Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN SMART CITY KABUPATEN MUNA

Latar Belakang 1. Dasar Hukum


a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
b. Peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahn Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunujuk Teknis pentaaan organisasi Perangkat
Daerah
d. KM 72 Tahun 2010 Pasal 2 Tentang Informasi Publik secara
bertingkat yang sesuai dengan tugas dan fungsinya
e. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang E-Goverment
f. Peraturan Menteri Komuikasi dan Informatika Nomor 41 Tahun
2011 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi
dan Komunikasi Nasional
g. Peratiran Menteri Perdagangan RI Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah
h. White paper ICT Indonesia

2. Gambaran Umum
Era reformasi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang
bersih transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan
secara efektif dimana masyarakat menuntut pelayanan publik yang
mememnuhi kepentingan masyarakat luas, dapat diandalkan dan
terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Keberadaan
teknologi informasi yang dimanfaatkan secara tepat akan
meningkatkan efektivitas dan efesiansi organisasi dalam
melaksanakan fungsinya dalam bentuk pengelolaan informasi.
Penggunaan media telematika akan meningkatkan kemampuan
mengolah, mengelola, menyalurkan dan mendistribusikan
informasi secara internal maupun untuk kepentinganeksternal,
termasuk dalam hal ini untuk masyarakat umum, pemerintah
Kabupaten Muna mau tidak mau harus memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengolah,
mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi dan
pelayanan publik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Muna
sedang melaksanakan proses transformasi perencanaan teknologi
informasi.
Melalui proses tersebut, diharapkan dapat mengoptimasikan
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi
sekat-sekat organisasi dan birokrasi, serta membentuk jaringan
sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-
instansi di pemerintahan Kabupaten Muna bekerja secara terpadu
untuk menyederhanakan akses ke seua informasi dan pelayanan
publik yang harus disediakan. Penerapan teknologi informasiyang
baik pada gilirannyaakan mendukung proses penetuan arah dan
kebijakan organisasi. Pemerintah ousat mengharapkan
pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di daerah
menjadi lebih terarah dan teritegrasi. Oleh karena itu pemerintah
Kabupaten Muna berencana menyusun Master Plan Smart City
yang dilakukan berdasarkan penilaian atau audit terhadap sistem
informasi, infrastruktur dan jaringan, data base pelayanan di
Pemerintahan Kabupaten Muna. Master Plan Smart City yang akan
diterapkan di Pemerintah Kabupaten Muna ini sebelumnya harus
melalui audit atau penilaian terhadap sistem informasi,
infrastruktur dan jaringan serta database pelayanan. Sehingga
pembuatan Master Plan Smart City akan dapat lebih baik.
Kesenjangan yang dihasilkan perlu diisi secara bertahap sesuai
dengan anggaran dan kurun waktu yang ditentukan. Adanya
dokumen perencanaan teknologi informasi akan mengurangi resiko
kegagalan proyek akibat pencapaian sasaran yang kurang terarah,
memberikan kendali pengembangan sistem informasi sehingga
solusi parsial yang tidak sinergis dapat dihindari, menghindari
terciptanya “Pulau-Pulau” teknologi informasi yang tidak
terhubung sehingga duplikasi kerja, duplikasi data, dan
ketidaktepatan data dapat dihindari. Investasi SI dan TI dapat
direncanakan lebih matang sesuai dengan skala prioritas yang
telah ditentukan dalam dokumen Master Plan Smart City
Kabupaten Muna. Selain itu dokumen ini juga merupakan panduan
bagi penetuan prioritas pengembangan sistem informasi dimasa
yang akan datang.

Maksud dan Tujuan Dengan adanya kegitan Master Plan Smart City Kabupaten Muna
maka maksud dan tujuannya adalah :
a. Maksud
1) Sinkronisasi sistem informasi pada semua kecamatan dan
semua OPD se-Kabupaten Muna yang berbasis pada potensi
wilayah, bidang unggulan dan sektor kerja masing-masing.
2) Mengintegrasikan sistem informasi antar kecamatan dan OPD
se-Kabupaten Muna.
3) Pendetailan sistem informasi pada internal tiap-tiap kecamatan
dan OPD se-Kabupaten Muna
b. Tujuan
1) Dapat meningkatkan ketersedian tongkat pemanfaatan piranti
lunak aplikasi yang mendukung layanan teknologi informasi
dalam menjalankan tugas dan fungsi instansi.
2) Untuk menunjang kota dalam dimensi sosial, ekonomi/daya
saing, teknologi dan lingkungan. Atau lebih umum dikatakan
bahwa untuk membentuk kota yang sustainable (ekonomi,
sosial, lingkungan)
3) Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lewat
pemanfaatan teknologi.
4) Pengembangan strategi implementasi smart city adalah untuk
dapat membentuk dan menerapkan suatu kota yang aman,
nyaman, terkendali dan mempermudah akses bagi warganya
serta memperkuat daa saing kota dalam hal perekonomian,
sosial dan teknologi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa tujuan
dari strategi implementasi smart city adalah menunjang kota
didalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing),
teknologi dan lingkunga (kenyamanan). Atau lebih umum lagi
berdasarkan United Nation, dapat dikatakan bahwa tujuan
smart city adalah untuk membentuk kota yang sustainable
(ekonomi, sosial, dan lingkungan).
5) Mewujudkan keselasarasan dan keserasian dalam konteks
pengembangan teknologi informasi, meningkatkan
pelaksanaan funsi pengendalian, pengawasan dan
pengelolalan, meningkatkan percepatan informasi.
6) Dapat mengukur seberapa jauh output pekerjaan yang
berhubungan dengan teknologi informasi, dapat meningkatkan
ketersedian tingkat pemanfaatan piranti lunak aplikasi yang
mendukung layanan teknologi informasi dalam menjalankan
tugas dan fungsi instansi.

