Bab ini berisi penjelasan tentang konsep dan teori-teori dari setiap objek
penelitian yang akan diteliti. Teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah
berkaitan dengan informasi dan komunikasi. Menurut Whitten dan Bentley (2004:
processes, and information technology that interact to collect, process, store, and
demikian sistem informasi adalah suatu pengaturan dari orang-orang, data, proses,
mendukung organisasi.
kendali, sistem informasi dapat juga membantu para manajer dan karyawan untuk
kumpulan dari subsistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan
dari input (masukan), proses, output (keluaran). Yang mengubah data menjadi suatu
bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik maupun non
fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk
2013:52; Laudon dan Laudon, 2004:9; Whitten dan Bentley, 2004: 12)
2.1.1.2 Manfaat Sistem Informasi
informasi tersebut. Manfaat sistem informasi adalah untuk efisiensi dan efektivitas
umum dari sistem informasi menurut Mardi (2011:4) yaitu sebagai berikut :
1) The people who operate the system and perform various functions.
2) The procedure, both manual and automated, involved in collecting,
processing, and storing data about the organization activities.
3) The data about the organization business process
4) The software used to process the organization data.
5) The information technology infrastructure, including computers,
peripheral device, and network communications devices.
6) Internal control and security measure of data accounting information
systems.
Ada pun penjelasan mengenai komponen sistem informasi yang telah diuraikan
diandalkan.
lainnya dari tugas-tugas yang dilakukan oleh pegawai yang terlibat dalam
sistem informasi.
pekerjaan.
5) Infrastruktur teknologi informasi
memiliki delapan komponen sebagai berikut : (1) Tujuan. (2) Input. (3) Output. (4)
penyimpanan data. (5) Pemrosesan. (6) Instruksi dan Prosedur. (7) User. (8)
1) Tujuan, setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih
4) Penyimpanan data, data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang
keterkinian data.
terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi
semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan
komponen sistem informasi yaitu : “ (1) Hardware. (2) Software. (3) Brainware.
3) Brainware (Manusia)
software, brainware, data, serta jaringan untuk melakukan input, proses, output.
tujuan perusahaan akan dapat dicapai. Hal ini selaras dengan definisi pengendalian
“(1) Menjaga kekayaan organisasi. (2) Mengecek ketelitian dan keandalan data
kebijakan manajemen.”.
diantaranya adalah:
tegas.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
control) adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta
semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk:
organisasi
mencapai tujuannya. (Azhar susanto 2017: 95; Romney dan Steinbart 2009:229;
Widjajanto, 2001:18)
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu sub sistem yang ada
berjalan dengan lebih terstruktur didalamnya terdapat input, proses, dan output
sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data
phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
informasi keuangan”.
Menurut Pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
akuntansi yang diproses menjadi laporan keuangan yang bermanfaat bagi pelaporan
Sistem informasi pembelian adalah bagian yang ada di perusahaan yang salah
satu aktivitasnya untuk memilih sumber bahan baku untuk diproduksi oleh
adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang
sumber, pemesanan, dan perolehan barang dan jasa sebagai salah satu aktivitas
Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
pembelian suatu sistem yang meliputi suatu sistem yang mengacu pada prosedur
dipilih.
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima pemasok yang
oleh perusahaan.
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang persediaan
jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tertera dalam surat permintaan
pembelian.
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum didalam surat order
pembelian.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
2. Order pembelian
Struktur Organisasi
6. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang
lebih tinggi.
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang atau pejabat yang
lebih tinggi.
9. Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang didukung
dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari
pemasok.
10. Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar diotorisasi
berbagai pemasok.
15. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika
fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi
pembelian.
perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk
dibayar.
18. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
potongan tunai.
20. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap lunas oleh fungsi
Sistem informasi produksi adalah salah satu subsistem yang paling penting
dalam sebuah perusahaan, di dalam subsistem ini menciptakan bahan baku yang
produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri”. Selain itu, menurut
Bodnar dan Hopwood (2000:5) bahwa “Sistem informasi produksi adalah sistem
produksi”.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi produksi
adalah suatu aktivitas atau proses konversi/menciptakan barang atau jasa yang
1. Fungsi Penjualan
2. Fungsi Produksi
4. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan
penolong dan barang lain yang digudangkan serta menerima produk jadi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat berbagai sumber daya yang
produksi yang ditujukan kepada bagian- bagian yang terkait dengan proses
spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang
Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin
Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin
Dokumen ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku
surat order produksi, dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran
penolong ke fungsi gudang, ini dikarenakan adanya sisa bahan baku dan
Dokumen ini mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi
akuntansi biaya.
muka.
Dokumen ini digunakan untuk mecatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas.
perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba yang menjadi bagian penting
adalah aktivitas perusahaan yang melakukan proses jual beli suatu barang atau jasa
Penjualan memiliki Fungsi dan peran yang penting dalam proses dan alur bisnis
adalah :
1. Fungsi Penjualan
Pada bagian transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
2. Fungsi Kas
Dalam transaksi ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
3. Fungsi Gudang
struktur organisasi.
4. Fungsi Penerimaan
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
4. Bill of lading
digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan), data yang
direkam dalam dokumen ini barasal dari kolom “jurnal harga” dalam kolom
“pemakaian”
1. Order penjualan
2. Status persediaan
5. Faktur jual
Adapun unsur pokok pengendalian internal dalam sistem penerimaan kas dari
5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap
“lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada
faktur tersebut
10. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja
berikutnya
11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodic dan
pada organisasi. Suatu sistem informasi yang baru dibangun sebagai solusi atas
beberapa jenis masalah atau sekumpulan masalah yang dianggap dihadapi oleh
perusahaan. Pengembangan sistem menurut Hoffer dalam Abdul Kadir (2003: 398)
“Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standar yang diikuti oleh
informasi.”
“System development life cycle adalah daur dari suatu perkembangan sistem
optimal. Salah satu metodelogi pengembangan sistem adalah FAST (Frame Work
For The Application Of System Technique) “FAST atau Frame Work For The
Application Of System Technology merupakan metode yang menyediakan
menurut Whitten dan Bentley (2004: 89) metode FAST terdiri dari 8 fase, yaitu:
1. Scope definition
2. Problem analysis
3. Requirement analysis
4. Logical design
5. Decision analysis
susanto dalam buku Analisis dan percangan sistem informasi akuntansi (2017:73)
yang terstruktur antara pemakai sistem informasi (users), manajer dan ahli sistem
yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal (input, output, dan tampilan)”
yang akan membawa proyek kepada suatu kondisi dimana keputusan manajemen
tahapan yaitu :
aktivitas yaitu:
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Desain Sistem
4. Implementasi sistem
analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. (Whitten dan Bentey, 2004:
Dalam metodologi lain inisiasi sistem biasa disebut perencanaan sistem. Menurut
Whitten dan Bentley (2004: 37) “Inisiasi sistem (system initiation) adalah
perencanaan awal untuk mendapatkan ruang lingkup bisnis, tujuan, batasan watu
dan pendanaan.” Tahap ini bertujuan untuk menentukan kegunaan sistem yang akan
dibuat.
berikut ini:
2. Efisiensi, sistem akan lebih efisien, subsistem akan lebih terkoordinasi, dan
terdapat dasar yang baik untuk memilih aplikasi baru untuk pengembangan.
yang ada.
biaya serta waktu yang tidak seharusnya dikeluarkan dapat dihindari. Sistem
untuk kebutuhan dimasa mendatang dan para pegawai dapat lebih baik
tahapan yang penting, agar dapat dihasilkan sebuah sistem yang operasional,
terintegrasi dengan sistem yang lain yang sudah ada, dan disusun dengan biaya yang
tidak mahal.”
tidak direncanakan dengan baik, maka proses tersebut bisa menjadi sebuah
proses yang tidak ada akhirnya karena selalu ingin menyesuaikan diri
sumber daya di masa mendatang, dan persiapan pegawai pun dapat pula
dapat dikelompokan dalam tiga proses utama, yaitu : “(1) Merencanakan proyek-
proyek sistem yang akan dilakukan. (2) Menentukan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan. (3) Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya.
khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
Tahap analisis sistem merupakan tahapan yang paling pertama dalam kegiatan
analisis dan perencanaan sistem. Menurut Whitten dan Bentley (2004) dalam
bukunya System Analysis & Design Methods, menjelaskan bahwa tahapan analisis
terdiri dari 5 tahapan yaitu: (1) Scope defition phase (2) Problem analysis phase (3)
Requirement analysis phase (4) Logical design phase (5) Decision analysis phase.
