Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Pasal 1 ayat (1) UU 1 / 2004 menyatakan bahwa Menteri Keuangan /
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Negara/ Daerah
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas
dana, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungannya.
Pasal 55 ayat (1) UU 1 / 2004 menyatakan bahwa Menteri Keuangan
selaku pengelola fiskal menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk
disampaikan kepada Presiden dalam rangka memenuhi pertanggung jawaban
pelaksanaan APBN.
Penjelasan Umum UU 1 / 2004 menyatakan bahwa agar informasi yang di
sampaikan dalam Laporan Keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip
transparansi dan akuntabilitas, perlu diselenggarakan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP) yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan. SAPP terdiri dari Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Bendahara Umum Negara (SABUN) yang dilaksanakan oleh
Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi
(SAI) yang dilaksanakan oleh Kernenterian Negara/ Lembaga.
Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis akrual dilakukan mulai tahun
2015. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga merujuk
pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Penyusunan Dan
Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga.
Laporan Keuangan unit akuntansi tingkat satuan kerja berbasis akrual
disusun dengan menggunakan aplikasi Sistem Aplikasi Akuntansi Instansi
Berbasis Akrual (SAIBA), sedangkan Laporan Keuangan unit akuntansi di
atasnya disusun dengan menggunakan aplikasi e-Rekon & LK. Setiap entitas
akuntansi wajib menyusun laporan keuangan secara periodik. Komponen laporan
keuangan yang disusun meliputi: Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca,
Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan pada akhir periode
akuntansi, Aplikasi SAIBA melakukan penutupan terhadap akun-akun nominal
secara otomatis. Akun-akun nominal antara lain meliputi pendapatanLRA,
pendapatan-LO, belanja, dan beban.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan sesuai periode pelaporan yang
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara penyusunan dan
penyampaian laporan keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat telah diatur dalam PMK
215 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat dan PMK 222 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

