Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAKALAH

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK

Novita Triyuliandari 18031003

Eli Dinika 18031024

Nindia Trysia Roza 18031028

Nur Pazrani 18031032

Mella Mardison Putri 18031036

Murthada Habibi 18031044

Progam Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Hang Tuah Pekanbaru
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 November 2019

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Tujuan Masalah 4

1.3 Manfaat Penulisan 4

BAB II Landasan Teori

2.1 Pengertian Senam Hamil 5

2.2 Manfaat Senam Hamil 5

2.3 Evidence Based 6

2.4 Upacaya Pencegahan Senam Hamil (Pencegahan Primer, Sekunder Dan Tersier)

2.5 Penatalaksanaan Senam Hamil 8

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran 10

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu dapat menjalani
kehamilannya dengan optimal. Berdasarkan penelitian P.Y Wulandari (2006) bahwa
perawatan prenatal berupa senam hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan terutama pada
ibu primipara. Tingkat kecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan psikologis
pada bayi yang di kandung dan berpengaruh pada perkembangannya.
Menurut jameson (2006) senam hamil akan membawa efek relaksasi pada ibu hamil, baik
relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun relaksasi otot. Dengan melakukan senam
hamil maka si ibu telah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi si bayinya. Kehadiran
senam hamil dilatarbelakangi hasil penelitian seorang kebidanan bernama Dr. Gratley Dick
Read dan dilanjutkan oleh muridnya Helen Heardman (fisioterapis) dari hasil penelitian
tersebut, mereka sepakat bahwa setiap wanita harus dipersiapkan secara mental dan fisik dan
melahirkan bayi. Persiapan ini akan lebih bermanfaat apabila juga di barengi dengan tindakan
relaksasi yang bermanfaat saat persalinan, serta menghilangkan ketakutan dan kecemasan
yang biasanya dirasakan banyak wanita.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang dapat penulis simpulkan, yakni:

1. Apa yang dimaksud dengan senam hamil ?


2. Apa manfaat dari senam hamil ?
3. Apa Evidence Based?
4. Bagaimana upaya pencegahan senam hamil?
5. Bagaimana cara penatalaksanaan senam hamil ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian senam hamil.
2. Mengetahui manfaat dari senam hamil.
3. Mengetahui evidence based
4. Mengetahui upaya pencegahan senam hamil
5. Mengidentifikasi dan mengaplikasikan cara penatalaksanaan senam hamil.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senam Hamil


Senam hamil merupakan salah satu bentuk pelayanan antenatal care. Senam hamil
terbukti membantu perubahan metabolisme tubuh selama kehamilan. Senam hamil akan
membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa
sesak nafas, sehingga mengurangi tekanan darah, memperbesar vasodilatasi pada kulit,
meningkatkan pengeluaran panas tubuh dan mengurangi kecenderungan terjadinya
hyperthermia.

Senam ibu hamil sangat penting bagi ibu hamil yang akan segera menjalani proses
persalinan. Persalinan akan terasa menakutkan bagi ibu hamil yang belum memiliki persiapan
khusus. Terutama bagi ibu hamil yang kondisi kesehatannya buruk selama kehamilan.

2.2 Manfaat senam hamil


1. Senam hamil dilakukan agar ibu hamil menguasai teknik pernafasan dengan baik.
Latihan pernafasan sangan bermanfaat untuk memperlancar suplai oksigen pada janin
ibu.

2. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil otot-otot dindingnya semakin kuat,
sehingga elastisitas otot-otot dinding perut juga dapat dipertahankan. Hal tersebut
diharapkan dapat mencegah dan mengatasi keluhan nyeri di daerah bokong serta nyeri
didaerah perut bagian bawah.
3. Diharapkan ibu hamil akan terlatih untuk melakukan relaksasi sempurna. Kemampuan
relaksasi sempuna tersebut dapat dilakukan dengan berlatih secara rutin bagaimana
cara berkonsentrasi dan berelaksasi dengan benar. Relaksasi ini diperlukan untuk
mengatasi ketegangan atau rasa sakit karena proses persalinan.

4. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil diharapkan akan menjadi terlatih ketika
melakukan sikap tubuh yang baik dan benar selama menjalani kehamilan. Sikap tubuh
yang baik tersebut akan membantu ibu dalam mengurangi keluhan yang timbul akibat
perubahan bentuk tubuh.

5. Ibu hamil diharapkan dapat lancar dan aman tanpa berbagai kesulitan yang berarti.
Sehingga ibu dan bayi tetap sehat setelah persalinan.

6. Memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan keseimbangan otot-otot, mengurangi


resiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit, mengurangi kejang kaki/kram,
menguatkan otot perut, dan mempercepat penyembuhan setelah kehamilan.

5
2.3 Evidence Based
Evidence-based practice merupakan prioritas utama bagi pemimpin keperawatan di
organisasi pelayanan kesehatan di negara maju. Perawat dalam tatanan klinis harus
menggunakan evidence-based practice dan penelitian untuk mempertajam keterampilan klinis
mereka, mengembangkan dan menerapkan standar operasional prosedur,melaksanakan
intervensi keperawatan yang efektif, dan mengembangkan rencana perawatan untuk
mengoptimalkan keberhasilan perawatan pada pasien. Oleh karena itu, dalam penerapan
evidence-based practicedalam pemberian asuhan keperawatan diperlukan perawat yang
profesional dan kompeten.
Sejumlah literatur menyatakan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil akan
mengalami risiko persalinan dengan tindakan lebih kecil dari pada yang tidak melakukan
senam hamil. Selain itu proses persalinan akan lebih cepat pada ibu yang melakukan senam
hamil selama kehamilannya dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Sejumlah
penelitian juga menjelaskan bahwa hampir tidak ada efek negatif senam hamil pada wanita
yang bekerja, tentunya apabila senam hamil itu dilakukan dengan pengawasan ahli.

Semua wanita hamil yang aktif berkegiatan seharusnya selalu dievaluasi secara
periodik untuk menilai efek senam hamil yang dilakukannya terhadap perkembangan janin
dalam kandungannya, sehingga bila terjadi gangguan bisa segera dilakukan penyesuaian
terhadap aktivitas dan senam hamil yang dilakukannya. Sedangkan bagi wanita hamil yang
mengalami komplikasi medis atau obstetri seharusnya berhati-hati bila akan melakukan
senam hamil. Dengan demikian tidak ada alasan bagi wanita hamil yang bekerja di dalam
maupun di luar rumah, formal atau informal untuk tidak melakukan senam hamil, dengan
alasan pekerjaannya sehari-hari sudah menguras banyak tenaga, apabila tidak mengalami
gangguan kesehatan ataupun gangguan obstetri.

Namun demikian motivasi dan pengetahuan saja sering tidak cukup untuk mendorong
seseorang melakukan sesuatu, perlu ditunjang adanya sarana dan prasarana. Sebagai contoh,
ada ibu hamil yang ingin mengikuti kegiatan senam hamil di Puskesmas tetapi dia tidak
punya biaya transpor, tidak punya baju senam, tidak punya waktu luang di pagi hari dan
bisanya sore hari, dan lain sebagainya.Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa
ada hubungan bermakna antara kelancaran proses persalinan dengan pelaksanaan senam
hamil. Jika latihan fisik pada senam hamil dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk
akan sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil antara lain meningkatkan tonus otot,
meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, membuat relaksasi otot yang tegang, dan
menurunkan emosi. Varney dalam Hanton menyatakan bahwa wanita yang melakukan senam
hamil secara teratur selama kehamilannya, maka tingkat kehabisan tenaga atau penggunaan
tenaga selama proses persalinan akan sangat rendah, dan lebih cepat sembuh pada masa
pasca-persalinan.

6
2.4 Upacaya Pencegahan Senam Hamil (Pencegahan Primer, Sekunder Dan Tersier)
Pencegahan adalah upaya untuk mencegah pada perempuan hamil. Pencegahan ini
dapat dilakukan dengan menjaga berat badan ibu hamil agar tetap ideal, mengatur pola makan
sehat dan menghindari stress serta istirahat yang cukup.

1. Pencegahan Primer merupakan upaya awal sebelum seseorang menderita penyakit


atau upaya untuk mempertahankan orang sehat agar tetap sehat dilakukan dengan
a. Istirahat, diet rendah garam, lemak serta karbohidrat dan tinggi protein, juga
menjaga kenaikan berat badan.
b. Waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklamsia dan eklamsia bila ada
faktor prediposisi.
c. Pemeriksaan antenatal care secara teratur yaitu minimal 4 kali kunjungan yaitu
masing-masing 1 kali pada trimester I dan II , serta 2 kali pada trimester III.
d. Semua kehamilan primigravida, terutama ibu hamil dengan usia ≤ 20 tahun, ibu
kawin langsung hamil dan semua ibu hamil dengan risiko tinggi terhadap
preeklamsia dan eklamsia (16) .