proyek dengan tolak ukur: (1) urgency (2) visibility (3) benefits (4) priority
Output dari aktivitas ini adalah preliminary problem statement terdiri dari
scope, permasalahan mana yang akan dimasukan kedalam proyek dan tidak
dimasukkan kedalam proyek. Scope dapat berubah selama proyek, namun tidak
Aktivitas ini dipicu oleh preliminary problem statement yang telah cukup
selesai dari aktivitas sebelumnya. Output dari akvitas ini adalah preliminary
Tujuan fase ini memberikan dasar untuk menilai seberapa layak proyek
Input aktivitias ini adalah preliminary problem staement dan scope statement.
Output dari aktivitas ini adalah persetujuan dari pemilik sistem untuk melanjutkan
proyek.
rencana proyek (plan the project). Di mana perancanaan proyek minimal terdiri dari
2 hal (Whitten dan Bentley, 2004: 199) 1) Sebuah rencana dan jadwal utama
menjadi konsep awal untuk menyelasaikan segala proyek. Jadwal ini akan
dimodifikasi pada akhir tiap fase proyek. Ini biasanya disebut sebagai garis besar
perjanjian terbentuk pada saat tercapainya kata sepakat (konsensus) di antara para
pihak mengenai unsur pokok perjanjian, yaitu problem statement, scope, peluang,
Aktivitas ini menghasilkan output berupa baseline project (garis besar proyek),
plan and schedule (rencana dan jadwal), statement of work (pernyataan kerja) dan
jadwal proyek serta penugasan sumber daya juga ditambahkan ke repositori untuk
Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian baseline project (garis besar proyek).
Output dari aktivitas ini adalah sebuah project charter yang berisi dokumen
permasalahan sistem. Pada proses ini sistem analis dan tim pengembang akan
mempelajari apakah solusi yang telah diidentifikasi benar benar bisa memecahkan
masalah atau apakah sistem yang baru layak untuk dikembangkan atau tidak.
Whitten dan Bentley (2004: 201) "The goal of the problem analysis phase is to
study and understand the problem domain well enough to thoroughly analyze its
Dalam metodelogi lain problem analysis phase biasa disebut study phase, study
of the current system, detailed investigation phase, atau feasibility analysis. Whitten
dan Bentley (2004: 203) mengungkapkan 5 aktivitas dalam problem analysis phase,
Selama problem anlysis phase, tim berusaha mempelajari sistem saat ini. Setiap
anggota tim memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Penelitian yang dilakukan
dengan baik dapat membuka pikiran semua pihak, termasuk manajemen dan
pengguna.
Aktivitas ini dimulai setelah ada persejutuan dari pemilik sistem untuk
melanjutkan proyek beserta project charter yang berisi informasi dari fase
sebelumnya. Output yang dihasilkan adalah setiap anggota tim mengerti wilayah
permasalahan dan business vocabulary, salah satu caranya dengan memodel sistem
saat ini. Pemodelan sistem merupakan dokumentasi mengenai model sistem yang
dalam sistem sehingga sistem diperbaiki untuk menjadi lebih baik dari sistem yang
sebelumnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami penyebab dan dampak
mendasar dari semua masalah dan peluang yang dirasakan, dan memahami efek dan
problem domain dan persetujuan dari pemilik sistem untuk melanjutkan proyek.
Input yang tidak kalah penting adalah problem statement (dari scope difinition
phase) yang masih perlu diperbarui, bisa jadi masalah awal hanya gejala dari
masalah lain, yang tidak diketahui atau dipahami oleh user, permasalahan dan
peluang, sebab-akibat yang dikumpulkan dari analis bisnis dan pengguna sistem
lainnya. Output dari aktivitas ini adalah analisis sebab-akibat. Dan rumusan
proses ini lebih banyak detail dari pada dalam tipe lainnya dalam proyek. Itu
proses “dalam keadaan sekarang.” Model-model proses dapat terlihat sangat mirip
seperti data flow diagram, kecuali mereka sangat signifikan dilengkapi keterangan
untuk menunjukan (1) volume data yang mengalir selama proses-proses, (2) waktu-
waktu respons tiap proses dan (3) penundaan atau bottleneck apapun yang muncul
dalam sistem. Data analisis proses menyediakan informasi tambahan seperti (a)
biaya tiap proses, (b) nilai ditambahkan oleh setiap proses, dan (c) konsekuensi-
Selanjutnya adalah menentukan tujuan perbaikan sistem. Tujuan dari aktivitas ini
adalah untuk menetapkan kriteria mengeni mana perbaikan pada sistem yang akan
delimitasi pada pencapataian tujuan. Salah satu contoh yang membatasi adalah
deadline
Aktivitas ini dapat dimulai dengan penyelesaian dari dua aktivitas sebelumnya
analisis masalah dan peluang dan analisis proses bisnis. Inputnya adalah model
sistem dan analisis sebab/akibat. Output dari aktivitas ini adalah tujuan dan batasan
perbaikan sistem.
