TERINTEGRASI
DI RSKIA ANNISA PAYAKUMBUH
PAYAKUMBUH
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Suatu kegiatan tim yang terdiri dari dokter, perawat/bidan, nutrisionis dan
farmasi dalam menyelenggarakan asuhan yang terintergrasi dalam satu lokasi
rekam medis, yang dilaksanakan secara kolaborasi dari masing-masing profesi
B. Ruang Lingkup
2
BAB II
PELAYANAN DAN ASUHAN TERINTEGRASI
3
Aktivitas asuhan pasien termasuk pemberian perintah, (misalnya, untuk
pemeriksaan laboratorium, pemberian obat, pelayanan keperawatan dan terapi nutrisi).
Prosedur diagnostik, operasi dan prosedur lain diperintahkan oleh mereka yang kompeten
untuk hal tersebut. Perintah ini harus mudah diakses untuk dapat dilaksanakan tepat waktu.
Penempatan perintah pada suatu lembar umum atau lokasi yang seragam di rekam
medis pasien membantu terlaksananya perintah. Perintah tertulis membantu staf untuk
mengerti kekhususan perintah, kapan harus dilaksanakan dan siapa yang harus
melaksanakan.
Perintah dapat ditulis pada suatu lembar perintah yang kemudian dimasukkan ke rekam
medis pasien secara periodik atau pada waktu pemulangan pasien.
Jadi semua para PPA (dokter,perawat,nutrisionis, farmasis, fisioterapis dll) akan
mencatatkan semua perkembangan pasien yang dievaluasinya pada lembar yang sama
yaitu CPPT, dengan ciri penulisan dan identitas masing masing.
a) Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara reguler
b) Sebelum memberi makan pasien, semua pasien rawat inap telah memesan makanan
dan dicatat.
4
c) Pesanan didasarkan atas status gizi, latar belakang agama dan budaya serta
kebutuhan pasien
d) Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi pasien konsisten dengan kondisi dan
pelayanannya
e) Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang
pembatasan diet pasien
f) Makanan disiapkan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan
g) Makanan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan
h) Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik
i) Distribusi makanan dilakukan tepat waktu, dan memenuhi sesuai permintaan
khusus pasien terkait waktu.
j) Praktik penanganan memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
k) Pasien, termasuk pasien anak dan balita yang pada asesmen berada pada risiko
nutrisional, mendapat terapi gizi.
l) Suatu proses kerjasama dipakai untuk merencanakan, memberikan dan memonitor
terapi gizi.
m) Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor.
n) Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam rekam medisnya.
TATALAKSANA
A. Anamnesa/Pengkajian
1. Tenaga medis mengisi assesmen pasien dimulai dari keluhan saat ini dengan
kaidah PQRST, pemeriksaan fisik, data sosial budaya dan spiritual serta hasil
penunjang diagnostik
2. Bila tenaga medis belum lengkap dalam mengisi assesmen pasien dapat
dilakukan oleh tenaga perawat dan bidan yang harus selesai 24 jam pertama
atau sebaliknya bila belum lengkap oleh tenaga perawat dan bidan dapat di
tambahkan oleh tenaga medis
3. Anamnesa ulang untuk tim mengisi pada masing-masing kolom rekam medis :
untuk dokter mengisi pada kolom profesi dokter yang diawali dengan menulis
A : baru mengisi assesmen, untuk tenaga perawat/bidan, nutrionis,dan farmasi
diawali menulis S:sebagai data subyektif hasil dari keluhan pasien dan
O:nsebagai data obyektif dengan mengisi berdasarkan pemeriksaan fisik dan
data diagnostik
B. Penegakan Diagnosa
1. Setelah selesai melakukan assesmen pasien maka tenaga medis menegakkan
diagnose berdasarkan tanda dan gejala yang obnormal dari hasil pemeriksaan
yang ditulis dalam rekam medis yang sudah disediakan
2. Tenaga perawat menentukan diagnose keperawatan berdasarkan data yang
menyimpang dari normal dari data subyektif dan data obyek dengan kaidah
Patologi, etiologi dan simtom yang ditulis dalam rekam medis yang sudah
disediaakan
3. Tenaga bidan menentukan diagnose kebidanan berdasarkan data yang
menyimpang dari normal dari data subyektif dan data obyek dengan kaidah
Grafida, partus ke dan anak ke serta ditambah dengan penyakit penyerta yang
ditulis dalam rekam medis yang sudah disediaakan
5
4. Diagnosa ulang ditulis dalam masing-masing kolom rekam medis sesuai
dengan profesi tim: dokter diawali menulis D: kemudian tulis diagnose bisa
tetap atau diagnose baru, untuk tenaga perawat/bidan,nutrionis dan farmasi
ditulis A: isi diagnose baru atau tetap
D. Implementasi
Implementasi ditulis dalam kolom rekam medis masing-masing profesi tentang
pengisian implementasi
1. Dokter, perawat/bidan, nutrionis dan farmasi mengisi implentasi langsung
diisikan dalam rekam medis setelah selai tindakan pada kolom implentasi
dengan ditambah waktu tindakan dan paraf sebagai bukti telah melaksanakan
2. Penulisan implementasi sebaiknya menggunakan kalimat aktif
E. Evaluasi
Pengisian evaluasi dalam rekam medis adalah hasil dari evaluasi perencanaan
dan implementasi yang sudah dilakukan oleh masing-masing profesi dan
ditanyakan kembali kepada pasien dan keluarga pasien tentang keluhan yang
dirasakan sebagai data subyektif dan diperiksa baik fisik maupun penunjang
diagnostic sebagai data obyektif kemudian tim mendiskusikan;
1. Dokter Penanggung jawab bersama tim profesi perawat, nutrionis dan farmasi
mendiskusikan hasil perkembangan atasa tindakan yang sudah dilakukan
2. Hasil diskusi ditulis dalam rekam medis dapat berupa asuhan dihentikan atau
dilanjutkan dengan dibuatkan perencanaan baru
6
BAB III
DOKUMENTASI
7
BAB IV
PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan Asuhan Pelayanan yang
terintegrasi sesuai prosedur di RSKIA Annisa Payakumbuh. Tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini, karena keterbatasan
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi.
Tim Penyusun berharap berbagai pihak dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan panduan di kesempatan berikutnya.
8
Ditetapkan di Payakumbuh, 02 April 2018
Direktur RSKIA Annisa