Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODELOGI

3.1 Standar oprasional prosedur dalam praktikum instrumen astronomi

A. Inisiasi Awal

Sebelum melakukan pengamatan,kita harus menetukan terlebih dahulu objek yang


akan kita amati. Dalam menentukan objek harus menyesuaikan magnitudo objek
nya dengan magnitudo teleskop yang akan kita gunakan.

B. Peminjaman Alat

Jika ingin menggunakan teleskop,kita terlebih dahulu melakukan peminjaman alat


kepada pihak UPT OAIL,dengan mengisi form yang tersedia. Setelah itu kita
melakukan pengecekan terhadap teleskop yang akan digunakan sebelum
menggunakannya. Dalam praktikum kali ini kelompok kami menggunakan
teleskop berjenis LUNT ENGINERING 80ED

C. Menetukan Waktu Pengamatan

Dalam melakukan pengamatan bintang,kita harus menentukan waktu pegamatan


nya, dalam menentukan waktu pengamatan harus menyesuaikan dengan waktu
terbit dan terbenam dari objek bintang yang kita tentukan.
D. Tata Cara Pemasangan Teleskop

Sebelum memulai pengamatan, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
merakit teleskop.Berikut adalah cara memasang teleskop:

1. Tripod : Ratakan bagian atas tripod (bagian untuk menempatkan


mounting). Perataan bisa dilakukan dengan menggunakan waterpas.
2. Penyangga : Pasang penyangga untuk mounting diatas tripot yang sudah
diratakan. Perhatikan “mur-mur” untuk pemasangan tersebut. Mur jangan
dipasang terlalu kuat, yang penting cukup untuk menahan penyangga
menemel pada tripot.
3. Mounting : Pasang mounting diatas penyangga tersebut pada posisi Utara-
Selatan. Jika lintang tempat pengamat berada di sebelah selatan
khatulistiwa, maka mounting menghadap Utara. Begitupun jika pengamat
berada disebelah utara khatulistiwa, maka mounting menghadap selatan.
4. Tempat beban penyeimbang : keluarkan tempat beban penyeimbang
secara hati-hati. Keluarkan sampai full, tapi jangan sampai keluar semua.
Caranya, tahan dengan tangan ketika tempat beban tersebut keluat. Jangan
sampai keluar langsung tanpa ditahan karena bisa membuat teleskop rusak.
Pemanjangan tempat beban ini diusahakan sejajar dengan salah satu kaki
tripot agar ketika tabung teleskop dipasang, tidak “jomplang”.
5. Tabung Teleskop :pasang tabung teleskop diatas mounting. Pastikan
dipasang dengan pas, dan pemasangan mur tidak terlalu kuat.
6. Starbooks : alat ini dipakai jika teleskop akan digunakan secara otomatis.
E. Cara kerja Teleskop

1. Set lintang, bujur, dan waktu pada starbooks. Jika data salah, maka
penemuan bintang akan tidak tepat.
2. Ketika diset secara otomatis, teleskop akan mencari sedikitnya tiga bintang
sebagai acuan. Jika pengamat ingin mengganti salah satu bintang acuan
tersebut, pengamat bisa langsung mamasukkan nama bintang yang
dimaksud. Kemudian teleskop akan secara otomatis menemukan dua
bintang lainnya.1

F. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat menggunakan teleskop

1. Jangan bernafas didekat lensa teleskop karena hal ini bisa membuat lensa
berjamur.
2. Sebaiknya tidak menggunakan lampu pembantu sangat menggunakan
teleskop dimalam hari agar terbiasa pada kegelapan.
3. Teleskop bisa disambungkan dengan GPS eksternal sehingga data posisi
tempat bisa langsung masuk teleskop.
4. Jangan pernah melihat langsung ke matahari dengan mata telanjang atau
dengan teleskop (kecuali jika Anda memiliki matahari yang tepat Saring).
Kerusakan mata permanen dan permanen dapat terjadi.
5. Jangan pernah menggunakan teleskop untuk memproyeksikan gambar
matahari ke permukaan apa pun. Penumpukan panas internal dapat
merusak teleskop dan lainnya aksesori yang melekat padanya.
6. Jangan pernah menggunakan teleskop untuk memproyeksikan gambar
matahari ke permukaan apa pun. Penumpukan panas internal dapat
merusak teleskop dan lainnya aksesori yang melekat padanya.

1
Jauhnya jarak antar bintang acuan berguna untuk menenukan benda langit yang ingin dicari
secara lebih akurat.
7. Jangan pernah meninggalkan teleskop tanpa pengawasan, baik ketika
anak-anak hadir atau orang dewasa yang mungkin tidak terbiasa dengan
operasi yang benar prosedur teleskop Anda.
8. Jangan pernah meninggalkan teleskop tanpa pengawasan, baik ketika
anak-anak hadir atau orang dewasa yang mungkin tidak terbiasa dengan
operasi yang benar prosedur teleskop Anda.

3.2 Skema Atau Bagian-bagian Instrumen Astronomi


a. Mounting
Mounting adalah salah satu bagian dari teleskop yang menghubungkan
OTA dengan Tripod. Berikut adalah bagian-bagian dari mounting :

1. Polar Axis Cover : Berfungsi untuk menutup polar scoop


2. Front CW Position Screw : Berfungsi untuk mengatur batang pemberat
3. CW Mounting nose : Berfungsi sebagai pengatur beban pada mounting.
4. CW Locking screw : Skrup yang berfungsi untuk mengunci pemberat.
5. CW Bar : Batang atau tongkat penyangga pemberat yang dipasang di depan
mounting.
6. CW Safety screw : Merupakan pembatas yang berada diujung CW bar yang
berfungsi untuk menahan agar pemberat tidak langsung jatuh kebawah.

7. Counterweight : Pemberat mounting,untuk menyeimbangkan teleskop.

8. Azi Adj Knob : Berfungsi untuk mensetting azimuth.


9. Lat Adj Knob : Berfungsi untuk mensetting Altitude.
10. Lat. Locking T-bolt : Untuk mengunci posisi latitude
11. Polar Scoop Cover : Berfungsi untuk melihat posisi bintang polar, tetapi hanya
untuk daerah berlintang tinggi bintang tersebut akan terlihat.
12. Polar Axis (RA Axis) : Untuk mengatur teleskop dalamm melihat bintang
polar.
13. Dovetaill Sadle : Berfungsi sebagai tempat dudukan OTA, yang sebelum nya
telah di atur mengikuti arah lintang pengamat
14. DEC Drive unit : Tempat mengatur Deklinasi
15. Main Board : Sebagai pusat daya dari teleskop.
16. RA Drive Unit : Tempat mengatur Asensiorekta

b. Tripod
1. Alignment Peg : Merupakan titik pasak yang ada pada pasak tripod.
2. Center Rod Knob : Sebagai pengunci pusat dari tripod.
3. Accessory Tray : Berfungsi untuk mengunci kaki tripod agar tetap stabil. Dan
tempat menaruh aksesoris teleskop.
4. Tray Locking Knob : Penyangga tripod agar tripod tetap stabil seperti saaat di
balancing
5. Tripod Leg Lock : Kait pengunci untuk memanjangkan tripod

C. Badan Teleskop

1. Penutup lensa, untuk melindungi lensa dari debu, goresan, dan pergantian
temperatur yang ekstrim.
2. Penggerak fokus, untuk memfokuskan objek yang diamati.
3. Finder Scope, merupakan teleskop kecil yang biasa digunakan untuk mencari
objek terlebih dahulu sebelum menggunakan OTA dan merupakan reflektor.
4. Eyepiece, berfungsi untuk memantau objek eyepieces berada di diagonal
penghubung
5. Handle, berfungsi untuk menggerakkan teleskop.
6. Diagonal, meneruskan cahaya dari lensa objektif.
7. OTA yaitu jenis teleskop yang digunakan, dimana pada kelompok kami
menggunakan teleskop berjenis LUNT80ED
8. Dudukan vinder scoop, berfungsi sebagai tempat penyangga finder pada OTA.

9. Kait pengunci OTA yang berfungsi untuk dapat mengunci OTA saat dalam
fase pendek dan dapat dipanjangkan kembali dengan membuka kait nya

Pengontroltangan Go2Nova® 8048+ (HC) adalah pengontrol standar yang


digunakan pada Mount CEM60. Pengontrol ini memiliki pemanasterintegrasi
yang memastikanlayar LCD akanbekerja pada suhusepertiserendah -20ºC (-4ºF).
Inimemilikilayar LCD besar, fungsi, arah, dan tombolangka di bagiandepan;
merahLampubaca LED di bagianbelakang; dan HBX (6-pin) dan port serial (4-
pin) di bagianbawah.
Deskripsi :
 Menu Key :Tekan “MENU” untukmasukke menu utama
 Back Key:Pindahkembalikelayarsebelumnya, atauakhiri /
batalkanoperasisaatini, sepertimembunuh.
 Enter Key :Konfirmasikan input, buka menu berikutnya, pilihsatupilihan,
atausingkirkanteleskopobjek yang dipilih.
 Arrow (▲▼◄►)
Keys:Tombolpanahdigunakanuntukmengontrolpergerakan DEC dan R.A.
kapak. Tekan dan tahantombol ▲ (DEC +), ▼ (DEC-)
untukmenggerakkanteleskop di sepanjang DEC arah, ◄ (R.A. +), ►
(R.A.-) untukmenggerakkanteleskop di sepanjang R.A. arah. Mereka juga
digunakanuntukmenelusuri menu ataumemindahkankursorsaatberada di
dalam menu. Tekan dan tahanpanahuntukbergulircepat.
 Number Keys: Masukkan nilainumerik. Juga
digunakanuntukmengaturkecepatan (1: 1X; 2: 2X; 3: 8X; 4:16X; 5: 64X;
6: 128X; 7: 256X; 8: 512X; 9: MAX)
 Light Key(☼):Menghidupkan / mematikanlampubaca LED merah di
bagianbelakangpengontrol.
 Help (?) Key:Identifikasi dan tampilkanbintangataubendaterang yang
ditunjuk oleh teleskop.
 STOP/0 Key:Hentikanpemasanganselama GOTO. Juga beralihantaramulai
dan berhentipelacakan.
 HBX (Handbox) port:sambungkan HC ke mount CEM60
menggunakankabel RJ11 6P6C
 Serial port:sambungkan HC kekomputermelaluikabel RS232 ke 4P4C RJ9.
Pin-out dariport serial ditunjukkan pada Gambar 9

Gambar 3.2.2.9 Port pin-out serial pada pengontroltangan 8407+

8407+ HC memilikilayar LCD 8-line, 21-karakter per baris, yang


menampilkaninformasitentangstatus mount seperti yang ditunjukkan pada Gambar
10. Antarmukapenggunasederhana dan mudahdioperasikan.
Gambar 3.2.2.10LayarInformasi LCD 8407+ HC

1. Target Name/Mount Position:menampilkannama target yang ditunjuk oleh


teleskopatauposisipemasangansaatini.
 Zero Position:Posisireferensiuntuk GOTO. Mount
dapatbergerakkePosisiNolmenggunakanperintah "Goto Zero
Position" atau "Search Zero Position";
 User Position:Mount menunjukkeposisi yang ditentukanpengguna,
yang bisamenjaditertentubendalangitatauhanyaposisi yang
ditentukandenganmenekantombolpanah;
 Nama objek, seperti "Merkurius" atau "Galaksi Andromeda":
Nama bintangataulangitobjek yang sedangditunggangiataudilacak
oleh mount.
2. Target R.A.:Right Ascension (R.A.) dariobjek target
3. Target Declination: Declination (DEC) dariobjek target
4. Right Ascension:RA saatinidariteleskop.
5. Declination: DEC saatinidariteleskop
6. Altitude: Altitude dariteleskop(derajatvertikaldari horizon lokal - zenith
adalah 90º)
7. Azimuth: Azimuth dariteleskop(utaraadalah 0º, timur 90º, selatan 180º,
dan barat 270º)
8. Local Date and Time:menampilkanwaktulokaldalam format YY-MM-DD
HH: MM: SS.
9. Mount Status: Menampilkan status operasionalpemasangansaatini
 Stop: mount tidakbergerak;
 Slew:mount bergerakdengantombolpanahditekanatauperintah
GOTO, seperti“Select and Slew” atau “Goto Zero Position”;
 Tracking:mount berada pada status pelacakan
10. GPS status:Ketikadayadihidupkan, status GPS awalakan "GPS ON", yang
berartibahwa mount terhubungkepenerima GPS-nya dan
sedangmencarisinyalsatelit. Saat GPS penerimamenemukansatelit dan
menerimasinyal GPS statusnyaakanberubahmenjadi "GPS OK".
11. PEC status:Tampilan "PEC" di
siniMenunjukkanpemutaranKoreksiKesalahanBerkaladiaktifkan.Default
tidakaktif.
12. Tracking speed:Menampilkantingkatpelacakansaatini.
 SDRL:mount melacakdengankecepatan sidereal
 Solar: mount melacakdengankecepatanmatahari;
 Lunar:mount melacakdengankecepatanbulan;
 King:mount melacakdengankecepatan king;
 CSTM:mount melacak pada kecepatan yang ditentukanpengguna;
13. Slew speed:Mount memiliki 9 kecepatanperubahankecepatan: 1X, 2X, 8X,
16X, 64X, 128X, 256X, 512X, MAX (~ 3,75º / detik)
14. Operation Mode:EQ menunjukkanbahwa mount beroperasidalam mode
ekuatorial.
.

Anda mungkin juga menyukai