Anda di halaman 1dari 26

Dr.

Nindyo Cahyo Kresnanto


Terminal Halte

Bandara

Pelabuhan
Simpul Tranportasi
Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang
berfungsi sebagai pelayanan umum.
Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan
pengoperasian Ialu lintas.
Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem
transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan
barang.
Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi
efisiensi kehidupan kota.
Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan
menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan
ke moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan
fasilitas parkir kendaraan pribadi.
Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan
manajemen untuk menata lalu lintas dan angkutan serta menghindari
dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali
kendaraan umum.
Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah untuk pengaturan
operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus
dan sebagai fasilitas pangkalan.
Terminal Penumpang, adalah prasarana transportasi
jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan
penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta pengaturan kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum.
Terminal Barang, adalah prasarana transportasi jalan
untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta
perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi.
Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi melayani
kendaraan umum untuk Angkutan antar kota antar provinsi
(AKAP), angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP),
angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Terminal Penumpang Tipe B, berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam
propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.
Terminal Penumpang Tipe C, berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
Rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari
rencana umum jaringan transportasi jalan.
Rencana umum tata ruang.
Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal.
Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda.
Kondisi topografi, lokasi terminal.
Kelestarian lingkungan.
Terletak di Ibukota Propinsi, Kotamadya atau Kabupaten dalam
jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan
lintas batas negara.
Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya
kelas IIIA.
Jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-
kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan
50 km di pulau lainnya. Luas lahan yang tersedia sekurang-
kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera,
dan 3 ha di pulau lainnya.
MASUK & KELUAR
AKAP

PARKIR

IST SOPIR
AKAP

TURUN
AKAP
MASUK & KELUAR

TURUN NAIK IST SOPIR


AK & ADES
AK & ADES

Sirkulasi
NAIK Dan R. Tunggu

PARKIR
AKDP

MASUK & KELUAR


ADES

NAIK
AK & ADES

ADM
PARKIR

AKDP
NAIK
AK
Sirkulasi TURUN
IST SOPIR AKDP
KIOS KIOS

PARKIR
SEPEDA MOTOR

KENDARAAN
PRIBADI
PARKIR

PARKIR
TAXI

MASUK & KELUAR


KEND PRIBADI
Terletak di Kotamadya atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek
AKDP.
Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-
kurangnya kelas IIIB.
Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal
tipe A, sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa, 30 km di pulau
lainnya.
Tersedia luas lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau
Jawa dan Sumatera, dan 2 ha di pulau lainnya.
Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal,
sekurang-kurangnya berjarak 50 meter di Pulau Jawa dan 30 meter di
pulau lainnya.
MASUK & KELUAR
ADES

PARKIR

IST SOPIR
ADES

TURUN
ADES
MASUK & KELUAR

TURUN NAIK IST SOPIR


AK
Sirkulasi
Dan R. Tunggu
AK

PARKIR
AKDP

MASUK & KELUAR


NAIK
NAIK
ADM
PARKIR

AKDP
AK

Sirkulasi TURUN
IST SOPIR AKDP
KIOS KIOS

PARKIR
SEPEDA MOTOR

KENDARAAN
PRIBADI
PARKIR

PARKIR
TAXI

MASUK & KELUAR


KEND PRIBADI
Terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan
dalam jaringan trayek angkutan pedesaan.
Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan
paling tinggi IIIA. Tersedia lahan yang sesuai dengan
permintaan angkutan.
Mempunyai jalan akses masuk atau keluar ke dan dari
terminal, sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas
sekitar terminal.
MASUK ADES

IST SOPIR
TURUN

UMUM
FAS.
WARUNG
PARKIR
ADES

KIOS &
NAIK

KANTOR ADM
Sirkulasi
Dan R. Tunggu
KELUAR ADES

PARKIR
SEPEDA MOTOR

KENDARAAN
PRIBADI
PARKIR

PARKIR
TAXI

MASUK & KELUAR


KEND PRIBADI
Sirkulasi lalu lintas

• Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar, dan dapat bergerak dengan
mudah.
• Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan umum harus terpisah
dengan keluar masuk kendaraan.
• Kendaraan di dalam terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak
perlu.

PARAMETER
• Jumlah arah perjalanan.
• Frekuensi perjalanan.
• Waktu yang diperlukan untuk
turun/naik penumpang.
Fasilitas penunjang sebagai fasilitas
Fasilitas utama terminal
pelengkap lain
• Jalur pemberangkatan kendaraan • kamar kecil/toilet.
umum. • Musholla.
• Jalur kedatangan kendaraan umum. • kios/kantin.
• Tempat tunggu kendaraan umum. • ruang pengobatan.
• Tempat istirahat sementara kendaraan • ruang informasi dan pengaduan
umum. telepon umum.
• Bangunan kantor terminal. • tempat penitipan barang.
• Tempat tunggu penumpang dan/atau • Taman
pengantar, menara pengawas, loket
penjualan karcis, rambu-rambu, dan
papan informasi, yang memuat
petunjuk jurusan, tarip dan jadwal
perjalanan, pelataran parkir kendaraan
pengantar dan taksi.
Turun naik penumpang dan parkir
Luas Bangunan ditentukan
bus harus tidak menggangu
menurut kebutuhan pada jam
kelancaran sirkulasi bus dan
puncak berdasarkan kegiatan
dengan memperhatikan keamanan
adalah:
penumpang
• Kegiatan sirkulasi penumpang,
pengantar, penjemput, sirkulasi
barang dan pengelola terminal.
• Macam tujuan dan jumlah trayek,
motivasi perjalanan, kebiasaan
penumpang dan fasilitas
penunjang.
AKAP