1.2 SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH PUSAT (SAPP)
SAPP terdiri dari:
1.2.1 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI)
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi yang selanjutnya
disebut SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian
negara/lembaga.
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada SAI, terdiri dari:
a) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengguna Anggaran (UAPA)
b) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran-
Eselon l (UAPPA-El) ;
c) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran
Wilayah (UAPPA-W) ; dan
d) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPA).
SAI menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri atas:
a) Laporan Realisasi Anggaran
b) Laporan Operasional
c) Laporan Perubahan Ekuitas
d) Neraca
Dokumen Sumber yang digunakan untuk menyusun Laporan Keuangan di
tingkat UAKPA antara lain adalah:
a) Dokumen yang terkait dengan transaksi penerimaan, terdiri dari Estimasi
Pendapatan (Pajak dan PNBP) yang dialokasikan, antara lain: DIPA, DIPA
Revisi, dan / atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA; dan
Realisasi Pendapatan, antara lain: bukti penerimaan Negara seperti SSBP,
SSP, SSPCP, dan dokumen lain yang sah yang dipersamakan.
b) Dokumen yang terkait dengan transaksi pengeluaran yang terdiri dari: DIPA,
DIPA Revisi, Petunjuk Operasional Kegiatan dan dokumen lain yang
dipersamakan;
1) Realisasi Pengeluaran: SPP, SPM, dan SP2D, SP3B-BLU dan SP2B-BLU,
SP2HL dan SPHL, SP4HL dan SP3HL, MPHL-BJS, dan dokumen lain
yang dipersamakan.
2) Memo Penyesuaian yang digunakan dalam rangka pembuatan jurnal
penyesuaian untuk transaksi akrual dan jurnal aset.
3) Dokumen yang terkait transaksi piutang, antara lain kartu piutang, daftar
rekapitulasi piutang, dan daftar umur piutang.
4) Dokumen yang terkait transaksi persediaan, antara lain kartu persediaan,
buku persediaan, BAR Opname Fisik, Laporan Hasil Opname Fisik
(LHOF), dan laporan persediaan, dan daftar perhitungan penyisihan
piutang tidak tertagih.
5) Dokumen yang terkait transaksi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
antara lain Kartu KDP, Laporan KDP.
6) Dokumen lainnya dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/ Lembaga seperti Berita Acara Serah Terima Barang
(BAST), Surat Keputusan (SK) Penghapusan, SK Penghentian dan/ atau
Penggunaan Kembali atas Aset Tetap/ Aset Tak Berwujud yang dalam
kondisi rusak berat, dan lain sebagainya.
Ketentuan yang mengatur penyusunan laporan keuangan SAI diatur dalam
PMK 215 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat Pasal 24-29
a) UAKPA
1) SKPD yang mendapatkan alokasi Dana Urusan Bersama dari Pemerintah
Pusat merupakan UAKPA Urusan Bersama.
2) Penanggung Jawab UAKPA Urusan Bersama adalah Kepala SKPD.
3) UAKPA Urusan Bersama memproses transaksi keuangan dan barang
dengan menggunakan sistem aplikasi terintegrasi untuk menghasilkan
Laporan Keuangan tingkat UAKPA.
4) UAKPA Urusan Bersama menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada KPPN setiap bulan.
5) UAKPA Urusan bersama menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W Urusan Bersama dan UAPPA-El yang mengalokasikan
Dana Urusan Bersama setiap bulan, semester I, dan tahunan, disertai
CaLK.
b) UAPPA-W
1) UAPPA-W menyampaikan Laporan Keuangan kepada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.
2) UAPPA-W menyampaikan Laporan beserta ADK kepada UAPPA-El
setiap bulan, semester I, dan tahunan.
3) Untuk memudahkan pelaksanaan penyusunan Laporan Keuangan Dana
Dekonsentrasi di tingkat wilayah, gubernur dapat membentuk UAPPA-W
Dekonsentrasi pada setiap Dinas Pemerintah Provinsi. Penanggung Jawab
UAPPA-W Dekonsentrasi adalah Kepala Dinas Pemerintah Provinsi.
4) UAPPA-W Dekonsentrasi menyampaikan Laporan Keuangan kepada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.
5) UAPPA-W Dekonsentrasi menyampaikan Laporan Keuangan kepada
UAPPA-El yang mengalokasikan Dana Dekonsentrasi setiap bulan,
semester I, dan tahunan.
6) Untuk memudahkan pelaksanaan penyusunan Laporan Keuangan Dana
Urusan Bersama di tingkat wilayah, Kepala Daerah dapat membentuk
UAPPA-W Urusan Bersama pada setiap dinas pemerintah daerah.
7) UAPPA-W Urusan Bersama menyampaikan Laporan Keuangan kepada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.
8) UAPPA-W Urusan Bersama menyampaikan Laporan Keuangan beserta
