PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gambaran umum wilayah administrasi, batas wilayah,
kondisi geografi, tata guna lahan
2. Analisis derajat masalah kesehatan atau status kesehatan mordibitas
dan mortilitas
3. Analisi lingkungan kesehatan fisik, social, kimia, air bersih, sampah
4. Analisis perilaku kesehatan, kepercayaan, perilaku, kebiasaan
5. Analisis factor keturunan analisis kependudukan kepadatan,
pertumbuhan, proporsi muda/ tua
6. Analisis program dan pelayanan kesehatan, saran, cakupan program
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum wilayah administrasi, batas
wilayah, kondisi geografi, tata guna lahan
2. Untuk mengetahui Analisis derajat masalah kesehatan atau status
kesehatan mordibitas dan mortilitas
3. Untuk mengetahui Analisi lingkungan kesehatan fisik, social, kimia,
air bersih, sampah
4. Untuk mengetahui Analisis perilaku kesehatan, kepercayaan, perilaku,
kebiasaan
5. Untuk mengetahui Analisis factor keturunan analisis kependudukan
kepadatan, pertumbuhan, proporsi muda/ tua
6. Untuk mengetahui Analisis program dan pelayanan kesehatan, saran,
cakupan program
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geografi
Puskesmas IV Denpasar Selatan, lokasinya berada di Kelurahan Pedungan
tepatnya dijalan Pulau Moyo No. 63A Pedungan, Kecamatan Denpasar
Selatan, Bali. Terdiri dari 14 Banjar dengan Luas wilayah kerja Puskesmas
IV Denpasar Selatan adalah 749 ha. Jarak dan waktu tempuh ke
Puskesmas terjauh, yaitu 2 km dan waktu tempuh menuju Puskesmas 5-10
menit. Jalan yang ditempuh ke Puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan
(transportasi cukup lancar) dan tidak ada kendala untuk menjangkau
Puskesmas tersebut. Terdapat daerah kumuh perkotaan yaitu TPA
sanggaran. Kelurahan Pedungan terletak di Kecamatan Denpasar Selatan,
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan yaitu :
1. Sebelah utara : desa kauh puri kauh
2. Sebelah selatan : rawa – rawa/ Laut banoa
3. Sebelah timur : Kelurahan Sesatan
4. Sebelah barat : desa pemogan
Gambar 2.1 Peta wilayah Puskesmas IV Denpasar Selatan
Penggunaan lahan di Kelurahan Pedungan sebagian besar
dimanfaatkan sebagai lahan kering dan sebagian kecil sebagai lahan sawah
irigasi. Sementara itu luas kawasan hutan rakyat yang ditanami Tanaman
Hutan Rakyat yang meliputi hutan mangrove yang berfungsi sebagai hutan
pencegah abrasi terletak di kawasan Benoa.
B. Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu
dikenal dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat
menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah
dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang kesehatan.
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat
kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara langsung
dan tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita,
pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan
fertilitas.
1. Angka kematian bayi
Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka
Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat
berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan
dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara
keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah
tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses
penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari
sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil
yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin
Data pada grafik di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kelurahan Pedungan Puskesmas IV Denpasar Selatan dalam lima tahun terakhir
sejak tahun 2012 s/d 2016 ada satu kematian disebabkan oleh kelainan jantung,
rendahnya AKB tidak terlepas dari pemerataan pelayanan kesehatan berikut
fasilitasnya, dekatnya masyarakat terhadap akses layanan kesehatan,
meningkatnya pendapatan masyarakat serta perbaikan gizi yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Pada grafik diatas terlihat ada 1 kematian ibu di wilayah Pedungan yang
disebabkan oleh pneumonia. Angka Kematian Ibu Maternal di Kelurahan
Pedungan tahun 2016 sudah lebih rendah dari target Rensra Dinas Kesehatan Kota
Denpasar tahun 2016. Bila terjadi kematian Ibu maka akan dilaksanakan Perinatal
(AMP) untuk mengetahui akar permasalahan penyebab kematian, juga akan
dilaksanakan pembelajaran kasus yang mengakibatkan kematian ibu tersebut.
Serta strategi kedepannya yang akan diambil untuk mengatasi hal ini adalah selain
melibatkan lintas sektor dan lintas program agar ikut bersama - sama memantau
ibu hamil, melahirkan dan masa setelah melahirkan dengan gerakan sayang ibu di
harapkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi di Kelurahan
Pedungan dapat di tekan.
Di Tingkat banjar yang ada di Kelurahan Pedungan, Angka Kematian Ibu ada
1 di banjar
Menesa, bila dilihat dari distribusinya di 14 banjar seperti terlihat pada grafik di
bawah ini :
C. Morbiditas
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut
morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Penyakit Menular
a) TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re emerging masih terus
ditemukan di Provinsi Bali. Secara nasional TB Paru merupakan
penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. TB
Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan
merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit
TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan
selain HIV AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan penderita TB Paru
dipakai indikator succses rate, dimana indikator ini dapat dievaluasi
setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan diobati.Sukses
rate akan meningkat bila pasien TB Paru dapat
e) Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair
lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila
disertai dengan darah disebut disentri. CFR diare secara nasional
adalah 2,48% sedangkan di Kota Denpasar CFR nya 0. Penyakit
diare masih merupakan masalah kesehatan di Kota Denpasar,
karena IR nya cukup tinggi. Penyakit gastroenteritis lain seperti
diare berdarah dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam
sepuluh besar penyakit baik di Puskesmas maupun catatan rawat
inap di rumah sakit. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi,
namun angka kematiannya relative rendah.
Serangan penyakit yang bersifat akut mendorong penderitanya
untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan.
Dalam perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita sembuh
sempurna.
D. Air bersih
Cakupan keluarga yang memiliki akses air bersih di Kelurahan Pedungan pada
tahun 2016 mencapai 100%. Dengan adanya seluruh masyarakat yang sudah
bisa mengakses air bersih di Kelurahan Pedungan, diharapkan penyakit-penyakit
menular melalui air (water borne desease)dapat dicegah atau sedapat mungkin
diturunkan kasusnya.
Bila kita lihat data per banjar persentase rumah tangga ber PHBS
tahun 2016 tertinggi di banjar Kaja (93,3%) sedangkan terendah ada di
banjar Pesanggaran (67%).