proyek” awal adalah input kunci lainnya, dan rencana proyek yang sudah diperbarui
adalah output. Rencana proyek berubah dipicu oleh ruang lingkup proyek yang sifat
nya terus berubah/bergerak. Berdasarkan jadwal dan anggaran dasar dari fase
definisi ruang lingkup, maka ukuran dan kompleksitas ruang lingkup dapat
ini. Para partisipan yang lain seharusnya memasukan keseluruhan tim proyek,
sah. Seperti biasa, perkumpulan itu seharusnya terbuka bagi siapa saja yang terkait
dengan komunikasi bisnis ini. Juga, jika sebuah website intranet telah dibuat untuk
proyek, maka website ini harus terus dipelihara di sepanjang fase analisis masalah
untuk menjamin komunikasi yang terus-menerus bagi kemajuan proyek itu sendiri.
Aktivitas ini dipicu oleh rencana proyek yang telah diperbarui. Input informasi
meliputi analisis masalah, semua model sistem, sasaran peningkatan sistem, dan
semua dokumentasi lain yang dibuat selama berada pada fase analisis masalah.
Fase analisis persyaratan dapat disebut fase definisi. Fase analisis persyaratan
yang harus dihasilkan sebagai output, dan input yang diperlukan untuk
yang baru harus di tentukan agar sistem baru yang akan dijalankan nanti sesuai
dalam fase analisis persyaratan. Input kuncinya adalah sasaran peningkatan sistem
dari fase analisis masalah. Akvititas ini mengidentifikasi persyaratan sistem yang
“Minimally, this task translates those objectives into an outline of functional and
secara rinci sehingga dengan jelas akan menggambarkan berbagai hal yang harus
requirement statement
sebenarnya, semua persyaratan tidak sama. Jika suatu proyek dinilai terlalu over
budget, mungkin bisa dipilih persyaratan mana yang lebih penting daripada yang
lain. Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan mengutamakan persyaratan yang
paling penting.
dengan sasaran yang akan dicapai. Input aktivitas ini adalah validated requirement.
rencana proyek)
Merupakan hal penting untuk tetap menjaga rencana proyek tetap up-to-date.
bahwa sistem baru mungkin lebih besar daripada yang semula diharapkan.
Input aktivitas ini adalah kelengkapan prioritas dan persyaratan, serta rencana
proyek. Berdasarkan objek yang ingin dicapai tersebut tim harus menyesuaikan
jadwal, anggaran atau scope. Output aktivitas ini adalah rencana proyek yang sudah
diperbarui.
pernyataan persyaratan)
persyaratan fungsional. Hal ini mencakup kombinasi data, proses dan model objek
yang secara rinci menggambarkan persyaratan bisnis dan persyaratan pengguna.
tepat. Dalam kasus seperti itu, maka pendekatan alternatif atau pelengkap untuk
digunakan dalam fase analisis persyratan untuk membangun input dan output
contoh.
