Anda di halaman 1dari 7

POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

BAB I

TINJAUAN MANAJEMEN STRATEGIS

TUJUAN UMUM :
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, tujuan, serta manfaat dan resiko dari
manajemen strategis.

MATERI :
I.1. Pengertian Manajemen Strategis
I.2. Tujuan Manajemen Strategis
I.3. Perkembangan Konsep Manajemen Strategis
I.4. Model Manajemen Strategis
I.5. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategis

HASIL BELAJAR :
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian manajemen strategi
2. Menjelaskan tujuan penerapan manajemen strategi
3. Menggambarkan perkembangan konsep manajemen strategi
4. Menjelaskan model-model manajemen strategi
5. Menjelaskan manfaat dan resiko penerapapan manajemen strategi

I.1 Pengertian Manajemen Strategis


Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena berlangsung terus
menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan
bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya
ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun
eksternal selalu berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain manajemen strategi dimaksudkan agar organisasi menjadi
satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah
organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya
dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang
memuaskan.

Buku Ajar : Manajemen Strategis 1


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

Berikut ini defenisi manajemen strategi yang dikemukakan beberapa ahli :


 Barney, (2007);
Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai proses pemilihan
dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi sumber daya yang
memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.
 Grant, (2008);
Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber
daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan. Dengan kata lain,
manajamen strategis terlibat dengan pengembangan dan implementasi strategi-strategi
dalam kerangka pengembangan keunggulan bersaing.
 Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006);
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi
apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang
bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa
ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan
pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-
perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan
nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
 David (2005) ;
Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
 Hunger dan Wheelen (2006)
Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan
dalam jangka panjang.
Dalam manajemen strategis yang baru, Mintzberg mengemukakan 5 P yang sama
artinya dengan strategi, yaitu: perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), perspektif
(perspective), dan permainan atau taktik (play).
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah
organisasi untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi tidak selamanya
merupakan perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan, akan tetapi strategi
juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan di masa lampau, misalnya pola
prilaku bisnis yang telah dilakukan dimasa lampau. Contoh: McDonals yang memegang
teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan dan kebersihan, dan
itulah strategi perusahaan McDonalds. Contoh lain yang sejak awal secara konsisten
menjual mobil mahal atau disebut dengan “ High-end strategy”, seperti Mercedes Benz
dan BMW.
2. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola (strategy is patern) yang selanjutnya
disebut sebagai “ intended strategy” , karena belum terlaksana dan beroorientasi ke masa
depan. Atau disebut juga sebagai “realized strategy” karena telah dilakukan oleh
organisasi.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Strategy is position, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju.
Contoh, Perusahaan Rokok Gudang Garam dan Jarum Filter merupakan perusahaan
rokok yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia. Strategi sebagai posisi
menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk

Buku Ajar : Manajemen Strategis 2


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek
lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah Perspektif (perspective)
Jika dalam P ke dua dan ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka
sebailiknya dalam persepektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam
organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi.
5. Strategi adalah Permainan (Play)
Keempat definisi strategi di atas nampak saling berlawanan. Definisi yang kelima adalah
lebih independen, yaitu “strategy is play”. Strategi adalah manuver tertentu untuk
memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merk , misalnya meluncurkan merk kedua agar
posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merk-merk pesaing akan sibuk
berperang melawan merk kedua tadi.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan
mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan,
pesaing dan rencana produk kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen
strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
- Formulasi Strategi, yang meliputi :
• Pengembangan misi dan tujuan jangka panjang
• Mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan
organisasi
• Pengembangan alternatif-alternatif strategi
• Penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
- Implementasi strategi, yang meliputi :
• Penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan,
• Kebijakan organisasi,
• Memotivasi anggota
• Mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
- Evaluasi dan Pengendalian Sstrategi, yang meliputi :
• Usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan
strategi,
• Mengukur kinerja individu dan organisasi
• Mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen strategis memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek
pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari
sebuah organisasi.
Strategis selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen
yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut
maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategis.

Buku Ajar : Manajemen Strategis 3


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

I.2. Tujuan Manajemen Strategis


Tujuan sebuah perusahaan menerapkan sistem manajemen strategis juga sebagai berikut :
1. Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi
Perusahaan dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua
pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat
dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
2. Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi
Perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan,
pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan
perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan.
3. Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata
Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan
dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka
waktu/berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari
ini dan hari esok.
4. Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas
Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap
kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian
yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.

I.3. Perkembangan Konsep Manajemen Strategis


Pada mulanya konsep strategi digunakan untuk kepentingan militer, yaitu suatu cara,
seni, rencana, siasat (trick) yang digunakan untuk mengalahkan musuh dan untuk memengkan
perang serta untuk mengatasi konflik. Pada tahun 60-70 an, diadopsi dalam dunia bisnis, dan
semua konsep dugunakan dalam manajemen stratejik; seperti Misi (Mission), tujuan (Goal) ,
SWOT Analysis, sasaran (Objective) dan Strategy. Jika dalam dunia militer, strategi
dugunakan untuk mengalahkan musuh dan memenangkan perang, sedangkan dalam dunia
bisnis, manajemen stategi digunakan untuk memengkan persaingan. Dilihat dari tujuannya,
baik dalam dunia militer muapun bisnis tidak dikehedaki adanya konflik/pertempuran, tetapi
mereka bertujuan untuk mendapatkan daerah kekuasaan (territory) dan pangsa pasar (market
share).
Kini, konsep strategi banyak digunakan bukan saja pada kepentingan militer, tetapi
berlaku pada semua tingkatan organisasi, baik organisasi pencari laba maupun organisasi
nirlaba, swasta ataupun pemerintah.
Hunger dan Wheelan (Ismail, 2012), menjelaskan perkembangan konsep manajemen
strategis melalui empat tahap sebagai berikut:
 Perencanaan keuangan dasar:
Pada tahap ini manajer mulai membuat perencanaan yang serius terutama pada saat mereka
diminta mengajukan anggaran yang serius untuk tahun berikutnya.
 Perencanaan berbasis peramalan:
Karena pembuatan anggaran tahunan dianggap kurang berguna dalam menstimulasi
perencanaan jangka panjang, maka para manajer selanjutnya berupaya untuk mengajukan
rencana dalam waktu lima tahun mendatang.

Buku Ajar : Manajemen Strategis 4


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

 Perencanaan strategis:
Frustasi dengan situasi konflik politik di dalam perusahaan, sementara pada saat yang sama
diperoleh suatu kenyataan bahwa rencana lima tahunan yang dibuat tidak berjalan efektif,
maka manajemen puncak kemudian mengambil kendali terhadap proses perencanaan
dengan memulai kegiatan perencanaan strategis.
 Manajemen strategis:
Menyadari bahwa rencana strategis terbaikpun tidak akan berguna tanpa adanya input dan
komitmen dari manajer di level yang lebih rendah, maka manajer puncak pada tahap
selanjutnya membentuk kelompok perencanaan yang terdiri dari para manajer dan
karyawan kunci pada berbagai jenjang manajemen yang berasal dari berbagai departemen
dan kelompok kerja. Mereka mengembangkan dan mengintegrasikan serangkaian rencana
strategis dengan tujuan mencapai tujuan utama perusahaan. Konsep manajemen strategis
memperoleh momentum keberhasilan sebagai model pengembangan strategi perusahaan di
era tahun 1990-an di mana banyak perusahaan berskala besar merasakan manfaat dari
penerapan manajemen strategis.

I.4. Model Manajemen Strategis


Manajemen Strategis dapat dirumuskan dalam berbagai model, antara lain :
a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang keadaan di masa
datang yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang
paling atas sampai yang paling bawah. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai
visi agar visi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi
dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan
menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya
kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi
lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan
mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat
konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman
lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan
dapat diketahui. Selain itu, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan
memanfaatkannya agarperusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi.
Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya.
Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi.
Namun ada sejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini
dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini
dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok
strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand
strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu.
d. Sasaran Jangka Panjang

Buku Ajar : Manajemen Strategis 5


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang


memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atau belum
diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai
dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka
panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke
dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara
berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran
jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan
identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi penuntun dalam
melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja,
melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Dalam organisasi perusahaan
yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, SDM,
produksi dan operasi, serta bidang pemasaran.
f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-
asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari
strategi dan kebijakan perusahaan. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk
lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya
didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika
hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya
penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau
oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang

I.5. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategis


Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen
strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.

Buku Ajar : Manajemen Strategis 6


POLNAM PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN

7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi


8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategis akan menimbulkan
beberapa resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik,
yaitu:
1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategis mungkin
mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya
maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang
diambil dalam proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan strategi
karena tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.

Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau
memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
- Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat
mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
- Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji mereka
terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya.
- Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau
peningkatan dalam ganjaran.

Latihan Soal :

I.1. Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson , apa yang
dimaksudkan dengan manajemen strategis?
I.2. Apa saja yang menjadi tujuan penerapan manajemen strategis?
I.3. Perkembangan konsep manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen melalui 4
tahapan. Sebutkan dan jelaskan
I.4. Sebutkan model-model manajemen strategis!.

Buku Ajar : Manajemen Strategis 7

Anda mungkin juga menyukai