Anda di halaman 1dari 18

BUKU 1

1. Judul : Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan & Wilayah
Pengarang : Johara T. Jayadinata
Penerbit : ITB Bandung
Terbit Tahun : 1999
Tebal : 19a – 444 Halaman
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :
Istilah tata guna tanah biasa juga dikenal dengan istilah asingnya sebagai “Land Use
Planning”. Apabila istilah tata guna tanah dikaitkan dengan obyek hukum agraria nasional
(UUPA), maka penggunaan istilah tersebut kurang tepat. Hal ini dikarenakan obyek hukum
agraria meliputi: bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Sedangkan tata guna tanah hanya berobyek tanah yang merupakan salah satu
bagian dari obyek hukum agraria. Maka istilah yang tepat adalah “Tata Guna Agraria” atau
“Agrarian Use Planning” yang meliputi:

1.Tata Guna Tanah (land use planning)


2.Tata Guna Air (water use palnning)
3.Tata Guna Ruang Angkasa (air use planning)

Dalam ketentuan menimbang huruf a TAP MPR No. IX Tahun 2001 Tentang Pembaruan
Agraria Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam ditegaskan bahwa bahwa sumber daya
agraria/sumber daya alam meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa Indonesia,
merupakan kekayaan Nasional yang wajib disyukuri. Oleh karena itu harus dikelola dan
dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Ada beberapa definisi tata guna tanah yang dapat dijadikan acuan:
1.Tata guna tanah adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur peruntukan, penggunaan dan
persediaan tanah secara berencana dan teratur sehingga diperoleh manfaat yang lestari,
optimal, seimbang dan serasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan negara.
2.Tata guna tanah adalah rangkaian kegiatan penataan, penyediaan, peruntukan dan
penggunaan tanah secara berencana dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional.
Tata guna tanah adalah usaha untuk menata proyek-proyek pembangunan, baik yang
diprakarsai pemerintah maupun yang tumbuh dari prakarsa dan swadaya masyarakat sesuai
dengan daftar sekala prioritas, sehingga di satu pihak dapat tercapai tertib penggunaan
tanah, sedangkan di pihak lain tetap dihormati peraturan perundangan yang berlaku.

Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil unsur-unsur yang ada, yaitu:
a. Adanya serangkaian kegiatan.
Yang meliputi pengumpulan data lapangan yang menyangkut tentang penggunaan,
penguasaan, dan kemampuan fisik tanah, pembuatan rencana/pola penggunaan tanah untuk
kepentingan pembangunan dan pengawasan serta keterpaduan di dalam pelaksanaanya.
b. Penggunaan tanah harus dilakukan secara berencana.
Ini mengandung konsekuensi bahwa penggunaan tanah harus dilakukan atas dasar prinsip-
prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut ialah lestari, optimal, serasi dan seimbang.
c. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Ialah untuk tercapainya sebesar-besar kemakmuran rakyat menuju masyarakat yang adil
dan makmur.
3.Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berujud konsolidasi pemanfaatan
tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai
satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil (Pasal 1 PP No. 16 Tahun
2004 tentang Penatagunaan Tanah). Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik
yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia. Pemanfaatan tanah adalah
kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan
tanahnya. Sedangkan pengertian penguasaan tanah adalah hubungan hukum antara orang
per orang, kelompok orang atau badan hukum dengan tanah sebagaimana dimaksud dalam
UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU No. 5 Tahun 1960 pengertian bumi, selain permukaan
bumi, termasuk pula tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air. Sedangkan
tanah menurut PP 16 Tahun 2004 ialah wujud tutupan permukaan bumi baik yang
merupakan bentukan alami maupun buatan manusia.

