Anda di halaman 1dari 11

BAB II

2.1. PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


2.1.1. Model Pendekatan
Dalam melaksanakan kegiatan Penyusuanan updating data base
Kabupaten Nduga, perlu untuk menetapkan model pendekatan apa yang
akan digunakan agar hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dapat sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan. Model pendekatan yang akan
digunakan dalam kegiatan ini adalah model deduktif eksploratif.
Selain pendekatan di atas, terdapat beberapa pendekatan lain yang akan
di gunakan dalam kegiatan Penyusuanan updating data base yakni:

a. Pendekatan Normatif
Pendekatan normative adalah suatu pendekatan untuk memahami
suatu permasalahan atau kondisi dengan berdasarkan pada norma-
norma yang ada atau pada suatu atauran yang menjelaskan bagaimana
suatu kondisi tersebut seharusnya terjadi. Dalam pendekatan ini,
perhatian pada masalah utama serta tindakan yang semestinya yang
dilakukan menjadi ciri utamanya. Dalam hal ini, suatu kondisi atau
situasi yang terjadi mencoba dijelaskan, dilihat dan dibandingkan
karakteristiknya dengan kondisi yang seharusnya, dimana dalam
konteks pembagunan kondisi yang seharusnya tersebut didasarkan
pada produk legal peraturan perundangan, baik untuk nasional maupun
untuk daerah

b. Pendekatan Fasilitatif dan Partisipatif


Pendekatan fasilitatif dan partisipatif digunakan dengan dasar
pertimbangan bahwa proses penyusunan updating data base dilakukan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini
dimaksudkan agar hasil penyusunan updating data base dapat

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 1
dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan terkait di
daerah.

c. Pendekatan Teknis Akademis


Pendekatan teknis akademis adalah pendekatan yang dilakukan dengan
menggunakan metodelogi yang dapat dipertanggung jawabkan secara
akademis, baik dalam pembagian tahapan pekerjaan maupun teknik-
teknik identifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun proses
pelaksanaan penyepakatan.

2.1.2. Kerangka Pikir


Kerangka pikir kegiatan Penyusunan Updating Database Kabupaten Nduga
di bangun berdasarkan latar belakang, maskud, tujuan dan ruang lingkup
yang telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Agar penyusunan
updating data base dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
tujuan kegiatan, maka terlebih dahulu perlu dipahami aspek-aspek yang
berkaitan dengan updating data base secara holistic, diantaranya yakni
isu-isu pembangunan di Kabupaten Nduga, aspek normative, lingkungan
strategis dan semua elemen yang terkait dengan inventarisasi data
Kabupaten Nduga.
Diagram kerangka pikir kegiatan Penyusunan Updating Database di
Kabupaten Nduga dapat di lihat pada gambar 2.1

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 2
Gambar 2.1
Kerangka Pikir

PERSIAPAN

TAHAPAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Tim
2. Pendalaman KAK
3. Penyusunan metodelogi
4. Penyiapan rencana kerja
5. Pengumpulan data
6. Mengumpulkan bahan dan peralatan
7. Persiapan survey
8. Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi kerja
9. Penyiapan laporan pendahuluan

PROSES

SURVEY PENGAMBILAN DATA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


Mengumpulkan data dan informasi 1. Entry data dan menampilkan
Kabupaten Nduga yakni: jumlah informasi Updating Data Base
penduduk, batas administrasi Kabupaten Nduga.
wilayah, luas wilayah, pola 2. Melakukan analisa dan evaluasi
penggunaan lahan, klasifikasi jalan data untuk mengetahui informasi
dan data lainnya. Kabupaten Nduga
3. Melakukan mapping untuk
digunakan sebagai basis dari
database Kabupaten Nduga.

KELUARAN

2.
SURVEY UPDATING DATA BASE KABUPATEN1. NDUGA
1. tersedianya aplikasi yang berisi updating data
base Kabupaten Nduga yang selanjutnya entry
data operasionalnya dapat dilakukan oleh staf
Dinas Bappeda Kabupaten Nduga.
2. Pembuatan manual operasi dan manual program
berbasis web gis updating database

LAPORAN PENDAHULUAN
3. II - 3
2.2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.2.1. Tahapan Persiapan
Secara umum tahapan persiapan survey yang akan dilakukan oleh tim
yakni:
 Membangun pemahaman tentang substansi Penyusunan updating
Database di Kabupaten Nduga agar pelaksanaannya dapat sesuai
dengan kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan
 Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan updating database dengan tujuan agar pelaksanaan
kegiatan dapat menghasilkan output yang yang sesuai dengan arahan
dalam kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan.

