Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. System syaraf pusat


1. Pengertian System saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Disebut “pusat” karena sistem tersebut sebagai pusat informasi dan koordinasi
seluruh tubuh. Infeksi sistem saraf pusat disebabkan oleh infeksi virus maupun
bakteri yang dapat menyerang meninges atau selaput pembungkus otak
(meningitis) atau otak (ensefalitis).
2. Gejala

Gejala yang ditimbulkan infeksi sistem saraf pusat berbeda-beda


berdasarkan usia. Pada bayi, gejalanya termasuk:

a. Suhu tubuh terlalu tinggi atau rendah


b. Masalah makan (menolak makan)
c. Muntah
d. Rewel berlebihan atau menangis
e. Memukul bibir, mengunyah tanpa sadar, menatap ke arah yang berbeda,
kejang
f. Lesu
g. Jika meningitis (radang selaput otak) menjadi parah, bintik-bintik di tulang
tengkorak (disebut fontanel) dapat membengkak karena tekanan di dalam
tengkorak meningkat.

Pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala meningitis termasuk:

a. Demam
b. Sakit kepala
c. Muntah
d. Sakit tenggorokan, batuk, hidung ingusan
e. Leher kaku
f. Kebingungan atau penurunan kesadaran
g. Sensitivitas terhadap cahaya
h. Sakit punggung
i. Beberapa orang memiliki gejala stroke, termasuk lumpuh
j. Kejang

Meningitis dapat menyebabkan koma hingga kematian dalam beberapa


jam jika tidak mendapatkan perawatan segera.

3. Penyebab
Virus yang menginfeksi sistem saraf pusat misalnya virus herpes,
arbovirus, virus coxsackie, echovirus, dan enterovirus. Virus dapat merusak
sistem saraf pusat melalui 2 cara, yaitu dengan menginfeksi otak secara
langsung dan menyebabkan bengkak di otak, maupun dengan menginfeksi
bagian tubuh lain sehingga mengganggu daya tahan tubuh dan merusak saraf.
Pada bayi, bayi dapat terinfeksi virus karena kontak dengan jalan lahir yang
terinfeksi virus, maupun menghirup droplet atau percikan yang mengandung
virus.
Infeksi sistem saraf pusat juga dapat disebabkan oleh bakteri. Jenis
bakteri yang dapat menyerang sistem saraf pusat berbeda beda tergantung usia,
rute infeksi, dan daya tahan tubuh seseorang. Pada bayi dan anak -anak, infeksi
dapat disebabkan karena bakteri Streptococcus agalactiae, Escherichia coli,
Listeria monocytogenes. Jika bayi terkena infeksi dalam 48 jam setelah lahir,
biasanya infeksi tersebut didapatkan dari ibunya. Pada remaja dan dewasa,
infeksi biasanya disebabkan karena bakteri Neisseria meningitidis (sangat
menular melalui pernapasan), dan Streptococcus pneumoniae. Selain
itu, Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan meningitis yang
parah.Selain virus dan bakteri, meningitis juga dapat disebabkan karena jamur.

4. Diagnosis
Untuk mendiagnosis infeksi sistem saraf pusat, pemeriksaan yang dapat
dilakukan berupa:

a. Pemeriksaan lumbal pungsi (spinal tap) dengan memasukkan jarum ke


dasar tulang belakang untuk mengambil sampel cairan serebrospinal yang
mengelilingi otak dan tulang belakang. Cairan diperiksa untuk melihat jenis
infeksi apa yang menyebabkan meningitis
b. Tes darah untuk melihat penyebab infeksi
c. Elektroensefalografi, pemeriksaan gelombang otak untuk mendiagnosis
ensefalitis yang disebabkan karena herpes virus
d. Tes pencitraan MRI atau CT scan mungkin dibutuhkan untuk
mengonfirmasi diagnosis

