a. Pendekatan Normatif
Pendekatan normative adalah suatu pendekatan untuk memahami
suatu permasalahan atau kondisi dengan berdasarkan pada norma-
norma yang ada atau pada suatu atauran yang menjelaskan bagaimana
suatu kondisi tersebut seharusnya terjadi. Dalam pendekatan ini,
perhatian pada masalah utama serta tindakan yang semestinya yang
dilakukan menjadi ciri utamanya. Dalam hal ini, suatu kondisi atau
situasi yang terjadi mencoba dijelaskan, dilihat dan dibandingkan
karakteristiknya dengan kondisi yang seharusnya, dimana dalam
konteks pembagunan kondisi yang seharusnya tersebut didasarkan
pada produk legal peraturan perundangan, baik untuk nasional maupun
untuk daerah
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 1
dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di
daerah.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 2
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
PERSIAPAN
TAHAPAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Tim
2. Pendalaman KAK
3. Penyusunan metodelogi
4. Penyiapan rencana kerja
5. Pengumpulan data
6. Mengumpulkan bahan dan peralatan
7. Persiapan survey
8. Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi kerja
9. Penyiapan laporan pendahuluan
PROSES
KELUARAN
2.
SURVEY UPDATING DATA BASE KABUPATEN1. NDUGA
1. tersedianya aplikasi yang berisi updating data
base Kabupaten Nduga yang selanjutnya entry
data operasionalnya dapat dilakukan oleh staf
Dinas Bappeda Kabupaten Nduga.
2. Pembuatan manual operasi dan manual program
berbasis web gis updating database
LAPORAN PENDAHULUAN
3. II - 3
2.2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.2.1. Tahapan Persiapan
Secara umum tahapan persiapan survey yang akan dilakukan oleh tim
yakni:
Membangun pemahaman tentang substansi Penyusunan updating
Database di Kabupaten Nduga agar pelaksanaannya dapat sesuai
dengan kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan
Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan updating database dengan tujuan agar pelaksanaan
kegiatan dapat menghasilkan output yang yang sesuai dengan arahan
dalam kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan.
a. Persiapan Internal
Persiapan internal menjadi hal penting guna membangun komunikasi,
koordinasi dan konsolidasi pada seluruh tim pelaksana agar mampu
bekerja sama dalam tim. Persiapan internal yang dilakukan yakni:
Membangun komunikasi dengan tim guna menyampaikan waktu
penugasan masing-masing personil
Melakukan mobilisasi tenaga pelaksana baik tenaga ahli, tenaga
surveyor, fasilitator dan operator computer sesuai waktu penugasan
Menyusun workplan masing-masing tenaga ahli kegiatan
Penyusunan updating database sebagai acuan bersama tim
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim
sesuai dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja
Melakukan diskusi dengan seluruh tim pelaksana untuk membangun
pemahaman yang sama terkait teknis pelaksanaan pekerjaan dan
hasil pekerjaan
Penyiapan bahan dan peralatan yang akan digunakan selama
melakukan survey di lapangan.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 4
b. Persiapan Eksternal
Persiapan eksternal dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi
berbagai kendala teknis administrasi yang nantinya muncul dikemudian
hari. Adapun persiapan eksternal yang dimaksud yakni:
Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan guna
mendiskusikan seluruh aspek mulai dari persiapan, maksud, tujuan
dan sasaran pekerjaan, output dan outcome, sampai pada ruang
lingkup kegiatan. Hal ini bertujuan agar pemberi pekerjaan dan tim
pelaksana memiliki kesamaan pemahaman tentang kegiatan yang
dilaksanakan
Menyampaikan kepada pemberi pekerjaan untuk Menyiapkan surat
survey sekaligus memfasilitasi tim survey selama berada di lapangan
c. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dilakukan guna memperoleh pengetahuan mengenai
motedo, ukuran dan pendekatan dalam penyusunan updating database
yang berisi tentang informasi Kabupaten Nduga. Selama penyusunan
updating database Kabupaten Nduga, kajian pustaka akan terus
dilakukan untuk menghasilkan materi kajian dengan tingkat kedalaman
yang sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja, sehingga
dapat menghasilkan dokumen updating database Kabupaten Nduga
yang berkualitas dan bermutu.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 5
2.2.3. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
Jenis data yang digunakan dalam kegiatan penyusunan updating database
yakni data kualitatif dan data kuantitatif. yang dimaksud dengan data
kualitatif dalam kegiatan ini yakni gambaran umum wilayah Kabupaten
Nduga dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud data kuantitatif adalah
data yang penyajiannya bersifat angka-angka, misanya data jumlah
penduduk, jumlah kecamatan, data panjang jalan, nilai titik koordinat,
data perekonomian Kabupaten Nduga dan sebagainya.
Data hasil survey bersumber dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan
langsung di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen resmi yang memiliki relevansi
terhadap penyusunan updating database yakni dokumen RTRW
Kabupaten, RPJMD Kabupaten, dan dokumen kebijakan pembangunan
lainnya, yang diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti BPS,
BAPPEDA dan instansi terkait lainnya.
