θ Datum
T
Luas penampang
Keliling basah
B
Lebar Dasar (B),
elevasi atau jarak vertikal dari permukaan air diatas datum
/bidang persamaan
𝐴
𝑍=𝐴 𝐷=𝐴
𝑇
2
𝐴𝑅 3
𝑉
𝑄=
𝑡
𝑚1 = 𝜌1 𝐴1 𝑣1 𝑚2 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2 Jika 𝜌1 = 𝜌2 maka 𝑄1 = 𝑄2 → 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2
D. Kecepatan (velocity)
𝑄
𝑣=
𝐴
𝐴
𝑣 . 𝑑𝐴
𝑄=𝑉𝑥𝐴= 𝑣 . 𝑑𝐴 → 𝑉 =
𝐴 𝐴
Kriteria aliran
Aliran tetap (steady flow) merupakan salah satu jenis aliran; kata “tetap”
menunjukkan bahwa di seluruh analisis aliran diambil asumsi bahwa debit
alirannya tetap. Apabila aliran melalui saluran prismatis maka kecepatan aliran
V juga tetap, atau kecepatan aliran tidak berubah menurut waktu.
Aliran seragam (uniform flow) merupakan jenis aliran yang lain; kata “seragam”
menunjukkan bahwa kecepatan aliran disepanjang saluran adalah tetap, dalam hal
kecepatan aliran tidak tergantung pada tempat atau tidak berubah menurut
tempatnya.
Sebaliknya apabila kecepatan berubah menurut tempat maka aliran disebut aliran
tidak seragam (nonuniform flow).
aliran seragam
F. Sifat Aliran (Aliran Laminer, Aliran
Turbulen, dan Angka Reynold)
Aliran laminer
adalah suatu tipe Sebaliknya aliran
aliran yang turbulen tidak
ditunjukkan oleh
mempunyai garis-
gerak partikel‐
partikel cairan
garis arus yang
menurutt garis‐garis
i halus dan sejajar
arusnya yang halus sama sekali
dan sejajar.
Karakteristik aliran turbulen
ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran‐pusaran
dalam aliran, yang menghasilkan percampuran
terus menerus antara partikel partikel cairan di
seluruh penampang aliran.
Perhatikan bahwa pusaran‐pusaran
menghasilkan variasi arah maupun besarnya
kecepatan. Perhatikan juga bahwa pusaran‐
pusaran pada suatu waktu memberi kontribusi
k t
pada kecepatan tik l yang diketahui
dari partikel
dalam arah aliran , dan pada waktu yang lain
darinya
mengurangi darinya.
Hasilnya adalah bahwa pembagian kecepatan
yang diambil pada waktu yang berbeda‐beda tampak
berbeda satu sama lain, dan pembagian kecepatan
tersebut akan tampak lebih kasar daripada pembagian
kecepatan dari suatu aliran laminer
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas
Viskositas kinematis,
kinematis tersedia dalam tabel
tabel sifat-sifat
sifat
cairan (ft2/s atau m2/s)
Menurut hasil percobaan oleh
Reynold, apabila angka Reynold
kurang daripada 2000
2000, aliran
biasanya merupakan aliran
laminer. Apabila angka Reynold
lebih besar daripada 4000, aliran
biasanya adalah turbulen.
Sedang antara 2000 dan 4000
aliran dapat laminer atau
turbulen tergantung pada d faktor‐
faktor lain yang mempengaruhi.
Efek dari gaya gravitasi pada suatu
aliran ditunjukkan dalam perbandingan atauatau
rasio antara gaya inersia dan gaya gravitasi.
Rasio antara ‐
antara gaya‐gaya tersebut
tersebut dinyatakan
dalam angka Froude, yaitu :
Dalam aliran saluran terbuka panjang
karakteristik
k k i ik disamakan d dengan kedalaman
hydraulik D. Dengan demikian untuk aliran
saluran
l terbuka angka
k Froude adalah:
d l h
V
FR = ( 1 12)
g.D
D l
Dalam i i gaya gravitasi memegang
kondisi ini
peran lebih besar; dalam hal ini kecepatan aliran lebih
kecil daripada kecepatan rambat gelombang dan hal
ini ditunjukkan dengan lairannya yang tenang.
Sebaliknya apabila harga FR lebih besar
daripada satu atau V 〉 g . D aliran disebut Aliran
super‐kritis (supercritical flow).
Dalam hal ini gaya‐gaya inersia menjadi
dominan, jadi aliran mempunyai kecepatan besar;
kecepatan aliran lebih besar daripada kecepatan
rambat gelombang yang ditandai dengan alirannya
yang deras.
Suatu kombinasi dari efek viskositas dan
Gravitasi menghasilkan salah satu dari empat regime
aliran, yang disebut:
3 k iti
superkritis‐turbulent ((supercritical‐turbulent),
) apabila
FR lebih besar daripada satu dan Re berada dalam
rentang laminer;