Sasaran Sasaran dalam kegiatan ini adalah :


1. Pemerintah Kabupaten Muna yang dapat terbantu dengan
adanya kegiatan Penyusunan Master Plan Smart City
Kabupaten Muna agar segala pekerjaan yang erhubuungan
dengan IT dapat dilakukan perencanaan untuk pengadaan
diwaktu yang akan datang pada semua OPD dan kecamatan
yang ada.
2. Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Muna sebagai
pemohon melakukan perencanaan teknologi infromasi di
Kabupaten Muna dapat dengan mudah melakukan proses
koordinasi atau diskusi serta evaluasi pelaksanaan penelitian
pengembangan secara terpusat. Untuk dapat melakukan
perencanaan teknologi informasi dalam Penyusunan Master
Plan Smart City Kabupaten Muna harus mencakup penyusunan
rencana induk pengembangan e-goverment lembaga
sebagaimana diatur dalam inpres nomor 3 tahun 2003 menjadi
satu bagian tersendiri dalam dokumen yang akan dihasilkan,
meliputi :
 Penjabaran strategi dan rencana strategis e-goverment
 Kondisi layanan saai ini
 Infrastruktur saat ini
 Masalah dan tantangan
 Cetak biru-Infrastruktur aplikasi
 Cetak biru-Sumberdaya manusia
 Cetak biru-Infrastruktur jaringan
 Cetak biru-Infrastruktur informasi
 Cetak biru-Integrasi jaringan, informasi dan aplikasi
 Cetak biru-Pendanaan
 Cetak biru-struktur organisasi, sistem manajemen dan
proses kerja
 Cetak biru-perwatan (maintenance)
 Peta alur dan tahapan peraturan
 Peta alur dan tahapan pengembangan infrastruktur
 Peta alur dan tahapan penerapan e-govertment
 Peta alur dan tahapan sistem pendukung
 Manajemen perubahan
3. Terwujudnya konsep Master Plan Smart City Kabupaten Muna
yang diharapkan yaitu:
 Ekonomi pintar (inovesi dan persaingan), smeakin
tinggi inovesi-inovasi baru yang ditingkatkan maka
akan menambah peluang usaha baru dan
meningkatkan persaingan para usaha/modal.
 Mobilitas pintar (transportasi dan infrastruktur),
pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di
masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan
terpadu dan diorinetasikan untuk menjamin
keberpihakan pada kepentingan publik.
 Masyarakat pintar (kreativitas dan modal sosial),
pembangunan senatiasa membutuhkan modal, baik
modal ekonomi (economi capital), maupun modal
sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan
pelatihan bagi UMKM dapat mneingkatkan kemampuan
keterampilan mereka dalam mengembangkan
usahanya. Modal sosial termasuk elemen-elemen
seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi,
penghargaan, saling memberi dan saling menerima
serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi memalui berbagai
mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab
terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi
dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian
masyarakatdan menurunnya tingkat kejahatan.
 Lingkungan pintar (kerlanjutan dan sumberdaya),
lingkungan pintai itu berarti lingkungan yang bisa
memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumberdaya,
keindahan fisik maupun nonfisik. Visual maupun tidak
bagi masyarakat dan publik lingkunagn yang bersih
tertata, RTH yang stabil merupakan contoh dari
penerapan lingkungan pintar.
 Cerdas hidup(kualitas hidup dan kebudayaan),
berbudayaberarti bahwa manusia memiliki kualitas
hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut
bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha
memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada
manusia secara lansung merupakan hasil dari
pendidikan. Maka kualitas pendidikan baik adalah
jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang
berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang
berkualitas.
 Pemerintahan yang cerdas (pemebrdayaan dan
partisipasi), kunci utama keberhasialn penyelenggaraan
pemerintahan adalah Good Governance, yang
merupakan paradigma, sistem dan proses
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang mengindahkan prinsip-prinsip sepremasi hukum,
kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi,
transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas
ditambah dngan komitmen terhadap tegaknya nilai dan
prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna,
pemerintah yang berdaya saing serta bersih dan
bertanggungjawab.

Nama Organisasi Nama Oraniasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan


konsultasi :
a. K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Muna
b. Satker/SKPD : Dinas Komunikasi dan Informatika
c. PPK : ...............