Uraian lebih lanjut terkait tahapan persiapan survey kegiatan Penyusunan


updating database, yakni sebagaimana penjabaran di bawah ini:

a. Persiapan Internal
Persiapan internal menjadi hal penting guna membangun komunikasi,
koordinasi dan konsolidasi pada seluruh tim pelaksana agar mampu
bekerja sama dalam tim. Persiapan internal yang dilakukan yakni:
 Membangun komunikasi dengan tim guna menyampaikan waktu
penugasan masing-masing personil
 Melakukan mobilisasi tenaga pelaksana baik tenaga ahli, tenaga
surveyor, fasilitator dan operator computer sesuai waktu penugasan
 Menyusun workplan masing-masing tenaga ahli kegiatan
Penyusunan updating database sebagai acuan bersama tim
 Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim
sesuai dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja
 Melakukan diskusi dengan seluruh tim pelaksana untuk membangun
pemahaman yang sama terkait teknis pelaksanaan pekerjaan dan
hasil pekerjaan
 Penyiapan bahan dan peralatan yang akan digunakan selama
melakukan survey di lapangan.

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 4
b. Persiapan Eksternal
Persiapan eksternal dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi
berbagai kendala teknis administrasi yang nantinya muncul dikemudian
hari. Adapun persiapan eksternal yang dimaksud yakni:
 Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan guna
mendiskusikan seluruh aspek mulai dari persiapan, maksud, tujuan
dan sasaran pekerjaan, output dan outcome, sampai pada ruang
lingkup kegiatan. Hal ini bertujuan agar pemberi pekerjaan dan tim
pelaksana memiliki kesamaan pemahaman tentang kegiatan yang
dilaksanakan
 Menyampaikan kepada pemberi pekerjaan untuk Menyiapkan surat
survey sekaligus memfasilitasi tim survey selama berada di lapangan

c. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dilakukan guna memperoleh pengetahuan mengenai
motedo, ukuran dan pendekatan dalam penyusunan updating database
yang berisi tentang informasi Kabupaten Nduga. Selama penyusunan
updating database Kabupaten Nduga, kajian pustaka akan terus
dilakukan untuk menghasilkan materi kajian dengan tingkat kedalaman
yang sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja, sehingga
dapat menghasilkan dokumen updating database Kabupaten Nduga
yang berkualitas dan bermutu.

2.2.2. PENGUMPULAN DATA


Proses pengumpulan data adalah salah satu bagian terpenting dalam
pelaksanaan kegiatan penyusunan updating database Kabupaten Nduga,
Sehingga teknik pengambilan datanya perlu disusun dengan tepat. Hal ini
dikarenakan jika teknik dalam pengambilan data menggunakan cara yang
kurang tepat maka data yang diperoleh pun akan kurang tepat dan
tentunya akan sangat berpengaruh terhadap proses analisis data
selanjutnya. untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan
analisis nantinya, maka terlebih dahulu perlu diketahui jenis data dan
metode pengumpulan data yang akan digunakan.

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 5
2.2.3. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
Jenis data yang digunakan dalam kegiatan penyusunan updating database
yakni data kualitatif dan data kuantitatif. yang dimaksud dengan data
kualitatif dalam kegiatan ini yakni gambaran umum wilayah Kabupaten
Nduga dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud data kuantitatif adalah
data yang penyajiannya bersifat angka-angka, misanya data jumlah
penduduk, jumlah kecamatan, data panjang jalan, nilai titik koordinat,
data perekonomian Kabupaten Nduga dan sebagainya.

Data hasil survey bersumber dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan
langsung di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen resmi yang memiliki relevansi
terhadap penyusunan updating database yakni dokumen RTRW
Kabupaten, RPJMD Kabupaten, dan dokumen kebijakan pembangunan
lainnya, yang diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti BPS,
BAPPEDA dan instansi terkait lainnya.
Untuk lebih jelasnya mengenai data sekunder yang akan dikumpulkan
yakni sebagai berikut:
 Data dan peta administrasi kabupaaten
 Data dan peta penggunaan lahan kabupaten
 Data demografi kabupaten
 Data dan peta sebaran fasilitas kabupaten
 Dokumen kebijakan tata ruang meliputi RTRW Nasional, RTRW
Provinsi, RTRW Kabupaten.