ADK kepada UAPPA-El yang mengalokasikan Dana Urusan Bersama
setiap bulan, semester I, dan tahunan.
c) UAPPA-E1
1) UAPPA-El menyusun Laporan Keuangan Tingkat UAPPA El berdasarkan
laporan keuangan UAPPAW yang berada di wilayah kerjanya termasuk
dan Laporan Keuangan UAKPA yang langsung berada di bawah UAPPA-
El.
2) UAPPA-El menyampaikan Laporan Keuangan ADK kepada UAPA setiap
bulan, semester I, dan tahunan. Penyampaian Laporan Keuangan semester
I dan tahunan disertai dengan CaLK.
3) UAPA menyampaikan Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan, semester I, dan tahunan.
Penyampaian Laporan Keuangan semester I dan tahunan disertai dengan
CaLK.
d) UAPA
1) UAPA menyusun Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
berdasarkan Laporan Keuangan tingkat UAPPA-El menggunakan Sistem
Aplikasi Terintegrasi. UAPA menyampaikan Laporan Keuangan kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan,
semester I, dan tahunan dan disertai dengan CaLK.
1.2.2 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum
Negara (SABUN)
SABUN dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN dan
Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN).
SABUN terdiri dari SiAP.
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat yang selanjutnya disebut
SiAP adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan, dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku BUN.
Dalam pelaksanaan SABUN, Kementerian Keuangan selaku BUN
membentuk Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara
sebagai berikut:
a) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Bendahara Umum Negara
(UAPBUN) ;
b) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara
tingkat Pusat (UAKBUN-Pusat);
c) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Bendahara
Umum Negara tingkat Kantor Wilayah (UAKKBUN-Wilayah);
d) Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara
Tingkat Daerah / KPPN (UAKBUN Daerah/ KPPN) ;
SiAP menghasilkan Laporan Keuangan terdiri atas:
a) LAK;
b) Laporan Perubahan Ekuitas ;
c) Neraca; dan
d) CaLK.
Dokumen Sumber yang diproses oleh unit akuntansi pada SiAP antara lain
sebagai berikut:
a) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Perintah Pengesahan
Pembukuan (SP3), Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL), Surat
Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP3HL), Surat
Pengesahan Pendapatan dan Belanja Badan Layanan Umum (SP2B-BLU),
Nota Debet, Kiriman Uang (KU)-Keluar, Wesel Pemerintah, Warkat
Pembebanan Rekening, dan bukti pendukung lainnya.
b) Surat Setoran Pajak (SSP) , Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), Surat Setoran
Pengembalian Belanja (SSPB), Surat Setoran Bea dan Cukai (SSBC), Nota
Kredit, KU-Masuk, bukti setor elektronis, dan dokumen pendukung lainnya.
c) Memo Penyesuaian dan dokumen lainnya yang sah.
Ketentuan yang mengatur penyusunan laporan keuangan SiAP diatur
dalam PMK 215 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat Pasal 4-8
a) UAKBUN Daerah
1) KPPN selaku UAKBUN-Daerah memproses data transaksi: Penerimaan
dan pengeluaran kas yang melalui rekening Kuasa BUN Daerah,
Penerimaan dan pengeluaran yang tidak melalui rekening Kuasa BUN di
Daerah tetapi menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku harus
mendapatkan pengesahan dari KPPN, dan mempengaruhi penyajian
Neraca KUN Kuasa BUN Daerah .
2) UAKBUN-Daerah menyampaikan Laporan Keuangan kepada Ditjen PBN
selaku UAKKBUN-Kanwil.
3) UAKBUN-Daerah KPPN Khusus Penerimaan dan KPPN Khusus
Pinjaman dan Hibah menyampaikan Laporan Keuangan kepada UAPBUN
AP.
b) UAKKBUN Kanwil
1) Kanwil Ditjen PBN selaku UAKKBUN-Kanwil memproses data gabungan
dari UAKBUN-Daerah di wilayah kerjanya.
2) UAKKBUN- Kanwil menyampaikan Laporan Keuangan kepada Dit. Dit.
PKN selaku UAPBUN-AP.
c) UAKBUN Pusat
1) DJPBN selaku UAKBUN-Pusat memproses data transaksi: Penerimaan
dan pengeluaran kas melalui rekening Kuasa BUN Pusat, dan pada SPM
dengan potongan yang pembayaran atas SPM tersebut.
2) UAKBUN-Pusat menyampaikan Laporan Keuangan kepada UAPBUN-
AP.
d) UAPBUN AP
1) Dit. PKN selaku UAPBUN-AP memproses data gabungan dari UAKBUN-
Daerah KPPN Khusus Penerimaan, UAKBUN-Daerah KPPN Khusus
Pinjaman dan Hibah, UAKKBUN- Kanwil, dan UAKBUN-Pusat.
2) UAPBUN-AP menyampaikan Laporan Keuangan kepada UABUN.
3) Dalam hal: UAKBUN-Daerah, UAKKBUN Kanwil dan UAKBUN Pusat
belum dapat menyusun Laporan Perubahan Ekuitas, dapat disusun oleh
UAPBUN AP.

BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Kementerian Negara/Lembaga selaku pengguna anggaran dan barang


menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan dan barang yang berada
dalam tanggung jawabnya. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
berwenang menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara serta
mengatur Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara. Menteri Keuangan
juga menghimpun Laporan Keuangan dan Laporan Barang dari seluruh
Kementerian Negara/Lembaga untuk menyusun Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan anggaran dan barang.
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang
digunakan sebagai pertanggungjawaban keuangan Kementerian Negara/Lembaga
meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO),
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
yang disertai dengan Pernyataan Telah Direviu yang ditandatangani oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), dan Pernyataan Tanggung Jawab yang
ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran.

2.1 JENIS DAN PERIODE PELAPORAN


Laporan Keuangan yang disusun dan disajikan oleh entitas akuntansi dan
entitas pelaporan mengikuti sistematika laporan keuangan sebagaimana diatur
dalam Bab II modul ini. Jenis dan periode laporan yang harus disampaikan
adalah sebagai berikut:

2.1.1 Penyampaian Laporan Tingkat UAKPA ke KPPN UAKPA dengan


jenis kewenangan: Kantor Pusat (KP); Kantor Daerah (KD);
Dekonsentrasi (DK); Tugas Pembantuan (TP); dan Urusan Bersama
(UB) .
2.1.2 Penyampaian Laporan Tingkat UAKPA ke Tingkat UAPPA-
W/UAPPA El

2.1.3 Penyampaian Laporan Tingkat UAPPA-W ke Kanwil Ditjen


Perbendaharaan UAPPA-W dengan jenis kewenangan Kantor
Daerah (KD); Dekonsentrasi (DK); Tugas Pembantuan (TP) ;
dan Urusan Bersama (UB)
2.1.4 Penyampaian Laporan Tingkat UAPPA-W ke Tingkat UAPPA-El

2.1.5 Penyampaian Laporan Tingkat UAPPA-E l ke Tingkat UAPA

2.1.6 Penyampaian Laporan Tingkat UAPA ke Kementerian


Keuangan Ditjen Perbendaharaan
Keterangan:
1. LRA yang disampaikan kepada UAPPA-W, UAPPA-El, dan UAPA meliputi
LRA Satuan Kerja/ Wilayah /Eselon 1 /Kementrian Negara /Lembaga
(semesteran dan tahun). LRA Belanja, LRA Pengembalian Belanja, LRA
Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan

2. LRA semesteran yang disampaikan adalah LRA perbandingan antara LRA


semester I tahun berjalan dengan LRA semester I tahun sebelumnya
(realisasi sampai dengan 30 Juni 2XX1 dan realisasi sampai dengan 30 Juni
2XX0)

3. LO semesteran yang disampaikan adalah LO perbandingan antara LO


semester I tahun berjalan dengan LO semester I tahun sebelumnya (periode
sampai dengan 30 Juni 2XXl dan periode sampai dengan 30 Juni 2XXO).
4. LPE semesteran yang disampaikan adalah LPE perbandingan antara LPE
semester I tahun berjalan dengan LPE semester I tahun sebelumnya (periode
sampai dengan 30 Juni 2XXl dan periode sampai dengan 30 Juni 2XXO).
5. Neraca semesteran yang disampaikan adalah neraca perbandingan antara
Neraca per 30 Juni tahun berjalan dengan Neraca per 31 Desember tahun
sebelumnya.