Penatagunaan tanah merupakan bagian dari sub sistem penataan ruang wilayah yang
dituangkan dalam rencana tata ruang wilayah. Rencana tata ruang wilayah ialah hasil
perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administrative dan atau aspek fungsional yang
telah ditetapkan.
BUKU 2

1. Judul : Perencanaan Dan Pembangunan Wilayah


Pengarang : Ernan Rustiadi, Sunsun Saefulhakim, dan Dyah R. Panuju
Penerbit : ITB Bandung
Terbit Tahun : 2018
Tebal : xxxi - 514
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :

A. Pengertian Perencanaan Pembangunan Wilayah


Dalam Pembangunan suatu wilayah perencanaan adalah suatu hal yang utama sebab
dengan perencanaan yang tepat akan menimbulkan dampak positif terhadap daerah itu sendiri.
Perencanan yang tepat adalah sebuah perencanaan yang dibuat atas dasar potensi atau
keunggulan yang dimiliki daerah itu sendiri. Perencanaan juga akan menjadi bahan dalam
membuat sebuah kebijakan pembangunan yang mendukung perencanaan tersebut.
B. Tujuan Perencanaan Pembangunan Wilayah
Perecanaan wilayah dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi permasalahan
dimasing-masing wilayah dan mengupayakan keseimbangan pembangunan antar wila
C. Manfaat Perencanaan Pembangunan Wilayah
Mengatasi secara langsung persoalan-persoalan yang berkenaan dengan
pembangunan ditingkat wilayah. Perencanaan wilayah mencakup pada berbagai segi
kehidupan yang komprehensif dan satu sama lain saling bersentuhan, yang semuanya
bermuara pada upaya peningkatan kehidupan masyarakat. Berbagai faktor dalam kehidupan
seperti Universitas Universitas Sumatera Sumatera Utara ekonomi, politik, dan sosial serta
budaya maupun adat istiadat berbaur dalam perencanaan wilayah yang cukup kompleks.
Semua faktor harus dipertimbangkan dan diupayakan berjalan seiring bahkan saling
mendukung (Miraza, 2010)
D. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Wilayah
Perencanaan ruang wilayah biasanyadituangkan dalam perencanaan tata ruang wilayah
sedangkan perencanaan aktivitas biasanya tertuang dalam rencana pembangunan wilayah,
baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Perencanaan
wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah. Visi adalah cita-
cita tentang masa depan wilayah yang diinginkan. Visi seringkali bersifat abstrak tetapi ingin
menciptakan ciri khas wilayah yang ideal sehingga berfungsi sebagai pemberi inspirasi dan
dorongan dalam perencanaan pembangunan wilayah. Misi adalah kondisi antara atau suatu
tahapan untuk mencapai visi tersebut. Misi adalah kondisi ideal yang setingkat di bawah visi
tetapi lebih realistik untuk mencapainya. Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya
dimulai setelah tersusunnya rencana tata ruang wilayah karena tata ruang wilayah merupakan
landasan sekaligus sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah.
Kegiatan Belajar 2 :
A. Perkembangan Perencanaan Pembangunan Wilayah
Dalam perekmbangannya Perencanaan pembangunan wilayah sebaiknya menggunakan
dua pendekatan, yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan regional. Pendekatan sektoral
biasanyaless-spatial (kurang memperhatikan aspek ruang secara keseluruhan), sedangkan
pendekatan regional lebih bersifat spatial dan merupakan jembatan untuk mengaitkan
perencanaan pembangunan dengan rencana tata ruang. Rencana tata ruang berisikan kondisi
ruang/penggunaan lahan saat ini (saat penyusunannya) dan kondisi ruang yang dituju,
misalnya 25 tahun yang akan datang. Rencana pembangunan wilayah misalnya
RPJM, merencanakan berbagai kegiatan pembanggnan selama kurun waktu 5 tahun dan
nantinya dituangkan lagi dalam rencana tahunan yang semestinya langsung terkait dengan
anggaran. Dengan demikian, cukup jelas bahwa RPJMsemestinya mengacu kepada rencana
kondisi ruang yang dituju seperti tertera pada tata ruang. Peran para aktor pembangunan di
luar pemerintah cukup besar, dan sesuai dengan mekanisme pasar, seringkali aktivitas dalam
penggunaan ruang tidak mengarah kepada apa yang tertuang dalam rencana. Pada satu
sisi, pemerintah ingin menciptakan pengaturan ruang yang baik. Akan tetapi, di sisi lain ingin
mendapatkan manfaat yang terkandung dalam mekanisme pasar.

B. Peran Pemerintah dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah


Peranan pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan daerah adalah mempunyai
wewenang dan kemampuan untuk mengelola, melaksanakan program-program pembangunan
daerah. karena pemerintah daerah memegang peranan untuk menentukan keberhasilan proses
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan di daerah. proses perencanaan
pembangunan daerah di Distrik Manatuto rencana dimulai dari komunitas masyarakat,
kampung, dewan desa, kecamatan dan stakeholders di daerah. Ditinjau kebijakan dari
pemerintah pusat untuk mengesahkan dokumen rencana daerahnya masyarakat kurang puas,
karena pengesahan dokumen rencana pembangunan daerah oleh pemerintah pusat tidak
berdasarkan pada dokumen rencana yang diajukan kepada pemerintah pusat

C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Problematika Wilayah


1. Mobilitas
2. Pendapatan per Kapita
3. SDA
4. Sarana-prasarana
5. Infrastruktur
BUKU 3

1. Judul : Teori-Teori Pembangunan Ekonomi


Pengarang : Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec
Penerbit : Graha Ilmu
Terbit Tahun : 2013
Tebal : ix -133
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sedang pertumbuhan
mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah
perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah
dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan
adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui
kenaikan tabungan dan penduduk.
Bedanya pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat
kepada target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun demikian, istilah
perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan jangka panjang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI


Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1. Faktor ekonomi

• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya,
kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-
hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya
dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut
akumulasi modal atau pembentukan modal.
Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan
keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan
barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan
peralatannya."
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio;
incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi
modern".
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam
kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan
membantu meningkatkan produktivitasnya.
Dalam pertumbuhan ekonomi modern, wiraswastawan tampil sebagai organisator dan
pengambil resiko diantara ketidakpastian. Schumpeter: "wiraswastawan tidak perlu
seorang kapitalis, tapi berfungsi melakukan pembaruan (inovasi)." Contoh revolusi
industri di Inggris.
• Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di
dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan
di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru.
Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
• Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan
peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi
perkembangan ekonomi. Pembagian kerja à perbaikan kemampuan produksi buruh à
buruh lebih efisien à menghemat waktu à mampu menemukan mesin baru à produksi
meningkat.

2. Faktor non-ekonomi
• Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme à menanamkan semangat
baru dan memunculkan kelas pedagang baru à menghasilkan perubahan pandangan,
harapan, struktur dan nilai-nilai sosial à orang dibiasakan menabung dan berinvestasi
dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat untuk berhemat",
memaksimumkan output untuk input tertentu.
• Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan
produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses
peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk
negara ybs.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di
negara berkembang.
• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh
membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak
korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban,
stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.

Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi negara terbelakang.

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN
1. Teori Adam Smith
• Ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka.
• Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of
Nations" (1776).
• Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi à orang dibiarkan
mengembangkan kepentingan pribadinya à setiap individu akan dibimbing oleh
suatu "kekuatan yang tidak terlihat" atau invisible hand, yaitu pasar persaingan
sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan
kesejahteraan mereka secara agregat.
• Teori pertumbuhan ekonomi:
(1) pembagian kerja,
(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.
• Pembagian kerja: meningkatnya keterampilan kerja, penghematan waktu dalam
memproduksi barang, penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
• Proses pemupukan modal: kaum kapitalis dan tuan tanah yang mampu menabung,
sedangkan kelompok pekerja diperkirakan tidak mampu menabung. Mengapa
pemilik modal menanamkan modalnya? Iklim investasi? Tingkat suku bunga?

2. Teori Ricardian
• Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation" (1917).
• Teori distribusi, dengan asumsi:
(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastic
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
• Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang saling
hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis,
dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang sewa, keuntungan, dan
upah.
• Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk
marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata
dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.
• Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
• Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal,
yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk menabung.

3. Teori Keynes
• Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapi berkaitan dengan
negara kapitalis maju.
• Bukunya yang terkenal The General Theory of Employment, Interest and Money.
• Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara.
• D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan pendapatan,
yaitu kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan yang berlipat pada
pendapatan melalui kecenderungan berkonsumsi.
• Syarat pokok kemajuan ekonomi:
(1) kemampuan mengendalikan penduduk,
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil,
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang
benar- benar sesuai dengan iilmu pengetahuan,
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi.

4. Teori Schumpeter
• Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan
ekonominya dalam buku "Theory of Economic Development" (1911).
• Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan
mantap (tak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi,
tidak ada pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai "arus sirkuler".
• Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran-
saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu
mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya.
BUKU 4

1. Judul : Perencanaan SIstem Transportasi Publik


Pengarang : prof. ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si., M.Eng.Sc., Ph.D.
Penerbit : Graha Ilmu
Terbit Tahun : 2015
Tebal : ix - 97
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :

1. Transportasi Tulang Punggung Perekonomian


Pengertian Transportasi secara umum adalah Rangkaian kegiatan memindahkan/
mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah
satu moda transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi darat, laut/ sungai maupun
udara.
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen lazim disebut
rantai transportasi (chain of transportation).
Tiap sektor disebut mata rantai (link) yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Kelancaran dan kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata rantai yang terlemah dari
rangkaian kegiatan transportasi tersebut, sampai pada mata rantai yang terkuat.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen mempunyai
kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada
tempat yang ditentukan, dan barang dalam kondisi baik.
Di Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti mencakup sama dengan pengertian
distribusi dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10 tahun 1988 tanggal 26
Februari 1988 tentang Jasa pengurusan Transportasi , pasal 1 berbunyi :
“yang dimaksud dengan jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding) dalam
keputusan ini adalah usaha yang ditunjukan untuk mewakili kepentingan pemilik barang
untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara yang dapat mencakup
kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penundaan, pengukuran,
penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen, perhitungan biaya
angkut, klaim, asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya biaya
lainnya berkenaan dengan pengiriman barang barang tersebut sampai dengan diterimanya
barang oleh yang berhak menerimanya”
Transaksi perdagangan adalah proses pemindahan barang dari penjual kepada pembeli
dengan pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual
Beralih atau perpindahan barang dagangan tersebut dapat terjadi melalui :
• Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang/ tempat yang ditunjukan oleh
pembeli
• Dari pabrik dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang/ tempat yang ditunjuk
oleh pembeli
• Dari gudang/ daerah pertanian atau perkebunan dimana barang (hasil pertanian) tersebut
dihasilkan
• Dari lokasi pertambangan (barang tambang) menuju gudang/ tempat pabrik dimana
hasil tambang tersebut dibutuhkan jadi bahan baku
2. Hinterland dan Intermoda Transportasi
Hinterland adalah daerah belakang suatu pelabuhan. Luas suatu hinterland relatif dan tidak
mengenal batas administratif suatu daerah, provinsi atau batas suatu negara tergantung
kepada ada atau tidaknya pelabuhan yang berdekatan dengan daerah tersebut.
Intermoda Transportasi adalah Pengangkutan barang atau penumpang dari tempat asal
sampai ketempat tujuan dengan menggunakan lebih dari satu moda transport tanpa terputus
dalam arti biaya, pengurusan adminisratif, dokumentasi dan adanya satu pihak yang
bertanggung jawab sebagai pengangkut.
Pelayanan intermoda transportasi disebut pula pelayanan dari pintu ke pintu (door to door
service).
Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam hal intermoda transportasi, yaitu :
1. Aspek teknis
Secara teknis harus ada hubungan tiap moda dengan fasilitas yang digunakan untuk
menangani jenis barang atau kemasan yang dibawa.
2. Aspek dokumentasi/file
Hanya ada satu macam dokumen pengangkutan yaitu yang dikeluarkan oleh yang
bertindak sebagai pengangkut
3. Aspek tanggung jawab (liability)
Dalam pelaksanaan intermoda transportasion hanya satu pihak yang bertanggung jawab
terhadap terselenggaranya transportasi.
Dari segi nasional ada beberapa faktor yang harus diciptakan agar intermoda transportation
ini berhasil mencapai tujuannya :
1. Prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi yang baik, dari/ke hinterland.
2. Peraturan perundang undangan yang mendukung yang menyangkut dokumen
pengangkutan, prosedur bea cukai, pertanggungan jawab pengangkutan (liability) termasuk
terminal operator liability.
3. Keserasian hubungan antarmoda baik secara teknis maupun sistem operasi.
