Menurut ajaran Islam, cara untuk memahami manusia dan alam semesta
dapat dilakukan melalui dua pintu, yaitu ayat kauniyah dan ayat
qauliyah. Diunkapkan oleh Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso,1)
untuk mengenali man kita tidak semata-mata menggunakan teks al-Qur’an
dan al-Hadits (ayat qauliyah), tapi juga dengan menggunakan,
memikirkan, dan merefleksikan kejadian-kejadian yang berada di alam
semesta dan yang terjadi pada diri manusia (ayat qauliyah), tapi juga
menggunakan akal, indra dan intuisi.
1)
Djamaludin Ancok & Fuad Nashori Suroso, Psikologi islami: Solusi islam
atas Problem-problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1994
2)
Kuntowijoyo, paradikma Islam: Interprestasi untuk
Aksi,Mizan,Bandung, 1991
bagaimana kelapangdadaan (al-basith). Namun, teori-teori umun (grand
theory), yang biasanya merupakan keyakinan ilmuan atau seseorang, sulit
untuk dilakukan objektifikasi.