Anda di halaman 1dari 10

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING


DENGAN KEMAMPUAN TOILETING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN
Dewi Rosyidah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

e-mail : the.grils24@gmail.com

ABSTRAK
Toilet training adalah teknik dalam mengajarkan anak supaya bisa mengontrol buang air kecil dan
buang air besar dengan tepat. Orang tua yang ingin mengarjakan anaknya dalam toilet training
tidak ada patokan usia yang pasti, akan tetapi perkembangan fisik dan mental anak wajib diawasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet
training pada anak usia prasekolah di PAUD Al-Hidayah Sumbersuko Kecamatan Tajinan
Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan kuesioner. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Korelasi Spearman Rank.
Berdasarkan hasil analisis dari 36 responden, ibu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 17
responden dengan kategori cukup. Anak dengan kemampuan toileting kategori baik sebanyak 17
responden. Dari hasil analisis didapatkan nilai hitung dengan p value sebesar 0,001< 0,05
sehingga ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kemampuan
toileting pada anak usia prasekolah. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tingkat
pengetahuan ibu tentang cara memulai dan dampak toilet training berhubungan erat dengan
kemampuan toileting pada anak usia pra sekolah.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kemampuan Toileting, Anak Usia Prasekolah

Toilet training is a technique in teaching children to control urination and defecate properly.
Parents who want to teach their children in toilet training there is no definite age standard, but
children's physical and mental development must be monitored. This study aims to determine the
relationship between the level of knowledge of mothers about toilet training in preschoolers in Al-
Hidayah ECD Sumbersuko, Tajinan District, Malang Regency. This research uses observation and
questionnaire methods. The instrument used was a questionnaire. Data analysis using the
Spearman Rank Correlation test. Based on the results of analysis of 36 respondents, mothers with
a good level of knowledge were 17 respondents with sufficient categories. Children with good
toileting ability were 17 respondents. From the results of the analysis obtained a calculated value
with p value of 0.001 <0.05 so that there is a relationship between the level of knowledge of
mothers about toilet training with toileting abilities in preschool children. The results of this study
indicate that the level of knowledge of mothers about how to start and the impact of toilet training
are closely related to toileting ability in pre-school age children.

Keywords: Knowledge Level, Toileting Ability, Preschoolers

PENDAHULUAN pasti, akan tetapi perkembangan fisik


Toilet training adalah teknik dalam dan mental anak wajib diawasi. Anak
mengajarkan anak supaya bisa dengan dengan umur 2-3 tahun biasanya
mengontrol buang air kecil dan buang air mampu untuk dilatih dalam hal BAB, tapi
besar dengan tepat. Orang tua yang di usia anak yang 3-4 tahun dapat di latih
ingin mengarjakan anaknya dalam toilet dalam hal BAK. Oleh karena itu, latihan
training tidak ada patokan usia yang ini dapat dilakukan oleh sebagian besar
2

