PENDAHULUAN
Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari salah satu bagian dari
statistika inferensia, yaitu pendugaan parameter dengan memakai statistik yang di
hitung dari sampel. Kini kita akan mempelajari bagian yang sangat penting dari
statistik inferensia yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yaitu pengujian
hipotesis. Dalam percakapan sehari-hari, sesungguhnya kita sudah banyak
berkenalan dengan kata hipotesis. Hipotesis merupakan suatu asumsi atau
anggapan yang bisa benar atau bisa salah mengenai sesuatu hal dan dibuat untuk
menjelaskan suatu hal tersebut sehingga memerlukan pengecekan lebih lanjut.
Asumsi atau anggapan itu sering kali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan
atau menetapkan sesuatu dalam rangka menyusun perencanaan atau kepentingan
lainnya baik dalm bidang ekonomi, bisnis, pendidikan, bahkan politik.
Sebagai gambaran, perhatikanlah beberapa contoh asumsi berikut ini.
Bila hipotesis yang dibuat itu secara khusus berkaitan dengan parameter
populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIPOTESIS
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo yang
artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. dan
thesis yang artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan
sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu di uji kebenarannya,
sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu di uji
kebenarannya. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis di gunakan pengujian
yang di sebut pengujian hipotesis. Maka pengujian hipotesis adalah suatu
prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima
atau menolak hipotesis itu.
B. JENIS-JENIS HIPOTESIS
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian:
1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok.
2
c. Ada pengaruh..................terhadap..............
Contoh:
Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.
3
Hipotesis alternatif disimbolkan H1 atau Ha adalah hipotesis yang
dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun
hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut.
a. H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
b. H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil daripada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian satu sisi atau arah kiri.
c. H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus. .
H0 : = 0
H1 : 0
H1 : 0
H1 : = 0
4
pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol
benar.
1. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
dari pada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik
berada diluar nilai kritis.
2. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik
berada di dalam nilai kritis.
Gambar
5
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
1. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
2. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
6
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit
atau paling kecil”.
1. Sampel besar ( n 30 )
Contoh soal
Pimpinan bagian pengendalian mutu barang pabrik susu merek AKU SEHAT
ingin mengetahui apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang
diproduksikan dan dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil
dari itu. Dan data sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per
kaleng sama dengan 125 gram. Dari sampel 50 kaleng yang diteliti, diperoleh
rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih rata-
rata yang dipasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5%!
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya:
H0 : = 400
H1 : < 400
7
c. kriteria pengujian:
d. Uji statistik :
𝑋̅ −0
Z=
√𝑛
375−400
= 125
√100
= -0,22
e. Kesimpulan :
Karena Z0 = -0,22 ≥ -Z0,05 = -1,64 maka H0 diterima. Jadi, berat bersih
rata-rata susu bubuk merek AKU SEHAT per kaleng yang dipasarkan
sama dengan400 gram.
2. Sampel kecil ( n 30 )
Contoh soal
Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng cat, memiliki isi berat kotor seperti
yang diberikan berikut ini
8
1,21 1,21 1,23 1,20 1,21
Jika digunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita meyakini bahwa populasi cat
dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng? Dengan alternatif
tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda!
Penyelesaian :
X = 18,13
X2 = 21,9189
18,13
̅
X = 15
= 1,208
21,9189 (18,13)2
S =√ −
14 210
= 0,02
a. Formulasi hipotesis :
H0 : 𝜇 = 1,2
H1 : 𝜇 1,2
9
c. Kriteria pengujian :
d. Uji statistic :
𝑋̅ −0
t0 = s
√𝑛
1,208−1,2
= 0,02
√15
=1,52
e. Kesimpulan:
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ t0 = 1,52 ≤ t0,0015;14 = 2,977, maka H0 diterima.
Jadi, populasi cat dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2
kg/kaleng
10
Kekeliruan dalam Pengujian Hipotesis
Contoh :
11
a. Kesalahan jenis I
Kesalahan jenis adalah karena H0 ditolak padahal kenyataan benar.
Artinya kita menolak hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya diterima.
b. Keslahan jenis II
Kesalahan jenis II adalah kesalahan karena H0, diterima kenyataanya
salah. Artinya kita menrima hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya
ditolak.
Contoh :
12
Jika peneliti memilih keputusan I diatas, maka ia telah melakukan
kesalahan tipe I, dan jika peniliti memilih keputusan 2, maka ia telah
melakukan kesalahan tipe II
Keadaan sebenarnya
Kesimpulan
H0 benar H0 salah
Menerima H0 benar Kesalahan I
Menolak H0 Kesalahan II benar
13
Contoh soal :
Berdasarkan pengalaman masa lalu, tinggi badan calon mahasiswa sebuah
akademi didistribusikan secara normal dengan rata-rata 160 cm dan
simpangan baku 20 cm. instruktur ingin menguji pada taraf nyatanya 5%,
apakah rata-rata tinggi calon mahasiswa tahun ini diatas 160 cm. untuk
melakukan itu, dipilih sampel sebanyak 36 calon siswa dan diperoleh rata-
rata tinggi badan 163 cm. Berapa nilai dan 1- tersebut?
Penyelesaian :
untuk menjawab pertnyaan tersebut, terlebih dahulu menentukan daerah
kritisnya dalam hal itu adalah penerimaan atau penolakan H0.
Dari soal diperoleh nilai kritis (Z0,05)=1,64 sehingga kesimpulanny adalah
1. Terima H0 ( =160) apabila Z0 <1,64
2. Tolak H0 ( =160) apabila Z0 >1,64
Atau :
𝑋̅−𝜇
1. Terima H0 ( =160) apabila Z0 = 𝜎 < 1,64
√𝑛
𝑋̅−𝜇
2. Tolak H0 ( =160) apabila Z0 = = 𝜎 > 1,64
√𝑛
Untuk menentukan nilai dan 1-, aturan pengambilan keputusan
diubah dalam skala 𝑋̅. Dari rumus :
𝑋̅−𝜇 𝜎
Z0 = 𝜎 diperoleh 𝑋̅ = + Z0 ( )
√𝑛
√𝑛
Nilai Z0 = 1,64 ditransfer kedalam skala 𝑋̅ tersebut, didapatkan:
20
𝑋̅ = 160 + 1,64 ( ) = 165,46
√36
Apabila nilai 160, misalkan = 165 maka nilai dan 1- dihitung
sebagai berikut:
14
𝑋̅ = 165, 46
= 165
165,46−165
Z0 = 20 = 0,14
√36
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
4. Dalam pengujian hipotesis ada yang disebut dengan kesalahan jenis I dan
kesalahan jenis ke II.
5. Kesalahan jenis I
Kesalahan jenis adalah karena H0 ditolak padahal kenyataan benar. Artinya kita
menolak hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya diterima.
6. Kesalahan jenis II
Kesalahan jenis II adalah kesalahan karena H0, diterima kenyataanya salah.
Artinya kita menrima hipotesis tersebut (H0) yang seharusnya ditolak.
16