Anda di halaman 1dari 3

AKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

Posted: 10 April 2010 by BAKTI WALUYO in Semester 4


0
HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
1. Hakikat Profesi
Secara umum yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah orang-orang yang berkecimpung
dengan peserta didik dan peduli dengan masalah-masalah kependidikan serta meiliki tugas dan
wewenang tertentu dibidang kependidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan
pemerintah No.38/1992 tentang tenaga kependidikan banyak diatur tentang jenis, jenjang, wewenang,
pengadaan, penugasan dan pemberhentian, pembinaan dan pengembangan, kesejahteraan, kedudukan
dan penghargaan, dan ikatan profesi tenaga kependidikan.
1. Harapan dan Tantangan Profesi Tenaga Kependidikan
Salah satu ciri profesi adalah kontrol yang ketat atas para anggotanya. Suatu profesi ada dan diakui
masyarakat karena ada usaha dari orang-orangnya untuk menghimpun diri. Lewat organisasi itu,
profesi dilindungi dan kemungkinan penyalahgunaan yang bisa membahayakan keutuhan dan wibawa
profesi itu. Kode etik pun disusun dan disepakati oleh para anggotanya.
Bagaimana dengan profesi mengajar atau keguruan? Profesi ini termasuk yang bernasib kurang baik.
Ada yang ngotot menyebutnya profesi. Ada juga yang menganggapnya bukan. Ada yang mengambil
jalan tengah dengan menyebut mengajar/keguruan sebagai “semi profesional”. Kriteria profesi boleh
saja diurutkan satu persatu, tetapi percuma. Keguruan tetap saja begini, dianggap profesi antara ada dan
tiada. Disebut ada, memang ada, terbukti dari adanya kegiatan belajar mengajar dan ada jutaan guru.
Dikatakan tiada, bisa juga, karena profesi ini tidak jelas defenisinya.
Profesi dalam dirinya mengandung pengertian penyerahan, pengabdian penuh pada suatu jenis
pekerjaan yang mengimplikasikan tanggung jawab pada diri sendiri, orang lain dan profesi. Seorang
profesional bukan hannya berkerja, melainkan ia tahu mengapa dan untuk apa ia berkerja serta
tanggung jawab apa yang melekat dalam pekerjaannya. Jadi ia tidak boleh semaunya dalam berkerja.
Guru pada jenjang kebawahlah sering menjadi sorotan. Pada mereka, mengajar sebagai suatu kegiatan
profesional masih dipertanyakan kebenarannya. Kini situasinya memang sudah lebih baik sehubungan
dilakukannya secara ketat sertifikat mengajar yang hanya membolehkan orang-orang berwenang untuk
berdiri di muka kelas.
1. Pengertian Profesi
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa
seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa
terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah profesi, menurut Everest Hughes (dalam Piet A
Sahartian, 1994) merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.
Hoyle, (dalam Dedi supriadi, 1997) merupakan salah satu versi tentang ciri-ciri pkok suatu profesi
walaupun tidak sepenuhnya dapat sesuai dengan kebutuhan, dan kondisi kita yaitu:
1. Fungsi signifikan sosial; suatu profesi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki fungsi dan
signifikansi sosial yang benar.
Keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat keterampilan tertentu.
Proses pemrolehan ketrampilan tersebut bukan hanya dilakukan secara rutin, melainkan sifat
pemecahan masalah atau penanganan situasi krisis yang menuntut pemecahan.
Batang tubuh ilmu; suatu profesi didasarkan pada suatu disiplin ilmu yang jelas, sistematis dan ekplisit.
Masa pendidikan; upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan keterampilan-keterampilan
tersebut membutuhkan masa latihan yang sama, bertahun-tahun, dan tidak cukup hanya beberapa
minggu atau bulan. Hal ini dilakukan sampai tingkat perguruan tinggi.
Sosialisasi nilai-nilai profesional; proses pendidikan tersebut juga merupakan wahana untuk sosialisasi
nilai-nilai profesional dikalangan para siswa/mahasiswa.
Kode etik; dalam memberikan pelayanan kepada client, seorang profesional berpegang teguh kepada
kode etik yang pelaksanaannya dikontrol oleh organisasi profesi. Setiap pelanggaran terhadap kode etik
dapat dikenakan sanksi.
Kebebasan untuk memberikan judgment-nya; anggota suatu profesi mempunyai suatu kebebasan untuk
menetapkan judgment-nya sendiri dalam menghadapi atau memecahkan sesuatu dalam lingkup
kerjanya.
Tanggung jawab profesional dan otonomi; komitmen suatu profesi adalah klien dan masyarakat.
Tanggung jawab profesi harus diabdikan kepada mereka. Oleh karena itu, praktek profesional itu
otonom dari campur tangan pihak luar.
1. Sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang lama, komitmennya dan seluruh jasa
yang diberikan kepada klien, maka seorang profesional mempunyai prestise yang tinggi
dimata masyarakat dan imbalan yang layak.
1. Ciri-ciri Profesi
Kesadaran akan perlunya peningkatan profesionalisme berlangsung dalam berbagai bidang pekerjaan.
Banyak orang menganggap begitu pentingnya profesionalisme. Tetapi begitu dijabarkan secara
operasional kedalam langkah-langkahyang nyata dalam apa dan bagaimananya, tidak gampang, banyak
kendala yang dihadapi, mulai pengertian profesionalisme itu sendiri sampai pada cara untuk
meningkatkan profesionalisme itu.
Dalam bidang apapun, profesionalisme seseorang ditunjang oleh tiga hal, dan tanpa ketiga hal ini
dimiliki, sulit seseorang mewujudkan profesionalismenya , yaitu: keahlian, komitmen dan skiil yang
relevan. Ketiga hal itu pertama-tama dikembangkan melalui pendidikan pra-jabatan, dan selanjutnya
ditingkatkan melalui pengalaman dan pendidikan/latihan dalam jabatan. Karena keahliannya yang
tinggi, maka seorang profesional dibayar tinggi.
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut untuk
memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam
bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru
bertanggung jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara
pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar. keempat, guru mempu bersifir sistematis
tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan
bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
1. Jenis Profesi Kependidikan
1. Profesionalisasi guru
Usaha-usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru? Meningkatkan
kualifikasi dan pelatihan mereka adalah penting, melalui pendidikan pra-jabatan maupun dalam
jabatan. Suatu hal lagi yang menentukan penampilan profesional guru adalah sejauh manakah ia
menguasai prinsip-prinsip pedagogi secara umum mau pun didaktik-metodik secara khusus yang
berlaku pada setiap mata pelajaran. Segi lain yang perlu dicatat adalah profesionalisasi harus dipandang
sebagaiproses yang terus menerus. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam masa
jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan
masyarakat terhadap profesi keguruan. Penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatakn kualitas
calon guru, imbalan, dll. Secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang
termasuk guru. Jika demikian, maka usaha peningkatan profesionalisme guru merupakan tanggung
jawab bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini Dinas
Pendidikan atau Yayasan swasta), PGRI, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai