Anda di halaman 1dari 3

Perancangan Irigasi dan Bangunan Air

BAB III
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI

3.1 Skema dan Jaringan Irigasi


Perencanaan jaringan irigasi teknis pada dasarnya adalah mengatur tata letak
saluran, agar air irigasi dapat dibagi secara merata ke petak-petak sawah. Jaringan
irigasi teknis adalah pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan pembuang. Hal
ini berarti bahwa saluran irigasi maupun pembuang tetap bekerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Saluran irigasi mengalirkan air irigasi ke sawah dan
saluran pembuang mengalirkan air lebih dari sawah ke saluran pembuang.

Tabel 3.1 Rencana Ruas Saluran Pembawa

Aufar Abdi (1604101010009) | 33


Perancangan Irigasi dan Bangunan Air

3.2 Perencanaan Saluran


Saluran primer dan sekunder direncanakan dengan konstruksi pasangan batu
pada kedua talud dan pondasi, sedang dasar saluran berupa tanah (tanpa
pasangan). Kriteria desain saluran irigasi adalah menggunakan persamaan
Manning, yaitu:

1 2 / 3 1/ 2
v R S
n
Q  Av

dimana:
Q = debit saluran, m3/dt
v = kecepatan aliran, m/dt
A = luas penampang aliran, m2
R = jari-jari hidrolis, m
P = perimeter basah, m
S = kemiringan energi (kemiringan dasar saluran)
n = koefisien kekasaran Manning, dt/m1/3

MAN w
1
m
h

Gambar 3.1 Parameter Potongan Melintang Saluran Trapesium

Aufar Abdi (1604101010009) | 34


Perancangan Irigasi dan Bangunan Air

Tabel 3.2 Perhitungan Dimensi Saluran dengan NFR = 2,02 lt/dt/ha

Aufar Abdi (1604101010009) | 35

Anda mungkin juga menyukai