Baik model sistem dan prototipe adalah representasi dari persyaratan pengguna.
tidaklah terlalu dini untuk memulai merencanakan pengujian sistem. Model dan
aturan data, dan aturan-aturan bisnis bagi sistem baru. Karena itu spesifikasi ini
dapat digunakan untuk menentukan test case yang akhirnya dapat digunakan untuk
menguji program dalam hal kebenarannya. analisis sistem atau pembangun sistem
dapat melakukan tugas ini dan memvalidasi test case dengan pengguna sistem
Fase analisis keputusan merupakan fase terahir dari sistem analisis dan
solutions, analyze, those candidate solutions, and recommend a target system that
218)
Setelah ada persyaratan bisnis dalam fase definisi dari sistem analisis, pertama-
pertama kita harus mengenali solusi kandidat alternatif. Ide untuk solusi alternatif
bisa diperoleh dari pihak internal maupun pihak eksternal, semakin banyak jumlah
kandidat alternatif maka, akan semakin besar peluang pemecahan masalah. "It is
the intent of this task not to evaluate the candidates but, rather, simplay to define
Aktivitas ini dipicu oleh persetujuan untuk melanjutkan proyek dari analisis
untuk persyaratan bisnis. Output yang dihasilkan adalah satu atau lebih solusi
Setiap solusi kandidat harus dianalisis untuk kelayakannya. Analisis ini dapat
kandidat diidentifikasi. Analisis kelayakan seharusnya tidak terbatas pada biaya dan
manfaat. Whitten dan Bentley (2004:222) mengungkapkan sedikitnya ada empat
satu atau lebih solusi kandidat. Output dari aktivitas ini adalah penyelesaian analisis
lanjut. Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian analisis kelayakan dari tiap kandidat
(tidak ada lagi solusi kandidat) kombinasi terbaik dari kelayakan teknis,
operasional, ekonimi dan jadwal. Inputnya adalah analisis kelayakan dari tiap
kandidat, jadwal proyek dan penugasan sumberdaya terbaru harus ditinjau kembali
dan diperbarui. Outpunya adalah Solusi yang direkomendasikan. Jika lebih dari satu
Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian rencana proyek yang diperbarui, solusi
sistem target diformat ulang untuk presentasi sebagai proposal sistem. Format dapat
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya
tersebut. Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan solusi-solusi teknis yang dapat
menunjang sistem.
desain berfokus pada masalah yang bersifat teknikal atau menyangkut implementasi
sistem yang akan diterapkan. Aktivitas dalam fase sistem desain meliputi
seorang, beberapa atau seluruh sistem informasi khususnya pada data, proses,
lokasi bisnis.
Input kunci untuk akvitas ini adalah fakta, rekomendasi dan opini yang
dikumpulkan dari berbagai sumber dan proposal sistem yang telah disetujui dari
fase analisis keputusan. Output utama dari aktivitas ini adalah arsitektur aplikasi
dan analisis distribusi yang berfungsi sebagai cetak biru untuk fase desain yang
telah dirinci.
spesifikasi desain database yang sesuai. Database adalah sumber yang digunakan
Tujuan tugas ini adalah mempersiapkan spesifikasi desain teknis untuk sebuah
Input akvitas ada keputusan arsitektur aplikasi dan analisis distribusi dari fase
desain sebelumnya. Output dari tugas ini meliputi skema database. Skema database
adalah model struktural untuk sebuah database. Skema tersebut adalah gambar dari
Setelah database didesain dan mungkin prototipe juga telah dibuat, maka
akan dicetak. Laporan dan output lain biasanya dicetak langsung di atas kertas atau
ditampilkan pada screen terminal. Format dan layout yang tepat dari output harus
output tidak hilang, salah pakai atau tidak lengkap. Bagi input, menjadi hal yang
sangat penting untuk mendesain metode data capture yang nantinya akan digunakan
Input akvitas ini adalah berbagai macam spesifikasi database, input dan output
yang telah dibuat sebelumnya. Setelah beberapa spesefikasi tersebut ditinjau ulang,
mengkonstruksi sistem baru, maka spesifikasi itu akan diserahkan kepada tim
Aktivitas ini dipicu ketika manajer proyek memutuskan bahwa desain telah
selesai. Hasil utama dari tugas ini adalah rencana proyek yang telah diperbarui
sistem. Tahap ini menggambarkan desain-desain untuk sistem yang baru yang
terdiri dari desain input, proses, dan output. Robert J.Verzello/John Reuter III dalam
Jogiyanto (2005:196) bahwa “Desain sistem merupakan tahap setelah analisis dari
Disisi lain George M. Scott dalam Jogiyanto Analisis dan Desain (2005:196)
berpendapat bahwa:
Oleh karena itu desain sistem dapat diartikan sebagai berikut: (1) Tahap setelah
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi; (6)
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan
dalam bentuk physical sistem dan logical model. Bagan alir sistem (system