2.2.4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dibagi menjadi 2 yakni pengumpulan data
primer dan data sekunder. Uraian teknik pengumpulan data primer dan
data sekunder, dapat di lihat pada penjelasan di bawah ini:

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 6
a. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yakni dengan melakukan identifikasi
dan obervasi pada Kabupaten Nduga. Uraian lebih mendalam terkait
model identifikasi dan obervasi kegiatan survey lapangan untuk
penyusunan updating database yakni sebagai berikut:

1) Penyiapan Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dimaksud dalam pelaksanaan survey primer
yakni:
 Menyiapkan peta Kabupaten Nduga yang lengkap
 Alat tulis antara lain: pena, buku catatan, alas menulis dan
penjepit kertas
 Kendaraan survey
 Kamera foto digital
 GPS navigasi
 Alat ukur

b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder


Sebagaimana uraian pada sub bab sebelumnya tentang data sekunder,
di mana data-data tersebut akan diperoleh dari instansi terkait yang
validitas datanya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun jenis data
serta instansi yang akan dikunjungi guna memperoleh data yang
dimaksud, yakni sebagaimana pada uraian di bawah ini:
a) BAPPEDA: Dokumen RTRW kabupaten, dokumen RPJMD
kabupaten, kebijakan pembangunan kabupaten/provinsi/nasional
yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan pembangunan di
Kabupaten Nduga. Data zona wilayah yang meliputi: aspek fisik
lingkungan, social dan ekonomi, data demografi, sumber daya
lahan, sarana dan prasarana pendukung lainnya,
b) Dinas PU : Data riwayat jalan, dokumen rencana teknis lainnya
yang berhubungan dengan jaringan jalan, data klasifikasi fungsi
dan status pengelolaan jalan
c) BPS: Data Kabupaten Nduga dalam angka tahun 2016

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 7
2.2.5. PENGOLAHAN DATA
Data hasil survey lapangan selanjutnya akan diolah agar menjadi informasi
yang akurat yang nantinya akan di input dalam updating database di
Kabupaten Nduga. Proses pengolahan informasi Kabupaten Nduga akan
menggunakan system zona.

a. Sistem Zona
System zona dimaksudkan untuk membagi wilayah Kabupaten Nduga
menjadi beberapa zona. Dalam hal ini akan dilakukan pembagian zona
berdasarkan Kecamatan serta memperhatikan pola penggunaan lahan
dan sarana pendukung lainnya disetiap kecamatan.

2.2.6. PENYUSUNAN TABULASI


Penyusunan tabel kegiatan updating database akan di rinci ke dalam
beberapa bagian yakni diantaranya: tabel jumlah penduduk, tabel luas
wilayah kondisi Kabupaten Nduga dan data lainya.

a. Tabel updating database Kabupten Nduga


Data kondisi eksisting Kabupaten Nduga hasil pengamatan akan
disusun ke dalam bentuk tabel yang memuat updating database 32
Distrik/Kecamatan Jumlah Penduduk, luas wilayah, jumlah Desa, umlah
fasilitas pelayanan publik dan data lainnya.

b. Tabel Kondisi Eksisting Database Kabupaten Nduga


Tabel kondisi eksisitng database Kabupaten Nuga akan memuat
beberapa item yakni: Luas wilayah, jumlah Kecamatan dan jumlah
penduduk

c. Dokumentasi/Visualisasi
Dokumentasi memberikan gambaran visualisasi dari kondisi eksisting di
Kabupaten Nduga

