2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
Koresponden : widarti@poltekkes-mks.ac.id
ABSTRAK
101
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
atau disebut obesitas bila BMI >25,0. yang tidak memiliki kelainan tersebut
Walaupun berbagai faktor berperan (Wises dkk, 2009).
dalam timbulnya obesitas, perlu Di Indonesia, menurut data
diperhatikan bahwa timbulnya Riskesdas 2013 obesitas pada anak
obesitas lebih ditentukan oleh terlalu usia 13 - 15 tahun persentasenya
banyaknya makan, terlalu sedikitnya 10,8%. Angka tersebut tergolong
aktifitas atau latihan fisik, atau tinggi, sehingga perlu mendapat
keduanya. Dengan demikian tiap perhatian penuh dari semua pihak
orang perlu memperhatikan (Depkes, 2013). Pravelensi ini
banyaknya masukan makanan meningkat seiring dengan
(disesuaikan dengan kebutuhan meningkatnya umur. Perlu diketahui
tenaga sehari hari) dan aktifitas fisik pula di Indonesia gout diderita pada
yang dilakukan.Perhatian lebih besar usia lebih awal dibandingkan dengan
mengenai hal ini terutama diperlukan negara barat. 32% serangan gout
bagi mereka yang kebetulan berasal terjadi pada usia dibawah 34 tahun.
dari keluarga obesitas berjenis Di Indonesia asam urat menduduki
kelamin wanita, pekerjaan banyak urutan ke 2 setelah osteoarthritis
duduk, tidak senang melakukan namun, di Indonesia pravelensi asam
olahraga, senang masak, serta urat belum diketahui secara pasti dan
emosinya labil. Untuk hidup cukup bervariasi antar satu daerah.
seseorang harus makan akan tetapi Berdasarkan uraian diatas maka
adapula orang yang hidup untuk peneliti telah melakukan penelitian
makan. Akibatnya mereka mengenai gambaran hasil
mengakibatkan obesitas. pemeriksaan asam urat pada penderita
(Misnadiarly, 2007) obesitas.
Asam urat merupakan hasil akhir
metabolisme zat purin yang berasal METODE
dari sisa makanan yang kita Jenis penelitian yang digunakan
konsumsi. Penelitian Kertia (2009) adalah observasi laboratorik yang
menunjukkan bahwa orang yang bersifat deskriptif yaitu untuk
gemuk mempunyai kecenderungan mengetahui kadar asam urat pada
lebih tinggi terkena penyakit asam penderita obesitas .
urat. Meskipun tidak selalu, tetapi Penelitian ini dilakukan di
banyak bukti menunjukkan bahwa Laboratorium Kimia Klinik RSUD
orang yang kelebihan berat badan Labuang Baji Kota Makassar pada
pada umumnya mengonsumsi protein 05-25 Juli 2018
yang berlebihan. Protein umumnya Sampel penelitian ini adalah
mengandung purin yang banyak seluruh mahasiswa penderita obesitas
sehingga menyebabkan kadar asam di Poltekkes Kemenkes Makassar
urat meningkat. Data-data penelitian sebanyak 30 sampel dengan teknik
menunjukan bahwa penyakit asam pengambilan sampel yaitu purposive
urat lebih banyak didapatkan pada sampling. Kriteria sampel bersedia
seseorang yang berat badannya berpartisipasi pada penelitian sebagai
berlebih dan kadar kolesterol daranya obyek, seseorang yang memiliki
tinggi dibandingkan dengan orang Indeks Massa Tubuh (IMT) >25 dan
berusia 17-25 tahun
102
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
103
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
104
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
105
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333
106