seperti simbol terminal, hard disk, dan laporan-laporan. Romney dan Steinbart
(2006:70) berpendapat :
menggambarkan beberapa aspek dari suatu sistem informasi secara jelas, ringkas,
prosedur pemrosesan transaksi yang diapaki oleh perusahaan dan arus data dari
suatu sistem.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana
nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi
metode dan prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari model sistem informasi
Simbol – simbol untuk pembuatan bagan alir dokumen Flowchart dapat dilihat
Desain objek tabel dapat melalui model E-R (Entity Relational) yang
merupakan suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk
entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Model ini dinyatakan dalam bentuk
diagram. Model E-R ini tidak mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan
yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe
relasional. Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data
a) Entitas
persons, places, objects, events, or concepts about which we need to capture and
store data”. Dalam pemodelan sistem, akan sangat membantu untuk menetapkan
b) Atribut
Jika entitas adalah sesuatu yang digunakan untuk menyimpan data, maka kita
perlu mengidentifikasi bagian data spesifik yang ingin kita simpan dari setiap
contoh entitas tertentu. Whitten dan Bentley (2004:176) berpendapat bahwa “An
attribute is a descriptive property or characteristics of an entity”. Atribut
c) Hubungan (Relationship)
business association that exist between one or more entities”. Hubungan tersebut
hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan dengan istilah hubunganone to-one,
terdapat dua buah tipe entitas bernama A dan B, penjelasan masing – masing jenis
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas
sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B
dan setiap entitas pada tipe entitas B dapat berpasangan dengan banyak
suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas
dalam bentuk model data relasional. Abdul Kadir (2009:78) menjelaskan bahwa
“Model data relasional adalah suatu model data yang meletakkan data dalam bentuk
Dalam sebuah model data relasional terdapat berbagai key (kunci) yang
memiliki fungsinya masing – masing. Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Kadir
(2009:81) yaitu, terdapat berbagai kunci (key) dalam sebuah model data relasional
1. Candidate Key adalah sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut yang
digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris yang lain.
Dengan kata lain kunci tersebut dapat bertindak sebagai identitas yang unik
2. Primary Key adalah kunci kandidat yang terpilih sebagai identitas untuk
membedakan satu baris dengan baris lain dalam suatu relasi. Dalam sebuah
relasi harus memiliki satu kunci primer/primary key. Suatu primary key bisa
3. Foreign Key adalah sebuah atribut (atau gabungan beberapa atribut) dalam
suatu relasi yang merujuk ke primary key pada relasi yang lain. Foreign key
dalam suatu relasi yang mengacu pada primary key milik relasi lain
informasi yang muncul pada saat transaksi terjadi yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang, data transaksi menjadi masukan bagi sistem informasi.
Alat input dapat digolongkan ke dalam dua golongan sesuai dengan pernyataan
Jogiyanto (2005:214) “Alat input dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu
alat input langsung (online input device) dan alat input tidak langsung(offline input
device).”
a) Proses Input
Berdasarkan alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua
atau tiga tahapan utama sesuai pendapat Jogiyanto (2005:215) bahwa : “...proses
dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture, data
preparation, dan data entry.” Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penangkapan data (data capture), merupakan proses mencatat kejadian
nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke dalam
ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable
b) Tipe Input
Input ekstern adalah input yang berasal dari luar organisasi, seperti misalnya
faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input
yang berasal dari dalam organisasi, seperti misalnya faktur penjualan, order
Syarat desain input menurut Rosa Ariani (2009:11) adalah sebagai berikut:
2. Tidak perlu menginput data yang dapat dihitung atau disimpan dalam
program
Jika suatu dokumen dirancang untuk mengumpulkan data, gunakan hal –hal
berikut :
1. Cantumkan intruksi pengisian form (dokumen).
3. Urutkan data yang harus diisi dengan urutan membaca buku (kiri - kanan,
atas - bawah).
“...desain input diawali dengan identifikasi input sistem dan review kebutuhan
pemakai.”
2. Pilih kontrol pelengkap sesuai kebutuhan dan kemudahan seperti: Text box,
Radio button, Check box, List box, Drop-down list, Combination box
3. Desain, validasi dan tes input menggunakan beberapa kombinasi alat bantu
4. Jika perlu, buat pula desain dokumen sumber (formulir yang dipakai untuk
Umumnya desain interface saat ini berasumsi pemakai adalah pemula yang
sedang dalam proses menjadi ahli. Menurut pendapat Rosa Ariani (2009:14) bahwa
1. Faktor pemakai
beberapa hal penting yang harus dilakukan yaitu pahami user dan tugas mereka,
libatkan user dalam desain antarmuka, uji sistem dengan melibatkan user, dan
proses paling sederhana dari sebuah sistem didasarkan pada input, output, dan
sistem itu sendiri yang ditampilkan sebagai proses. Menurut Whitten dan Bentley
(2004:216) “a process is work performed on, or in response to, incoming data flows
or conditions”. Diagram adalah alat perencanaan untuk model proses yang lebih
Data Flow Diagram atau DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada, atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika
dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran. Tingkat
diagram suatu arus data menjelaskan mulai dari diagram konteks yang secara
umum, hingga batasan suatu sistem dari level nol dikembangkan menjadi level satu
beberapa komponen yaitu process, data flows, data store, dan sources atau sinks.
masukan data menjadi keluaran data yang berguna untuk proses selanjutnya.
2. Data flows adalah simbol yang mengilustrasikan aliran data dari satu proses
penyimpanan data.
4. Sources atau sinks adalah simbol yang diisi dengan nama atas data source
atau tujuannya.
Bagan alir data (Data Flow Diagram) adalah suatu model yang
menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.
informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang
mengalir ke luar.
sistem informasi dengan menggambarkan data yang terlibat pada setiap proses.
desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji,
menginstal, memulai, serta menggunakan sistem yang baru atau sistem yang
diperbaiki. Menurut Azhar Susanto dalam bukunya “sistem informasi
“Systems implementation is the construction of the new system and the delivery of
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terancam dan dilakukan secara terorganisir
berdasarkan acuan aturan tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan, oleh karena itu
didalam sebuah perusahaan perlu adanya prosedur atau langkah-langkah yang harus
dicapai seperti yang diungkapkan oleh Whitten dan Bentley (2004:682) yaitu :
1. Menguji Sistem
Setelah paket perangkat lunak dan program in-house telah diinstal dan diuji,
kita harus mengadakan tes final terhadap sistem. Seluruh paket perangkat lunak,
program costum-built, dan semua program yang ada serta terlibat dalam
pembangunan sistem ini harus diuji untuk memastikan bahwa mereka bekerja
bersama dengan baik. Tugas ini melibatkan analis, pemilik, pengguna dan
pembangun sistem.
Analis sistem memfasilitasi penyelesaian tugas ini, analis sistem secara khusus
system.
dengan menggunakan spesifikasi desain untuk sistem baru, analis sistem akan
database yang harus diinstal, pelatihan pengguna akhir dan dokumentasi yang harus
sistem baru.
Perubahan itu baik namun tidak selalu mudah, konversi kesistem baru
membuat pengguna sistem harus dilatih dan dilengkapi dengan dokumentasi yang
akan memandu mereka untuk menggunakan sistem baru tersebut. Pelatihan dapat
dilakukan satu demi satu atau dengan cara berkelompok, tetapi biasanya pelatihan
pembelajaran kelompok.
pelatihan yang dibutuhkan untuk menjadi pengguna yang berhasil dari sistem baru.
4. Beralih ke Sistem Yang Baru
Konversi ke sistem baru dari sistem lama adalah kejadian yang sangat penting,
setelah konversi, kepemilikan sistem secara resmi berpindah dari analis dan
Tugas ini melibatkan pemilik sistem, pengguna, analis. Manajer proyek yang
keseluruhan proyek dan mereka juga memberikan umpan balik berkenaan dengan
penggunaan aktual dari sistem baru, mereka akan menjadi sumber dari mayoritas
umpan balik yang digunakan untuk mengukur penerimaan sistem analis, analis
desainer, dan pembangun sistem akan menilai umpan bailk yang diterima dari
System support menurut Whitten dan Bentley (2004: 696) adalah “The on-
going maintenance of a system(s) after it has been placed into operation. This
1. Perawatan Sistem
Tidak peduli sebagus apapun sistem atau aplikasi didesain, dikontruksi dan
diuji, eror atau bugs tidak dapat dihindari, menurut Whitten dan Bentley
Tujuan dasar dari perawatan sistem menurut Whitten dan Bentley (2004:698)
adalah :
a. Membuat perubahan yang dapat diperkirakan pada program yang sudah ada
sistem.
dan keandalan.