B. Infeksi system saraf puasat (SSP)


1. definisi
Infeksi adalah invasi dan multiplikasi mikro-organisme di dalam jaringan tubuh. Infeksi
susunan saraf pusat ialah invasi dan multiplikasi mikro-organisme di dalam susunan saraf pusat.
Infeksi pada sistem saraf pusat dapat melibatkan meningen (meningitis) atau substansi otak itu
sendiri (ensefalitis) atau keduanya (meningoencephalitis). (Somand, 2008)
2. klasifikasi

Infeksi dari sistem saraf diklasifikasikan menurut jaringan yang terinfeksi menjadi (1)
infeksi meningeal (meningitis), yang mungkin melibatkan dura terutama (pachymeningitis) atau
pia-arachnoid (leptomeningitis) dan (2) infeksi pada parenkim otak dan spinalis (ensefalitis atau
myelitis). Dalam banyak kasus, dapat terjadi keterlibatan pada meningen dan parenkim otak
(meningoensefalitis). Selain itu, infeksi dapat bersifat akut atau kronis. (Somand, 2008)

Menurut De Vivo (2003), infeksi pada sistem saraf pusat juga dapat diklasifikasikan
menurut etiologi agen infeksi. Misalnya:

a. Infeksi viral
b. Infeksi bakteria
c. Infeksi parasite
d. Infeksi jamur
3. infeksi pada selaput pembungkus otak (meningitis) atau otak (ensefalitis).
a. infeksi pada selaput pembungkus otak (menis)ngiti
Definisi
Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang
tipis/encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung
disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau proto!oa yang dapat terjadi secara
akut dan kronis. Meningitis adalah infeksi yang menular. Sama seperti flu,
pengantar virus meningitis berasal dari cairan yang berasal dari tenggorokan
atau hidung. Virus tersebut dapat berpindah melalui udara dan menularkan
kepada orang lain yang menghirup udara tersebut. Meningitis adalah
peradangan atau inflamasi pada selaput otak "meninges termasuk duramater,
arachnoid dan piamater yang melapisi otak dan medulla spinalis yang dapat
disebabkan oleh beberapa etiologi "infeksi dan noninfeksius dan dapat
diidentifikasi oleh peningkatan kadar leukosit dalam likour cerebrospinal..
Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan
pasien dengan meningitis mepunyai faktor prediposisi seperti fraktur tulang
tengkorak, infeksi, operasi otak atau sumsum tulang belakang. "rathenurse,
penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas1
Pneumococcus, Meningococcus, Hemophiinfluenza, Staphylococcus,
E.coli,Salmonella
Penyebab tersering dari meningitis adalah mikroorganisme seperti bakteri,
virus, parasit dan jamur. Mikroorganisme ini menginfeksi darah dan likour
serebrospinal. Meningitis juga dapat disebabkan oleh penyebab noninfeksi,
seperti pada penyakit AIDS, keganasan, diabetesmellitus, cedera fisik atau obat -
obatan tertentu yang dapat melemahkan sistem imun.

a. Virus
Meningitis Virus umumnya tidak terlalu berat dan dapat sembuh secara alami
tanpa pengobatan spesifik. Kasus meningitis Virus di Amerika Serikat terutama
selama musim panas disebabkan oleh entero virus walaupun hanya beberapa
kasus saja yang berkembang menjadi meningitis. Infeksi Virus lain, yakni
1.Virus Mumps

2. Virus Herpes, termasuk Epstein-Barr Virus, herpes simpleks varicella zoster,


Measles, and influenza.

3.Virus yang menyebar melalui nyamuk dan serangga lainnya (Arbviruses)

4.Kasus yang lain yang jarang yakni LCMV(lymphocytic choriomeningitis


virus) disebarkan melalui tikus.

b. Bakteri

Bakteri adalah satu penyebab utama meningitis bakteri pada anak-anak dan
orang dewasa muda di Amerika Serikat adalah bakteri
Neisseria meningitidis. Meningitis disebabkan ole bakteri ini dikenal sebagai
penyakit meningokokus. Bakteri penyebab meningitis bervariasi menurut
kelompok umur.
selama usia bulan pertama, bakteri yang menyebabkan meningitis pada bayi
normal merefleksikan flora ibu atau lingkungan bayi tersebut yaitu,
(Streptococcus group B, Basili enterik gram negatif, dan listeria
monocytogenes) Meningitis pada kelompok ini kadang- kadang dapat karena
Haernophilus influenzae dan patogen lain ditemukan pada penderita yang lebih
tua.

