Proposal PKM
Proposal PKM
DI SUSUN OLEH
MARJA
FEBRYANI
1
PENGANTAR
Pertama tama Segala puji bagi allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sang pencipta kehidupan dan penguasa semesta,yang telah memberikan
kesempatan sehingga umatnya dapat melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab
kehidupan dan kerja kemanusian.
Kedua kalinya tak lupa pula kami khaturkan sholawat dan salam kepada nabi
junjungan yakni nabi Muhammad SAW.yang telah mengeluarkan umatnya dari alam
yang gelap gulita menuju alam yang terang menderang ,dan menanamkan ajaran islam
yang senantiasa menghaegai kehidupan serta memberi makna akan hadirnya
generasi mendatang,serta menyambut hari esek penuh dengan
optimisme.Sesungguhnya pada generasi mudahlah segala urusan akan diletakan dan
dalam segala perkembangannya,semoga dengan memahami isi dari spirit ini kita bisa
lebih mudah mengapresiasikan apa yang telah di lakukan oleh kaum pemuda pemudi
di generasi yang akan mendatang.
Suplemen ini di tulis oleh kelompok mahasiswa perguruan tinggi akademi kebidanan
harapan bunda bima atas nama Marja sebagai kelompok dan Laila magfirah mengakat
sebuah tema Dilema Remaja Beranjak Dewasa.
Mengenai tema ini dapat di definisikan bahwa dilema adalah istilah umum yang
menunjuk pada suatu kondisi yang menyulitkan seseorang yaitu munculnya sebuah
masalah yang menawarkan dua kemungkinan,yang dimana keduanya sama sama tidak
praktis untuk di terima.
2
Dan dewasa dapat didefinisikan sebagai:dalam ilmu psikologis,”baligh”dalam kata
baligh mengusik perhatiannya untuk menelaah lebih lanjut,dia melakukan pembacaan
kritis atas opini masyarakat yang memandang bahwa remaja adalah manusia yang
belum matang dan kanak kanak sengga selalu menciptakan dan mendorong suatu
problem atau masalah kebanyakan masyarakat memandang bahwa wajar diera remaja
ini banyak melakukan kekacauan sengga terciptalah sebuah istilah” kenakalan
remaja”atau juvenile delinquency’.
Maka dari itu kami sebagai pemuda dan pemudi menolak bahwa penetapan remaja
sebagai biang masalah,bermacam macam fakta yang di sajikannya sebagai fenomena
mengenai munculnya kasus kasus kehamilan di usia remaja bukanlah justifikasi yang
berkembang tentang remaja .remaja justru merupakan sosok dambaan bagi masa
depan generasi .mereka adalah sosok yang memahami hati dirinya yang senantiasa
mengisi hari harinya dengan karya positif.
Tak lupa iya mengangkat soal isu”baligh”yang hanya dalam arti fisik dengan tema
kesehatan reproduksi lainnya,yaitu soal isu kesehatan “rahim”dalam pemaparannya
kami kami memberikan “tt” agar kita jangan sampai menikahkan anak dalam usia
yang terlalu mudah sehingga mengakibatkan kehamilan di usia remaja ,kerentanan
3
rahim akibat peristiwa kehamilan di usia yang masih terlalu dini serta ancaman
mengalami kematian bayi,yang disajikan berdasarkan pengalaman nenek (simbah
putri)-nya membuat tulisan tulisan ini menjadi relaktif atas realitas sosial.
Kami berharap setelah membaca tulisan ini kita dapat melakukan penyadaran kepada
masyarakat lebih mengapresiasi gerakan kaum muda.disamping itu dapat menjadi
ajang pembuktian bahwa remaja tidaklah selalu menjadi ajang permasalahan dan tidak
di slahkan atau di anggap sebagai trouble maker.dengan mencetak suatu
prestasi.hanya dengan cara inilah disamping pembuktian tiada perbedaan jenis
kelamin,tiada perbedaan usia yang secarasignifikan membuat seorang meraih suatu
predikat (taqwa)
Semoga dalam penilisan ini banyak manfaat yang dapat anda kutip dari suplemen
yang kami sajikan
Bima 28 desember
2019
4
DILEMA REMAJA BERANJAK DEWASA
Dari paparan sebuah kasus di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa remaja menjadi
aktor dalam sebuah kasus di atas .pertama ia merusak nama bangsa remajanya
dengan berbuat amoral di masyarakatnya,kedua ia meningkatkan angka kematian ibu
muda diindonesia,bagi sebagian orang sebuah kasus diatas mungkin dapat
pemakluman: karena mereka masih remaja, namun karena minimnya kesiagaan
masyarakat dan kurangnya fasilitas kesehatan di tempat persalinan komentar ini bisa
muncul karena paradigma masyarakat di topang oleh kedua ilmu besar:psikologi
dan fiqh.
Psikolog memandang masa remaja adalah fase transisi atau perairan anak anakmenuju
dewasa karena posisinya yang dilematis,tentunya jiwa dan pemikiran remaja masih
belum stabil
“Menjadi normal selama masa remaja ,dengan sendirinya sama dengan tidak normal”.
Apabila kemidian fatwa”mati”ini dilanggengkan dengan adanya flim yang
menanyangkan perilaku remaja yang penuh masalah”kids(1995)thirteen(2003)dan
nymphomaniac(2013) misalnya” pemakluman”psikolog ini pula yang kemudian
membawa remaja menjadi tokoh utama pada kasus di atas.
5
baligh yang di ajukan fiqh kurang memadai dalam diterapkan dalam kasus ini fiqh
hanya berkutat pada penampakan badani saja belum menyentuh sisi psikis.
Mengurai Masalah
Dikutip dari kasus di atas yang menjadi masalah diseputaran remaja adalah
isu baligh yang diasisiasikan dengan”Dewasa”dalam arti,jika seseorang telah
mencapai tahap aqil baligh secara otomatis iya telah dewasa ,akan
tetapi,kedewasaan yang dimaksud masih harus dijelaskan .apabila dewasa itu
hnaya disadarkan pada umur seseorang ,ataukah cara berfikirnya dalam
kehidupan sehari harinya ? padahal, jika alasan “Dewasa” pertanggung
jawaban yang harus dilakukan.
6
Persoalan selanjutnya adalah” pemakluman terselubung” atas perilaku asosial
remaja.mengapa perbuatan remaja yang amoral dimaklumkan? Bukankan itu
bertentangan dengan agama dan hukum negara?yang di maksud dengan
“pemakluman “disini bukanlah tindak apologis atas perbuatan mereka.para
remaja yang melanggar hukum akan tetap di adili.
Pemakluman disini adalah adanya keyakinan yang terpatri di benak
mayarakat ,bahwa merupakan kelumrahan jika remaja berbuat demikian
seperti yang dipaparkan sebelumnya.
Maka untuk mendapatkan pemahaman yang holistik akan dilihat dari berbagai
sudut: bahasa fiqh,dan berhubungannya dengan term aqil.adapun untuk kasus
stigmatisasi psikologi terhadap remaja,akan digunakan beberapa fakta dan
teori tandingan guna memberikan wacana lain terhadap pembaca.
Kembali kepada persoalan remaja. Para psikolog yang tidak mau terkecoh
pada pendapat umum,berusaha mencari apa penyebab ( sebagian besar)
remaja berbuat demikian ,diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
rutter,graham yang kemudian memunculkan kesimpulan. Gangguan emosional
dan konflik dengan orang tua sebagian besar hanya di alami oleh remaja
yang mengalami masalah psikologi yang jelas,seperti depresi dan gangguan
perilaku .”sedangkan offer meneliti 73 remaja pria selama lebih dari 34 tahun,
dan kemudian menyimpulkan bahwa remaja yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik dimsyarakatnya,tidak beresiko tinggi mengalami dangguan
psikologi dalam kehidupannya kelak. Pernyataan ini jelas jelas mematahkan
nubuat anna freud.
Selain menghantam teori konspirasi yang dibuat para psikolog secara
telak,penelitian tersebut juga merobohkan kepoghan menara universal yang
dibangun oleh ilmu positivis-empiris.tentunya ,setelah terbukti pernyataan
baru ini psikologi akan menjadi ilmu yang berspekrum lokal. Atas dasar
inilah,muncul istilah the psycloghy of dlobalization”.teori ini bermula dari
peristiwa penting dalam sejarah dunia, globalisasi.waktu ketika dunia menjadi
sebuah desa,sehingga setiap manusia mampu mengakses informasi apapun
dalam sejap mata. Lalu,apa hunbungannya dengan psikologi.?
Jeffrey jensen amett, dalam makalahnya yang berjudul” the psychologi of
gloibalization “menjelaskan betapa nerpengaruhnya globalisasi terhadap
7
psikologi. Ketika manusia dapat mengakses informasi dan hiburan dengan
mudah,tentunya akan semakin mengaburkan identitasnya ditengah budaya
kelompoknya ,konon,orang timur yang menjujung tinggi norma
kesopanan,ketika selalu bersua dan berasyik-masyuk dengan penduduk budaya
barat,tentunya akan semakin mengubah kepribadiannya. Dalam hal ini saya
tidak antipati dan apriorik terhadap budaya barat. Namun,jika yang terjadi
adalah pemerosotan moral,tentu harus segera ada penindakan.
Pendapat mengenai kuatnya pengaruh media barat terhadap budaya negara
lain ini ,didukung pula oleh Epsten.dalam penelitian melintas negara ,yang
menemukan bahawa sebagian remaja yang berada diindia,afrika,sub-
sahara,asia tenggara dan sebagian besar jazirah arab ,hidup damai
berdampingan dengan masyarakatnya ,tanpa ada gangguan yang signifikan
.akan tetapi,mengapa dalam hal ini budaya barat menjadi keskitan atas
perilaku remaja dibagian besar negara ?pertama,tentu saja karena indoktrinasi
dn sigmatisasi remaja yang dilakukan secara intensif dan simultan daari
berbagai arah.dan kedua,- menurut Epstein-,pola asuh yang berlaku dibarat
adalah memperlakukan remaja senagai anak anak .temuan ini tentu
mengejutkan,karena kebanyakan flim barat malah memosisikan rejama
sebagai orang yang amat mandiri.Apakah karena teori konspirasi? Bisa jadi.
Adapun makna psikologisyaitu dewasa yang dipenuhi deangan kebijaksanaan.
Stigmatisasi psikologi
Sebenarnya,antara fiqh dan psikologi perkembangkan dalam memandang
remaja ,tidak terlalu banyak perbedaan.keduanya sama sama berkutat tentang
umur dan tetanda yang menyertai perkembangannya.jadi istila remaja dan
baligh adalah sama.
Ada beberapa karateristik yang perlu di perhatikan terkait dengan remaja
.pertama masa ini adalah fase transisi dari masa kanak kanakkedewasa. Kedua
pada tahap inilah fisik mengalami perkembangan snagt pesat menuju
kematangan ,ketiga remaja cenderung idealis ,walaupun mereka belum
mampu berfikir secara rasional,keempat,emosi yang sering meluap .kelima
penasaran terhadap hal baru .keenam lebih mengikat diri pada kelompok
;klub ,gank, dan ketujuh pemantapan identitas diri tentang”siapa aku”
8
Secara naluriah remaja memang di siapkan untuk mengongsong masa
depannya. Maka denga itu iya dibekali rasa ingin tau yang amat
besar,terlebih apad hal baru, remaja pula akan memisahkan diri dari
keluarganya,membentuk gank atau klob dengan sebayanya ,untuk
mendapatkan pengalaman baru dengan sebayanya ,ada beberapa alasan remaja
membuat premeter terhadap orang tuanya,pertama, remaja menganggap
bahwa hubungan personal dengan dirinya dan orang tua tak ubahnya seperti
kaum brahmana dengan dalil telah”banyak makan garam” orang tua selalu
mengontrol segala perilaku remaja ,karena inilah remaja memisahkan diri dari
keluarga untukmendapatkan kebebasan.
9
PENUTUP
Setiap pernyataan tentu tidak pernah terlepas dari ruang dan waktu yang
melingkupinya. Dalam analisis apalagi menjadikan rujukan.
Kita tidak boleh mengabaikan kedua hal pokok tadi.kita dapat melihat
urgensinya dalam ke ilmuan islam dan tafsir.begitu juga dengan pernikahan
dini,yang berkorelasi denga isu kedewasaan dan kenakalan remaja .
Baligh yang di bangun sebebarnya telah tepat karena disetiap syarat juga
mencantumkan aqil,jadi, orang yang berhak menikah adalah orang yang telah
baligh ( dewasa biologis) dan ( dewasa psikologis).karena merupakan
kesatuan dalam prosesi pernikahan, dilarang menanggalkan salah
satunya,apalagi keduanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12
13
14
15
16
17