anak seacara secara mandiri pada akhir perolehan tugas perkembangan anak.
periode prasekolah (Nirwana, 2011). Kegagalan dalam toilet training
Pengetahuan tentang toilet training menjadikan anak sulit di nasehati, sulit
sangat penting untuk dimiliki seorang ibu diatur, bergantung pada orang lain, dan
karena hal ini akan berpengaruh pada tetap membawa kondisi mengompol
penerapan toilet training pada anak. sampai besar (Hidayah, 2008;
Melatih toilet training pada anak Megaswara, 2015).
membutuhkan waktu dan kesabaran, hal Dalam penelitian sebelumnya di
tersebut memungkinkan sebagian orang PAUD AN-NUR Sawahan Turen, hasil
tua memilih menggunakan diapers wawancara dengan 8 orang ibu yang
supaya lebih efisien (Febrida, 2011). memiliki anak prasekolah, bahwa 4
Namun faktanya, beberapa anak di orang ibu (50%) mangatakan anaknya
prasekolah masih sering mengompol, belum bisa BAK sendiri, lalu 2 orang ibu
saat anak masih mengompol orang tua (25%) mengatakan anaknya terkadang
langsung memarahi anak. Selain itu, masih mengompol. (Wahyuningsih,
opini orang tua bahwa praktik toilet 2017)
training untuk anak tidak penting. Berdasarkan studi pendahuluan
Menurut orang tua anak mampu secara dilakukan pada tanggal 24 September
mandiri sesuai dengan perkembangan 2018 di PAUD AL-HIDAYAH Desa
usianya. Sebenarnya pendapat tersebut Sumbersuko Kecamatan Tajinan. Dari
kurang benar (Wati, 2013). hasil wawancara terdapat anak usia 3-4
Menurut penelitian American tahun sebanyak 10 anak yang
academy of pediatrics (AAP, 1999 kebanyakan orang tua tidak mengajarkan
dalam Dewi dkk, 2011) berpendapat anak tentang toilet training, bila anak
bahwa tidak semua anak usia 2 tahun ingin buang air kecil/ BAK orang tua
untuk melakukan toilet training. Tercatat malah menyuruh anaknya untuk kencing
dari 482 toddler yang dapat melakukan di sembarang tempat. Dan di dapatkan
toilet training pada usia 3 tahun sebesar hasil wawancara dengan 10 orang ibu
60% sedangkan usia 3 ½ tahun lebih yang memiliki anak pra sekolah, bahwa 4
banyak yakni 88% dan usia 4 tahun orang 40% ibu mengatakan anaknya
sebesar 2%. Menurut Survei Kesehatan tidak diajarkan toilet training, lalu 4 orang
Rumah Tangga (SKRT) nasional tahun 40% ibu menyuruh anaknya BAK di
2012, diperkirakan sekitar 75 juta anak sembarang tempat dan sisa 2 orang 20%
usia prasekolah tidak dapat mengontrol ibu mangatakan anaknya sudah bisa
BAB dan BAK (Syari,2015). melakukan toilet training.
Penyebab anak masih sering Banyak hal yang dikerjakan dalam
ngompol, dan berak di celana mulai dari mengatur BAB dan BAK yakni dengan
tingkat kurangmnya tingkat pengetahuan membimbing anak untuk pergi sendiri ke
ibu tetang cara melatih BAB dan BAK, toilet, membimbing anak agar mampu
pemakaian diapers sekali pakai, hadirnya berdiri atau berjongkok dangan jangka
saudara baru yang usianya saling waktu yang panjang, membimbing anak
berdekatan, atau kebiasaan mengompol untuk membasuh sisa /bekas kotorannya
pada anak ini karena faktor genetik atau sesudah BAB, anak diarahkan untuk
keturunan. Selain itu, disebab kan oleh melepas pakaian dan mengenakannya
penyakit misalnya anak menderita infeksi lagi (Rustiyana dkk, 2014).
saluran kemih. Kondisi mengompol yang Berdasarkan latar belakang yang
berlangsung lama dan terus-menerus, ada tersebut, peneliti tertarik untuk
akan berdampak pada terhambatnya melakukan penelitian dengan topik
3

hubungan tingkat pengetahuan ibu <25 tahun 9 24.3


tentang toilet training dengan 25-30 tahun 10 27.0
kemampuan toileting pada usia 3-4 tahun 31-35 tahun 9 24.3
di desa Sumbersuko Kecamatan Tajinan. 35-40 tahun 8 24.3
Jumlah 36 100.0
METODE (sumber: data primer lembar identitas
Desain penelitian yang digunakan responden, Februari 2019)
dalam penelitian ini adalah penelitian pre Berdasarkan data dari tabel 4.1
eksperimen design. Adapun jenis desain diatas di dapatkan hasil karakteristik
penelitian yang digunakan dalam responden berdasarkan usia orang tua,
penelitian ini adalah cross sectional sebagian responden 27.0% (10
dengan teknik simpel random samping. responden) berusia 25-30 tahun, dan
Jenis penelitian ini dilakukan dengan sisanya dari responden 24.3% (9
cara sebelum dilakukan perlakuan, responden) berusia 36-40 tahun.
variabel diobservasi atau diukur terlebih 2. Pendidikan Orang Tua
dahulu setelah itu dilakukan perlakuan Tabel 4.2 Tabel Distribusi
kemudian dilakukan pengukuran. Karakteristik Ressponden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Berdasarkan Pendidikan Orang Tua di
Februari 2019 dengan total sampel 36 PAUD Al-Hidayah Sumbersuko
siswa-siswi PAUD AL-HIDAYAH . Alat Tajinan.
pengumpulan data yang digunakan Pendidikan Frekuensi Prosentasi
dalam penelitian berupa kuesioner dan Orang Tua (f) (%)
observasi. Penelitian ini menganalisa Tidak
adanya pengaruh pemberian pendidikan 3 8.1
Sekolah
kesehatan terhadap pengetahuan orang SD 2 5.4
tua tentang Toilet Training. H0 akan diiuji SMP 16 45.9
dengan tingkat kemaknaan 0,05. Uji SMA 15 40.5
statistik yang digunakan adalah analisis
Jumlah 36 100.0
statistik Spearman Rank
(sumber: data primer lembar identitas
responden, Februari 2019)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarakan data dari tabel 4.2 diatas
Data Umum karakteristik responden berdasarkan
Karakteristik responden dalan pendidikan orang tua dari 36 responden
penelitian ini adalah berdasarkan usia yang di teliti di dapatkan paling banyak
orang tua, pendidikan orang tua, berpendidikan SMP yaitu 16 responden
pekerjaan oang tua, status hubungan (45.9%).
dengan anak, usia anak, dan jenis
3. Pekerjaan Orang Tua
kelamin anak.
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Karakteristik
Berikut hasil analisis karakteristik
responden penelitian ini yakni: Responden Berdasarkan Pekerjaan
1. Usia Orang Tua Orang Tua di PAUD Al-Hidayah
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Sumbersuko Tajinan.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Frekuensi Prosentase
Usia Orang Tua di PAUD Al-Hidayah Orang Tua (f) (%)
Sumbersuko-Tajinan Ibu Rumah
26 73.0
Usia Orang Tangga
Frekuensi Prosentase Wiraswasta 10 27.0
Tua
4

Jumalah 36 100.0 berusia 4 tahun, dan sebagian kecil


(sumber:data primer lembar identitas responden 54.1% (20 responden).
responden, Februari 2019)
Berdasarkan data dari tabel 4.3 diatas 6. Jenis Kelamin Anak
karakteristik responden berdasarkan Tabel 4.6 Tabel Distribusi Karakteristik
pekerjaan orang tua, sebagian besar Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
dai responden 68.0% (17 responden) Anak di PAUD Al-Hidayah Sumbersuko
bekerja sebagai ibu rumah tangga, Tajinan.
dan sangat sedikit dari responden
8.0% (2 responden) bekerja sebagai Jenis Frekuensi Prosentase(%)
PNS. Kelamin (f)
Anak
4. Status Hubungan Dengan Anak Laki-laki 17 48.6
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Prempuan 19 51.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah 36 100.0
Status Hubungan dengan Anak di PAUD (sumber:data primer lembar identitas
Al-Hidayah Sumbbersuko Tajinan. responden, Februari 2019)
Status Frekuensi Prosentase Berdasarkan data dari tabel 4.6
Hubungan (f) (%) diatas karakteristik responden
dengan berdasarkan jenis kelamin anak, lebih
Anak dari setengah responden 48.6% (17
Ibu kandung 36 100.0 responden) bejenis kelamin laki-laki, dan
Jumlah 36 100.0 kurang dari setengah responden 51.4%
(sumber:data primer lembar identitas (19 responden) berjenis kelamin
responden, Februari 2019) perempuan.
Bedasarkan data dari tabel 4.4 diatas
karakteristik responden berdasarkan Data Khusus
status hubungan dengan anak, sebagian
besar responden100.0% (36responden) Gambaran Tingkat Pengetahuan
memiliki status hubungan dengan anak Toilet training oleh Orang Tua
sebagai ibu kandung,. Tabel 4.7 Tabel Distribusi
Karakteristik Orang Tua tentang Tingkat
5. Usia Anak Pengetahuan Toilet Training di PAUD Al-
Tabel 4.5 Tabel Distribusi Hidayah Sumbersuko Tajinan.
Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Kateg Fekue Prosent
Usia Anak di PAUD AL-HIDAYAH ori nsi (f) ase (%)
Sumbersko Tajinan. Tingkat Baik
Usia Frekuensi Prosentase Pengetah (75- 16 44.4
Anak (f) (%) uan Toiet 100%)
3 tahun 16 45.9 Training Cukup
Oleh (56- 17 47.2
4 tahun 20 54.1
Orang 74%)
Jumlah 36 100.0
Tua Kuran
(sumber:data primer lembar identitas
respoden, Februari 2019) g (≤ 3 8.3
Berdasarkan data daritabel 4.5 diatas 55%)
karakteristik responden berdasarkan Jumlah 36 100.0
usia anak, lebih dari setengah
responden 45.9% (16 responden)
5

