Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMOR TULANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)RUANG 20

RUMAH SAKIT UMUM DR. SYAIFUL ANWAR MALANG


2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)
TUMOR TULANG

SUSUNAN ACARA PENYULUHAN TUMOR TULANG


Pokok bahasan : Tumor Tulang
Sub pokok bahasan :
1. Pengertian Tumor Tulang
2. Penyebab Tumor Tulang
3. Jenis Tumor Tulang
4. Faktor Resiko Tumor Tulang
5. Tanda dan Gejala Tumor Tulang
6. Pengobatan Tumor Tulang
7. Pecegahan Tumor Tulang
Sasaran : Seluruh pasien dan keluarga pasien Ruang 20 RSSA
Tanggal : 14 November 2019
Waktu : 09.00 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang tunggu keluarga pasien Ruang 20 RSSA

A. Latar Belakang
Benjolan pada seseorang tidak selalu berkonotasi jelek. tetapi jika benjolan itu terdapat
pada bagian tubuh yang tak semestinya, tentu harus diwaspadai, jangan-jangan itu
merupakan pertanda awal terjadinya tumor tulang. Ada tiga macam tumor tulang yaitu
yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di tulang (berlubangnya struktur karena
jaringan akibat cedera atau penyakit).Selain itu ada yang bersifat primer dan
skunder.Pada tumor tulang sekunder misalnya, seseorang terkena tumor payudara,
kemudian menjalar ke tulang dan selanjutnya menggerogoti tulang tersebut.
Kanker tulang ini merupakan kelompok tumor tulang yang ganas.
Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah
penderita kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita
kanker diantara 100.000 penduduk per tahun.Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa
terdapat sekitar 11.000 anak yang menderita kanker per tahun.Di Jakarta dan sekitarnya
dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita
kanker per tahun.
Menurut Errol untung hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedy
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor
tulang yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang
jinak (28%). Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang
sering didapati yakni 22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor
tulang ganas. Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium
lanjut.Angka harapan hidup penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi
penyebaran ke paru-paru.Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah
penyakitnya terdiagnosis.Sayangnya penderita kanker tulang kerap datang dalam keadaan
sudah lanjut sehingga penanganannya menjadi lebih sulit. Jika tidak segera ditangani
maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara penyembuhannya sangat
menyakitkan karna terkadang memerlukan pembedahan radikal diikuti kemoterapy.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
mampu memahami dan mencegah terjadinya tumor tulang.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat diharapkan akan mampu :
1. Peserta mampu menyebutkan Pengertian Tumor Tulang
2. Peserta mampu menyebutkan 3 Penyebab Tumor Tulang
3. Peserta mampu menyebutkan 3 Jenis Tumor Tulang
4. Peserta mampu menyebutkan 3 Faktor Resiko Tumor Tulang
5. Peserta mampu menyebutkan 3 Tanda dan Gejala Tumor Tulang
6. Peserta mampu menyebutkan 3 Pengobatan Tumor Tulang
7. Peserta mampu menyebutkan 3 Pecegahan Tumor Tulang
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Materi
1. Pengertian
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana sel-selnya tidak
pernah menjadi dewasa.Tumor tulang primer merupakan tumor tulang dimana sel
tumornya berasal dari sel-sel yang membentuk jaringan tulang, sedangkan tumor
tulang sekunder adalah anak sebar tumor ganas organ non tulang yang bermetastasis
ke tulang.
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel
tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain yang sering digunakan
“Tumor Tulang”, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau
ganas.
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang yang
tidak normal, tetapi umumnya lebih digunakan untuk tumor tulang utama, seperti
osteosarkoma, chondrosarkoma, sarkoma Ewing dan sarkoma lainnya.
2. Penyebab Tumor Tulang
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang belum diketahui.Akhir-akhir ini, penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos dapat
