PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 1994 hingga tahun 2007, tetapi AKI di Ind onesia tetap menjadi
nomor satu di Asia. Salah satu penyebab kematian dari ibu melahirkan
oleh perdarahan 32%, eklampsia dan hipertensi 25%, abortus 1%, partus
lama 5%, dan penyebab lainnya 5%. Untuk pendarahan sendiri dapat
terjadi saat kehamilan awal karena kehamilan ektopik dan mola hidatidosa.
angka kejadian yag berbeda tantang kejadian mola hidatidosa pada kasus
mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2015, tidak mengalami perubahan
yang berarti. Angka ini stagnan pada posisi 15-17 kasus kematian ibu per
tahun. Hal ini tentu harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,
karena selain AKI yang stagnan, Padang juga merupakan kota dengan
kadang pada tuba fallopi dan ovarium. Penyakit ini banyak ditemukan
penyakit tersebut merupakan kasus yang jarang, namun jika tidak dideteksi
trofoblas yaitu pada 15-20% wanita dengan mola hidatidosa komplet dan
2-3% pada mola persiaal. Hal tersebut memungkinkan akan menjadi salah
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami konsep dari Mola Hidatidosa pada Ny. N
b. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Mola
pada Ny. N
h. Mampu membandingkan antara teori, kasus dan evidence based
yang ada
D. Manfaat Penulisan
A. DEFINISI
konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili
konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili
B. ETIOLOGI
makanan, dan genetik. Yang paling cocok ialah teori Acosta sison, yaitu
proliferasi trofoblast.
C. PATOFISIOLOGI
paritas tinggi, kekurangan protein, infeksi virus, faktor kromosom yang belum
ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. Suatu agonesis
dapat sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur. Gelembung ini
poliploidi dan hampir pada semua kasus mola susunan sex kromatin adalah
wanita.
kadang hanya ada satu ovarium, kadang-kadang pada keduanya. Kista ini
oleh kadar gonadotropin chorion yang tinggi. Kista akan menghilang dengan
sendirinya setelah mola dilahirkan. (Mansjoer, 1999 : 266 dan Mochtar, 1998 :
239).
D. MANIFESTASI KLINIK
normal dan preeklamsia timbul secara dini dan pada keadaan ini bila
E. KOMPLIKASI
1. Anemia.
2. Syok.
3. Infeksi.
4. Eklamsia.
5. Tirotoksikosis.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tandanya yaitu sonde yang dimasukkan tanpa tahanan dan dapat diputar
G. PENATALAKSANAAN
a. Koreksi dehidrasi.
c. Bila ada gejala pre eklamsia dan hiperemesis gravidarum, diobati sesuai
dalam.
rutin dan kadar beta HCG dan foto toraks), kecuali bila jaringan mola
Histerektomi.
e. Bila telah terjadi remisi spontan (kadar beta HCG, pemeriksaan fisik
dan foto thorax semuanya normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut
f. Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat dan
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/istirahat.
kelelahan berat.
2. Sirkulasi.
3. Eliminasi.
4. Intergritas ego.
5. Makanan/cairan.
Tanda : distensi vena jugularis, edema, turgor kulit dapat dilihat dari
6. Neurosensori.
struktur koma.
7. Nyeri.
terhadap nyeri.
8. Pernafasan.
krisis tiroksikosis).
9. Keamanan.
10. Seksualitas.
11. Integumen.
12. Verbal.
13. Penyuluhan/pembelajaran.
Gejala : adanya riwayat keluarga yang mengalami masalah, masalah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
intrauteri.
perdarahan.
pertahanan sekunder.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Keperawatan
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi nyeri yang
intrauteri. analgetika.
sesuai indikasi.
8. Evaluasi status
hemodinamika.
3. Lakukan pemeriksaan
4. Lakukan perawatan
vulva.
infeksi.
masa perdarahan.
darah lengkap.
terapi.
.
BAB IV
PEMBAHASAN
ruangan Kamar Bersalin Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2019.
Berdasarkan tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus yang dibuat serta faktor-faktor
1. Pengkajian
kebutuhan klien sesuai dengan kebutuhan yang ada. Data yang didapat setelah
pengkajian pada Ny. N cukup sesuai dengan teori yang dibuat. Data-data tersebut
2. Keluhan utama
darah plak dari kemaluan sejak 2 hari yang lalu, disertai nyeri dibagian perut di
bawah pusat
pada saat dilakukan pengkajian. Sedangkan pada tinjauan teori biasanya klien
hipertensi
4.Diagnosa Keperawatan
seluruhnya dialami oleh pasien. Sesuai dengan data objektif dan data
karakteristik yang terdapat pada SDKI, SLKI, SIKI, yaitu sebagai berikut:
muntah)
5. Intervensi
rencana asuhan keperawatan yang telah disusun oleh SDKI, SLKI, SIKI
dikembangkan berdasarkan teori yang dapat diterima secara logis dan sesuai
begitu berarti hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor pendukung
ini, penulis mengambil aktivitas dari beberapa jurnal penelitian yang telah
dipublikasikan.
7. Evaluasi
mencapai perkembangan yang lebih baik dan optimal, maka dari itu
dipindahkan ke ruang rawat inap, maka pada hari itu perawat melakukan
langsung intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad. (1981). Obstetri patologi.
Mansjoer, A., et.al. (1999). Kapita selekta kedokteran. Edisi III. Cetakan 2. Jakarta
: Media Aesculapius.
Perdarahan pervaginam Defisiensi Kedaan sosial ekonomi Paritas tinggi Akibat infeksi Faktor ovum
berulang protein yang rendah
Mola Hidatidosa