4. Tersedianya informasi yang akurat tentang kegiatan transportasi.
LOKASI DAN TRANSPORTASI
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi industri/ pabrik adalah
tersedianya jasa pengangkutan. Transportasi merupakan faktor yang penting diperhatikan,
karena aktifitas pengangkutan meliputi mengangkut memindahkan sampai ketempat tujuan
yang membutuhkan biaya pula.
Sebaiknya pabrik/ industri didirikan di daerah yang mempunyai fasilitas pengangkutan
tersedianya jalan jalan kendaraan ke pabrik, dekat dengan stasiun kereta api atau pelabuhan
sehingga pabrik tersebut mudah dihubungi.
Dalam analisis lebih lanjut untuk menentukan lokasi industri/ pabrik, sebagai patokan
utama ialah biaya transportasi.
Penentuan lokasi perusahaan dapat ditempatkan pada lokasi yaitu :
1. Terpusat pada sumber bahan baku
2. Dipusatkan dekat pasar
3. Ditempatkan pada sumber daya manusia
4. Penempatan dimana saja, setiap lokasi sama yang disebut junction yaitu jarak antara
ketempat sumber bahan baku pasar dan SDM sama.
MANAJEMEN ANGKUTAN/LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)
Traffic dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan dengan alat angkutan
dari suatu tempat ke tempat lain.
Angkutan penumpang (passanger traffic) angkutan penumpang dapat dilihat dari beberapa
segi yaitu :
a. Pengangkutan penumpang antarkota dengan kendaraan.
b. Alat pengangkutan yang digunakan adalah bus, mobil, sedan, angkutan kereta api,
angkutan menggunakan kapal laut dan pengangkutan dengan pesawat udara.
c. Selain itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis yaitu transmigrasi,
angkutan turis dalam negri dan luar negeri ke daerah daerah.
Angkutan muatan (barang), jumlah muatan yang di angkut untuk antar kota menggunakan
berbagai bagai jenis moda transportasi antara lain menggunakan kereta api, truk, container
(sistem peti kemas) kapal dan tongkang yang ditarik oleh tugboat.
Barang barang umum yang diangkut dalam jumlah besar atau partai kecil. Distribusi
pengangkutan barang barang berbeda menurut volume yang diangkut, pengiriman barang
dalam jumlah besar maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang diangkut pun berbeda.
Untuk pengangkutan domestik dan perdagangan internasional ada pola tertentu yang
digunakan untuk lalu lintas muatan (barang). Arus barang dan lembaga penyalur komoditi
yang dimanfaatkan dalam rangka pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di
analisis mengenai lalu lintas muatan (traffic).
Analisis traffic
Tujuan dari analisis traffic ini adalah :
a. Untuk menentukan tempat pemasaran dan pemanfaatan angkutan yang tersedia.
b. Bahan pertimbangan untuk pelayanan, bagi sumber pendapatan dan tarif angkutan.
c. Menentukan pengaruh dari persaingan sempurna, dalam mengangkut barang barang
serta pertimbangan untuk penentuan tarif jasa angkutan.
d. Untuk mengembangkan pasar baru serta penemuan sumber sumber bahan baku.
MATERIAL HANDLING DAN TRANSPORTASI
Pengertian material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut, dan
meletakkan bahan bahan dan barang barang dengan menggunakan alat transportasi.
Dalam material handling yang harus diperhatikan adalah peralatan (alat angkut) yang
digunakan alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan utama dari material handling ialah
memindahkan barang dari satu titik ke titik lain dengan biaya minimum tanpa ada
pengulangan (delay) untuk pengangkutan tersebut
Adapun jenis alat material handling yang digunakan terdiri dari :
1. Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam pabrik untuk proses produksi.
2. Derek (crane)
3. Forklift
4. Kereta Api
5. Truk
6. Container (transtanier)
7. chasis/Trailer
8. Top Loader
Sejalan dengan kemajuan teknologi angkutan dewasa ini untuk pengiriman barang
banyak digunakan peti kemas (container) terutama pelayanan.
DOKUMEN ANGKUTAN
Dalam pengiriman barang dibutuhkan beberapa dokumen dalam pengangkutan yang
disebut transportation ducuments.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh dokumen dalam transportasi
1. Dokumen pengiriman barang
Suatu perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman barang menggunakan
shipment documents sebagai bukti bagi penerima barang nantinya, bahwa barang barang
tersebut telah diangkut oleh perusahaan ekspedisi.
2. Surat muatan (Bill of Lading)
Di dalam bill of lading diadakan kontrak barang barang yang diangkut, hal mana
sipengirim barang akan menyerahkan kepada sipenerima atas dasar perjanjian yang telah
dibuat.
Ada pun tujuan daripada bill of lading ialah :
a. Sipenerima akan menerima barang dalam kondisi baik.
b. Pengangkutan berdasar isi kontrak yang telah dibuat.
c. Semua transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam perjanjian.
3. Dokumen bagi manajemen
Ada beberapa jenis manajemen dokumen yaitu :
a. Kontrak
Dalam kontrak dijelaskan jangka waktu, dan asal/tujuan pengiriman barang.
b. Tarif
Untuk angkutan harus jelas tarif yang dihitung untuk pengangkutan tersebut.
c. Polis asuransi
Selama dalam perjalanan barang barang yang diangkut diasuransikan terdiri dari :
 Asuransi atas kerugian barang
 Asuransi atas kerusakan barang barang
d. Biaya biaya/cost
Dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya uang tambang.
e. Cif (cost insurance and freight)
Selama dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya, asuransi dan uang
tambang.
f. Franco gudang artinya si pengirim/si penjual barang hanya bertanggung jawab atas
barang sampai masuk ke dalam gudang.
g. Manifest yaitu surat muatan yang dibawa oleh nahkoda kapal memuat seluruh barang
barang dan penumpang yang diangkut.
BUKU 5