2.2 PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


2.2.1 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Semesteran
LRA Kementerian Negara/Lembaga, LRA UAPPA-El, LRA
UAPPA-W, LRA UAPPA-W, LRA UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan/ Urusan Bersama Semesteran disusun berdasarkan hasil
penggabungan sampai dengan tanggal 30 Juni tahun anggaran.
2.2.2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahunan
LRA Kementerian Negara/Lembaga, LRA UAPPA-El, LRA
UAPPA-W, LRA UAPPA-W, LRA UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan/ Urusan Bersama Tahunan disusun berdasarkan hasil penggabungan
sampai dengan tanggal 31 Desember tahun anggaran.
2.2.3 Laporan Operasional (LO) Semesteran
LO Kementerian Negara/Lembaga, LO UAPPA-El, LO UAPPA-W,
LO UAPPA-W, LO UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/ Urusan
Bersama Semesteran disusun berdasarkan hasil penggabungan sampai dengan
tanggal 30 Juni tahun anggaran.
2.2.4 Laporan Operasional (LO) Tahunan
LO Kementerian Negara/Lembaga, LO UAPPA-El, LO UAPPA-W,
LO UAPPA-W, LO UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/ Urusan
Bersama Tahunan disusun berdasarkan hasil penggabungan sampai dengan
tanggal 31 Desember tahun anggaran.
2.2.5 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Semesteran
LPE Kementerian Negara/Lembaga, LPE UAPPA-El, LPE UAPPA-W,
LPE UAPPA-W, LPE UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/ Urusan
Bersama Semesteran disusun berdasarkan hasil penggabungan sampai dengan
tanggal 30 Juni tahun anggaran.
2.2.6 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Tahunan
LPE Kementerian Negara/Lembaga, LPE UAPPA-El, LPE UAPPA-W,
LPE UAPPA-W, LPE UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/ Urusan
Bersama Tahunan disusun berdasarkan hasil penggabungan sampai dengan
tanggal 31 Desember tahun anggaran.

2.2.7 Neraca Semesteran


Neraca Kementerian Negara/Lembaga, Neraca UAPPA-El, Neraca
UAPPA-W, Neraca UAPPA-W, Neraca UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan/ Urusan Bersama Semesteran disusun berdasarkan hasil
penggabungan sampai dengan tanggal 30 Juni tahun anggaran.
2.2.8 Neraca Tahunan
Neraca Kementerian Negara/Lembaga, Neraca UAPPA-El, Neraca
UAPPA-W, Neraca UAPPA-W, Neraca UAPPA-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan/ Urusan Bersama Tahunan disusun berdasarkan hasil penggabungan
sampai dengan tanggal 31 Desember tahun anggaran.

2.3 PENCATATAN DAN VERIFIKASI


2.3.1 Pencatatan dengan Penggunaan Aplikasi Komputer
Pencatatan transaksi keuangan pemerintah dilakukan hanya pada tingkat
UAKPA berdasarkan dokumen sumber sehingga segala perbaikan pencatatan
transaksi keuangan pemerintah sebagai hasil verifikasi oleh entitas akuntansi atau
pelaporan pada tingkat yang lebih tinggi, hanya dilaksanakan pada tingkat
UAKPA. Pencatatan transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan jurnal
dan buku besar sampai dengan penyajian laporan keuangan menggunakan
aplikasi komputer yang dikembangkan oleh Ditjen Perbendaharaan Kementerian
Keuangan.
2.3.2 Verifikasi Kegiatan
Verifikasi bertujuan untuk:
a) Memastikan keluaran aplikasi komputer sudah sesuai dengan dokumen
sumber; dan
b) Memastikan bahwa ADK kirim Barang Milik Negara dari UAKPB hasil
proses aplikasi SIMAK-BMN (Sistem lnformasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara) sudah diterima di aplikasi SAIBA pada tingkat
UAKPA sebagai penggabungan jurnal dan buku besar Aset Tetap dan
Persediaan.
Proses berikutnya adalah mengubah data elektronik transaksi keuangan
menjadi data elektronik akuntansi dengan menjalankan proses posting yang ada
di program aplikasi komputer sehingga dapat membentuk buku besar sebagai
dasar pembentukan Laporan Keuangan.
2.3.3 Rekonsiliasi Kegiatan
Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/ subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen
sumber yang sama. Kegiatan rekonsiliasi terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
2.3.3.1 Rekonsiliasi Internal
Kegiatan rekonsiliasi internal dilakukan pada tingkat UAKPA, yaitu:
1) Rekonsiliasi internal antara unit pelaporan keuangan dengan unit
pelaporan barang (UAKPA dengan UAKPB) dengan menjalankan
prosedur rekonsiliasi internal yang ada di program aplikasi SAIBA.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa nilai aset dan semua
belanja terkait aset yang dilaporkan di program aplikasi SIMAK-
BMN sesuai dengan yang dilaporkan di program aplikasi SAIBA;
2) Rekonsiliasi internal antara UAKPA dengan bendahara pengeluaran/
bendahara penerimaan Satker. Rekonsiliasi dilaksanakan untuk
memastikan kesesuaian jumlah kas di bendahara pengeluaran/
bendahara penerimaan dengan Neraca.
2.3.3.2 Rekonsiliasi Eksternal
Kegiatan rekonsiliasi dilakukan secara elektronik menggunakan aplikasi
terintegrasi berbasis data tunggal (single database) dan dapat dilakukan hanya di
tingkat UAKPA dengan UAKBUND / KPPN. Basil rekonsiliasi dituangkan ke
dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR).
2.4 WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga disampaikan kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Laporan Keuangan Semester I disampaikan paling lambat pada tanggal 31
Juli tahun anggaran berjalan;
2) Untuk Laporan Keuangan Tahunan diatur sebagai berikut:
a. Laporan Keuangan Unaudited disampaikan paling lambat pada tanggal
terakhir di bulan Februari setelah tahun anggaran berakhir;
b. Laporan Keuangan Tahunan Asersi Final akan ditentukan waktunya
sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah dengan Badan Pemeriksa
Keuangan.
c. Dalam hal tanggal-tanggal tersebut merupakan hari libur/ hari besar,
Laporan Keuangan disampaikan paling lambat pada 1 (satu) hari kerja
sebelumnya.