2. Pencegahan Sekunder merupakan upaya mencegah orang yang telah sakit agar tidak
menjadi parah, dengan menghambat progresifitas penyakit dan menghindarkan
komplikasi. Dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit secara dini serta
mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat. Upaya pencegahan ini dilakukan
dengan :
a. Pemeriksaan antenatal yang teratur, bermutu dan teliti mangenali tandatanda
sedini mungkin, lalu diberikan pengobatan yang sesuai agar penyakit tidak
menjadi berat.
b. Terapi preeklamsia ringan di rumah yaitu istirahat ditempat tidur, berbaring pada
sisi kiri dan bergantian ke sisi kanan bila perlu, dengan istirahat biasanya edema
dan hipertensi bisa berkurang.
c. Memberikan suntikan sulfamagnesium 8 gr intramuskuler untuk mencegah
kejang.
d. Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya 37 minggu ke atas, apabila setelah
dirawat inap tanda-tanda preeklampsia berat tidak berkurang.

3. Pencegahan Tersier merupakan upaya mencegah terjadinya komplikasi yang lebih


berat atau membatasi kecacatan yang terjadi serta melakukan tindakan rehabilitasi.
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a. Pemeriksaan tekanan darah setelah melahirkan setiap 4 jam selama 48 jam.
b. Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum.
c. Melakukan pemantauan jumlah urine(10

7
2.5 Penatalaksanaan Senam Hamil
Disini senam hamilnya menggunakan matras, senam ini untuk orang yang sudah
kandungannya besar dan untuk melahirkan secara normal. Latihan senam hamil ini
membantu meringankan sakit pinggang dan untuk mengatur pola nafas. Beberapa gerakan
senam hamil :
a. Trimester 1
1. Sebelum melakukan gerakan senam alangkah baiknya untuk berdoa terlebih
dahulu
2. Gerakan pertama dengan pemanasan dengan jalan di tempat sebanyak 2x8
3. Gerakan kedua yaitu dengan tangan dipinggan dan kepala ditundukkan sebanyak
2x8
4. Kepala ditengadahkan dengan hitungan 2x8
5. Kepala dihadapkan ke samping kiri dan kanan
6. Setelah itu gerakan meregangkan dan merapatkan tangan sebanyak 2x8

b. Trimester 2

1. Gerakan inti dengan melakukan peregangan pada jari-jari kaki, luruskan kaki
sejauh mungkin dan setelah itu memutar telapak kaki kiri dan kanan dan
selanjutkan dilakukan dengan kedua telapak kaki
2. Gerakan selanjutnya dengan menarik kaki satu persatu
3. Gerakan selanjutnya dilakukan dengan duduk bersila sambil menarik nafas dan
membungkukkan badan dengan hitungan 2x8
4. Selanjutnya tangan diletakkan dibahu dan diputar, kedalam 8x dan keluar 8x
5. Gerakan anti sungsang dengan menundukkan badan dan dada menempel ke Kasur

6. Gerakkan selanjutnya dengan tidur miring kekiri, kaki diluruskan dan menarik
nafas
7. Mengangkat kaki sejajar dengan panggul kemudian putar ke arah kanan
8. Relaxasi atau Tarik nafas sebanyak 2x8 kemudian kaki kiri diangkat sebanyak 8x

9. Kemudia tidur terlentang, tangan disamping, kedua kaki ditekuk dan angkat pantat
sejajar dengan dada
10. Selanjutnya gerakan mengayuh sepeda dan kedua kaki diangkat

8
c. Trimester 3

1. Gerakan pertam, duduk dengan nyaman di atas matras dan dua kaki disilangkan
kemudian pastikan antara kepala, bahu, dan juga tulang belakang dalam keadaan
lurus dan letakkan kedua tangan diatas kedua lutut dengan cara Tarik nafas yang
dalam lewat hidung kemudian keluarkan lewat mulut dan sambil melakukan
gerakan ini sambil peregangan kegel jadi otot-otot vagina dan juga bokong itu
ditegangkan kemudian tahan 3-4 detik lalu lepas ulangi sampai 8 kali ( Berfungsi
untuk menghindari keram pada saat mau melahirkan)