(sumber:data primer tingkat Kemampuan Toileting r = 0.924


pengetahuan toilet training, Februari p = 0,001
2019) n = 36
Berdsarkan data dari tabel 4.7diatas Melihat nilai probabilitas sebesar
karakteristik orang tua tentang tingkat 0,924 dengn p-value 0,001 <α (0.05)
pengetahuan toilet training, dari 36 dengan demikian Ho ditolak sehinngga
responden di dapatkan hasil responden ada hubungan yang signifikan antara
(44.4%) (16 responden) dengan kategori tingkat pengetahuan toilet training oleh
baik, dan sebagian kecil responden orang tau dengan kemampuan toileting
8.3% (3 responden) dengan kategori anak usia prasekolah.
kurang, dan sisanya dalam kategori
cukup. PEMBAHASAN

1. Kemampuan Toilet Training Anak Usia Identifikasi Hubungan Tingkat


Prasekolah Pengetahuan Toilet Taining oleh
Tabel 4.8 Tabel Distribusi Karakteristik Orang Tua di PAUD Al-Hidayah
Anak dalam Toileting di PAUD Al- Sumbersuko Tajinan Kabupaten
Hidayah Summbersuko Tajinan Malang.
Variabel Kateg Frekue Prosenta Hasil dalam penelitian ini
ori nsi (f) se (%) menunjukkan bahwa tingkat
Kemampu Baik pengetahuan toilet training oleh orang
an (75- 17 47.2 tua dari 36 orang tua yang menjadi
Toileting 100%) responden, sebanyak 16 orang tua
Anak Usia Cukup (44,4%) yang memberikan tinngkat
Prasekola (56- 16 44.4 pengetahuan dengan kategori baik.
h 74%) Menurut hasil penelitian yang dilakukan
oleh Subagyo (2008), menunjukkan
Kuran
bahwa tingkat pengetahuan toilet training
g (≤ 3 28.3
oleh ibu dengan kategori baik (44,4%).
55%)
Hal ini di dukung oleh penelitian yang
Jumlah 36 100.0
dilakukan oleh Wulandari pada tahun
(sumber:data primer kemampuan
2011 di jember. Dari hasil penelitiannya
toileting, Februari 2019)
menjelaskan bahwa dari 36 sampel
Berdasarkan data dari tabel 4.8
sebagian besar tingkat pengetahuan
diatas karakteristik anak dalam toileting,
yang sangat baik dari ibu akan
menunjukkan data frekuensi paling
mempengaruhi kemampuan anak.
banyak yakni dari responden 47.2%(17
Beberapa faktor yang
responden) dengan kategori baik, dan
menyebabkan orang tua dapat
paling sedikit dari responden 28.3%
memberikan tingkat pengetahuan
(3responden) dengan kategori kurang,
tentang toilet training dengan baik
dan sisanya dalam kategori cukup.
diantaranya, umur dari orang tua sangat
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Toilet mempengaruhi tingkat keberhasilan
Training oleh Orang Tua dengan dalam memberikan tingkat pengetahuan
Kemampuan Toileting Anak Usia toilet training. Berdasarkan hasil
Prasekolah. penelitian menunjukkan bahwa
Tabel 4.9 Tabel Hasil Analisis Uji. responden yang memiliki orang tua
Spearmen Rank berusia antara 25-35 tahun telah mampu
Tingkat Pengetahuan Toilet Training untuk mengajarkan anak untuk toilet
6

