dengan sesak nafas yang
masih dirasakan.
23
NPA Intubasi
Keluhan lain :
Sirkulasi Jantung
Nyeri dada Ya Tidak
Jika ya, teratasi dengan : Istirahat Relaksasi
Obat Lain-lain
Karakteristik nyeri seperti : Ditusuk Terbakar
Menyebar Tertimpa benda
Perasaan pasien Lelah Berdebar Kesemutan
Gemetar Kaku kuduk Keringat dingin
Irama Reguler Ireguler Tachycardia
Bradycardia
Bunyi Jantung BJ1 BJ2 Gallop
Mur-mur
EKG .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
Penilaian Sistem Persyarafan Masalah Keperawatan
GCS E : ................. M : ................ V : ........................ Ketidakefektifan perfusi
jaringan otak
Pupil Normal Isokor Anisokor Konfusi akut/kronik
Miosis Midriosis
Kerusakan memori
Kelainan neurologis Kejang Tremor/gemetar Kaku kuduk Defisit perawatan diri
Kelumpuhan Afasia Disfagia Kesiapan
Kekuatan otot : (parese/paralisis/diplegia/paraplegia/tetraplegia/hemiparese)* meningkatkan
Lengan (ka/ki) 0 1 2 3 4 5 perawatan diri
Tungkai (ka/ki) 0 1 2 3 4 5 Hambatan mobilitas
fisik
Nervus Cranialis : Hambatan mobilitas di
tempat tidur
N. I (Olfaktorius) Normal Anosmia hiposmia hiperosmia paraosmia Hambatan kemampuan
kakosmia halusinasi olfactorik berpindah
24
Hambatan berjalan
N. II (Optikus) Visus....... Buta warna Medan penglihatan menyempit Resiko cedera
N. III, IV, VI Bola mata simetris ka/ki Strabismus Eksopthalmus Resiko Jatuh
Celah kelopak simetris ka/ki Ptosis Enoftalmus Hambatan komunikasi
Diplopia refleks cahaya (+) Isokor verbal
Rangsang saraf kranial Kernig’s sign (+) Lazege (+) Brudzinsky (+)
Kernig’s sign (-) Lazege (-) Brudzinsky (-)
Lain-lain
..........................................................................................
25
Skuama Eritema
Luka Ya Tidak
Jika ya, Kondisi luka :
Tipe eksudat :Tidak ada Serosanginosa Serosa Seropurulen Purulenta
Jumlah eksudat : Tidak ada sedikit sekali/hampir tidak ada
sedikit Sedang Banyak sekali
Ukuran luka : Sembuh <2,5cm2 2,5 – 5,0 cm2 5,1 – 10cm2 >10cm2
Kedalaman :Sembuh Kulit kehilangan tipis Parsial Ketebalan penuh
tendon/tampak kapsul sendi sampai tulang
Undermining : 0cm >0,4cm 0,4 – 0,9cm 0,9 – 1,4cm >1,5cm
Tipe jaringan nekrotik:tidak ada slough putih mudah lepas slough putih hingga kuning lengket
atau fibrin/eskar warna abu sampai hitam lunak/eskar hitam kering keras
Jumlah nekrotik menutupi dasar luka :tidak ada <25% 26–50% 51-75% >75%
Tipe jaringan granulasi : sembuh merah terang merah muda agak kehitaman pucat
tidak ada
Jumlah jaringan granulasi : sembuh >76 51-75% 26 – 50% <25%
Tepian luka : sembuh >50 epitelium tidak jelas <50 epitelium melekat
26
kebutuhan
Gigi palsu Jamur Sariawan Diare
Fungsi Mengunyah Baik terganggu Nyeri
Fungsi menelan Baik Sulit menelan
Faring Tersedak Refluks nasal Konstipasi
Abdomen :
Kulit Vena melebar Lesi Normal
Kontur Datar Pembesaran, di....................
Bising usus .............x/menit
Nyeri Nyeri tekan, di ............
Nyeri lepas, di ..................
Sifat nyeri, Jelaskan..............
Distensi abdomen Ya Tidak
Hepar Normal Pembesaran hepar
Lien Normal Pembesaran lien
Massa Tidak ada Ada, di...........