2.5 JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN

KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Keterangan :
1) Laporan Keuangan yang disampaikan ke unit akuntansi dan pelaporan
keuangan di atasnya adalah Laporan Keuangan yang transaksi keuangannya
direkonsiliasi/ dikonfirmasi dengan KPPN.
2) Dalam kondisi tertentu, Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat menetapkan
jadwal penyampaian Laporan Keuangan selain ketentuan di atas berdasarkan
kebutuhan internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan maupun kebutuhan
tiap Kementerian Negara/ Lembaga dengan tidak melewati batas waktu
penyampaian laporan keuangan semester I pada 31 Juli dan tahunan pada
akhir Februari untuk UAPA.

BAB III
SISTEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi


keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas
entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepada entitas.
Laporan Keuangan yang disusun oleh Kementerian Negara/Lembaga
diarahkan untuk memenuhi prinsip Laporan Keuangan yang bertujuan umum.
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk
lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. Laporan Keuangan tidak dikhususkan untuk memenuhi kelompok
pengguna tertentu. Dengan demikian sistematika penyaJian Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan
yaitu:
1. Pernyataan Telah Direviu (hanya untuk penyajian Laporan Keuangan
Tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/KL dan untuk periode
semesteran dan tahunan):
1) Pernyataan Tanggung Jawab

2) Ringkasan Laporan Keuangan

3) Laporan Realisasi Anggaran

4) Neraca

5) Laporan Operasional
6) Laporan Perubahan Ekuitas

7) Catatan atas Laporan Keuangan

8) Pengungkapan Penting Lainnya

Catatan atas Laporan Keuangan Juga harus mengungkapkan informasi


yang bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan.
Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian
kejadian penting selama tahun pelaporan, seperti:

a) Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan;


b) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh
manajemen baru;
c) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca;
d) Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan; dan Kejadian
yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang
harus ditanggulangi pemerintah.
9) Lampiran dan Daftar

Menyajikan informasi yang berisi rincian atas angka-angka yang


disajikan pada LRA dan Neraca dan pengungkapan lainnya yang
diharuskan oleh peraturan yang berlaku termasuk Ikhtisar Laporan

10) Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Ikhtisar Badan Lainnya.

11) Ikhtisar Laporan BLU

12) Ikhtisar Laporan Badan Lainnya


BAB IV
ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN

Ilustrasi Laporan Keuangan berikut hanya merupakan contoh dan agar


disesuaikan dengan karakteristik masing-masing entitas akuntansi dan/atau
entitas pelaporan.
4.1 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
4.1.1 ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN TINGKAT UAKPA

KANTOR AKUNTANSI ISTIMEWA JAYAPURA


GEDUNG YOS. SUDARSO, JL JAYA WIJAYA NO. 15, PAPUA
TELEPON TELEPON 09672263265, 6235234, FAXIMILE
096725081972
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB

Laporan Keuangan Kantor Akuntansi Istimewa Jayapura yang terdiri dari :


Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas , dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami .
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan system
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan .
Jayapura, Januari 2017
Kepala,

Mutiara, MBA
NIP 19750410 199703 1 001
4.1.2 ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN TINGKAT UAPPA-W

KANTOR WILAYAH AKUNTANSI ISTIMEWA PROVINSI PAPUA


GEDUNG MENARA TINGGI, JL. PERMAI NO.10, JAYAPURA, PAPUA
TELEPON 0967 5563265 5335234, FAXIMILE 096733081972

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Penggabungan Laporan Keuangan Badan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan tingkat wilayah selaku UAPPA-W yang terdiri dari: (a) Laporan
Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan
Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan
substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan
tanggungjawab UAKPA.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi serta kinerja keuangan secara layak sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.

Papua, Januari 2017


Kepala,

Utami, MSc
NIP 1971 0901 199203 2 002
4.1.3 ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN TINGKAT UAPPA E-1

DEPUTI ADMINISTRASI BAPK GEDUNG MENARA INDAH,


JL.LAPANGAN HARIMAU NO. 4 JAKARTA TELEPON 021
222065,623455, FAXIMILE 02125052277

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Penggabungan Laporan Keuangan Badan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan tingkat Eselon I selaku UAPPA-El yang terdiri dari: (a) Laporan
Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan
Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan
substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan
tanggungjawab UAKPA.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Jakarta, Februari 2017


Kepala,

Acelin Kamila
NIP 1965 0901 199203 2 002
4.1.4 ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN TINGKAT UAPA

BADAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


JL. BUDI UTOMO NO 06, JAKARTA 10710

PERNYATAAN TELAH DIREVIU


LAPORAN KEUANGAN BADAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN TAHUN 2016

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan untuk tahun anggaran 2016 berupa Neraca per tanggal 31 Desember
2016 , Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas , dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada
tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah
merupakan penyajian manajemen Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan .
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan , dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan transaksi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) . Reviu
mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup
audit yang bertuj uan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan . Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu .
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menj adikan kami
yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan , dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Jakarta, Februari 2017

Hermawan, CA, CPA


NIP 1965082519851001

BADAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


JL. BUDI UTOMO NO 06, JAKARTA 10710

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang


terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional , Laporan
Perubahan Ekuitas , dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016
sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami .
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan system
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Jakarta, Februari 2017

Hermawan, CA, CPA


NIP
1965082519851001
4.2 LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA
4.2.1 Pernyataan Tanggung Jawab Tingkat UAKBUN Daerah/KPPN
4.2.2 Pernyataan Tanggung Jawab Tingkat UAKKBUN Kanwil
4.2.3 Pernyataan Tanggung Jawab Tingkat UAKBUN Pusat
4.2.4 Pernyataan Tanggung Jawab Tingkat UAPBUN AP
4.2.5 Pernyataan Tanggung Jawab Tingkat UABUN
4.3 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
4.3.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER
20Xl DAN 20XO

4.3.2 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
31 DESEMBER 20Xl DAN 20XO

4.3.3 LAPORAN PERUBAHAN OPERASIONAL PEMERINTAH PUSAT

PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIDOE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER 20Xl DAN 20XO
4.3.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PEMERI NTAH PUSAT

PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER
20Xl DAN 20XO
4.3.5 NERACA PEMERINTAH PUSAT

PEMERINTAH PUSAT
NERACA
PER 31 DESEMBER 20Xl DAN 20XO
4.3.6 PERNYATAAN TELAH DIREVIU PEMERINTAH PUSAT
4.3.7 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT

Anda mungkin juga menyukai