1. Judul : Memahami AMDAL


Pengarang : Mursid Raharjo
Penerbit : Graha Ilmu
Terbit Tahun : 2007
Tebal : viii - 144
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :

AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Iingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.

AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari suatu
rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu
kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif
tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-
ekonomi, sosialbudaya dan kesehatan masyarakat.

Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak Iayak Iingkungan, jika berdasarkan hasil
kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi
dampak negatif Iebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan,
maka rencana kegiatan - tersebut dinyatakan tidak Iayak Iingkungan. Suatu rencana
kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya.

1. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


2. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
3. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
4. Dokumen Ringkasan Eksekutif

 Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL):

KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang Iingkup serta kedalaman
kajian ANDAL. Ruang Iingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak
penting yang akan dikaji secara Iebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi
ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan
digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang Iingkup dan kedalaman kajian ini
merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui
proses yang disebut dengan proses pelingkupan.

 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL):

ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari
suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah diindetifikasi di dalam
dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara Iebih cermat dengan menggunakan
metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak.
Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak
dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan
antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.

 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL):

RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting Iingkungan hidup yang bersifat negatif serta
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya
tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL

 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):

RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat


perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana
kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya
pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan
lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang
digunakan dalam kajian ANDAL.

 Ringkasan Eksekutif:

Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian
ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya adalah
uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di
dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang akan
dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai