A. Alat B. Bahan 1. Tabung reaksi 1. Etanol 95% 2. Pipet tetes 2. Formalin 3. Pipet ukur 3. Larutan glukosa 4. Beker glass 4. 2,4-dinitrofenilhidrazin 5. Gelas ukur 5. AgNO3 5% 6. Penjepit tabung reaksi 6. Pereaksi fehling 7. Bunsen 7. Pereaksi Benedict 8. Korek api 8. Aseton 9. Botol semprot 9. NaOH 10% 10. Aquadest II. Pembahasan Pada percobaan kali ini adalah mengidentifikasi aldehida dan keton yang diuji dengan uji Fehling, uji Bennedict, uji Tollens, uji dengan 2,4- dinitrofenilhidrazin. Pada dari uji reagen dinitrofenilhidrazin. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain 3 tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, bunsen, korek api, pipet tetes sebanyak 3, dan gelas ukur. Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain larutan etanol 95%, larutan 2,4-dinitrifenilhidrazin dan 3 sampel yaitu formalin, larutan glukosa, aseton. Setelah alat dan bahan disiapkan, membuat larutan glukosa dengan cara melarutkan glukosa sebanyak dalam aquadest (berapa ml) kedalam gelas ukur. Selanjutnya memasukkan etanol 95% kedalam masing masing tabung tabung reaksi sebanyak 2 ml menggunakan gelas ukur. Kedalam tabung reaksi menambahkan formalin pada tabung 1, larutan glukosa pada tabung 2, aseton pada tabung 3 menggunakan gels ukur sebanyak 1 ml. Kemudian menambahkan larutan dinitrofenilhidrazin sebanyak 1 ml menggunakan gelas ukur kedalam masing-masing tabung reaksi dan kocok kuat-kuat. Mengamati perubahan yang terjadi dan mengamati jika larutan terbentuk endapan. Jika tidak terbentuk endapan, larutan dipanaskan diatas penangas air menggunakan penjepit tabung reaksi diatas api bunsen selama 1 menit hingga terbentuk endapan atau terjadi perubahan warna. Lalu menambahkan 5 tetes aquadest dan mengamati perubahan yang terjadi. Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, larutan bereaksi dengan dinitrofenilhidrazin paling cepat membentuk endapan yaitu formalin yang dapat bereaksi menghasilkan hitam keunguan dengan larutan berwarna.................. dan suhu meningkat. Hal ini terjadi karena larutan 2,4-dinitrofenilhidrazin spesifik untuk menguji keton. Sedangkan asetan dan larutan glukosa setelah dipanaskan larutan tetap berwarna merah keunguan hanya mengalami perubahan suhu menjadi meningkat . Pada uji reagen Tollens. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain tabung reaksi sebanyak 3, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, bunsen, korek api, pipet tetes sebanyak 3, dan gelas ukur. Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain larutan AgNO3 5%, NaOH 10 % dan 3 sampel yaitu formalin, larutan glukosa, aseton. Setelah alat dan bahan disiapkan, AgNO3 5% dimasukkan ke dalam tiga tabung sebanyak 1 ml menggunakan gelas ukur. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH 10% menggunakan pipet tetes sebanyak 1 tetes dan dikocok. Kemudian menambahkan larutan ammonium hidroksida encer hingga perak hidroksida melarut dengan catatan menghindari penggunaan larutan ammonium hidroksida berlebihan karena. Kedalam tabung reaksi ditambahkan formalin, larutan glukosa, aseton menggunakan pipet tetes. Selanjutnya larutan dipanaskan diatas penangas air menggunakan penjepit tabung reaksi diatas api bunsen selama kurang lebih 3 menit hingga terbentuk endapan dan perubahan warna. Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sampel formalin dibutuhkan 2 tetes Pada uji reagen Fehling dan Benedict. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain 3 tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, bunsen, korek api, pipet tetes sebanyak 3, dan gelas ukur. Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain pereaksi fehling, pereaksi benedict dan 3 sampel yaitu formalin, larutan glukosa, aseton. Uji pertama yang dilakukan adalah uji Fehling. Setelah alat dan bahan disiapkan, memasukkan pereaksi fehling kedalam masing masing tabung tabung reaksi sebanyak 1 ml menggunakan gelas ukur. Kedalam tabung reaksi menambahkan formalin pada tabung 1, larutan glukosa pada tabung 2, aseton pada tabung 3 menggunakan pipet tetes masing-masing sebanyak 10 tetes. Kemudian larutan dipanaskan diatas penangas air menggunakan penjepit tabung reaksi diatas api bunsen selama kurang lebih 3 menit hingga terbentuk endapan atau terjadi perubahan warna. Lalu mengamati perubahan yang terjadi. Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh bahwa larutan glukosa ketika direaksikan dengan pereaksi fehling kemudian dipanaskan tidak terbentuk endapan hanya terjadi perubahan warna menjadi kuning jernih. Sedangkan aseton dan formalin ketika dipanaskan tidak terjadi perubahan sama sekali. ALASAN??? Percobaan kedua menggunakan pereaksi Benedict, langkah pertama memasukkan pereaksi fehling kedalam masing masing tabung tabung reaksi sebanyak 1 ml menggunakan gelas ukur. Kedalam tabung reaksi menambahkan formalin pada tabung 1, larutan glukosa pada tabung 2, aseton pada tabung 3 menggunakan pipet tetes masing-masing sebanyak 10 tetes. Kemudian larutan dipanaskan diatas penangas air menggunakan penjepit tabung reaksi diatas api bunsen selama kurang lebih 3 menit hingga terbentuk endapan atau terjadi perubahan warna. Lalu mengamati perubahan yang terjadi. Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh bahwa jika pereaksi benedict direaksikan dengan formalin menghasilkan larutan berwarna merah bata dan terbentuk endapan merah kecoklatan. Dengan larutan glukosa terbentuk endapan tembaga dan larutan berwarna biru kehijauan. Dan aseton direaksikan dengan larutan benedict, larutan menjadi berwarna biru pekat tidak terbentuk endapan. ALASAN???
III. Kesimpulan Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa