Anda di halaman 1dari 4

1. Bagaiman anatomi, fisiologi dan histologi dari cavum oris?

Anatomi
Cavum oris dibagi menjadi 3 :
 Vestibulum oris : serambi rongga mulut antara bibir atau pipi dan deretan gigi
 Cavitas oris propria : rongga mulut yang sebenarnya (di dalam deretan gigi, batas belakang : arcus palatoglossus)
 Fauces : tenggorokan (batas pharynx : arcus palatoglossus)

Schunke, M., Schulte, E., & Schumacher, U. 2018. Atlas Anatomi Manusia Prometheus: Kepala, Leher, & Neuroanatomi (3 ed.). EGC.

Fisiologi
(Proses Mengunyah) Adanya bolus makanan di dalam mulut pada awalnya menimbulkan inhibisi refleks otot-otot pengunyahan,
yang menyebabkan rahang bawah turun ke bawah. Penurunan ini kemudian menimbulkan refleks regang pada otot-otot rahang
bawah yang menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang bawah yang menimbulkan
pengatupan gigi geligi, tetapi juga menekan bolus pada mukosa mulut, yang menghambat otot-otot rahang bawah sekali lagi,
menyebabkan rahang bawah turun dan kembali reboundpada saat yang lain, dan ini terjadi berulang-ulang.
(proses menelan) Pada umumnya, menelan dapat dibagi menjadi (1) tahap volunter yang mencetuskan proses menelan, (2) tahap
faringeal yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam esofagus; dan (3) tahap esofageal,
yaitu fase involunter lain yang mengangkut makanan dari faring ke lambung.
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 763

Histologi

Eroschenko V. P. 2018. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 12. Jakarta: EGC
2. Mengapa mulut terasa terbakar?
3 kelompok faktor penyebab SMT :
1) Faktor lokal
a. Kontak alergi : alergi bahan gigi tiruan (monomeric methyl metacrylate, epoxy resin, bisphenol A dan bahan akrilik dari
merk tertentu. Ciri khas : eritema yang menyebar pada membran mukosa yang berkontak lansung. Alergi makanan
(sorbic acid, nicotinic acid, propylene glycol, dan bahan tambahan kopi instan). Ciri khas : rasa panas intermitten tidak
ada tanda obyektif dari inflamasi dan rasa panas yang menyeluruh di rongga mulut. Reaksi alergi terhadap tambalan
amalgam yang mengandung merkuri.
b. Gigi tiruan : kesalahan desain gigi tiruan.
c. Oral habits
d. Infeksi : C. albicans - infeksinya oportunistik. Furospirochaeta - pada pasien yang ompong.
e. Disfungsi kelenjar liur : kurangnya saliva (xerostomia) yang disebabkan oleh kelainan pada saliva centre, kelainan fungsi
kelenjar saliva, perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit, dan kelainan yang mengganggu jalan keluarnya saliva.
Xerostomia juga di karenakan obat-obatan (tricyclic anti depressant, turunan benzodiazepine dan antihistamines).
perbedaan konsentrasi protein, potassium, dan phosphate juga mempengaruhu unstimulated saliva.
f. Penyebab lain : reflux oesophageal menyebabkan iritasi pada mukosa mulut sehingga timbul rasa panas.
2) Faktor sistemik
a. Defisiensi vitamin dan mineral : Defisiensi vit B1, B2, B6 dan kombinasinya. Defisiensi zat besi penyebab anemia dapat
menyebabkan perubahan permeabilitas pada mukosa, perubahan aliran darah atau suatu neuropati. Defisiensi asam
folat yang berperan dalam metabolisme DNA dan RNA dapat menyebabkan rasa panas dalam mulut dan angular
stomatitis. Diet yang kurang baik.
b. Diabetes : kekurangan insulin mengganggu proses katabolik dalam mukosa mulut sehingga menyebabkan resistensi
jaringan terhadap gerekan berkurang. Adanya xorostomia dan infeksi candida.
c. Menopause : kadar esterogen berhubungan dengan derajat keratinisasi dan proliferasi seluler gingiva.
3) Faktor psikogenik : kecemasan dan cancerphobia
Setyawati, T. (1997). Penyebab dan Pengelolaan Sindroma Mulut Terbakar. Journal of Dentistry Indonesia, 4(2), 39-45.

3. Mengapa didapatkan kalkulus disepanjang sisi lingual gigi anterior rahang bawah?
4. Bagaimana patofisiologi dari karies gigi?
Makanan (karbohidrat) masuk dalam mulut → plak dipermukaan gigi → bakteri menempel pada plak → terjadi fermentasi glukosa
oleh bakteri → terbentuk asam dan dextran → dextran menempelkan asam ke permukaan email gigi → apabila terjadi berulang-
ulang → pH mulut ± 5 → masuk ke email melalui enamel port (karena permukaan email gigi mengandung kristal fluorapatit yang
tahan asam) → asam hanya melewati permukaan email dan masuk ke bagian bawah permukaan email → asam akan melarutkan
kristal hidroksiapatit → asam akan melepas Ca2+ melalui email (dekalsifikasi). (Chemiawan dkk, 2004)
5. Mengapa mulut sering sariawan disertai badan subfebris?
DM menyebabkan kekurangan insulin sehingga mengganggu proses katabolik dalam mukosa mulut akibatnya menyebabkan
resistensi jaringan terhadap gerekan berkurang.
Setyawati, T. (1997). Penyebab dan Pengelolaan Sindroma Mulut Terbakar. Journal of Dentistry Indonesia, 4(2), 39-45.

Infeksi C. albicans akibat dari makanan dan minuman yang terkontaminasi C. albicans masuk ke dalam mulut sehingga
menyebabkan jamur tersebut menetap, berkembang dan membentuk populasi di dalam rongga mulut kemudian menginfeksi
sehingga menyebakan luka lokal.
Khafidhoh, Z., Dewi, S. S., & Iswara, A. (2015). Efektivitas infusa kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.) terhadap pertumbuhan Candida albicans
penyebab sariawan secara in vitro.
6. Mengapa dari pemeriksaan teraba kelenjar submandibular kanan mobile dan nyeri tekan?
7. Mengapa pasien semakin parah meskipun diberikan obat kumur?
Adanya kandungan alkohol dan klorheksidin pada obat kumur dapat menyebabkan luka bakar di bibir, mulut dan lidah. (Greenberg
dan glick, 2003)

8. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario?


a. Dx: Ulkus dirongga mulut
b. DD: candidiasis, stomatitis
9. Bagaimana etiologic dan factor resiko dari scenario?
10. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari scenario?
Foto panoramik/ortopantomogram (OPG)

Schunke, M., Schulte, E., & Schumacher, U. 2018. Atlas Anatomi Manusia Prometheus: Kepala, Leher, & Neuroanatomi (3 ed.). EGC. Hal : 56

11. Apa tatalaksana dari scenario?


Eliminasi faktor pemicu merupakan terapi utama untuk mencegah rekurensi dan frekuensi.
a. Perawatan untuk lesi intraoral diberikan obat oles anti inflamasi non steroid untuk mengurangi peradangan, yaitu obat
kumur yang mengandung aloe vera. Aloe vera memiliki beberapa senyawa anti inflamasi.
b. Bahan yang dapat mempercepat penyembuhan sariawan : polyvinypurrolidone (PVP) untuk antibakteri dan menurunkan
infeksi.
c. Multivitamin
Sari, Rina Kartika. 2019. Recurrent Aphthous Stomatitis Related to Psychological Stress, Food Allergy, and Gerd. Odonto Dental Jurnal. 6(1):45-51

12. Bagaimana komplikasi dari kasus paa scenario?


13. Bagaimana kriteria rongga mulut yang bersih?

Anda mungkin juga menyukai