Anda di halaman 1dari 8

BAB III Formatted: Font color: Text 1

PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Pembahasan bab ini mengenai keseluruhan perancangan perangkat keras dan


perangkat lunak meliputi blok diagram, diagram alir, skema rangkaian, desain fisik,
perancangan penampilan data keluaran, serta hasil perancangan.

3.1. PERANCANGAN PERANGKAT KERAS

Pembahasan pada sub bab ini menjelaskan blok diagram sistem, diagram alir,
skematik rangkaian, dan desain fisik.

3.1.1. Blok Diagram Sistem

blok diagram merupakan gambaran secara keseluruhan dari sistem. Blok


diagram Modul Operational Amplifier dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan tabel
keterangan fungsi dapat dilihat pada tabel 3.1.

Formatted: Font color: Text 1


Formatted: Font color: Text 1
Inverting Output

Variabel
Input
Non- Output
Inverting
Catu Daya OP-AMP

Gambar 3.1. Blok Diagram Modul Operational Amplifier

Tabel 3.1. Tabel Keterangan Blok Diagram Formatted: Font: Not Italic, Font color: Text 1

No. Nama Blok Diagram Keterangan Formatted: Font color: Text 1


1 Op-Amp Inverting Sebagai amplifier pembalik Formatted: Font color: Text 1

teganganSebagai amplifier pembalik Formatted: Font: Italic, Font color: Text 1


Formatted: Font color: Text 1
tegangan
Formatted: Font: Italic, Font color: Text 1
2 Op-Amp Non-Inverting Sebagai amplifier tanpa pembalik
Formatted: Font color: Text 1
3 Catu Daya Sebagai inputan pada Op-Amp Vcc ± Formatted: Font color: Text 1
9V Formatted: Font: Italic, Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Centered
3.1.2. Diagram Alir Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Centered
Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
Mulai
Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
Input Tegangan Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
Op-Amp Non- Output Formatted: Font color: Text 1
Inverting Tegangan
Formatted: Indonesian
Formatted: Font: 10 pt
Formatted: Font: 10 pt, Indonesian
Op-Amp
Formatted: Centered
Inverting
Formatted: Centered
Formatted: Font: 10 pt, Indonesian
Formatted: Font: 10 pt, Indonesian
Output
Formatted: Centered
Tegangan
Formatted: Font: 10 pt, Indonesian
Formatted: Centered
Formatted: Font: 10 pt, Indonesian
Selesai Formatted: Indonesian

Diagram alir merupakan mekanisme


perancangan mulai dari input sampai menghasilkan output. Formatted: Font: Italic, Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
Mulai

Input Tegangan

Selektor
AmplifikasiOp-
Amp Non-
Inverting
Op-Amp Non- Output
Inverting Tegangan 1

Op-Amp
Inverting

Output
Tegangan 2

Selesai

Gambar 3.2. Diagram alir Modul Op-Amp

Proses amplifikasi dimulai dengan memasukan tegangan input. Input tegangan dapat
diamplifikasi dengan memilih besar amplifikasi 1,5 kali, 2 kali, 2,5 kali, dan 3 kali.
Kemudian diamplifikasi oleh dua Op-Amp amplifier dan non-amplifier. Proses
amplifikasi dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Output 1 merupakan keluaran tegangan dari Op-Amp Non Inverting . Pada
keluaran ini, tegangan tidak dibalikan.
2. Output 2 merupakan keluaran tegangan dari Op-Amp Inverting. Pada keluaran
ini, tegangan dibalikan.

Besar tegangan output ditentukan oleh perbandingan Rf dan Rin . Output tegangan
pada modul ini ditampilkan dalam display voltmeter digital.

3.1.3. Skema Rangkaian Modul

Skema rangkaian modul amplifier ini merupakan gambar hubungan dari input
dengan beberapa komponen lain hingga menghasilkan output. Skema rangkaian dan
desain PCB secara keseluruhan dibuat dengan menggunakan aplikasi proteus.
Gambar 3.3. Skema Rangkaian Modul Amplifier di Proteus Formatted: Centered, Indent: Left: 0.25"

Formatted: Font color: Text 1


Formatted: Font color: Text 1

Gambar 3.4. Skema Rangkaian Modul Amplifier di PCB Layout

Skema rangkaian pada Gambar 3.3 di atas menampilkan beberapa komponen Formatted: Justified, Indent: Left: 0.25", First line:

elektronika yaitu resistor dan IC Op-Amp LM324. Display voltmeter juga


digunakan untuk meliat nilai keluaran secara real-time dari Op-Amp Inverting dan
non-inverting. Keterangan dari komponen-komponen pada gambar 3.3 dijelaskan
pada tabel 3.2. Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1

Formatted: Font color: Text 1


Formatted: Centered, Indent: Left: 0.25"
Tabel 3.2. Keterangan komponen pada Modul Amplifier
Komponen Keterangan
Resistor (R6,R4,R2,R7) Berfungsi sebagai tahanan referensi dengan Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1

switch selektor untuk memilih nilai amplifikasi Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Left
Resistor (R1 dan R3) Merupakan tahanan input
Formatted: Justified
Resistor R5 Merupakan tahanan referensi untuk Op-Amp
Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
inverting Formatted: Font color: Text 1
Op-Amp LM324 Sebagai amplifier inverting maupun non Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1

inverting Formatted: Font color: Text 1


Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
Modul Voltmeter Digunakan sebagai mengukur tegangan output
Formatted: Left
Baterai 9V Digunakan sebagai Vcc Op-Amp ±9V
Formatted: Font color: Text 1
Formatted: Left
Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
3.1.4. Desain fisik
Formatted: Font color: Text 1

Desain fisik terdiri dari perancangan PCB yang digunakan sebagai tempat Formatted: Font: Not Bold, Font color: Text 1
Formatted: Font color: Text 1
meletakkan dan menghubungkan komponen. Gambar 3.5 menunjukkan desain sistem
Formatted: Font color: Text 1
pada PCB.
Formatted: Font color: Text 1

Terdapat 2 jenis inputan, yang pertama adalah inputan Vcc Op-Amp, berupa
baterai 9 volt dan -9 volt. Kemudian yang kedua adalah input dari tegangan yang akan
diamplifikasi. Terdapat 2 pin output, yaitu output inverting dan non-inverting.
Gambar 3.5. Desain Fisik Modul Amplifeir

3.2. IMPLEMENTASI MODUL AMPLIFIER

Implementasi Modul Amplifier merupakan hasil realisasi dari desain dan


rancangan yang telah dibuat. Implementasi modul meliputi implementasi penguatan
non-inverting dan inverting. Berikut gambar hasil implementasi dari desain modul
amplifier:

FOTO
MONGGO DILANJUT

Anda mungkin juga menyukai