Asites Tidak ada Ada
27
Penilaian Sistem Reproduksi Masalah Keperawatan
Payudara Kenyal Lembek Nyeri
Puting Datar Menonjol Inverted Risiko/ aktual infeksi
ASI Ada Tidak Gangguan mobilisasi
Lain-lain Mastitis Tumor Gangguan rasa
nyaman
Abdomen
Involusi uteri Ada Tidak
Letak bayi Puka Puki
Posisi kepala : .............................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
DJJ : ...........................................................................................................
............................................................................................................
Gerakan janin Ada Tidak
Rectus Abdominis : ............................................................................................
............................................................................................
28
Lain-lain :............
Pengkajian awal
1 Penurunan berat badan lebih 5 kg dalam 3 bulan Ya Tidak
2 Makan kurang dari 50% dari normal dalam 5 hari Ya Tidak
3 Membutuhkan NGT Ya Tidak
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
a. Darah b. Urin
1) Hemoglobin 4.9 1) Ureum 80
2) Leukosit 7.99 2) Creatinin 7.0
3) Hematokrit 16
4) Trombosit 135
2. Radiologi
a. Rontgen –
29
PROGRAM PENGOBATAN
Obat-obatan Diit
a. Obat Oral Nasi bubur 3x1
1) Ambroxol 3x1
2) Bicnat 3x500 mg Operasi
Post nefrostomy
3) Asam folat 1x5 mg
4) B12 3x50 mg
5) Caco3 3x500 mg
b. Obat injeksi
1) Vitamin K 2x1
2) Ceftriaxone 2x1 gr
B. ANALISIS DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
Nadi : 89x/mnt
RR : 26x/mnt
Suhu : 36,3oC
2. DS : Chronic Kidney Disease Kelebihan volume cairan
- Klien mengatakan
bahwa dirinya rutin Peningkatan retensi Na &
cuci darah seminggu 2 H2O
kali.
- Klien mengatakan Kelebihan volume cairan
30
bagian kakinya
bengkak saat awal
masuk rumah sakit
DO :
Tampak oedema pada
bagian ekstremitas
Bunyi nafas krekles
Intake 800
Output 400
Balance Cairan
(+400cc/kgbb/24jam)
3. DS : Post nefrostomy Nyeri
Kien mengatakan nyeri
pada bagian luka Luka insisi
operasi.
Klien mengatakan Diskontinuitas jaringan
nyeri pada saat batuk
dan bergerak Ujung syaraf terputus
Klien mengatakan
nyeri seperti di tusuk- Pelepasan prostaglandin
tusuk
Klien mengatakan Stimulus dihantarkan
Klien mengatakan
nyeri hilang pada saat Corteks serebri
berbaring
Klien mengatakan Nyeri
31
(0-10)
DO :
Terdapat draine
nefrostomy pada
bagian pinggang kanan
kiri
Klien tampak meringis
kesakitan
Skala nyeri 4-5 (0-10)
TD
Nadi
RR
Suhu
4. DS : Chronic Kidney Disease Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan
badan nya lemas Sekresi eritropoitik
Klien mengatakan menurun
sesak nafas
Klien mengatakan Produksi HB menurun
aktivitas hanya dapat
dilakukan di atas Oksi hemoglobin menurun
tempat tidur
DO : Suplai O2 jaringan
Klien terpasang O2
32
nasal kanul (3 Liter)
Klien terpasang infus
(stopper) ditangan
kanan
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan ciaran dipleura
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan retensi natrium
3. Nyeri berhubungan dengan post operasi nefrostomy
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
33
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
34
2. Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Kaji intake dan output cairan
berhubungan dengan selama 3x24 jam diharapkan volume 2. Kaji turgor kulit
cairan seimbang. 3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
Kriteria Hasil: pembatasan cairan
NOC : Fluid Balance
Terbebas dari edema, efusi,
anasarka
Bunyi nafas bersih,tidak adanya
dipsnea
Memilihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung
dan vital sign normal.
3. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Kaji nyeri secara komprehensif
selama 3x24 jam diharapkan nyeri dapat 2. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi nafas
dalam)
terkontrol.