Meningitis pada anak usia 2 bulan < 12 tahun biasanya karena H.influenzae
tipe B, Streptococcus pneumoniae, atau Neisseria meningitidis Penyakit yang
disebabkan oleh influen!ae tipe 9 dapat terjadi disegala umur tapi seringkali
terjadi sebelum usia 2 tahun.
klebisella, Enterobacter, Pseudomonas, Treponema pallidum
dan Mycobacterium tuberculosis dapat juga mengakibatkan meningitis.
Citrobacter diversus merupakan penyebab abses otak yang penting.
c. Jamur
Jamur yang menginfeksi manusia terdiri dari 2 kelompok yaitu, jamur patogenik
dan opportunistik. Jamur patogenik adalah beberapa jenis spesies yang dapat
menginfeksi manusia normal setelah inhalasi atau inflantasi spora. Secara
alamiah, manusia dengan penyakit kronis atau keadaan gangguan imunitas
lainnya lebih rentan terserang infeksi jamur dibandingkan manusia normal.
Jamur patogenik menyebabkan histiplasmosis, "lastoycosis, coccidiodomycosis
dan paracoccidiodomycosis
Kelompok kedua adalah kelompok jamur opportunistik. Kelompok ini tidak
menginfeksi orang normal. Penyakit yang termasuk disini adala aspergilosis,
candidiasis, cryptococcosis, mucormycosis Phycomycosis dan nocardiosis.
infeksi jamur pada susunan saraf pusat dapat menyebabkan meningitis akut,
subakut dan kronik. Biasanya sering pada anak dengan imunosupresif terutama
anak dengan leukimia dan asidosis. Dapat juga pada anak yang imunokompeten.
cryptococcus neoformasus dan coccidioides immitis adalah penyebab utama
meningitis jamur pada anak imunikpmpeten. candida sering pada anak dengan
imunosupresi dengan penggunaan antibiotik multiple, penyakit yang
melemahkan, resipien trnasplant dan neonatus kritis yang menggunakan kateter
vaskular dalam jangka waktu lama. Faktor resiko utama untuk meningitis adalah
respon imunologi terhadap spesifik yang lemah terkait dengan umur muda.
Resiko terbesar pada bayi (1-12 bulan) 95% terjadi antara 1 bulan dan 5 tahun,
tetapi meningitis dapat terjadi pada setiap umur. Resiko tambahan adalah
kolonisasi baru dengan bakteri patogen, kontak erat dengan individu yang
menderita penyakit infasif, perumahan padat penduduk, kemiskinan, ras kulit
hitam, jenis kelamin laki-laki dan bayi.

PATOFISIOLOGI
Meningitis pada umumnya sebagai akibat dari penyebaran penyakit di organ
atau jaringan tubuh yang lain. Virus / bakteri menyebar secara hematogen
sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit laringitis, Bonsilitis,
pneumonia, bronchopneumonia dan endokarditis. Penyebaran bakteri/virus
dapat pula secara perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan ya ng
ada di dekat selaput otak, misalnya abses otak, Ctitis Media, Mastoiditis,
trombosis sinus kavernosus dan snusitis. Penyebaran kuman bisa juga terjadi
akibat trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak. invasi
kuman-kuman ke dalam ruang subaraknoid menyebabkan reaksi radang pada
pria dan araknoid CSS (cairan serebrospinal) dan sistem ventrikulus.
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami
hiperemi dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel -sel leukosit
polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat.
Selama beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam
minggu kedua selsel plasma. Eksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan,
bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di
lapisaandalam terdapat makrofag.
Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena- vena di korteks dan
dapat menyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi
neuronneuron. Brombosis serta organisasi eksudat perineural yang
fibrinopurulen menyebabkan kelainan kraniales. Pada Meningitis yang
disebabkan oleh virus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri.

Anda mungkin juga menyukai