1. Judul : Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan & Wilayah
Pengarang : Johara T. Jayadinata
Penerbit : ITB Bandung
Terbit Tahun : 1999
Tebal : 19a – 444 Halaman
Pereview : Andi Muh. Fauzan – 60800116028
2. Isi Review :
Istilah tata guna tanah biasa juga dikenal dengan istilah asingnya sebagai “Land Use
Planning”. Apabila istilah tata guna tanah dikaitkan dengan obyek hukum agraria nasional
(UUPA), maka penggunaan istilah tersebut kurang tepat. Hal ini dikarenakan obyek hukum
agraria meliputi: bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Sedangkan tata guna tanah hanya berobyek tanah yang merupakan salah satu
bagian dari obyek hukum agraria. Maka istilah yang tepat adalah “Tata Guna Agraria” atau
“Agrarian Use Planning” yang meliputi:
Dalam ketentuan menimbang huruf a TAP MPR No. IX Tahun 2001 Tentang Pembaruan
Agraria Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam ditegaskan bahwa bahwa sumber daya
agraria/sumber daya alam meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa Indonesia,
merupakan kekayaan Nasional yang wajib disyukuri. Oleh karena itu harus dikelola dan
dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Ada beberapa definisi tata guna tanah yang dapat dijadikan acuan:
1.Tata guna tanah adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur peruntukan, penggunaan dan
persediaan tanah secara berencana dan teratur sehingga diperoleh manfaat yang lestari,
optimal, seimbang dan serasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan negara.
2.Tata guna tanah adalah rangkaian kegiatan penataan, penyediaan, peruntukan dan
penggunaan tanah secara berencana dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional.
Tata guna tanah adalah usaha untuk menata proyek-proyek pembangunan, baik yang
diprakarsai pemerintah maupun yang tumbuh dari prakarsa dan swadaya masyarakat sesuai
dengan daftar sekala prioritas, sehingga di satu pihak dapat tercapai tertib penggunaan
tanah, sedangkan di pihak lain tetap dihormati peraturan perundangan yang berlaku.
Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil unsur-unsur yang ada, yaitu:
a. Adanya serangkaian kegiatan.
Yang meliputi pengumpulan data lapangan yang menyangkut tentang penggunaan,
penguasaan, dan kemampuan fisik tanah, pembuatan rencana/pola penggunaan tanah untuk
kepentingan pembangunan dan pengawasan serta keterpaduan di dalam pelaksanaanya.
b. Penggunaan tanah harus dilakukan secara berencana.
Ini mengandung konsekuensi bahwa penggunaan tanah harus dilakukan atas dasar prinsip-
prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut ialah lestari, optimal, serasi dan seimbang.
c. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Ialah untuk tercapainya sebesar-besar kemakmuran rakyat menuju masyarakat yang adil
dan makmur.
3.Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berujud konsolidasi pemanfaatan
tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai
satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil (Pasal 1 PP No. 16 Tahun
2004 tentang Penatagunaan Tanah). Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik
yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia. Pemanfaatan tanah adalah
kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan
tanahnya. Sedangkan pengertian penguasaan tanah adalah hubungan hukum antara orang
per orang, kelompok orang atau badan hukum dengan tanah sebagaimana dimaksud dalam
UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 UU No. 5 Tahun 1960 pengertian bumi, selain permukaan
bumi, termasuk pula tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air. Sedangkan
tanah menurut PP 16 Tahun 2004 ialah wujud tutupan permukaan bumi baik yang
merupakan bentukan alami maupun buatan manusia.
Penatagunaan tanah merupakan bagian dari sub sistem penataan ruang wilayah yang
dituangkan dalam rencana tata ruang wilayah. Rencana tata ruang wilayah ialah hasil
perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administrative dan atau aspek fungsional yang
telah ditetapkan.
BUKU 2
• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya,
kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-
hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya
dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut
akumulasi modal atau pembentukan modal.
Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan
keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan
barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan
peralatannya."
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio;
incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi
modern".
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam
kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan
membantu meningkatkan produktivitasnya.
Dalam pertumbuhan ekonomi modern, wiraswastawan tampil sebagai organisator dan
pengambil resiko diantara ketidakpastian. Schumpeter: "wiraswastawan tidak perlu
seorang kapitalis, tapi berfungsi melakukan pembaruan (inovasi)." Contoh revolusi
industri di Inggris.
• Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di
dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan
di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru.
Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
• Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan
peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi
perkembangan ekonomi. Pembagian kerja à perbaikan kemampuan produksi buruh à
buruh lebih efisien à menghemat waktu à mampu menemukan mesin baru à produksi
meningkat.
2. Faktor non-ekonomi
• Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme à menanamkan semangat
baru dan memunculkan kelas pedagang baru à menghasilkan perubahan pandangan,
harapan, struktur dan nilai-nilai sosial à orang dibiasakan menabung dan berinvestasi
dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat untuk berhemat",
memaksimumkan output untuk input tertentu.
• Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan
produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses
peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk
negara ybs.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di
negara berkembang.
• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh
membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak
korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban,
stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi negara terbelakang.
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN
1. Teori Adam Smith
• Ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka.
• Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of
Nations" (1776).
• Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi à orang dibiarkan
mengembangkan kepentingan pribadinya à setiap individu akan dibimbing oleh
suatu "kekuatan yang tidak terlihat" atau invisible hand, yaitu pasar persaingan
sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan
kesejahteraan mereka secara agregat.
• Teori pertumbuhan ekonomi:
(1) pembagian kerja,
(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.
• Pembagian kerja: meningkatnya keterampilan kerja, penghematan waktu dalam
memproduksi barang, penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
• Proses pemupukan modal: kaum kapitalis dan tuan tanah yang mampu menabung,
sedangkan kelompok pekerja diperkirakan tidak mampu menabung. Mengapa
pemilik modal menanamkan modalnya? Iklim investasi? Tingkat suku bunga?
2. Teori Ricardian
• Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation" (1917).
• Teori distribusi, dengan asumsi:
(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastic
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
• Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang saling
hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis,
dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang sewa, keuntungan, dan
upah.
• Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk
marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata
dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.
• Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
• Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal,
yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk menabung.
3. Teori Keynes
• Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapi berkaitan dengan
negara kapitalis maju.
• Bukunya yang terkenal The General Theory of Employment, Interest and Money.
• Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara.
• D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan pendapatan,
yaitu kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan yang berlipat pada
pendapatan melalui kecenderungan berkonsumsi.
• Syarat pokok kemajuan ekonomi:
(1) kemampuan mengendalikan penduduk,
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil,
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang
benar- benar sesuai dengan iilmu pengetahuan,
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi.
4. Teori Schumpeter
• Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan
ekonominya dalam buku "Theory of Economic Development" (1911).
• Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan
mantap (tak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi,
tidak ada pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai "arus sirkuler".
• Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran-
saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu
mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya.
BUKU 4
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Iingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari suatu
rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu
kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif
tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-
ekonomi, sosialbudaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak Iayak Iingkungan, jika berdasarkan hasil
kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi
dampak negatif Iebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan,
maka rencana kegiatan - tersebut dinyatakan tidak Iayak Iingkungan. Suatu rencana
kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya.
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang Iingkup serta kedalaman
kajian ANDAL. Ruang Iingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak
penting yang akan dikaji secara Iebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi
ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan
digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang Iingkup dan kedalaman kajian ini
merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui
proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari
suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah diindetifikasi di dalam
dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara Iebih cermat dengan menggunakan
metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak.
Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak
dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan
antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting Iingkungan hidup yang bersifat negatif serta
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya
tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL
Ringkasan Eksekutif:
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian
ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya adalah
uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di
dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang akan
dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.