3. Tingkatkan istirahat
Kriteria Hasil:
Mampu mengontrol nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen
35
nyeri
Mampu mengenali nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang.
4. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
berhubungan dengan selama 3x24 jam ADL terpenuhi mampu dilakukan
Kriteria Hasil: 2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan periode
Vital sign dalam batas normal istirahat tanpa gangguan
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik 3. Bantu ADL klien
tanpa disertai peningkatan tekanan
darah, nadi, RR.
36
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
37
obat oral :
Ambroxol 3x1 gr
Bicnat 3x500 mg
Asam folat 1x5 gr
Vitamin B12 3x50 mg
CaCO3 3x500 mg
Injeksi:
Vit.K 2x1 gr
Ceftriaxone 2x1 gr
38
14.45 WIB IV Membantu ADL klien
Hasil: klien dibantu dalam oral
hygiene.
39
07.35 WIB I Mengauskultasi suara nafas
Hasil: bunyi nafas crackles
Injeksi:
Vit.K 2x1 gr
Ceftriaxone 2x1 gr
40
10.30 WIB III Mengobservasi nyeri
Hasil:
P: post op nefrostomi
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dibagian pinggang kanan
dan kiri
S: skala 3-4
T: hilang timbul
41
21. – S : 36,3oC
Injeksi:
Vit.K 2x1 gr
Ceftriaxone 2x1 gr
42
08.20 WIB III Mengkaji nyeri
Hasil:
P: post op nefrostomi
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dibagian pinggang kanan
dan kiri
S: skala 3-4
T: hilang timbul
43
F. EVALUASI KEPERAWATAN
No.
Tanggal/jam Catatan Perkembangan Paraf
Diagnosa
20-12-2019 S : Klien mengatakan sesak nafas Kelompok 5
sudah mulai berkurang
10. 00 WIB I O:
- Klien tampak sesak
- Tidak terdapat adanya
retraksi dinding dada
- Auskultasi terdengar suara
krekles
- Posisi klien semi fowler
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 87x/mnt
RR : 23x/mnt
Suhu : 36,4oC
44
- IWL : 27,5cc/kg/24jam
O:
- Terdapat draine nefrostomy
pada bagian pinggang kanan
kiri
- Skala nyeri 3 (0-10)
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 87x/mnt
RR : 23x/mnt
Suhu : 36,4oC
45
20-12-2019 S: Kelompok 5
- Klien mengatakan badan nya
10. 15 WIB IV sudah tidak terasa lemas
- Klien mengatakan sesak
nafas berkurang
- Klien mengatakan aktivitas
sudah dapat dilakukan seperti
turun dari tempat tidur
O:
- Klien tampak rileks
- Klien sudah dapat turun dari
tempat tidur
- Klien terpasang drain
nefrostomy pada bagian
pinggang kanan dan kiri
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 23 x/mnt
S : 36,4o C
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
46
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah hasil dari perkembangan dan
ketidakmampuan kembalinya fungsi nefron. Gejala klinis yang serius sering tidak
terjadi sampai jumlah nefron yang berfungsi menjadi rusak setidaknya 70-75% di
bawah normal. Bahkan, konsentrasi elektrolit darah relatif normal dan volume
cairan tubuh yang normal masih bisa di kembaikan sampai jumlah nefron yang
berfungsi menurun di bawah 20-25 persen.(Guyton and Hall, 2014).
Penyebab tersering terjadinya CKD adalah diabetes dan tekanan darah tinggi,
yaitu sekitar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney Foundation, 2015).
Keadaan lain yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal diantaranya adalah
penyakit peradangan seperti glomerulonefritis, penyakit ginjal polikistik,
malformasi saat perkembangan janin dalam rahim ibu, lupus, obstruksi akibat batu
ginjal, tumor atau pembesaran kelenjar prostat, dan infeksi saluran kemih yang
berulang.
Diagnosis keperawatan yang diambil pada kasus ini ada 4 yaitu :
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan ciaran dipleura
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan retensi natrium
3. Nyeri berhubungan dengan post operasi nefrostomy
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
B. SARAN
Untuk para pembaca disarankan menjaga kesehatan dengan pola hidup yang
sehat, rutin memeriksakan kesehatan.
47