Anda di halaman 1dari 2

1.

Latar Belakang
Secara umum pertumbuhan industri manufaktur meningkat. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan produksi industri besar
dan menengah pada triwulan III 2018 sebesar 4,13 % dibandingkan triwulan II 2018. Hal ini diperkuat dengan pembangunan
kawasan industri baru diberbagai tempat di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan industri baru tersebut maka sebagai
konsekuensi logis kebutuhan tenaga kerja terampil juga semakin meningkat. Tenaga kerja yang akan bekerja pada industri
diharapkan memiliki kompetensi kerja berdasarkan Amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
pasal 18 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Pembangunan tenaga kerja Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 ayat (4) huruf b dilakukan untuk menghasilkan tenaga kerja Industri yang mempunyai kompetensi kerja di bidang
Industri sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Kompetensi diperoleh melalui jenjang pendidikan, khusus untuk pendidikan vokasi, sistem pendidikan tinggi diarahkan pada
penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan Diploma I, Diploma II, diploma III, dan diploma
IV (Sarjana Terapan). Tuntutan dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Perguruan Tinggi
bahwa selain ijazah, peserta didik harus dibekali dengan sertifikat kompetensi. Untuk itu dilakukan uji kompetensi untuk
mengukur kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan standar kompetensi kerja kompetensi yang
menjadi kewenangan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai lembaga negara yang memiliki otoritas yang
dalam pelaksanaannya , BNSP dapat mendelegasikan kewenangannya untuk melaksanakan uji kompetensi kepada
Lembaga Sertifikasi Profesi LSP Lembaga Sertifikat Profesi LSP harus memastikan tersedianya skema sertifikasi untuk setiap
kategori sertifikasi kompetensi profesi dan LSP harus mengembangkan skema sertifikasi berdasarkan standar kompetensi
kerja dengan mengacu pada kemasan KKNI, Okupasi Nasional, dan/atau Klaster yang dibangun berdasarkan kebutuhan
industri.

AK - Manufaktur Bantaeng sebagai salah satu pendidikan tinggi vokasi yang baru didirikan oleh Kementerian Perindustrian
untuk memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja terampil. Untuk memastikan kompetensi dari lulusannya sesuai
dengan kebutuhan industri maka AK - Manufaktur Bantaeng mengembangkan kurikulum bersama sama industri dan
swisscontact. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi AK - Manufaktur Bantaeng merupakan suatu keniscayaan. Adapun
skema sertifikasi yang dikembangkan mengacu pada kebutuhan industri dan diturunkan dari Dacum ( Develope A
Curicullum). Dalam hal ini adalah skema sertifikasi klaster Analisa Pakan Ternak Dan Agro.

2. Ruang lingkup
Skema sertifikasi ini digunakan pada bidang Analisis Kimia dengan lingkup penggunaan pada bidang Analisa Keamanan
Produk Makanan

3. Tujuan Sertifikasi
Tujuan sertifikasi ini adalah :
a. Acuan penyelenggaraan uji kompetensi di bidang Analisis Kimia sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI).
b. Acuan bagi LSP AK - Manufaktur Bantaeng dan Asesor Kompetensi untuk memastikan dan memelihara kompetensi
mahasiswa di bidang kerja Analisa Keamanan Produk Makanan

4. Acuan Normatif
Acuan normatif skema sertifikasi ini adalah :
a. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Undang-Undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Undang undang No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian.
d. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraaan
Pendidikan.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2018 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 5 Tahun 2012 tentang Standarisasi Kompetensi Kerja
Nasional.
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
k. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.

Anda mungkin juga menyukai