training Hasil riset menunjukkan bahwa ibu bahwa tingkat pengetahuan ibu
usia 25-35 tahun aadalah orang tua telah sudah banyak mengetahuai tentang
memiliki pengalaman sebelumnya dalam cara memulai dan dampak dari toilet
merawat anak akan lebih siap training. Hal ini dapat diketahuai dari
menjalankan peran pengasuhan hasil kuesioner yang telah di bagikan
(Supartini, 2004). Usia 25-35 tahun oleh peneliti sebagian besar ibu telah
orang tua sudah terbiasa mengajarkan menjawab dengan benar kuesioner
anak dalam toilet training karena sudah tersebut.
belajar dari pengalaman sebelumnya. Ibu
tampak menerapkan tingkat Identifikasi Kemapuan Toileting Anak
pengetahuan dengan baik terlihat dari Usia Prasekolah di PAUD Al-Hidayah
hasil jawaban kuesioner yang baik. Sumbersuko Tajinan Kabupaten
Teknik dalam memberikan tingkat Malang.
pengetahuan terbagi menjadi dua yakni Hasil dalam penelitian ini
lisan dan teknik meodeling. Teknik lisan menunjukkan bahwa kemampuan
merupakan kegiatan dalam mengajarkan toileting anak usia prasekolah di PAUD
anak dengan memberikan arahan pada Al-Hidayah Sumbersuko Tajinan, 36anak
anak memakai kata-kata sebelum atau yang menjadi responden, sebanyak 16
setelah BAK atau BAB, sedangkan teknik responden atau 44,4% dikategori baik.
modelling kegiatan mengajarkan anak Hal ini didukung oleh penelitian yang
untuk melaksanakan buang air kecil atau dilakukan oleh Rustiyana (2014)
buang air besar dengan memberikan kemampuan toileting pada anak pra
tiruan, misalnya memakai media boneka sekolah usia 3-4 tahun kategori baik
(Ningsih,2012). Teknik yang digunakan 75%.
orang tua dalam tingkat pengetahuan Dari hasil penelitian ini di
toilet training pada anak lebih dapatkan bahwa responden yang paling
menggunakan teknik lisan, misalnya dominan terletak pada anak mampu
orang tua menuyuruh anak untuk berkata mengkomunikasikan secara lisan dan
“pipis” ketika ingin BAK, menyuruh anak perilaku jika merasa ingin berkemih, dan
cuci tangan sebelum dan sesudah dan anak mampu menahan untuk tidak
sesudah BAK. Namun, teknik modelling mengompol selama waktu 3-4 jam sehari
jarang sekali diterapkan orang tua dan setelah bangun tidur.
karena belum terbiasa menerapkan Sebagian besar anak memiliki
teknik tersebut.(Notoadmodjo, 2012). kemampuan toileting baik dapat
Tingat pengetahuan toilet training dikarenakan oleh faktor yang ada dalam
cenderung siterapkan setiap hari, orang diri anak seperti: kesiapan fisik, dimana
tua mencontohkan perilaku-perilaku kemampuan anak secara fisik sudah
dalam toilet training misalnya cuci tangan kuat dan mampu duduk atau berdiri
setelah dari toilet, memakai pakaian dll. sehingga memudahkan anak untuk
Namun, ada kalanya orang tua tidak bisa dilatih buang air kecil dan besar.
menerapkan contoh-contoh tersebut Kemampuan psikologis, dimana anak
dengan sepenuhnya. Orang tua lebih membutuhkan suasana yang nyaman
memeberikan tingkat pengetahuan agar mampu mengontrol dan konsentrasi
dengan teknik lisan secara terus dalam merangsang untuk buang air kecil
menerus, beranggapan lebih muda, dan dan besar. Kemmpuan intelektual,
bisa diterapkan setiap saat. persiapan intelektual ditujukkan apabila
Dari hasil penelitian ini didapatkan anak memahami arti buang air kecil
hasil dominan dari tingkat pengetahuan sangat memudahkan proses dalam
7

