MIKROBIOLOGI
Disusun Oleh :
Nim : 1710211021
Kelompok :4
LABORATORIUM DASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar, ilmu yang mempelajari tentang benda ini disebut
mikroskopi. Mikroskop pertama kali digunakan oleh Antony Van Leuwenhoek, lewat
penelitiannya yang meneliti sel. Antonio van Leeuwenhoek(1674) merupakan orang
yang berhasil menemukan menemukan mikroskop serta mengembangkan kekuatan
lensanya sehingga mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian mengembangkan
kekuatan lensa mikroskopnya hingga ratusan kali. Leeuwenhoek telah membuat lebih
dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian
orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa
saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa).
Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat
yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil
di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.
3. Mikroskopi Fluoresensi
5. Mikroskopi Elektron
6. Mikroskop Cahaya
8. Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein
antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau
dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas,
maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat
oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar (Volk, 1984).
METODOLOGI
1. Mikroskop biokuler
2. Mikroskop monokuler
3. Preparat awetan
- Preparat awetan amoeba
- Preparat awetan paramecium
- Preparat awetan spirogyra
- Preparat awetan yeast
- Preparat awetan diatur (alga)
1. Perbesaran Lemah
b. Memutar lensa objektif (10:1) pada kedudukan seporos dengan lensa okuler.
c. Menurunkan tubus dengan sekrup kasar sampai berhenti pada jarak tertentu.
g. Mengatur meja preparat dengan sekrup yang ada untuk melihat bagian tertentu dari
benda.
2. Perbesaran Sedang’
a. Melakukan kerja seperti untuk mendapatkan perbesaran lemah (a-g).
3. Perbesaran Kuat
c. Meneteskan minyak imersi pada gelas benda dari bagian yang akan diamati (lebih
baik gelas benda digeser dahulu kesamping)
HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
3.2 Mikroskop Monokuler Sederhana
Keterangan :
BAB IV
PEMBAHASAN
Mikroskop adalah alat optik yang dapat digunakan untuk melihat atau
mengamati benda-benda yang memiliki ukuran sangat kecil. Mikroskop pertama kali
ditemukan pada tahun 1590 oleh Zacharias Jansen. Melalui penemuan mikroskop ini,
setiap orang dapat melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil. Seiring dengan
kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama
Robert Hooke merancang mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri.
Mikroskop rancangan Robert Hooke memiliki kemampuan perbesaran benda hingga
30 kali.Melalui mikroskop buatannya sendiri, Robert Hooke dapat menemukan sel
pada kayu gabus yang diamatinya. Pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu tahun
1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan Belanda bernama Antonie Van
Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal dengan kekuatan perbesaran
objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Antonie Van Leeuwenhoek
berhasil mengamati sel darah merah, ragi, bakteri dan protozoa melalui mikroskop
rancangannya. Berkat hasil temuannya, tanpa disadari Van Leeuwenhoek menjadi
orang pertama yang berhasil melihat bakteri.
Bila Di Eropa, mikroskop sudah dikenal sejak abad ke-17 dan digunakan
untuk melihat binatang-binatang sejenis mikroba. Menariknya, orang Jepang senang
menggunakannya untuk mengamati serangga berukuran kecil, dan hasilnya berupa
buku-buku berisi pemerian tentang serangga secara mendetail.
a. Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
b. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada
jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis
saja.
a. Bagian-Bagian Optik
1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya
memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
2. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke
bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas
bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang
diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
1. Penjepit, yaitu bagian yang berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser.
2. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan.
6. Lengan mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
7. Meja benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
8. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
9. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
b. Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu
dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop.
c. Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar
diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.
e. Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan
cara memutar sekrup kasar mikroskop.
f. Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler.
Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
g. Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran
lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan
menggeser sekrup halus. Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika
memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat
menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati.
k. Tombol OFF ditekan kemudian kondensor diturunkan lalu lensa okuler dilap
dengan kertas lensa.
a. Bagian-Bagian Optik
1. Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar bayangan dan memproyeksikan ke retina mata, membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. Lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke
bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas
bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang
diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. Lensa objektif ada 2 jenis yaitu
lensa objektif perbesaran lemah dan lensa objektif perbesaran kuat.
3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
5. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
1. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
2. Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur fokus yang dapat
dinaikkan dan diturunkan dan sebagai penghubung antara lensa obyektif dan lensa
okuler.
4. Pegangan sedia, yaitu bagian yang berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
5. Meja mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk meletakkan benda yang akan
diamati.
6. Sekrup pengarah kasar, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
7. Sekrup pengarah halus, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
8. Sendi inklinasi, yaitu bagian untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
9. Kaki mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
a. Mengeluarkan mikroskop dari tempanya (box), lensa okuler dann objektif dari
kotak hitam bila semua masih berada di tempatnya.
b. Memasang lensa okuler mulai dan perbesaran lemah, kemudian pasang semua lensa
objektif masing-masing pada tempatnya.
f. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
g. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
h. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit obyek/benda.
i. Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
j. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik.
Unuk mengatur fokus digunakan mikri dan makro sekrup. Makro serup dalam
mikroskop cahaya memiliki ukuran lebih besar dari ukuran mikro sekrup. Untuk
peletakan preparat terdapat meja preparat dan penjepit preparat yang mencegah
preparat goyang saat diteliti. Pada bagian fisik mikroskop terdapat kaki, lengan, dan
tabung mikroskop, agar mikroskop dapat berdiri tegak dan dapat di bawa. Saat
membawa atau memindahkan mikroskop, haruslah menggunakan kedua tangan. Salah
satu lengan memegak lengan mikroskop dan salah satunya lagi memegang aki
mikroskop. Gunakan dan rawat mikroskop dengan benar.
b. Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu
dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop.
c. Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar
diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.
e. Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan
cara memutar sekrup kasar mikroskop.
f. Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler.
Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
g. Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran
lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan
menggeser sekrup halus. Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika
memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat
menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati.
k. Tombol OFF ditekan kemudian kondensor diturunkan lalu lensa okuler dilap
dengan kertas lensa.
a. Mengeluarkan mikroskop dari tempanya (box), lensa okuler dann objektif dari
kotak hitam bila semua masih berada di tempatnya.
b. Memasang lensa okuler mulai dan perbesaran lemah, kemudian pasang semua lensa
objektif masing-masing pada tempatnya.
f. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
g. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
h. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit obyek/benda.
i. Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
j. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik.
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap
asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan
sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang
diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di
bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada
penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada
bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik,
dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali
produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama
hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak
menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa
dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan
kemampuan lensa.Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan
pertanda jelas suatu kelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan
(kalau mikroskop listrik). Dengan mematuhi petunjuk penggunaan dan
pemeliharaan mikroskop, diharapkan mikroskop dapat bertahan lebih lama untuk
dipergunakan pada semua kegiatan laboratorium yang lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang.Dalam praktikum kami membahas 2 mikroskop yaitu
mikroskop binokuler dan mikroskop monokuler. Kami mengamati bagian-bagian dari
kedua mikroskop, dan keduanya hampir sama yang membedakan yakni pada 2 bagian
yaitu pada sumber cahaya dan penyangga mikroskop. Kami menggunakan mikroskop
binokuler untuk mendapat perbesaran lemah,sedang dan kuat. Apabila perbesaran
lemah dilakukan dengan cara kabel ditancapkan pada mikroskop dan sumber listrik,
menekan tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala lalu tuas diafragma
digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar diperoleh
pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati, kemudian preparat di
pasang pada meja benda. Setelah itu objek pada mikroskop pertama kali dicari pada
perbesaran lemah (4 x 10) dengan cara memutar sekrup kasar mikroskop kemudian
obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler.
Penambahan ukuran lensa okuler dilakukan dengan menggeser revolver. Untuk
perbesaran sedang dan kuat sama caranya cuman lensa objektif diganti dengan
perbesaran lebih sedang dan kuat.
DAFTAR PUSTAKA
SindyFebriyanti.2011.https://www.academia.edu/18051220/LAPORAN_PRA
KTIKUM_MIKROBIOLOGI_PENGENALAN_DAN_PENGGUNAAN_MIKROSK
OP (diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 19.50)
AstutiGenda.https://www.academia.edu/9843998/laporan_praktikum_mikrosk
op(diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 20.12)
AbdulHadi.http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-
Bagian-Mikroskop-Adalah.html(diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 20.22)
LindaTrianaDewi.2016https://www.slideshare.net/pandujoy/laporan-1-
mikroskop(diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 23.32)
PendidikanMu.http://www.pendidikanmu.com/2015/04/siapakah-penemu-
mikroskop.html(diakses pada tanggal 23 Maret 2019 jam 23.46)