2. Perbaikan Sistem
Kegagalan dari waktu kewaktu sistem tidak dapat dihindari, biasanya berakibat
pada program mengalami aborted atau hung dan dapat disertai hilangnya transaksi
atau data binis yang tersimpan. Analis sering memperbaiki sistem atau bertindak
sistem tersebut. Bagian ini meringkas peran analis dalam rekoveri sistem, menurut
Whitten dan Bentley (2004:702) “Kegiatan rekoveri sistem dapat diringkas seperti
berikut :
memperbaiki sistem.
e. Pada beberapa kasus analis dapat memanggil teknisi atau vendor service
perangkat keras.
f. Pada beberapa kasus analis akan menemukan bahwa bugs perangkat lunak
3. Dukungan Teknis
Kegiatan lain yang relatif rutin dari sistem support adalah dukungan teknis.
Tidak perduli seberapa bagus pengguna telah dilatih atau seberapa bagus dokumen
aplikasi mission-critical analis harus siap dipanggil siang dan malam. Menurut
Whitten dan Bentley (2004:703) “Tugas paling khusus dari kegiatan dukungan
teknis adalah :
a. Secara rutin mengobservasi pengguna sistem.
4. Peningkatan Sistem
dan diharapkan ada respon yang cepat. Peningkatan sistem mewajibkan analis
Pada beberapa kasus analis mungkin harus memperbaiki sturktur fisik dari
umur sistem yang sudah ada dengan cara mengadaptasinya pada perubahan yang
“Tujuan ini dapat dihubungkan ke blok pembangunan sistem informasi anda seperti
dibawah ini:
(laporan atau screen) yang berasal dari data yang tersimpan, tetapi beberapa
program yang sudah ada atau pembuatan program baru untuk memperluas
5. Sistem Obsolescene
bukanlah hal yang efektif terhadap biaya. Seluruh sistem menurun seiring waktu,
ketika dukungan dan perawatan menjadi tidak efektif dari segi biaya maka proyek
pengembangan sistem baru harus dimulai untuk menggantikan sistem yang lama.
Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem fisik maupun non fisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk
2013:52; Laudon dan Laudon, 2004:9; Whitten dan Bentley, 2004:12) Dengan
informasi yang mendukung visi, misi, tujuan dan strategi organisasi sehingga
karyawan dapat mengembangkan diri (Rini Handayani, 2010). Selain itu, dengan
internal yang ada dalam suatu organisasi, mulai dari seluruh kegiatan operasional
berkaitan dengan informasi yang cepat dan tepat (Laudon dan Laudon, 2014: 45)
Berdasarkan pengamatan penulis sistem informasi yang sedang berjalan
pada saat ini memiliki kendala-kendala yang membuat aktivitas bisnis COFFEE
STRASSE berjalan tidak efektif dan efisien. Salah satu yang menjadi kendala
adalah tidak jelasnya pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh setiap orang, hal
COFFEE STRASSE masih melakukan pendataan secara manual karena itu didalam
proses transaksi dapat membuat informasi yang dihasilkan kurang optimal. Salah
dikarenakan prosesnya masih manual dan media yang digunakan kurang baik, dan
arsip yang disimpan merupakan bukti satu-satunya saat terjadi transaksi. Pembelian
bahan baku tidak menggunakan data penjualan atau data Gudang, hanya
berdasarkan permintaan barista sehingga sering terjadi bahan baku tidak tersedia
untuk membuat menu tertentu atau bahan baku habis terlalu cepat, sehingga menu
citra dewi (2013) mengenai sistem informasi pembelian, persediaan, dan penjualan
jumlah stok barang dan meng-update jumlah stok barang secara langsung setiap
Demikian pula dengan penelitian Nadia Gita (2018) yang meneliti mengenai
analisis dan perancangan sistem informasi pembelian, produksi, dan penjualan pada
dapat membantu para karyawan perusahaan Jaya Harja dalam menyelesaikan tugas-
tugas operasional pembelian, produksi dan penjualan. Selain itu dapat membantu
menghasilkan laporan yang berisi informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat