Anda di halaman 1dari 3

KONSTRUKSI RUMAH TAHAN GEMPA

Gempa merupakan salah satu gejala alam yang mana terjadinya getaran yang
terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).

Gempa bumi adalah gejala alam yang tidak dapat diduga duga kapan akan
terjadi, tetapi masih bisa diprediksi walaupun dengan tingkat akurasi yang
tidak terlalu tinggi.

Karena persebaran titik gempa di dunia yang tidak merata, maka banyak
daerah-daerah yang disebut sebagai daerah-daerah yang sangat rawan gempa
atau berpotensi tinggi terjadi gempa, contoh daerah-daerah yang rawan
gempa adalah seperti Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Sumatera Utara.

Daerah rawan gempa juga ada di negara-negara lain seperti Jepang, Filipina,
Meksiko dan Amerika Serikat,

Maka dari itu, banyak dari negara-negara dan daerah yang berpotensi terkena
gempa yang tinggi mencari cara agar bangunan yang mereka buat akan tetap
kokoh atau tahan akan getaran yang dihasilkan gempa sehingga tidak roboh
dan melukai orang-orang, juga dengan membangun bangunan dengan
konstruksi yang kokoh akan menghemat biaya apabila terjadi kerusakan akibat
gempa dapat diminimalisir, maka dirancanglah konstruksi bangunan yang
dibuat untuk meredam atau menghalau efek gempa ke bangunan tersebut

Konstruksi bangunan yang dibuat pun macam-macam, dibawah ini adalah


konstruksi yang dilakukan untuk menghalau efek dari gempa:

1. Damping Structure (struktur redaman)


Struktur ini mempunyai konsep yang sama dengan konsep shock
absorber pada mobil, dimana hentakan yang terjadi oleh mobil akan
diserap oleh komponen shock breaker. Dari konsep inilah diaplikasikan
pada bangunan sehinnga bangunan tahan dari efek gempa, damping
structure sendiri ada 2 jenis, yaitu vibrational control device dan
pendulum damping. Vibrational control device menggunakan konsep
piston yang menopang struktur utama bangunan, sehingga energi yang
dirasakan bangunan dapat disalurkan ke piston hidrolik yang berisi
cairan. Sementara pendulum damping menggunakan bola yang besar
yang dikaitkan ke bangunan, cara kerja damping ini yaitu ketika ada
gempa yang datang, pendulum atau bola besar yang dipasang akan
bergerak kearah berlawanan dari arah gempa yang mengenai bangunan,
sehingga berperan sebagai penetral gaya yang dikenai oleh gempa.
2. Struktur tahan gempa bumi.
Warga jepang menggunakan konsep dimana membuat sebuah bangunan
memerlukan konsep struktur yang baik untuk menahan gempa seperti
rigid struktur (struktur kaku) dan ductile structure(struktur fleksibel).
struktur kaku menggunakan konsep membuat sebuah bangunan sekaku
mungkin agar gempa tidak dapat mengguncang dan bangunan tidak
roboh, akan tetapi ada masalah ketika membuat struktur yang sangat
kaku, membuat getaran semakin terasa dan membuat bangunan
menjadi lebih cepat roboh. Selanjutnya struktur fleksibel, struktur
fleksibel menggunakan konsep agar struktur utama bergerak mengikuti
gempa dan tidak roboh,konsep ini kemudian terus dipakai hingga sampai
saat ini.

3. Fondasi yang fleksibel.


Fondasi yang fleksibel digunakan agar saat gempa,fondasi bangunan
dapat mengalirkan efek gempa ke tanah kembali dan mengikuti arah
gempa, cara mendapatkan fondasi yang fleksibel antara lain
menggunakan bearing dan spring, bearing menggunakan bahan karet
yang keras, tetap menghantarkan getaran tetapi tidak memuai ketika
beban berat jadi saat membuat bangunan menggunakan bearing karet
sebagai fondasi , selanjutnya adalah spring, per digunakan dalam
pembangunan fondasi agar dapat mengikuti gerakan gempa yang
dirasakan.

4. Menggunakan bahan yang tepat.


Cara yang paling tepat dalam meredam gempa adalah menggunakan
bahan yang tepat, yaitu dengan konsep bangunan utama sekuat
mungkin dan bahan atap seringan mungkin namun kuat dan tahan lama,
bahan yang dimaksud untuk membuat konstruksi fondasi bangunan
yang kuat adalah dengan menggunakan bata kering yang mempunyai
ketahanan lebih kuat dari bata biasa, akan tetapi dapat juga
menggunakan bahan beton yang ringan, beton lebih tahan dengan dapat
ditambahkan tulang besi atau baja. Yang kedua adalah menggunakan
bahan atap dengan bahan yang ringan, bahan atap yang dapat
digunakan adalah baja ringan yang kuat namun tidak membuat beban
tambahan yang berat ke struktur utama bangunan.

KONSTRUKSI RUMAH ADAT PADA ZAMAN DAHULU


Rumah adat jaman dahulu dikenal dengan ketahanan nya yang baik dari
gempa, dapat dilihat dari masih adanya peninggalan rumah adat yang
masih berdiri kokoh walaupun sudah berumur tua, rahasia rumah adat
yang tahan gempa dan tahan lama tersebut adalah konstruksinya yang
mirip dengan konsep rumah tahan gempa antara lain :
1. Bahan yang digunakan.
Bahan yang digunakan dalam pembangunan rumah adat zaman
dahulu adalah kayu. Kayu adalah bahan yang paling mudah dicari dan
dibentuk, selain itu kayu juga memiliki ketahanan yang kuat
sebanding dengan berat kayu yang ringan , kayu juga merupakan
bahan yang fleksibel yang dapat melengkung sedikit apabila terjadi
geseran. Atap yang digunakan juga terbuat dari sejenis tepas atau
ijuk yang sangat ringan namun tahan lama , akan tetapi tidak selama
atap sintetis yang kuat berpuluh tahun, namun ada juga atap sirap
yang dapat digunakan hingga sepuluh tahun.
2. Pondasi yang kokoh.
Tidak seperti rumah pada umumnya jaman sekarang ini, pondasi
rumah adat dulu mempuyai pondasi yang tidak ditanam, sistem
pondasi ini mempunyai ketahanan gempa yang tinggi karena gempa
hanya akan menyebabkan pergesran pada rumah bukan
mematahkan bangunan. Pondasi yang tidak ditanam ini juga di
kombinasikan dengan sistem pengaku yang mana dipasang balok
penguat yang bersilang di kolo, pondasi rumah yang meredam gaya
horizontal.

Anda mungkin juga menyukai