2. Gerakan kedua, lakukan dengan memposisikan mempertemukan kedua telapak


kaki di depan dengan kedua tangan menggenggam pergelangan kaki, lakukan
gerakan rotasi mulai dari belakang kekanan kedepan lalu kekiri lalu kebelakang
lagi, lakukan gerakan seperti ini kekanan 8 kali lalu kekiri 8 kali ( Gerakan ini
berfungsi untuk memperluas area panggul sehingga memudahkan bayi untuk
mencari pintu keluar).

3. Gerakan ketiga, dilakukan dengan posisi merangkak dengan tangan dan kaki
dilebarkan selebar bahu dan juga punggung kaki menyentuh matras, pastikan
tulang belakang dan kepala dalam satu garis lurus lalu lakukan gerakan bahu
memutar kebelakang, peut jatuhkan kebawah dan bokong dinaikkan keatas serta
kepala menengadah keatas kemudian hirup nafas dalam melalui hidung lalu
lakukan gerakan bahu memutar ke depam, perut dinaikkan keatas dan bokong
lebih rendah daripada perut serta kepala ditundukkan, hembuskan nafas melalui
mulut, lakukan gerakan ini secara berulang sebanyak 8 kali ( Gerakan ini
berfungsi untuk mengatur nafas dan juga meringankan nyeri punggung ).

4. Gerakan keempat, masih dilakukan dengan posisi merangkak dengan punggung


kaki menyentuh matras. Angkat kaki kanan kebelakang sejajar dengan tulang
belakang tahan selama 4-5 detik lalu turunkan, atur nafas kemudian lakukan
bergatian dengan kaki kiri, lakukan secara bergantian kaki kanan dan kiri
sebanyak 8 kali ( gerakan ini berfungsi untuk meregangkan otot-otot perut )

5. Gerakan kelima, dilakukan dengan posisi berdiri dengan kaki dilembarkan selebar
bahu kemudian letakkan dan pertemukan kedua telapak tangan didepan dada.
Perlahan-lahan jongkoklah dan pastikan kedua telapak kaki tidak jinjit, posisinya
seperti kodok dan harus lebar jaraknya antara kedua kaki tahan selama beberapa
detik kemudian berdiri.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil
ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan,
yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil
dengan kelainan letak) dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil merupakan bagian dari
perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya (Muhimah dan Safi’i,
2010). Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi
juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat bayi mulai
dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari
aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang di kandung. Senam kehamilan akan
menambah jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran
oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar.

Senam hamil bagi ibu hamil adalah salah satu bagian penting yang harus anda
perhatikan sebagai persiapan untuk proses persalinan nantinya. Selama kehamilan, ibu
mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi
mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan hormon. Adapun kecemasan menjelang
pesalinan ibu hamil akan muncul pernyataan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat,
akan semakin muncul dalam benak ibu, kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan
ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat
meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan
tersebut, maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil.

3.2 Saran
Senam hamil akan membantu membuat ibu dan janin tetap sehat serta sebagai
persiapan persalinan. Ibu hamil yang rajin melakukan senam hamil secara teratur dan benar,
proses persalinannya akan lebih mudah. Begitu pula saat setelah melahirkan, ibu tidak akan
berlama-lama merasakan sakit pasca persalinan. Sebagai mahasiswa calon perawat sebaiknya
kita harus memahami bagaimana gerakan – gerakan senam yang mudah dan aman untuk
dilakukan oleh ibu hamil agar dapat membantu mempermudah dalam proses persalinannya
nanti.

10
Daftar Pustaka
Thomas, Hanton.W.(2010). Panduan senam kebugaran untuk wanita hamil. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Renvilia, A.(2009). Senam hamil praktis. Yogyakarta : Media Pressindo
Herman, H.(1996). Senam Hamil (relaxation and exercise for childbirth). Jakarta: Arcan.
Ayuningtyas, D.(2014). Kebijakan Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Fauziah. (2012). Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta : Kencana Prenada Media


Group
Youtube Channel Pamella Arteliana (Trimester 3)
Youtube Channel Bidan Liliana (Trimester 1-2)

11

Anda mungkin juga menyukai