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 8
2.2.7. PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
System informasi geografis merupakan system berbasis komputer yang
dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, memanipulasi,
menganalisa data geospasial dan menyebarkan informasi geospasial untuk
tujuan tertentu.
Penyusunan updating database Kabupaten Nduga akan menggunakan
system informasi geografis yang berbasi pada web gis agar dapat
menampilkan semua informasi seperti status luas wilayah, jumlah
penduduk, pola penggunaan lahan, jumlah kecamatan serta data lainnya
dengan mudah dan cepat serta dilengkapi dengan fasilitas pencarian data
secara otomatis.
a. Persyaratan Sistem
1) Proses penyusunan updating database system informasi geografis
dapat berlangsung secara stabil, lancar dan menghasilkan proses
transformasi informasi dan teknologi terhadap data Kabupaten
dilingkungan Dinas Bappeda Kabupaten Nduga, melalui system data
base dalam jangkauan terbatas pada wilayah Kabupaten Nduga
2) Pengelolaan data kabuapten Nduga di system data base se
Kabupaten Nduga berbasis GIS dapat diakses dengan menggunakan
aplikasi perangkat lunak tersebut
3) Aplikasi system informasi geografis untuk penyusnan data
menggunakan syarat implementasi sebagai berikut:
 Berplatform teknologi yang umum digunakan di Indonesia
 Teknologi dan aplikasinya mudah dioperasikan oleh pengguna
(user friendly)
 Software aplikasi yang dihasilkan harus dapat dipelihara dengan
mudah
 System yang dibuat mempunyai kemampuan yang handal, cepat
dan mudah diakses oleh pengguna dengan tingkat kemanan yang
tinggi.

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 9
 Software yang dibuat harus dapat update dengan mudah meliputi:
peta dasar, data-data Kabupaten, data bangunan dan atau tempat
strategis (benchmark)
b. Komponen Sistem
1) Sistem Operasi Sistem
Operasi merupakan inti dari kinerja dan operasional sebuah system
informasi berbasis teknologi computer. Seluruh sumber daya dari
system computer baik perangkat lunak maupun perangkat keras
dikelola oleh system operasi. Dapat dikatakan secara langsung
maupun tidak langsung akan menggunakan system operasi.
Spesifikasi system operasi yang sudah terbiasa digunakan
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nduga. Sistem Informasi
updating database se Kabupaten Nduga Berbasis Gis adalah system
operasi berbasis window. Untuk aplikasi data base SIG atau GIS j
nantinya harus dapat berjalan di atas system operasi tersebut.

2) Aplikasi Data Base SIG atau GIS


Pada saat sekrang ini computer digunakan untuk memproses dan
menampilkan informasi dalam berbagai variasi format meliputi
dokumen spreadsheet, database, presentasi dan grafik. Beberapa
informasi di atas terkadang memiliki komponen geografis. Terkadang
data yang ada akan lebih bagus jika ditampilkan dalam bentuk
sebuah peta atau tabel. Dengan menggunakan sebuah tampilan peta
maka dapat diinterpretasikan beberapa hal meliputi pewarnaan, pola
hubungan spasial. Aplikasi SIG atau GIS yang dihasilkan harus
dibangun dengan platform GIS Engine yang dapat berjalan pada
beberapa system operasi meliputi windows 95, windows 98, windows
NT 4, windows XP, windows vista, ataupun versi di atasnya. Secara
terintegrasi bahasa pemrograman, data base engine dan GIS engine
– teknologi yang digunakan harus memiliki beberapa fungsi yang
dapat di implementasikan pada aplikasi yang akan dibangun antara
lain:
 Penyimpanan data tabular

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 10
 Menampilkan peta dalam berbagai layer dan kemudahan
penggantian/penambahan peta layer
 Pergeseran dan perbesaran peta
 Penggambaran bebrapa fitur grafik seperti titik, garis,
lingkaran, segiempat ataupun polygon
 Penggambaran/ penulisan teks
 Identifikasi peta yang ditampilkan dalam sebuah tabel
 Pemilihan spasial meliputi garis, area, polygon, dan lingkaran
 Perhitungan statistic dasar dan pemilihan spasial
 Update dan query data base yang terkoneksi dengan
pemilihan spasial
 Penentuan spasial dengan beberapa metode seperti value
map, class breaks. Don density, grafik, events atau elevasi
 Penamaan spasial dengan teks yang diambil dari data base
 Membuat tipe shapefiles
 Penampakan foto udara atau citra satelit
 Penampilan data sesungguhnya atau data historis
 Pencarian wilayah ataupun alamat tertentu pada sebuah peta
 Proyeksi peta pada berbagai system koordinat. Selain itu, tipe
data SIG atau GIS yang di dukung antara lain:
- Shapefiles (*.shp)
- ARCGIS/ARC/INFO coverages
- Spasial data base engine (SDE) layer
- Computer Aided Design (CAD) drawings
- Tabel data (database)
- Data Grid
- Berkas Gambar (image files)

3) Spesifikasi Peta Dasar


Peta rupa bumi Indonesia digital skala 1:10.000 atau 1:15.000 atau
1: 25.000

LAPORAN PENDAHULUAN
II - 11

Anda mungkin juga menyukai