Macam-macam Pemeriksaan:
1. Pemeriksaan hematologi
2. Pemeriksaan kimia darah/serum untuk faal ginjal
3. Pemeriksaan kimia darah untuk faal hati dan imunoserologi infeksi hati
4. Pemeriksaan elektrolit darah
5. Pemeriksaan kadar gula darah
6. Pemeriksaan urine
7. Pemeriksaan tinja
8. Pemeriksaan mikrobiologi
1. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Hb (Hemoglobin)
Hb adalah molekul yang terdiri dari 4 kandungan Haem (berisi zat besi) dan 4 rantai
globin (alfa, beta, gama dan delta), berada di dalam erirosit dan bertugas utama untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna darah ditentukan oleh kadar hemoglobin.
Struktur Hb dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada.
Terdapat 141 molekul asam amino pada rantai alfa, dan 146 mol asam amino pada rantai
beta, gama dan delta.
Trombosit
Adalah komponen sel darah yang dihasilkan oleh jaringan hemopoetik dan berfungsi
utama dalam proses pembekuan darah. Penurunan sampai dibawah 100.000/mcl
berpotensi untuk terjadinya perdarahan dan hambatan pembekuan darah. Nilai normal
trombosit adalah 200.000-400.000 per microliter darah.
Leukosit
Adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula
(polimorfonuklear) dan jaringan limfatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear),
berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Dewasa : 4.000-10.000/mm3
Bayi/anak : 9.000-12.000/mm3
Natrium
adalah kation terdapat banyak pada cairan elektrolit ekstra seluler, mempunyai efek
menahan air, berfungsi untuk :
3. Aktivasi enzim
Makanan sumber Natrium : garam dapur, corneed beef, daging babi, Ham, ikan kaleng,
keju, buah ceri, saus tomat, acar, pepsi cola.
Kalium (K)
Adalah elektrolit yang berada pada cairan vaskuler, dan 90% dikeluarkan memlalui urine,
rata-rata 40 mEq/L atau 25-120 mEq/24 jam walau input kalium rendah. Berperan
penting dalam pengaturan impuls neuromuskuler terutama denyut jantung.
Nilai normal :
Klorida (Cl)
Merupakan anion yang banyak terdapat pada cairan ekstra seluler, tidak berada dalam
serum, berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, keseimbangan basa, dan dengan Na
menentukan osmolalitas. Cl sebagian besar terikat dengan Na dalam bentuk NaCl.
Nilai normal :
Kalsium (Ca)
Merupakan elektrolit yang berada pada serum dan berperan dalam membentuk
keseimbagan elektrolit, pencegahan tetani, dan dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya
gangguan pada paratiroid dan tiroid.
Nilai normal :
Dewasa
Urine : dalam 24 jam < 150 mg (diet rendah Ca), 200-300 md (diet tinggi Ca)
Anak : 4,5-5,8 mEq/L atau 9-11,5 mg/dl
Magnesium
Merupakan elektrolit ion+ (kation), berada pada cairan ekstra seluler dan sel menempati
urutan terbanyak kedua, diekskresi melalui ginjal dan faeces. berpengaruh pada
peningkatan K, Ca dan protein yang berperan untuk aktivasi neuromuskuler dan enzim
pada metabolism hidrat arang dan protein.
Nilai normal :
Dewasa : 85-135ml/min
Makanan sumber Mg : Ikan laut, daging, sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-
kacangan.
Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam
sebelum pemeriksaan (GDP/Gula Darah Puasa) atau 2 jam setelah makan.
Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan bertujuan untuk melihat kadar gula darah
sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan. Dilakukan untuk
penjajakan awal pada penderita yang diduga DM sebelum dilakukan pemeriksaan yang
sungguh-sungguh dipersiapkan misalnya GDP, GD 2 jam setelah makan dan toleransi.
4. PEMERIKSAAN URINE
Asam urat
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin dan sulit larut dalam air.
Konsentrasi tinggi dalam urine dapat membentuk batu asam urat dan mencerminkan
kadar asam urat dalam darah yang tinggi dengan segala akibatnya. Pemeriksaan asam
urat (uric acid) dalam urine bertujuan untuk mendeteksi asam urat secara kualitatif dan
kuantitatif. Biasanya dilakukan pada pasien gagal ginjal, penyakit gout, radang sendi,
batu ginjal/saluran kencing.
