Anda di halaman 1dari 2

Forwan Bisa Jadi Frontliner Bagi Wartawan Hiburan

Waktu berlalu dengan cepat. Tiba-tiba saja Forum Wartawan (Forwan) sudah merangkak
melepas masa balita. Meski nama Forwan, yang merupakan wadah wartawan Hiburan, belum
banyak terdengar di masyarakat – tidak seperti nama SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) Atau
Seksi-seksi lain di bawah PWI Jaya.
Saya sendiri sempat aware ketika di awal pembentukannya, sejumlah Seleb ikut meng-endorse
dan bergabung dalam susunan pengurus. Hal yang jamak, karena ini adalah bentuk mutual
benefit antara selebritis dan wartawan, yang bertujuan meningkatkan kualitas pemberitaan, yang
otomatis akan meningkatkan mutu wartawan hiburan.
Sentuhan saya dengan Forwan baru terjadi hampir 6 bulan lalu. Bukan karena saya juga mantan
wartawan (olahraga), tetapi karena posisi pekerjaan saya saat ini di dunia televisi. Secara pribadi,
sebenarnya sudah bersinggungan dengan wartawan senior – yang banyak berasal dari Kampus
Tercinta IISIP – dan ada Pengurus Forwan yang terlibat dalam Panitia ajang penghargaan bagi
insan film “Usmar Ismail Award” 2016.
Bagi saya, di era digital ini, peran Forwan sangat nyata dibutuhkan. Pendekatan gaya dan
kecepatan penulisan berita sudah mengalami perubahan drastis. Kedalaman sebuah peristiwa
menjadi nomor sekian ketimbang apa yang terjadi. Metodelogi penulisan pun tidak memerlukan
banyak riset dan menguak data – kecuali apa yang terjadi thok ! Tulisan yang panjang,
mendalam dan disertai data untuk menguatkan sebuah tulisan berita sudah ‘bukan musimnya
lagi’. Sekarang yang penting adalah cukup 3 alinea dengan menyajikan “apa yang terjadi” sudah
lebih dari cukup. Dan, jika masih ada sebuah angle yang masih terkait, dapat dibuat dengan judul
yang lain dan ditambah dengan isi berita sebelumnya. Semua demi kecepatan semata. Hal ini
juga terjadi dalam penulisan berita hiburan. Para wartawan itu, seakan berlomba cepat dengan
para netizen di sosial media.
Dengan kondisi pola pemberitaan era digital ini, Forwan jelas sangat strategis. Ia menjadi
frontliner dalam membimbing para wartawan hiburan, dalam hal ini. Bahwa dalam dunia
kewartawanan di Tanah Air ada PWI dan AJI – dan IJTI untuk para wartawan elektronik –, saya
rasa Forwan adalah ujung tombak dalam mengarahkan kualitas wartawan hiburan. Karena
Forwan lebih egaliter. Pengurus Forwan adalah para wartawan lapangan. Bukan lagi yang
menduduki posisi Board dalam sebuah perusahaan media cetak dan elektronik (TV).
Sebagai Direktur Produksi TRANSI7, jujur saja, saya mengharapkan Forwan dapat menjadi
partner dalam 2 hal :

1. Pengembangan kualitas para jurnalis yang terlibat dalam program infotainment khususnya –
dan media cetak infotainment, secara jumlah terhitung jari, pada umumnya. Bagi saya, dengan
latar belakang wartawan era 1990-an dengan didikan PWI, memperhatikan bahwa berita hiburan
lebih ngejual sebuah (isu) hiburan – baik terkait seleb atau peristiwa yang terjadi – dari sisi
sensasi. Padahal sebuah angle isu, dapat dikemas lebih ngejual ketimbang sebuah sensasi.

Jadi kehadiran Forwan dapat menjadi organisasi yang mengedukasi dan eloborasi bagi para
wartawan hiburan. Saya percaya bahwa Forwan memiliki pelatihan dan workshop bagi para
anggotanya.

2. Forwan dapat menjadi partner dalam menciptakan program-program hiburan televisi. Meski
ada sebuah ajang yang tidak terealisasi dengan TRANSI7, namun ini menunjukan bahwa Forwan
potensial untuk menjalin kerjasama dalam melahirkan sebuah program hiburan – tak terbatas
infotainment, bisa musik dan film. Selama konten menarik, kenapa tidak ? Apalagi Forwan
memiliki akses dan data base yang kuat terkait selebriti di Tanah Air.

Bahkan dalam gambaran besar saya, karena Forwan tidak terikat atau jadi underbouw dari PWI,
AJI dan IJTI, maka Forwan dapat juga membangun sebuah ruang guna mengkaryakan kembali
anggota-anggota Forwan yang telah pensiun atau undur diri dari perusahaan media untuk
menjadi provider konten – sebagai penulis lepas atau kontrak – untuk program infotainment di
Production House dan TV. Mereka bisa jadi Koordinator Liputan, Reporter, Kontributor atau
Editor naskah sesuai kapasitas. Bahkan bisa membantu sebagai penulis untuk media sosial dan
web yang dimiliki TV-TV.

Bila Forwan dalam perjalanan usia akan menjadi organisasi yang mumpuni dalam menciptakan
kualitas wartawan hiburan, karakter dan tampilan wartawan hiburan yang kian matang dan
menciptakan program hiburan yang menarik.
Selamat ulang tahun ke-5, Forwan. Salam bahagia untuk Pengurus Forwan beserta anggota.
Terus menggapai prestasi dan menjaga martabat profesi.

Anda mungkin juga menyukai