Untuk lebih jelasnya mengenai data sekunder yang akan dikumpulkan
yakni sebagai berikut:
Data dan peta administrasi kabupaaten
Data dan peta penggunaan lahan kabupaten
Data demografi kabupaten
Data dan peta sebaran fasilitas kabupaten
Dokumen kebijakan tata ruang meliputi RTRW Nasional, RTRW
Provinsi, RTRW Kabupaten.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 6
a. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yakni dengan melakukan identifikasi
dan obervasi pada Kabupaten Nduga. Uraian lebih mendalam terkait
model identifikasi dan obervasi kegiatan survey lapangan untuk
penyusunan updating database yakni sebagai berikut:
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 7
2.2.5. PENGOLAHAN DATA
Data hasil survey lapangan selanjutnya akan diolah agar menjadi informasi
yang akurat yang nantinya akan di input dalam updating database di
Kabupaten Nduga. Proses pengolahan informasi Kabupaten Nduga akan
menggunakan system zona.
a. Sistem Zona
System zona dimaksudkan untuk membagi wilayah Kabupaten Nduga
menjadi beberapa zona. Dalam hal ini akan dilakukan pembagian zona
berdasarkan Kecamatan serta memperhatikan pola penggunaan lahan
dan sarana pendukung lainnya disetiap kecamatan.
c. Dokumentasi/Visualisasi
Dokumentasi memberikan gambaran visualisasi dari kondisi eksisting di
Kabupaten Nduga
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 8
2.2.7. PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
System informasi geografis merupakan system berbasis komputer yang
dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, memanipulasi,
menganalisa data geospasial dan menyebarkan informasi geospasial untuk
tujuan tertentu.
Penyusunan updating database Kabupaten Nduga akan menggunakan
system informasi geografis yang berbasi pada web gis agar dapat
menampilkan semua informasi seperti status luas wilayah, jumlah
penduduk, pola penggunaan lahan, jumlah kecamatan serta data lainnya
dengan mudah dan cepat serta dilengkapi dengan fasilitas pencarian data
secara otomatis.
a. Persyaratan Sistem
1) Proses penyusunan updating database system informasi geografis
dapat berlangsung secara stabil, lancar dan menghasilkan proses
transformasi informasi dan teknologi terhadap data Kabupaten
dilingkungan Dinas Bappeda Kabupaten Nduga, melalui system data
base dalam jangkauan terbatas pada wilayah Kabupaten Nduga
2) Pengelolaan data kabuapten Nduga di system data base se
Kabupaten Nduga berbasis GIS dapat diakses dengan menggunakan
aplikasi perangkat lunak tersebut
3) Aplikasi system informasi geografis untuk penyusnan data
menggunakan syarat implementasi sebagai berikut:
Berplatform teknologi yang umum digunakan di Indonesia
Teknologi dan aplikasinya mudah dioperasikan oleh pengguna
(user friendly)
Software aplikasi yang dihasilkan harus dapat dipelihara dengan
mudah
System yang dibuat mempunyai kemampuan yang handal, cepat
dan mudah diakses oleh pengguna dengan tingkat kemanan yang
tinggi.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 9
Software yang dibuat harus dapat update dengan mudah meliputi:
peta dasar, data-data Kabupaten, data bangunan dan atau tempat
strategis (benchmark)
b. Komponen Sistem
1) Sistem Operasi Sistem
Operasi merupakan inti dari kinerja dan operasional sebuah system
informasi berbasis teknologi computer. Seluruh sumber daya dari
system computer baik perangkat lunak maupun perangkat keras
dikelola oleh system operasi. Dapat dikatakan secara langsung
maupun tidak langsung akan menggunakan system operasi.
Spesifikasi system operasi yang sudah terbiasa digunakan
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nduga. Sistem Informasi
updating database se Kabupaten Nduga Berbasis Gis adalah system
operasi berbasis window. Untuk aplikasi data base SIG atau GIS j
nantinya harus dapat berjalan di atas system operasi tersebut.
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 10
Menampilkan peta dalam berbagai layer dan kemudahan
penggantian/penambahan peta layer
Pergeseran dan perbesaran peta
Penggambaran bebrapa fitur grafik seperti titik, garis,
lingkaran, segiempat ataupun polygon
Penggambaran/ penulisan teks
Identifikasi peta yang ditampilkan dalam sebuah tabel
Pemilihan spasial meliputi garis, area, polygon, dan lingkaran
Perhitungan statistic dasar dan pemilihan spasial
Update dan query data base yang terkoneksi dengan
pemilihan spasial
Penentuan spasial dengan beberapa metode seperti value
map, class breaks. Don density, grafik, events atau elevasi
Penamaan spasial dengan teks yang diambil dari data base
Membuat tipe shapefiles
Penampakan foto udara atau citra satelit
Penampilan data sesungguhnya atau data historis
Pencarian wilayah ataupun alamat tertentu pada sebuah peta
Proyeksi peta pada berbagai system koordinat. Selain itu, tipe
data SIG atau GIS yang di dukung antara lain:
- Shapefiles (*.shp)
- ARCGIS/ARC/INFO coverages
- Spasial data base engine (SDE) layer
- Computer Aided Design (CAD) drawings
- Tabel data (database)
- Data Grid
- Berkas Gambar (image files)
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 11