pengontrolan, anak dapat mengetahui anak juga semakin baik, dan korelasi ini
kapan saatnya harus buang air kecil menunjukkan tingkat korelasiyang
(Wong,2008). Pengetahuan, pola asuh, kuatkarena nilai terletak antara 0,51-0,75
serta motivasi/ tingakat pengetahuan dari (Sabri & Hastono, 2014).
orang tua juga sangat menentukkan Gambaran yang ada di PAUD Al-
mampu atau tidaknya anak melakukan Hidayah Sumbersuko Tajinan tingkat
toileting secara mandiri (Subagyo,2008). pengetahuan toilet training oleh orang
Kemampuan toileting anak terkait tua dari 36 orang tua yang menjadi
perkambangan fisik dimana anak mampu responden, sebanyak 16 orang tua
untuk jongkok 5-10 menit, memakai (44,4%) yang memberikan tingkat
pakaiannya sendiri, dan membersihkan pengetahuan dengan kategori baik.
alat kelaminnya setelah buang air kecil, Selanjutnya, dari 36 anak yang menjadi
meskipun beberapa anak masih lupa responden, sebanyak 16 responden atau
untuk melakukan hal tersebut jika orang 44,4% di kategorikan baik. Hal ini
tua tidak mengingatkan. Sedangkan menunjukkan bahwa kemampuan toilet
kemampuan psikologis terlihat dari anak training terkait dengan perkembangan
tidak merasa takut saat pergi ke toilet aspek fisik, psikologis dan mental pada
sendiri, tidak betah dengan kondisi anak serta kesiapan dari orang tua.
basah. Kemampuan intelektual anak Terbukti bahwa dengan tingkat
lebih cepat diacapai dari pada penngetahuan toilet training baik 44,4%
kemampuan yang lain, dalam hal ini memiliki keberhasilan toilet training baik
anak sering mengkomunikasikan ketika 44,4%, hal ini dapat di asumsikan bahwa
ining buang air kecil terutama secara tingkat pengetahuan ibu yang baik dapat
lisan. memberi konstribusi yang baik
terhadapat kemampuan anak dalam
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu toilet training.
Tentang Toilet Training dengan Kemampuan toilet training dalam
Kemampuan Taoileting Anak Usia hal BAK/BAB anak dapat dipengaruhi
Prasekolah di PAUD Al -Hidayah oleh beberapa faktor yakni pengetahuan,
Sumbersuko Tajinan Kabupaten pola asuh, serta motivasi/tingkat
Malang. pengetahuan dari orang tua juga sangat
Analisis data dilakukan dengan menentukan mampu atau tidaknya anak
menggunakan uji Spearman Rank melakukan toileting secara mandiri.
dengan bantuan program. Teknik Tingkat pengetahuan toilet training pada
tersebut digunakan untuk mengatahui anak merupakan cara untuk melatih anak
adanya hubungan antara 2 variabel agar mampu mengontrol BAK/BAB
dengan skala data ordinal dan ordinal. (Rustiyana, 2014;Subagyo,2010).
Menunjukkan nilai probabiliti sebesar 924 Tingkat pengetahuan ini dapat
dengan p-value 0.001 < α (0.05) yang dilakukan oleh orang luar, anggota
menunjukkan ada hubungan yang keluarga, atau orang dewasa lain di
signifikan antara tingkat pengetahuan sekitar anak. Tingkat pengetahuan
toilet training oleh orang tua dengan adalah perangsangan dan latihan-latihan
kemampuan toileting anak usia terhadap kepandaian anak yang
prasekolah. Nilai korelasi bertanda positif datangnya dari lingkungan di luar anak;
meenunjukkan arah korelasi yang positif, orang tua hendaknya menyadari
artinya jika tingkat pengetahuan toilet pentingnya memberikan tingkat
training oleh orang tua yang di berikan pengetahuan begi perkembangan anak.
semakin baik maka kemampuan toileting Mendorong manusia untuk berbuat, hal
8

ini sebagai penggerak dari setiap pada komponen kognitif terlihat juga
kegiatan yang akan dikerjakan, sehingga anak mampu menirukan perilaku buang
adanya keinginan dari dalam diri seorang air besar dan kecil seperti orang tuanya,
ibu dalam hal melakukan tingkat namun pada komponen emosional orang
pengetahuan kepada anak, akan tua bersikap sesuai sikap yang positif,
memberikan tingkat pengetahuan yang dimana seharusnya orang tua tidak
teratur dan terus menerus tetang tugas bersikap santai dan memberi hukuman
perkembangan anak. Pelaksanaan pada anaknya.
tingkat pengetahuan yang demikian akan
menciptakan anak yang tumbuh dan KESIMPULAN
berkembangan dengan optimal, mandiri
Data hasil penelitian yang telah
(Rustiyana, 2014). dilakukan menunjukkan bahwa ada
Ibu-ibu sebagai orang tua wali hubungan antara tingkat pengetahuan
anak usia dini di PAUD Al-Hidayah toilet training olehorang tua dengan
Sumbersuko Tajinan telah memberikan kemampuan toileting anak usia
tingkat pengetahuan dengan cara selalu prasekolah di PAUD Al-Hidayah
Sumbersuko Tajinan Malang dengan
meluangkan waktu untuk melatih anak, di
taraf signifikan kuat, dimana r = 0,924
setiap kegiatan yang dilakukan selalu di dengann p-value 0.001. nilai r = 0,924
selipkan cara-cara dalam toilet training menunjukan bahwa arah hubungan
seringkali tingkat pengetahuan diberikan tingkat pengetahuan toilet training oleh
secara lisan, misalnya mengingatkan hal- ibu dengan kemampuan toileting anak
hal yang baik saat mau ke kamar mandi usia prasekolah bersifat positif, shingga
(cuci tangan sebelum dan sesudah dari semakin baik tingkat pegetahuan toilet
training yang di beikan oleh ibu, maka
kamar mandi), selalu menuyuruh anak
semakin baik kemampuan toileting anak
untuk melepas, dan mengenakannya usia prasekolah.
kembali, selain itu orang tua jarang
marah ketika anak sulit dilatih. SARAN
Kemampuan anak di usia prasekolah
Saran Teoritis
khususnya dalam toileting sudah baik
Dengan adanya penelitian
terlihat dari kemampuan fisik, psikologis, hubungan stimulasi toilet training oleh ibu
dan intelektual yang dicapai. Sehingga degan kemampuan toileting anak usia
ketika orang tua memberikan stimulasi prasekolah diharapkan para pembaca
dengan baik, maka kemampuan toilet dalam bidang kesehatan dapat
training anak akan terus berkembang. memanfaatkan ilmu tersebut khususnya
Berdasarkan hasil penelitian yang dalam ilmu keperawatan anak.
di peroleh maka peneliti menyimpulkan Saran Praktis
bahwa, pada penelitian ini kemampuan 1. Bagi peneliti selanjutnya
anak dalam melakukan toilet traininng Diharapkan peneliti selanjutnya
dapat di pengaruhi tingkat pengetahuan untuk meneliti tingkat
ibu. Karena dengan faktor usia, pengetahuan ibu berfokus pada
pendidikan pekerjaan yang mereka miliki teknik modelling, sedangkan
untuk kemampuan toileting anak
akan menambah informasi dan
dilakukan observasi pada anak
pengalaman yang akan mereka ajarkan agar mendapatkan hasil yang
pada anak mereka dalam melakukan lebik baik.
toilet training. Sedangkan pada 2. Bagi Profesi Keperawatan
komponen kognitif terlihat pada Bagi profesi keperawatan
kemampuan seorang anak dapat menambah pengetahuan bagi
berkomunikasi dengan orang tuanya, perawat tentang hubungn
9

tinngkat pengetahuan toilet 8092/telat-toilet-training-bikin-


training oleh ibu dengan anak-rawan-iinfeksi.html
kemampuan toileting anak usia Hidayat, A. (2008). pengantar ilmu
prasekolah.
keperawatan anak 1. jakarta:
3. Bagi institusi
Diharapkan dapat melaku kan salemba medika.
pengabdian masyarakat tentang Hidayat, A.A.A. 2008. Pengantar Ilmu
hubungan tingkat pengetahuan Keperawatan Anak I. Salemba
tentang toilet training oleh ibu Medika: Jakarta
dengan kemampuan toileting Megas wara, G. (2015). hubungan pola
anak usia prasekolah di STIKes asuh orang tua dengan
Kepanjen.
keberhasilan toilet training pada
4. Bagi responden
Bagi responden diharapkan orang anak pra sekolah di tk ngestirini
tua mengarahkan anak dalam tempel sleman yogyakarta.
memberikan pendidikan toilet yogyakarta: Fakultas
training, serta membantu keperawatan stikes aisyiyah.
mendirikan anak usia prasekolah Muscari, M.E. 2005. Panduan Belajar:
dalam tugas perkembbangannya Keperawatan Pediatrik, edisi 3.
terutama kemampuan dalam
Jakarta: EGC
toileting
Muhlisin, A. 2012. Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publising.
Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian- Ningsih, S. 2012. Hubungan
Suatu Pendekatan Praktik. Jakrta: Pengetahuan dan Perilaku Ibu
Rineka Cipta. dalam Menerapkan Toilet
Aprilyanti, E. 2008. Keberhasilan Orang Training dengan Kebiasaan
Tua Dalam Penerapan Toilet Mengompol Pada Anak Usia
Training Pada Anak Usia 4-5 Prasekolah di RW 02 Kelurahan
Tahun. Thesis. Universitas Babakan Kota Tanggerang,
Muhammadiyah Malang. Thesis. Fakultas Keperawatan.
Bastari, dkk. 2015. Hubungan Toilet Universitas Islam Negeri Syarif
Training Terhadap Kejadian Hidayatullah. Jakarta
Enuresis pada Balita Umur 3-5 Nursalam, dkk. 2005. Asuhan
Tahun di PAUD Al-Khiriyah Keperawatan Bayi dan Anak.
Mrogen Polokarto Sukoharjo. Jakarta: Salemba Medika
Fakultas Kebidanan. SIKES
Ngudi Waluyo Ungaran. Potter, P.A & Perry, A.G. 2005. Buku
Dewi, dkk. Assoctation Between Ajar Fundamental Keperawatan:
Knowledge of Mothers on Toilet Konsep, Proses, dan Praktik,
Training and Preparedness for edisi 4, volume 1. Jakarta: EGC
Toilet Training in Toddlers at Septian Andriyani, K. I. (2014). Analisis
Ceria Play Group of Demangan Faktor-Faktor yang berhubungan
Baru Caturtunggal Depok District Toilet Training pada Anak
of sleman. University Yogyakarta. Prasekolah. 2, 146.
Febrida, M. (2011). telat "toilet training Subagyo,dkk.2008. Hubungan Antara
bikin anak rawan iinfeksi”. Dipetik Motivasi Stimulasi Toilet Training
september 20, 2018, dari oleh Ibu dengan Keberhasilan
http://healthliputan6.com/read/34 Toilet Training pada Anak
Prasekolah. Jurnal Penelitian
10

Kesehatan Suara Forikes. Vol.1 pendidikan Anak Usia Dini


No.2 April 2010, hal 136-140 (PAUD) Quraotun ‘Aini’
Supartini, Y. 2004. Konsep Dasar Kecamatan Mandiangin Koto
Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Selayan Kota Bukit Tinggi. Jurnal
Syari, d. (2015). gambaran pengetahuan Kesehatan STKes Prima
dan sikap ibu tentang Nusantara Bukittinggi, vol.3 Hal
pelakasanaan toilet training pada 31-34.
anak usia 1-3 Tahun di wilyah Warga, W. 2007. Toilet Training. Student
kerja posyandu desa kumbang of Jurnalism Universitas
jaya kabupaten kampar. Jom FK , Gunadarma. Diakses pada
Volume 2. tanggal 17 November 2011 dari
Umami. 2011. Hubungan Pola Asuh http://wartawarga.gunadarma.ac.i
Orang Tua dengan Keberhasilan d/2009/12/toilet-training-pada-
Toilet Training pada Anak Usia 4- anak
6 Tahun di TK Puspasari 1 Wieke Effendi, E. j. (2012). Hubungan
Sidomoyo Godean Sleman D.I Antara Pengetahuan Dan Pola
Yogyakarta. Naskah Publikasi. Asuh Ibu Terhadap Kemampuan
Program Studi Ilmu Keperawatan Toilet Training.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wong, D.L. 2008. Buku Ajar
Aisyiyah Yogyakarta. Keperawatan Pediatrik Wong ,
Yuniarti, S. 2015. Asuhan Tumbuhan edisi 6. Jakarta :EGC
Kembang Neonatus Bayi-Balita
dan Anak Pra-Sekolah. Bandung:
PT Refika Aditama.
Wahyuningsih, R. (2017). hubungan
stimulasi toilet training oleh orang
tua dengan kemampuan toileting
anak usia 3-5 tahun. malang:
stikes kepanjen.
Warini, N. 2014. Hubungan Dukungan
Informasional, Penelaian,
Instrumental dan Emosional
Keluarga dengan Kemampuan
Toileting Pada Anak Usia
Prasekolah TK Harapan dan TK
Al Fatah Leyangan Kabupaten
Semarang. Jurnal Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Ngudi Waluyo Ungaran.
Wati, A. (2013). Pengaruh Pnticipatory
Guidance terhadap Praktik Toilet
Training pada orang tua dengan
anak usia 24-30 bulan di desa
padowoharjo Sleman Yogyakarta.
Skripsi. Stikes AIsyiyah.
Wahida, N. 2012. Gambaran
Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Toilet Training di

Anda mungkin juga menyukai