5. PEMERIKSAAN TINJA
Tinja yang diperiksa sebaiknya berasal dari defekasi spontan, sewaktu dan masih segar.
Volume tinja normal pada orang dewasa: 100-300 gr/hari yang terdiri dari 70% air dan
30% sisa makanan dan kuman.
1) Pemeriksaan Darah
ý Vena
ý Arteri
ý Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau daun telinga bagian bawah
ý Pada bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari kaki atau tumit
1. Bentuk pemeriksaan
ý Jenis/golongan darah
ý HB
ý Gula darah
ý Malaria
ý Filaria dll
1. Persiapan alat
ý Kapas alkohol
ý Kapas kering
ý Bengkok
ý Hand scoon
1. Prosedur kerja
2. Mendekatkan alat
3. Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur
4. Memasang perlak dan pengalas
5. Memakai hand scoon
6. Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan
7. Kulit dihapushamakan dengan kapas alkohol
8. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
9. Merapikan alat
10. Melepaskan hand scoon
2) Pemeriksaan Urine
1. Kegunaan
ý Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM)
1. Jenis pemeriksaan
ý Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
ý Urine pagi
Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
ý Urine pasca prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan (1,5-3 jam sesudah makan)
ý Urine 24 jam
Urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam.
1. Persiapan alat
ý Hand scoon
ý Kertas etiket
ý Bengkok
1. Prosedur tindakan
2. Mencuci tangan
3. Mengisi formulir
4. Memberi etiket pada wadah
5. Memakai hand scoon
6. Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam wadah kemudian ditutup rapat.
7. Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
8. Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisi
9. Meletakkan wadah ke dalam bengkok atau tempat khusus bertutup.
10. Membereskan dan merapikan alat
11. Melepas hand scoon
12. Mencuci tangan
3) Pemeriksaan Faeces
1. Pengertian
Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan
yang tertentu.
2. Tujuan
Untuk menegakkan diagnosa
3. Pemeriksaan tinja untuk pasien dewasa
Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi, lendir, darah, dan
telur cacing. Tinja yang diambil adalah tinja segar.
4. Persiapan alat
ý Bengkok
ý Perlak pengalas
ý Tissue
ý Sampiran
1. Prosedur tindakan
2. Mendekatkan alat
3. Memberitahu pasien
4. Mencuci tangan
5. Memasang perlak pengalas dan sampiran
6. Melepas pakaian bawah pasien
7. Mengatur posisi dorsal recumbent
8. Memakan hand scoon
9. Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah keatas
kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja
10. Setelah dapat , dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan ke dalam
tempatnya.
11. Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue.
12. Melepas hand scoon
13. Merapikan pasien
14. Mencuci tangan
Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinja dengan cara steril.
Caranya sama dengan cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan
steril.
4) Pengambilan sputum
1. Pengertian
Sputum atau dahak adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakhea, bukan
ludah atau lendir yang keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan.
2. Tujuan
Untuk mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh
pasien sehingga diagnosa dapat ditegakkan.
3. Indikasi
Pasien yang mengalami infeksi/peradangan saluran pernafasan (apabila
diperlukan).
4. Persiapan alat
ý Hand scoon
ý Perlak pengalas
ý Bengkok
ý Tissue
1. Prosedur tindakan
2. Menyiapkan alat
3. Memberitahu pasien
4. Mencuci tangan
5. Mengatur posisi duduk
6. Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok.
7. Memakai hand scoon
8. Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan
(sputum pot)
9. Mengambil 5cc bahan, lalu masukkan ke dalam botol
10. Membersihkan mulut pasien
11. Merapikan pasien dan alat
12. Melepas hand scoon
13. Mencuci tangan
1. Persiapan alat
ý Objek gelas
ý Bengkok
ý Sarung tangan
ý Spekulum
ý Bengkok
ý Perlak
1. Prosedur
ý Memberitahu dan memberi penjelasan pada klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
ý Mendekatkan alat
ý Memasang sampiran
ý Membuka dan menganjurkan klien untuk menanggalkan pakaian bagian bawah (jaga
privacy pasien)
ý Mencuci tangan
ý Membuka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak dominan
ý Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dengan tangan yang dominan sesuai
kebutuhan
ý Memasukkan objek gelas ke dalam piring petri atau ke dalam tabung kimia dan ditutup
ý Membereskan alat
ý Melepas sarung tangan
ý Mencuci tangan