meningkatkan kejadian tumor tulang.
a. Radiasi sinar radiologi aktif dosis tinggi
b. Keturunan
c. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat
pajanan radiasi ), (Smeltzer. 2001).
3. Jenis Tumor Tulang
a. Osteokondroma
Osteokondroma (Eksostosis Osteokartilaginous) merupakan tumor tulang jinak
yang paling sering ditemukan. Biasanya menyerang usia 10-20 tahun. Tumor ini
tumbuh pada permukaan tulang sebagai benjolan yang keras. Penderita dapat
memiliki satu atau beberapa benjolan.10% dari penderita yang memiliki beberapa
osteokondroma, akan mengalami kelaganasan tulang yang disebut
kondrosarkoma, tetapi penderita yang hanya memiliki satu osterokondroma, tidak
akan menderita kondrosarkoma.
b. Kondroma Jinak
Kondroma Jinak biasanya terjadi pada usia 10-30 tahun, timbul di bagian tengah
tulang. Beberapa jenis kondroma menyebabkan nyeri.Jika tidak menimbulkan
nyeri, tidak perlu diangkat atau diobati.Untuk memantau perkembangannya,
dilakukan foto rontgen. Jika tumor tidak dapat didiagnosis melalui foto rontgen
atau jika menyebabkan nyeri, mungkin perlu dilakukan biopsi untuk menentukan
apakah tumor tersebut bisa berkembang menjadi kanker atau tidak
c. Kondroblastoma
Kondroblastoma merupakan tumor yang jarang terjadi, yang tumbuh pada ujung
tulang. Biasanya timbul pada usia 10-20 tahun.Tumor ini dapat menimbulkan
nyeri, yang merupakan petunjuk adanya penyakit ini. Pengobatan terdiri dari
pengangkatan melalui pembedahan; kadang setelah dilakukan pembedahan, tumor
bisa tumbuh kembali
d. Fibroma Kondromiksoid
Fibroma Kondromiksoid merupakan tumor yang sangat jarang, yang terjadi pada
usia kurang dari 30 tahun.Nyeri merupakan gejala yang biasa dikeluhkan.Tumor
ini akan memberikan gambaran yang khas pada foto rontgen.Pengobatannya
adalah pengangkatan melalui pembedahan.
e. Osteoid Osteoma
Osteoid Osteoma adalah tumor yang sangat kecil, yang biasanya tumbuh di lengan
atau tungkai, tetapi dapat terjadi pada semua tulang. Biasanya akan menimbulkan
nyeri yang memburuk pada malam hari dan berkurang dengan pemberian aspirin
dosis rendah.Kadang otot di sekitar tumor akan mengecil (atrofi) dan keadaan ini
akan membaik setelah tumor diangkat.Skening tulang menggunakan pelacak
radioaktif bisa membantu menentukan lokasi yang tepat dari tumor tersebut.
Kadang-kadang tumor sulit ditentukan lokasinya dan perlu dilakukan pemeriksaan
tambahan seperti CT scan dan foto rontgen dengan teknik yang khusus.
Pengangkatan tumor melalui pembedahan merupakan satu-satunya cara untuk
mengurangi nyeri secara permanen. Bila penderita enggan menjalani pembedahan,
untuk mengurangi nyeri bisa diberikan aspirin.
f. Tumor Sel Raksasa
Tumor Sel Raksasa biasanya terjadi pada usia 20 tahun dan 30 tahun. Tumor ini
umumnya tumbuh di ujung tulang dan dapat meluas ke jaringan di
sekitarnya.Biasanya menimbulkan nyeri.Pengobatan tergantung dari ukuran
tumor.Tumor dapat diangkat melalui pembedahan dan lubang yang terbentuk bisa
diisi dengan cangkokan tulang atau semen tulang buatan agar struktur tulang tetap
terjaga.Pada tumor yang sangat luas kadang perlu dilakukan pengangkatan satu
segmen tulang yang terkena. Sekitar 10 % tumor akan muncul kembali setelah
pembedahan. Walaupun jarang, tumor ini bisa tumbuh menjadi kanker.
4. Faktor Resiko Tumor Tulang
Faktor risiko adalah sesuatu yang akan meningkatkan risiko seseorang untuk terkena
penyakit atau suatu kondisi kesehatan. Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan
risiko seseorang terkena kanker tulang:
a. Penyakit Paget (masalah pada metabolisme tulang - bukan kanker).
b. Paparan radiasi.
c. Cedera tulang.
d. Riwayat keluarga penderita kanker tulang.
e. Selain itu ada pula beberapa faktor risiko yang spesifik untuk beberapa jenis
kanker tulang, antara lain:
1) Osteosarcoma. Laki-laki, usia 10-30 tahun, sindrom kanker warisan,
retinoblastoma (kanker mata langka), transplantasi sumsum tulang.
2) Chondrosarcoma. Usia diatas 20 tahun, multiple exostoses (kondisi genetik
yang menyebabkan benjolan pada tulang).
3) Ewing sarcoma. Usia dibawah 30 tahun.
4) Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma. Umur setengah baya dan
lanjut usia.
5) Giant cell tumor. Usia muda hingga setengah baya.

5. Tanda dan Gejala Tumor Tulang


Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan
humerus proksimal.Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra,
mandibula, klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki.Lebih dari
50% kasus terjadi pada daerah lutut.
a. Nyeri atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin
parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)
b. Fraktur patologik
c. Pembengkakan di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas (
Gale. 1999:245 )
d. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran vena
e. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
menurun dan malaise.( Smeltzer. 2001: 2347 )
6. Pengobatan Tumor Tulang
a. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis.Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor,
pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara
maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit.Penatalaksanaan
meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi
kombinasi.Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau
radiasi dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi
adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate
dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara
tersendiri atau dalam kombinasi.Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi
hidrasi dengan pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-
obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid, (Gale, 1999).
b. Tindakan keperawatan
1) Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam,
visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika
).
2) Mengajarkan mekanisme koping yang efektif
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan
berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke
ahli psikologi atau rohaniawan.
3) Memberikan nutrisi yang adekuat
Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping
kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang
adekuat.Antiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi
gastrointestinal.Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan
indikasi dokter.
4) Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan
terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.
(Smeltzer. 2001)
7. Pencegahan Tumor Tulang
a. Pencegahan Primer
1) Mendeteksi dini bila ada benjolan atau pembekakan di tubuh
2) Hindari Radiasi sinar radiologi aktif dosis tinggi
3) Hindari bahaya zat kimia
b. Pencegahan skunder
1) melakukan pengobatan atau therapy
2) pemberian asupan gizi yang adekuat
3) berkolaborasi dengan dokter dalam melakukan pembedahan
4) konsumsi makanan yang mengadung vitamin A,E,D,K
c. Pencegahan tersier
1) hindari hal-hal yang menimbulkan faktor terjadinya tumor tulang
2) rehabilitasi untuk mencegah faktor resiko terjadinya komplikasi
3) mematuhi prosedur thrapy dari rumah sakit
4) tetap berkonsultasi dengan dokter
G. Proses Pelaksanaan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit PEMBUKAAN 1. Menjawab salam,
1. Memberi salam dan 2. Mendengarkandan
perkenalan. memperhatikan.
2. Menjelaskan tujuan, manfaat
dan cakupan materi.
2. 20 menit KEGIATAN INTI 1. Mendengarkan dan
1. Menjelaskan pengertian gizi. memperhatikan.
2. Menjelaskan kandungan zat 2. Memperhatikan dan
gizi yang diperlukan oleh menyimak.
bayi dan balita. 3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan makanan yang memperhatikan
tepat bagi bayi dan balita. 4. Bertanya jika ada yang
4. Memberikan kesempatan tidak jelas.
untuk bertanya jika ada yang
kurang jelas.
3. 5 menit PENUTUP 1. Menjawab
1. Mengevaluasi pengetahuan pertanyaan,mendengarkan
ibu tentang materi yang dan memperhatikan
disampaikan dengan 2. Menjawab salam.
memberi pertanyaan.
2. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
3. Memberi salam

H. Organisasi:
1. Moderator : M. Syaiful Bahri
2. Penyaji : Yuvitta selly
3. Notulen : Universitas Brawijaya
4. Observer : Poltekes kemenkes malang cabang trenggalek
5. Fasilitator : Stikes Icme

I. Setting Tempat

DEPAN

LCD

NOTULEN PEMATERI MODERATOR

FASILITATOR FASILITATOR

AUDIENCE AUDIENCE
FASILITATOR FASILITATOR

OBSERVER

BELAKANG

J. Evaluasi
a. Struktur:
1) Kegiatan:
penyuluhan berjalan dengan lancar, peserta tidak meninggalkan penyuluhan,
peserta aktif untuk bertanya dan memberikan pendapat.
2) Jadwal:
kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
3) Tempat:
tempat tersedia, mampu menampung jumlah peserta yang sudah ditetapkan.
4) Alat bantu/ media:
peralatan tersedia sesuai perencanaan 2 hari sebelum kegiatan.
b. Proses:
1) Kehadiran peserta:
Peserta hadir 80% dari rencana yang ditetapkan.
2) Sikap Peserta:
Peserta mengikuti kegiatan dengan baik, aktif bertanya dan memberikan pendapat.
c. Hasil:
1) Peserta mampu menyebutkan Pengertian Tumor Tulang
2) Peserta mampu menyebutkan 3 Penyebab Tumor Tulang
3) Peserta mampu menyebutkan 3 Jenis Tumor Tulang
4) Peserta mampu menyebutkan 3 Faktor Resiko Tumor Tulang
5) Peserta mampu menyebutkan 3 Tanda dan Gejala Tumor Tulang
6) Peserta mampu menyebutkan 3 Pengobatan Tumor Tulang
7) Peserta mampu menyebutkan 3 Pecegahan Tumor Tulang
DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diane C. Dan Joann C. Hackley. 2000. Buku Saku utuk Brunner dan
Suddart. Jakarta: EGC.

Brunner and Suddart. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3.Edisi 8. Jakarta:
EGC.

Price, Sylvia A, Wilson, Lorraine M. 2005.Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-


proses Penyakit. Jakarta : EGC.

Reeves, J. Charlene.Et al. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi I. Jakarta:


Salemba Medika.

Suratun, et al. 2008.Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

http://www.NHS.uk/conditions/Cancer-of-the-Bone/Pages/diagnosis.aspx
DAFTAR ABSENSI PENYULUHAN

NO NAMA TTD

Anda mungkin juga menyukai