Pembiayaan Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Smart City


Kabupaten Muna adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta
rupiah) dan sudah termasuk biaya pajak-pajak, yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muna
Tahun Anggaran 2019

Nama Kegiatan Nama kegiatan adalah Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten
Muna dan Instansi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Muna, sedangkan
pelaksana adalah konsultan memiliki SIUP dan Sertifikat Badan Usaha
Telematika

Ruang Lingkup a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultasi pedoman


pengembangan Master Plan Smart City Kabupaten Muna
dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan peningkatan sistem
kinerja dan pelayanan di seluruh Kabupaten Muna.
b. Lokasi pengadaan pekerjaan di Kabupaten Muna
c. Fasilitas Penunjang disediakan oleh PPK apabila di perlukan

Produk Yang Produk yang dihasilakan dari kegiatan ini :


Dihasilkan a. Laporan pendahuluan
b. Laporan Data dan Analisa (antara)
c. Draft Laporan Akhir
d. Laporan akhir (Laporan Master Plan Smart City Kabupaten
Muna)
e. Ringkasan eksekutif
f. Softcopy materi

Waktu Kegiatan Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten Muna terdiri
Pelakasanaan dari 4 (empat) pekerjaan utama yaitu: persiapan administrasi
kegiatan, pengadaan jasa konsultansi, dan penyusunan Masterplan.
Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten
Muna mulai dari persiapan administrasi kegiatan sampai dengan
berakhirnya kegiatan direncanakan berlangsung 150 (Seratus Lima
Puluh) Hari Kalender atau 5 bulan.
Tenaga Ahli yang Beberapa tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan masing –
dibutuhkan masing pekerjaan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Jabatan Pendidikan Minimal Pengalaman
Team Leader S1-PWK/S2-PWK 6 Tahun
Ahli Sistem S1-PWK/Informatika 4 Tahun
Informasi
Ahli Sistem Data S1-Teknik 4 Tahun
Base Infromatika/Komputer
Ahli Ekonomi S1-Ekonomi 4 Tahun
Ahli Hukum S1-Hukum 4 Tahun
Surveyor 3 org S1 2 Tahun
Darfter/Op S1 2 Tahun
Komputer
Administrasi S1 2 Tahun

Pendekatan dan Pendekatan masalah terkait dengan kebutuhan jasa konsultasi dan
Metodologi metodologi untuk meneyelesaikan masalah terkait dengan pekrjaan
ini :
1. Metode Pelaksanaan
a. Pengadaan Master Plan Smart City Kabupaten Muna
dilakuakn oleh pemerintah kabupaten Muna dan Instansi
terkait
b. Dalam implementasinya kegiatan Master Plan Smart City
Kabupaten Muna dikelola oleh pemerintah kabupaten
Muna serta dapat di berikan penilaian terhadap
perencanaan yang telah diberikan assessment
2. Metode Pencapaian Kerja
a. Menediakan landasan materi terhadap rencana
pembangunan kota cerdas atau smart city di Kabupaten
Muna
b. Mendapatkan indeks kematangan smart city
c. Mendapatkan arah kebijakan pembangunan smart city
d. Mendapatkan model implementasi smart city
e. Master Plan Smart City Kabupaten Muna merupakakn
penyusunan penanganan dan pengembangan jangka
pendek, menengah dan panjang melalui analisis
penyusunan program dan kegiatan prioritas

Metode Pekerjaan Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten Muna:


Penyampaian  Laporan Pendahuluan
Laporan Laporan Pendahuluan berisi rencana pelaksanaan kegiatan, baik
metode maupun rencana waktu pelaksanaan. Secara rinci pada
laporan ini akan berisi mengenai; metode pelaksanaan, rencana
kegiatan konsultan pelaksana, rencana dan jadwal kegiatan.
 Laporan Antara
Laporan Antara berisi laporan yang memuat informasi dan
deskripsi obyek perencanaan, analisis pemrograman, analisis
kebijakan, analisis sarana dan prasarana kota, analisis data
spasial kota, analisis sarpras perkotaan, analisis demografis,
analisis SDM, analisis hubungan kelembagaan anatr OPD atau
SKPD, analisis pelayanan publik serta analisis teknologi
informasi.
 Laporan Draft Akhir
Laporan Draft Final berisi rangkuman laporan keseluruhan
pelaksanaan kegiatan, beserta hasil-hasil pekerjaannya. Pada
intinya Laporan Draft Final ini berisi materi yang secara garis
besar memuat proses perencanaan secara keseluruhan, yang
masih berupa rancangan-rancangan maupun alternatif
rancangan. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama
melaksanakan pekerjaan ini, maka pada bagian ini diharapkan
juga dapat disampaikan rekomendasi kegiatan selanjutnya dari
hasil pembahasan untuk penyempurnaannya.
 Laporan Final
Laporan Final merupakan finalisasi dari Laporan Draft Final yang
telah diperiksa dan koreksi oleh tim teknis dan pemberi tugas.
Laporan ini disampaikan 1 (satu) minggu sebelum batas waktu
akhir kontrak pekerjaan.

Penutup Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman
dalam pekerjaan Penyusunan Master Plan Smart City Kabupaten
Muna.

Kabupaten Muna, Maret 2019


Dinas Komunikasi dan Informatika

Anda mungkin juga menyukai