ISTIRAHAT SOPIR
PARKIR AKAP

DATANG/TURUN
TAMAN

BERANGKAT/
DATANG/TURUN NAIK ISTIRAHAT SOPIR

AK & SIRKULASI
ADES DAN R. TUNGGU

BERANGKAT/

PARKIR AKDP
NAIK
SIRKULASI SIRKULASI

BERANGKAT/
DAN DAN
PARKIR AK &

NAIK R. TUNGGU R. TUNGGU


ADES

LANTAI I
FAS. UMUM, MUSHOLA, LAV, KIOS
SIRKULASI
AKDP
LANTAI II
KANTOR ADMINISTRASI

DATANG/TURUN
ISTIRAHAT SOPIR
LANTAI III
TRAVEL JIKA PERLU PARKIR KEND.
PRIBADI
SPD MOTOR
PARKIR

PARKIR TAXI

KEND. PRIBADI
DAN TAXI
ADES

ISTIRAHAT SOPIR
PARKIR ADES

DATANG/TURUN
TAMAN

BERANGKAT/
DATANG/TURUN NAIK ISTIRAHAT SOPIR

SIRKULASI
AK DAN R. TUNGGU

BERANGKAT/

PARKIR AKDP
NAIK
SIRKULASI SIRKULASI

BERANGKAT/
DAN DAN
PARKIR AK

NAIK R. TUNGGU R. TUNGGU

LANTAI I
FAS. UMUM, MUSHOLA, LAV, KIOS
SIRKULASI
AKDP
LANTAI II
KANTOR ADMINISTRASI

DATANG/TURUN
ISTIRAHAT SOPIR
LANTAI III
TRAVEL JIKA PERLU PARKIR KEND.
PRIBADI
SPD MOTOR
PARKIR

PARKIR TAXI

KEND. PRIBADI
DAN TAXI
Terminal tipe A
50 - 100 kendaraan/jam.
Terminal tipe B
25 - 50 kendaraan/jam.
Terminal tipe C
25 kendaraan/jam.
Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C
Fungsi Terminal Melayani kendaraan umum untuk Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar Melayani angkutan pedesaan
(KM 31 TH 1995) angkutan antar antar propinsi dan atau dalam propinsi, angkutan dan angkutan pedesaan
Pasal 2 angkutan lintas batas negara, angkutan
antar dalam propinsi, angkutan dan
angkutan pedesaan
Fasilitas Terminal Jalur Pemberangkatan dan Kedatangan Jalur Pemberangkatan dan Kedatangan Jalur Pemberangkatan dan
(KM 31 TH 1995) Tempat Parkir Tempat Parkir Kedatangan
Pasal 3 Kantor Terminal Kantor Terminal Kantor Terminal
Tempat Tunggu Tempat Tunggu Tempat Tunggu
Menara Pengawas Menara Pengawas Rambu-rambu dan Papan
Loket Penjualan Karcis Loket Penjualan Karcis Informasi
Rambu-rambu dan Papan Informasi Rambu-rambu dan Papan Informasi
Pelataran Parkir Pengantar atau Taksi Pelataran Parkir Pengantar atau Taksi
Lokasi Terminal Terletak dalam jaringan trayek antar antar Terletak dalam jaringan trayek antar dalam Terletak di dalam wilayah
(KM 31 TH 1995) propinsi dan/atau angkutan lintas batas propinsi kabupaten DTII dan dalam
Pasal 11,12 dan 13 negara Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan jaringan trayek pedesaan
Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B Terletak di jalan arteri dengan
sekurang-kurangnya kelas IIIA Jarak antar dua terminal penumpang tipe A kelas jalan sekurang-kurangnya
Jarak antar dua terminal penumpang tipe dengan B sekurang-kurangnya 15 Km di Pulau kelas III C
A sekurang-kurangnya 20 Km di Pulau Jawa Luas lahan yang tersedia sesuai
Jawa Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 3 dengan permintaan angkutan
Luas lahan yang tersedia sekurang- ha Mempunyai akses jalan masuk
kurangnya 5 ha Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar atau jalan keluar ke dan dari
Mempunyai akses jalan masuk atau jalan ke dan dari terminal dengan jarak sekurang- terminal sesuai dengan
keluar ke dan dari terminal dengan jarak kurangnya 50 m kebutuhan
sekurang-kurangnya 100 m
Instansi Penetap Lokasi Dirjend HubDar setelah mendengar Gubernur setelah mendengar pendapat dan Bupati setelah mendengar
Terminal pendapat Gubernur dan Kepala Kanwil Kepala Kanwil DepHub dan mendapat pendapat dan Kepala Kanwil
(KM 31 TH 1995) DepHub setempat persetujuan dari Dirjend DepHub dan mendapat
Pasal 14 persetujuan dari Gubernur
Penyelenggara Terminal Direktorat Jenderal Gubernur Bupati
(KM 31 TH 1995)
Pasal 17
Buat makalah tentang Bandara? (Jenis, fasilitas yang
perlu/bagian-bagian bandara, analisa kebutuhan fasilitas)
Buat makalah tentang Pelabuhan? (Jenis, fasilitas yang
perlu/bagian-bagian pelabuhan, analisa kebutuhan
fasilitas)
Buat makalah tentang sistem trayek bus? (Jenis trayek,
bagaimana menentukan trayek)
Buat makalah tentang tarif dan penjadwalan angkutan bus?

Anda mungkin juga menyukai